PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KINERJA PERAWAT DALAM DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

PENGARUH PELATIHAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP) TIM TERHADAP PENERAPAN MAKP TIM DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN.

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN KINERJA PERAWAT DALAM DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

DAFTAR PUSTAKA. Aditama, T.Y Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: UI. Ardiningsih, U Peran Orang Tua dan Pendidik dalam

Dian Taviyanda. Keyword : Perception, Therapeutic Communication, Nurse

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

BAB 1 PENDAHULUAN. karakteristik tersendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-152.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

PENGARUH PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RS JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KOMUNIKASI KEPALA BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Wawan Kurniawan

Evaluasi Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Di RSUD Djojonegoro, Temanggung

KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PERAWATAN PADA PASIEN KARDIOVASKULER DI CARDIO VASKULER AND BRAIN CENTER (CVBC) RSUP. Prof. Dr. R. D.

KINERJA PERAWAT DILIHAT DARI PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT VIEWS FROM THE PERFORMANCE OF NURSES KNOWLEDGE AND MOTIVATION NURSE


HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS NUR HIDAYAH BANTUL

HUBUNGAN PRE CONFERENCE DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Aprilina Dian Kusumaningrum, Meri Oktariani * Rufaida Nur Fitriana *

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

DAFTAR PUSTAKA. Aditama, Tjandra. Y, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, edisi kedua. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No. 3, Oktober 2014

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

Rauf Harmiady. Poltekkes Kemenkes Makassar ABSTRAK

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PENGKAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014

JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA

PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT DAN GAWAT NON DARURAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI UGD RS.

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PARA ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN COTRIMOXAZOL SUSPENSI PADA ANAK DI PUSKESMAS KAYU TANGI BANJARMASIN

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS KELAS III DI RSUD KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan tenaga kesehatan yang bersangkutan (Anonim, 1992)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT TERHADAP TINDAKAN PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan mempunyai fungsi dan tugas

PENCAPAIAN KOMPETENSI TINDAKAN SUCTION DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK MELALUI METODA BEDSIDE TEACHING

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK

ABSTRACT ABSTRAK. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAIBONAT KABUPATEN KUPANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KINERJA PERAWAT DAN PENGORGANISASIAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN METODE TIM DI RSI FAISAL MAKASSAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

STUDI KOMPARASI PELAKSANAAN DISCHARGE PI.,/INNING OLEH PERAWAT DI BANGSAL MULTAT.ANI DAN MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAII YOGYAKARTA

Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang Jl. Perintis Kemerdekaan, Magelang

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KINERJA PERAWAT DALAM DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) dr. SOEGIRI LAMONGAN Arifal Aris.......ABSTRAK....... Nurse knowledge to solve client s problems and how it documented should always raise oneself in terms of ability and his knowledge, because the peculiarities of clients and needs very individual. Deficiencies in the documentation of nursing can result inconsistencies care of nursing and not able to evaluate effective therapy. The problems, at the moment the ability of nurses in Indonesia have not been accompanied by sufficient knowledge to perform the correct documentation. The research design used was Quasi Experiment and After Only With Control Design. The Population was a nurse in the General Hospital maintenance room (RSUD) dr. Soegiri Lamongan. The sample in this study were 80 nurses with sampling techniques of exhaustive sampling. Data collection using the questionnaire and observation. Data analysis with Maori Whitney test. The result of this research is the average nurse trained having knowledge higher compared with not trained in value (p<0,001). And the average nurse trained having performance higher than trained (p=0,001). The conclusion of this research is health education would influence the knowledge and the performance of a nurse in the implementation of documentation an orphanage nursing in local hospital (RSUD) dr. Soegiri Lamongan. Key words : Health education, knowledge and performance. PENDAHULUAN... Dokumentasi keperawatan adalah merupakan suatu dokumen yang berisi data yang lengkap, nyata, dan tercatat, bukan hanya tingkat kesakitan klien, tetapi juga jenis atau tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan klien. (Ali, 2009),. Patricia(1997) dalam Azies (2002) menemukan bahwa kekurangan dalam dokumentasi keperawatan dapat mengakibatkan inkonsistensi asuhan keperawatan dan tidak mampu mengevaluasi terapi yang efektif. Permasalahannya, pada saat ini kemampuan perawat di Indonesia belum disertai dengan pengetahuan yang cukup untuk melakukan dokumentasi yang benar (Setyowaty dan Rita, 1998). Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi (2010), menjelaskan pengetahuan merupakan hasil tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh menggunakan mata dan telinga dengan melalui pendidikan formal maupun non formal. Sedangkan Sikap adalah merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Pengetahuan perawat dan perilaku dalam menyelesaikan masalah klien dan bagaimana cara mendokumentasikannya harus selalu meningkatkan diri dalam hal kemampuan dan pengetahuannya karena keunikan dari klien dan kebutuhan yang sangat individual, Nurachmah ( 2001) dalam Meyer dan Gray (2001) menyatakan klien sendiri mengharapkan perawat itu memiliki SURYA 1 Vol.01, No.XIV, April 2013

pengetahuan yang memadai tentang kondisi penyakitnya sehingga perawat mampu untuk mengatasi setiap keluhan yang dialami oleh individual klien. Adapun sikap yang diharapkan adalah sikap positif, yaitu adanya kecenderungan tindakan mendekati menyenangi terhadap pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan kepada klien (Purwanto dan Dewi,2010). Rumah Sakit Umum dr.soegiri Lamongan memiliki 115 orang perawat di ruang rawat inapnya 105 orang (98,13 %) adalah dengan latar belakang pendidikan yang masih diploma III keperawatan dan sisanya sudah menempuh S-1 Keperawatan. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum dr.soegiri (2011) menunjukkan bahwa kuantitas dokumentasi keperawatan kurang baik, dengan nilai keberhasilan dokumentasi pengkajian 40, 3 %, diagnosa keperawatan 48,3 %, perencanaan 47, 4 %, tindakan 46, 2% dan evaluasi 48,6 %, oleh sebab itu pendokumentasian yang tepat adalah merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam suatu program manajemen (Dinarti dkk, 2009) Terwujudnya pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan salah satunya melalui pendekatan perilaku yang merupakan pendekatan yang dipakai dalam memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan aspek aspek perilaku manusia salah satunya adalah faktor faktor internal yang ada pada diri perawat meliputi : pengetahuan dan sikap dalam hal dokumentasi. Hal ini menunjukkan bahwa aspek tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (Djojodibroto, 1997). Menurut Ali (2009). Jika pengetahuan kurang dalam dokumentasi, maka perawat akan mengalami hambatan dalam merumuskan diagnosa dan menyusun rencana asuhan keperawatan sehingga hal ini menyebabkan kesulitan kesulitan serta masalah masalah pada pelaksanaan dokumentasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menuju kearah pelayanan keperawatan yang profesional berdasarkan peningkatan ilmu pengetahuan, ketrampilan, hubungan interpersonal. Penerapan metode pemecahan masalah secara ilmiah dalam pemberian asuhan keperawatan yang dikenal dengan penerapan proses keperawatan merupakan upaya peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien. Penerapan pendekatan ilmiah ini dapat dinilai dari pencatatan dan pelaporan yang dituliskan dalam dokumentasi keperawatan. Dengan adanya dokumentasi yang benar pada proses keperawatan, maka bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu pelaksanaan dokumentasi merupakan aspek yang harus diperhatikan sehingga dengan pencatatan yang lengkap dan akurat akan membantu meningkatkan mutu pelayanan keperawatan (Handayaningsih, 2007). METODE PENELITIAN.. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum (RSUD) dr. Soegiri Lamongan. Waktu penelitian dari pembuatan proposal sampai dengan penyusunan hasil penelitian adalah dari bulan September 2012 sampai dengan bulan Mei 2013. Metode penelitian ini adalah Quasy Experimental and After Only With Control Design Peneliti menerapakan prosedur randomisasi dalam mengalokasikan subyeksubyek penelitian kedalam kelompok eksperimental dan kelompok kontrol. Populasi sumber adalah semua perawat yang berada di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Soegiri sejumlah 80 Perawat yang berada di ruang (Tulip, Lavender,Teratai, Dahlia, Bugenvil, Anggrek dan melati). Sedangkan populasi sasaran adalah semua perawat yang berada di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Soegiri sejumlah 80 Perawat. Pemilihan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan tehnik (exhaustive sampling). Dimana peneliti mengambil semua populasi sumber Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel Pengetahuan (X1) dan Kinerja (X2). Variabel terikatnya Pendidikan kesehatan (Y). Definisi operasional pendidikan kesehatatan adalah Pemberian informasi SURYA 2 Vol.01, No.XIV, April 2013

kepada perawat yang dilakukan peneliti tentang cara pengisian dokumentasi,skala pengukuran katagorikal. Definisi operasional pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan (melihat, mendengar, mencium, rasa dan raba) terhadap suatu objek tertentu. Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan, yaitu kuesioner jumlah 13 soal. Jawaban yang benar skor 1 dan yang salah 0. Skala pengukuran kontinu. Definisi operasional kinerja Kemampuan perawat dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan keperawatan. Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan, yaitu observasi, skala pengukuran kontinu. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner tertutup dan lembar observasi. Berikut ini merupakan gambaran secara ringkas pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, data dikumpulkan sebelum dan sesudah tindakan pendidikan kesehatan oleh peneliti untuk kelompok perlakuan dilakukan tindakan pendidikan kesehatan baik untuk pengetahuannya maupun kinerjanya. Sedangkan untuk kelompok kontrol tidak dilakukan pendidikan kesehatan baik untuk pengetahunya maupun kinerjanya, setelah itu kemudian dibandingkan hasilnya. Pelatihan 50 60,46 53,85 19,034 Tanpa Pelatihan 30 42,80 46,00 13,021 Dari tabel 1 di atas diperoleh gambaran bahwa menunjukkan hasil uji Mann-Whitney hasil uji statistik menyebutkan terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan yang secara Whitney 397,0 <0,001 statistik signifikan antara kelompok perawat yang dilatih rata-rata memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dilatih (p<0,001). Tabel 2 Distribusi perbedaan rata-rata kinerja perawat dalam dokumentasi antara kelompok pelatihan dan tanpa pelatihan di RSUD dr. Soegiri Lamongan. Kelompok n Mea n Pelatihan 67,3 50 7 Tanpa 50,0 30 Pelatihan 0 Media n Sebagaian p besar pengetahuan manusia SD 69,12 12,331 46,00 25,028 HASIL.PENELITIAN I. Hasil uji Mann-Whitney Perbedaan rata-rata pengetahuan perawat dalam dokumentasi antara kelompok pelatihan dan tanpa pelatihan. Tabel 1. Distribusi perbedaan rata-rata pengetahuan perawat dalam dokumentasi antara kelompok pelatihan dan tanpa pelatihan di RSUD dr. Soegiri Lamongan Kelompok n Mean Median SD Mann- Mann- Whitney 428,0 Dari table 2 di atas diperoleh gambaran bahwa menunjukkan hasil uji Mann-Whitney hasil uji statistik menyebutkan terdapat perbedaan rata-rata kinerja tentang dokumentasi keperawatan yang secara statistik signifikan antara kelompok perawat yang dilatih rata-rata memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dilatih (p = 0,001). PEMBAHASAN.. 1. Hipotesis I: Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan perawat Berdasarkan hasil analisis didapatkan terdapat perbedaan pengetahuan antara kelompok yang diberikan pelatihan dan yang tidak diberikan pelatihan, pengetahuan pada kelompok yang diberikan pelatihan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan pelatihan. Selain itu juga terdapat beda mean yang secara statistik signifikan antara kelompok pengetahuan yang diberi pelatihan dan tanpa diberikan pelatihan. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. diperoleh menggunakan mata dan telinga dengan melalui pendidikan formal maupun non formal, (Wawan dan Dewi, 2010). Pendidikan kesehatan adalah sebagai sekumpulan pengalaman yang mendukung kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang p 0,0 01 SURYA 3 Vol.01, No.XIV, April 2013

berhubungan dengan kesehatan individu, masyarakat dan ras, (Herawani 2005). Sedangkan menurut Nursalam (2008), pendidikan kesehatan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Sedangkan pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan dibidang kesehatan. Pendidikan kesehatan yang dilakukan melibatkan perawat yang bekerja di Rumah Sakit yaitu pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan, dengan metode pendidikan kesehatan tersebut sangat membantu perawat dalam meningkatkan pengetahuan dalam melakukan pengisian dokumentasi keperawatan. Dokumentasi keperawatan adalah Suatu catatan yang memuat seluruh data yang di butuhkan untuk menentukan diagnosis keperawatan dan penilaian keperawatan yang disusun secara sistematis, valid dan dapat dipertanggung jawabkan secara moral dah hukum (Ali, 2009). Dengan demikian pengetahuan tentang dokumentasi sangat diperlukan untuk menunjang tercapainya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan, semakain rendahnya pengetahuan perawat dalam dokumentasi semakin rendah pula pelayanan yang diberikan oleh perawat untuk pasien, untuk itu melalui pendidikan kesehatan tentang dokumntasi keperawatan akan dapat meningkatkan pengetahuan perawat dalam pengisian dokumentasi sehingga dapat meningkatkan pelayanan mutu keperawatan keperawatan. 2. Hipotesis II: Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kinerja perawat Berdasarkan hasil analisis didapatkan terdapat perbedaan kinerja antara kelompok yang diberikan pelatihan dan yang tidak diberikan pelatihan, kinerja pada kelompok yang diberikan pelatihan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan pelatihan. Selain itu juga terdapat beda mean yang secara statistik signifikan antara kelompok kinerja yang diberi pelatihan dan tanpa diberikan pelatihan. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggug jawab dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika (Mangkuprawira, 2007). Pendidikan kesehatan adalah sebagai sekumpulan pengalaman yang mendukung kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan individu, masyarakat dan ras, (Herawani 2005). Pendidikan kesehatan yang dilakukan melibatkan perawat yang bekerja di Rumah Sakit yaitu untuk meningkatkan kinerja dalam pengisian dokumentasi keperawatan, dengan metode pendidikan kesehatan tersebut sangat membantu perawat dalam meningkatkan kinerja perawat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang diantaranya adalah kemampuan, secara psikologis kemampuan seseorang terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realitas (pendidikan). Dalam Wikipedia (2008), secara psikologis kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realitas (pendidikan). Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Rata-rata perawat yang bekerja di Rumah Sakit mempunyai tingkat kemampuan, potensi dan kemampuan realitas yang cukup baik dan sudah sesuai dengan keahliannya, sehingga dengan demikian peningkatan pelayanan keperawatan bisa dilihat dari seberapa besar kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kesimpulan 1) Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan perawat tentang dokumentasi keperawatan di RSUD dr. Soegiri Lamongan. Kelompok perawat yang dilatih rata-rata memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dilatih (p<0,001). SURYA 4 Vol.01, No.XIV, April 2013

2) Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kinerja perawat dalam dokumentasi keperawatan di RSUD dr. Soegiri Lamongan. Kelompok perawat yang dilatih ratarata memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dilatih (p = 0,001) 2. Saran 1) Bagi Institusi Rumah Sakit Dokumentasi adalah hal yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pelayanan keperawatan. Melalui pendidikan kesehatan tentang dokumentasi keperawatan dapat meningkatkan pengetahuan dan kinerja perawat sehingga bisa meningkatkan kualitas pelayanan. 2) Bagi perawat Pendidikan kesehatan tentang dokumentasi keperawatan di RSUD dr. Soegiri Lamongan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan pelayanan keperawatan yang kaitanya dengan peningkatan pengetahuan dan kinarja perawat dalam pengisian dokumentasi keperawatan. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk penelitian selanjutnya dapat di kembangkan dengan jumlah populasi yang lebih banyak....daftar PUSTAKA... Herawani, (2005). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan, prinsip pendidikan kesehatan,, edisi II, Jakarta: EGC. Mubarak dan Chayatin. (2009). Teori dan Aplikasi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Pendidikan Kesehata, Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan, edisi 1 hal 72, Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo S, (2007), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Komponen Perilaku, edisi III, Jakarta : Rieka Cipta. Arikunto S. (2006).Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Dinarti dkk. (2009). Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media Istihandayaningsih.(2007).DokumentasiKepe rawatan DAR. Jogjakarta : Mitra Cendikta Press. Ali, (2009). Dasar-Dasar dokumentasi keperawatan. Jakrta : EGC Notoatmodjo S.(2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Penerbit Rineka cipta. Murti B. (2010). Desain dan ukuran sampel untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif di bidang kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University press. Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodelogi penelitian dan ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Suyanto. (2008). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di rumah Sakit. Jogjakarta : Mitra Cendikia Wikipedia.(2008)Kinerja.http://id.wikipedia. org/wiki/kinerja80 www.mastotok81.wordpress.com Azies, A.(2002) Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. EGC.Jakarta Azwar, A (1996) Menjaga mutu pelayanan kesehatan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Carpenito, L.J. (1996) Rencana asuhan &dokumentasikeperawatan. Terjemahan Edisi ke -2.EGC.Jakarta. Departemen Kesehatan RI. (2001) Instrumen evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit. Depkes RI.Jakarta. Doenges, M.E. (1998). Penerapan proses keperawatan & diagnosa keperawatan. Terjemahan. Edisi ke -2. EGC.Jakarta SURYA 5 Vol.01, No.XIV, April 2013

Nurachmah, Elly (2001). Asuhan Keperawatan Bermutu di Rumah sakit Makalah seminar peningkatan profesionalisme keperawatan melalui pembinaan mutu asuhan keperawatan RS. Islam cempaka putih Jakarta Notoatmodjo (1993). Pendidikan Kesehatan dan perilaku. Andi offset. Yogyakarta Mangkunegara (2000) Mananjemen sumber daya manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya. Bandung Gibson (1996) Organization Behavior structure Process Bussines. Publication Inc. USA. SURYA 6 Vol.01, No.XIV, April 2013