1 GENDER, PUG DAN ANALISIS GENDER (KONSEP DAN PRINSIP) Yulfita_raharjo@yahoo.com (Gender Adviser-AIPEG)
Outline Pembahasan 2 Sesi ini tidak bermaksud membicarakan hal2 yang teknis tentang PUG dengan waktu yang tersedia, tetapi lebih pada membagi pemahaman berbagai konsep & definisi serta prinsip2: Gender; PUG, Analisis Gender Hubungan PUG dan ARG
Konsep Gender 3 Ada Kerancuan dalam memahami konsep Gender Banyak orang mengira gender sama dengan jenis kelamin Atau gender sama dengan perempuan Atau urusan berkaitan dengan perempuan Atau memprioritaskan perempuan Atau Feminisme Atau dalam memakai istilah
Jenis Kelamin vs Gender 4 Jenis Kelamin. jenis kelamin karakteristik biologis dan universal sifatnya: (perempuan) mengandung, mensturasi, melahirkan dan (laki-laki) berjakun; laki-laki membuahi; Karakteristik Tidak berubah Gender konsep yang dipakai untuk mengacu pada menjadi perempuan dan menjadi laki-laki Masing diberi peran, diberi status, diatur sikap serta cara ber-relasi diantara keduanya Peran, status dan relasi yang berbeda diantara kedua jenis kelamin itu dikonstruksikan, disosialisasikan oleh budaya dimana seseorang dibesarkan/ diharapkan Sebab itu peran gender; status gender, relasi gender bisa berbeda antar konteks budaya; antar waktu; antar konteks sosial-ekonomi, dst.;
SEX vs GNDER 5 Jenis Kelamin Gender Karakteristik biologis Didapat dari kelahiran Sifat universal Tidak berubah hamil, melahirkan, menyususi, mensurasi only men can inpregnant Karakteristik sosial Didapat dg cara belajar Beragam (masyaratak budaya, waktu, generasi, dst Dapat berubah (sterotype) dapat jadi ibu RT kepala RT; jadi presiden, menteri, pencari nafkah utama, dst bisa juga jadi bapak RT memasak, jururawat, dst
JADI APA ISU Gender-nya? nya? 6 Banyak diantara kita menganggap kerancuannya itu sebagai hal yang lumrah ; menerima sbg kodratnya -menjadi stereotyping, dan dibawa: kedalam kehidupan sehari-hari- Mis: memahami kepala keluarga itu laki-laki; laki; perempuan sebagai ibu rumahtangga kedalam tempat kerja Mis: pekerjaan tertentu dianggap untuk pekerjaan perempuan atau hanya untuk laki2, berpengaruh: dalam mutasi/ promosi/ pengembangan pegawai dalam memperoleh akses dan manfaat, dst Sterotype ini juga terbawa ketika kita medesign / implementasi/monev kebijakan, program, kegiatan pembangunan melupakan bahwa menjadi perempuan dan menjadi laki-laki itu berbeda didalam:kebutuhan,pengalaman, Kepedulian,aspirasi melupakan bahwa gender juga (dapat)berubah, karena banyak faktor, sosek, legal, politik, kebijakan, dst
KALAU MENGABAIKAN ISU 7 GENDER Disebut buta gender, yaitu ketika kita gagal mengidentifikasikan atau mengakui adanya perbedaan2 atas dasar gender dan dinamikanya. Buta Gender bisa mengacu pada orang, atau kebijakan, kegiatan atau lembaga yang lalai dan gagal mengenali bahwa gender itu adalah faktor penentu penting dalam pilihan hidup dalam semua masyarakat.
MENGABAIKAN ISU GENDER 8 (Lanjutan) Bisa juga menjadi digender-bias Ketika kita berasumsi adanya karakteristik- karakteristik sosial tertentu untuk laki2 atau perempuan padahal sejatinya tidak benar Mis. Asumsi itu reliable, kompetent, comitted pada karier; tidak demikian halnya; perempuan itu bersih dari korupsi, padahal perempuan bisa korupsi Persoalanya,sekecil apapun penilaian atas bias gender ini, i bisa mendiskriminasikan, i i ik merugikan seseorang hanya atas dasar jenis kelaminnya Mis. Karier/ promosi; dan manfaat terhadap sumberdaya pembangunan ; berpartisipasi dalam mengambil keputusan, dst
Sebab itu kita harus sensitif 9 terhadap isu2 gender inii Ati Artinya Sensitif dalam memahami serta mempertimbangkan faktor2 yang mendasari diskriminasi i i i berdasarkan jenis kelamin itu. Misalnya: memastikan dalam perencanaan, implementasi, i monev bagaimana maupun mendapatkan keadilan dalam memperoleh kesempatan, manfaat, berpartisipasi p dalam proses pembangunan memastikan mengukur / assess dampak dari (usaha) pembangunan secara terpilah menurut dan Mis: tingkat pendidikan, pemberian beasiswa, buta huruf; upah kerja, kesempatan, eselonisasi, dst
Selain itu harus Gender Responsive 10 Dalam konteksk perencanaan pembangunan, responsif gender mengacu pada proses perencanaan: dimana program, kebijakan, k dan kegiatan2 di formulasikan, dikembangkan dan diimplementasikan ik dan di monev dengan mempertimbangkan dan tanggap terhadap perbedaan2 gender yang potential seperti perbedaan dalam kebutuhan, perbedaan dalam peran, perbedaan pengalaman dan aspirasi, dst
Dan ber-perspective Gender 11 Dalam konteks k perencanaan pembangunan artinya mengenali bahwa intervensi2 pembangunan dapat berdampak berbeda antara perempuan laki-laki memungkinkan kita mengidentifikasikan bagaimana karakteristk, pengalaman dan tantangan antara perempuan dan laki2 itu berbeda ( mis. dalam meniti karier; dalam memperoleh akses/manfaat pembangunan) sebagai suatu proses beyond analisis deskriptif ( dalam melihat faktor2 lain yang tidak terucapkan ); memberi dimensi yang lebih dinamis dan lebih kaya untuk menentukan untuk intervensi2 pembangunan yang berhasil
APA itu Pengarusutamaan Gender (PUG) 12 Sama seperti konsep gender banyak orang belum memahami mahluk apa itu PUG Banyak diucapkan, belum jelas apa dan bagaimana melaksanakanya Tidak banyak berbeda dengan strategi pembangunan lainnya, bahkan lebih komprehensif: PUG adalah memakai perspektif gender dalam kita meng-assess/ menganalis (terermasuk apa implikasi) suatu perencanaan, termasuk legislasi, kebijakan, program, kegiatan disemua bidang, disemua tingkat terhadap perempuan dan laki-laki; Pendekatan PUG mempertimbangkan/ responsif terhadap kebutuhan, pengalaman, kepedulian, aspirasi laki-laki maupun perempuan sebagai bagian integral dalam rancangan, inplementasi dan monev suatu kegiatan, kebijakan dan program, agar: memastikan target audience kita (laki-laki,perempuan :tua,anak2, diable; disfable) mendapat manfaat yang adil dari intervensi, sehingga ketidakadilan tidak diabadikan. Memastikan ( dengan indikator terukur) bahwa tujuan akhir dari pembangunan adalah mencapai kesetaraan dari hasil pembangunan
Prinsip2 Dasar PUG 13 Tanggung jawab untuk melaksanakan k PUG ada pada level l tertinggi i dalam lembaga yang bersangkutan Ada dukungan politik, commitment, leadership dari pimpinan mendukung pelaksanaan PUG (seperti tercermin dari adanya Peraturan, Surat Keputusan, dst dari pimpinan) Ada mekanisme (struktural maupun fungsional) yang akuntabel untuk melaksanakan PUG dan monitoring kemajuan Struktural: ada di echelon mana yang bertanggung jawab? Fungsional: Adakah Pokja, Forum, Focalpoint? Ada suatu sistem yang teratur dan sistimatis untuk follow-up dan mencatat hasil dan lessons learned dalam melaksanakan PUG, sebagai feed back kedalam sistim perencanaan, programing --> sistim monitoring --MIS
Prinsip2 Dasar PUG (lanjutan) 14 Tersedia data terpilah menurut jenis kelamin dalam sistim i dan dipakai/ dimanfaatkandata base Cukup tersedia sumber daya manusia (SDM) yang dapat melakukan gender analisis dan melaksanakan PUG PUG dilaksanakan disemua unit disemua level cross-cutting issue Gender analisis harus dilakukan. Dengan maksud Identifikasi tentang masalah (isu) yang berkaitan dengan kesenjangan/ disparitas gender agar dapat didiagnosa Dari perspektif gender, tidak dapat dibenarkan berasumsi bahwa masalah, kebijakan, program, kegiatan itu netral sifatnya
Tentang data terpilah dan analisa 15 gender Dari beberapab evaluasi oleh Bappenas dilaksanakan k PUG dalam pembangunan ada beberapa hal yang selalu saja menjadi ganjelan, yaitu berkaitan dengan: Ketersediaan Data terpilah Analisis gender ARG Sebenarnya tidak usah menjadi penggalih untuk melaksanakan PUG, kalau saja: ada niat kuat untuk mengumpulkan data terpilah dan melembagakanya memahami bahwa gender analisis sebagai bagian dari analisis sosial dan ada bermacam2 dan untuk keperluan yang bermacam2 memahami hubungan PUG dengan ARG (Anggaran Responsif Gender)
Data terpilah 16 Pengumpulan data terpilah berdasarkan jenis kelamin / gender statistic adalah hal terpenting dalam melaksanakan PUG Data terpilah menurut jenis kelamin dikumpulkan, dianalisis, dilaporkan secara sistematis dan objective untuk memastikan kebijakan,,program, implemetasi tidak didasarkan pada asumsi yang salah atau berdasarkan atas stereotyping Data terpilah menurut jenis kelamin vs gender statistics
Gender Analisis 17 Analisa gender bagian dari analisis sosial dan merupakan dua kategori stakeholders/ target audience yg berpotensi berbeda berkaitan dengan kebutuhan, pengalaman, kesuilitan, aspirasi; Dalam kasus tertentu mungkin tidak berbeda, misalnya interest dan melanjutkan sekolah, TetapiPenting untuk selalumempertimbangkan l norma/ kepatutan social bagi dan : khususnya bagaimana perbedaan/kesenjangan gender mempengaruhi hasil pembangunan Karena Dinamikaperangender ik yang berbedab dalam target audience/ stakeholders berpotensi mempengaruhi akses dan penguasaan sumberdaya, sebab itu analisis (gender) diperlukan Analisis gender memberi pemahaman tentang saling hubungan antara pria dan wanita (hubungan gender): khusus yang berkaiatan dengan isu-isu kekuasaan: pengambilan keputusan, peran, alokasi sumber daya, dan konflik / konsensus. Memberi perhatian dan mempertimbangkan factor yang membentuk/ mempengaruhinya ( seperti sejarah, agama, budaya, sosio-ekonomik dan budaya, kebijakan, situasi politik, dst)
18 Bagaimana sebaiknya gender analisis dilakukan? k Terintegrasi dalam keseluruhan siklus perencanaan (dari perencanaan awal melalui pemantauan pelaksanaan dan pasca-evaluasi proyek (Monev). Dilaksanakan untuk semua sector/ kegiatan dimana analisis sosial relevant
Berbagai piranti gender Analisis 19 Berbagai piranti gender Analisis untuk berbagai keperluan: The Harvard Analytical Framework The Moser Framework (Gender Planning) The Gender Analysis Matrix (GAM) Framework The Women s Empowerment (Longwe) Framework The Social Relations Approach (SRA) Framework. The Gender Analysis Pathway (GAP) Framework ( Dikembangkan k oleh Bappenas/ dibantu KPP dan difasilitasi CIDA) Telah dikembangka berbagai Manuals/ Guidelines dan Checklists Harus dipakai i sesuai dengan keperluan
Hubungan PUG dan ARG 20 Response anggaran terhadap perencanaan yang responsive gender Melalui analisis, akuntabilitas, dan menjadi lebih responsif gender. Berbagai cara diberbagai negara, sesuai dengan sistim perencanaan dan penganggaran Jelasnya ARG akan dijelaskan oleh DirJen Anggaran
21 TERIMAKASIH