SKRIPSI. Oleh : Nama : Yusevi Nim : A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. SD sampai dengan SMP. SD merupakan awal proses peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. faktor mempengaruhi keberhasilan pendidikan tanpa diketahui faktor

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab semua

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan. keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO

SKRIPSI. Oleh : J o k o S u s e n o NIM: A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI RITA SRI WAHYUTI NIM: A

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. didambakan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lebih lanjut. Salah satu bidang kajian yang dipelajari adalah matematika. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran kemudian diterjemahkan oleh guru dalam. sekolah-sekolah sering kita jumpai beberapa masalah. Para siswa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa. Sukar dicerna, sulit dipahami, rumit dipelajari, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iin Indriyanti, 2014

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mujiono (1994: 31) dalam proses pembelajaran ada empat

MIFTAHUDIN NIM. A

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika HANAFI A

I. PENDAHULUAN. sebagai alat bantu dalam kehiduan sehari-hari. Standar Kompetensi kelas V. pelajaran matematika SD/MI adalah :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok sekolah yang

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Reska Nur aini, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dapat dijadikan sebagai tolok ukur dan dapat sebagai penentu dalam

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Kualitas proses belajar berimplikasi tidak langsung pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

Oleh: Winarni. SDN 01 Karangrejo Kec Kerjo, Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diantaranya melalui seminar, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah dilaksanakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini di dunia pendidikan masih berkutat pada problematika

SKRIPSI. Oleh NARWIN DUNGGIO NIM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI TUGAS BERSTRUKTUR DENGAN UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. mengorganisasi, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai model. dan efisien serta mendapat hasil optimal.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai komitmen secara profesional untuk. strategi belajar tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan di Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh Genda Widayati A54B111032

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PENGAJUAN SOAL (PROBLEM POSSING) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. matematika juga dapat diketahui dengan diberikannya mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

(PTK Kelas VII A SMP Negeri 3 Cawas Tahun Ajaran 2009/2010) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sosial serta perkembangan emosional peserta didik yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. keterpurukan dan mampu bersaing dengan bangsa lain, namun mengelola dan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN ALAM SEMESTA PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 01 KARANGREJO KERJO KARANGANYAR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAGAN TANGGA SATUAN PANJANG PADA SISWA KELAS IV SDN 03 KARANGREJO KECAMATAN KERJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Nama : Yusevi Nim : A. 510070565 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan. Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan bangsa hanya akan lahir dari sistem pendidikan yang berkualitas. Dengan kata lain peranan pendidikan sangatlah penting. Tantangan utama bangsa Indonesia dewasa ini dan di masa yang akan datang adalah sejauh mana kemampuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Karena telah kita ketahui bersama bahwa dunia akan terus menerus mengalami perubahan, maka apabila kita tidak mengambil keputusan dan langkah yang nyata sekarang juga maka bangsa Indonesia akan mengalami ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain. Dan ini merupakan suatu tantangan yang harus kita hadapi bersama. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu upaya yang telah ditempuh adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan. Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan antara lain: penataan guru, pembaharuan kurikulum, penerapan model pembelajaran tau metode pembelajaran baru, penelitian tentang kesulitan dan kesalahan siswa dalam belajar. Telah banyak pembaharuan pendidikan dilakukan di Indonesia. Tujuan pembaharuan itu akhirnya untuk menjaga agar produk pendidikan

kita tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja atau persyaratan pendidikan lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang menjadi pondasi ilmu pengetahuan dan sains yang saat ini berkembang dengan pesat. Maka pendidikan berhitung dan matematika merupakan syarat dasar dalam perkembangan pengertian ilmu pengetahuan. Di dalam pendidikan, memang dikenal mata pelajaran berhitung dan matematika sebagai mata pelajaran yang tidak menarik. Tidak semua orang mempunyai intelegensi untuk penguasaan matematika. Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang ditakuti di dalam ruang-ruang pendidikan (Tilaar, 2002:153). Matematika merupakan pengetahuan dasar yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari, namun pelajaran matematika salah satu pelajaran yang paling tidak disenangi bagi siswa. Matematika bagi sebagian siswa dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan rumit, sehingga kemampuan siswa dalam pengetahuan dasar masih kurang. Ketidakmampuan sering menimbulkan kejenuhan dan kesulitan belajar terutama di dalam menganalisis secara sederhana untuk memecahkan masalah dalam bentuk soal-soal. Berbagai upaya telah dicoba, bagaimana menyajikan pendidikan matematika agar menarik perhatian siswa. Memang kita ketahui pengetahuan matematika bersifat kurang menarik. Namun demikian, keadaan tersebut sebenarnya dapat diperbaiki dengan mengemas pendidikan

matematika yang dikaitkan dengan aplikasinya dengan kehidupan yang nyata. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa telah menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan. Tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan evaluasi. Dari data Kelas IV SD Negeri 03 Karangrejo tahun ajaran 2009 / 2010 dengan Kompetensi Dasar : Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat, pada indikator: menentukan kesetaraan antar satuan panjang, setelah diadakan evaluasi ternyata hasilnya belum memuaskan. Rata-rata nilai baru mencapai 61,79 sedangkan KKM 68. Dari 28 siswa, nilai siswa kurang dari KKM 20 siswa atau 71 %, mencapai KKM 8 siswa atau 39 % Rendahnya kemampuan para siswa menjadi petunjuk adanya kelemahan sekaligus kesulitan belajar, yang dalam hal ini berarti ada kelemahan dan kesulitan belajar pada indikator menentukan hubungan antara satuan panjang. Mengenai masalah ini, guru kelas IV ( sebagai peneliti) mengidentifikasi bahwa penyebab siswa gagal dalam belajar menggunakan satuan ukuran panjang dalam perhitungan berkaitan dengan rendahnya minat dan motivasi mereka terhadap kegiatan berlatih. Adapun berdasarkan hasil wawancara dengan para siswa diperoleh fakta bahwa bagi mereka belajar matematika hanya dilakukan kalau ada tugas dari guru. Pengajaran Matematika di kelas yang selama ini dilakukan oleh guru sebagai peneliti dengan teknik tradisional atau konvensional yaitu guru hanya

menggunakan metode ceramah secara klasikal tanpa menggunakan alat peraga. Dengan demikian mengakibatkan siswa dalam menerima pelajaran terjadi verbalisme (penafsiran yang salah). Hal ini membawa akibat siswa kurang berpikir, beraktifitas, dan berkreatifitas yang lebih banyak dan lebih luas. Dengan pembelajaran seperti di atas membawa dampak hasil prestasi siswa belum maksimal. Akibatnya prestasi belajar siswa cenderung lebih rendah jauh dari harapan guru untuk mencapai batas ketuntasan. Persoalan mencari jembatan merupakan tantangan, yaitu tantangan guru sebagai pendidik matematika untuk mencari dan memilih model matematika yang menarik, mudah dipahami siswa, menggugah semangat, menantang terlibat, dan pada akhirnya menjadikan siswa cerdas matematika. Dalam pembelajaran matematika SD, agar bahan pelajaran yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan strategi atau cara agar dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya pada Kompetensi Dasar Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat pada siswa kelas IV mudah di pahami dan diterima anak. Selain itu siswa harus sering diberi tugas baik dirumah maupun di sekolah agar anak terbiasa banyak berlatih. Dalam mengajarkan matematika, tidak saja dituntut kemampuan dalam hal menguasai materi yang akan diajarkan, namun harus mampu pula menyajikannya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Kemampuan menyampaikan bahan pelajaran merupakan syarat yang amat penting dalam proses belajar-mengajar yang baik.

Berangkat dari realita dan harapan diatas, maka dapat menarik untuk diteliti dalam memberikan tindakan yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada Kompetensi Dasar menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yaitu pada indikator menentukan hubungan antara satuan panjang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah penggunaan alat peraga bagan tangga satuan panjang dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 03 Karangrejo? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Tujuan Khusus : Adapun tujuan khusus yang diharapkan dengan adanya penelitian tindakan kelas ini adalah: a. Mengetahui kesulitan siswa apabila tidak ada alat peraga. b. Menemukan cara untuk menghindari kesulitan yang dihadapi siswa. c. Menemukan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi oleh siswa.

D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan acuan bagi guru untuk dapat mengoptimalkan potensi dalam kegiatan belajar mengajar. b. Memberikan motivasi pada guru untuk giat meningkatkan profesi guru. c. Dapat memberikan motivasi bagi segenap komponen dalam pelaksanaan pembelajaran. d. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. e. Sebagai acuan bagi praktisi pendidikan pada umumnya guna lebih meningkatkan profesional dalam jabatannya sebagai pendidik. 2. Manfaat Praktis a. Dapat menambah wawasan pengetahuan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Memudahkan siswa untuk memahami mata pelajaran matematika pada indikator menentukan kesetaraan antar satuan panjang yang disampaikan oleh guru. c. Diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu suatu penggunaan alat peraga yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.