IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENUNAIKAN HAK PELAYANAN KESEHATAN NAPI DAN TAHANAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN km2 dan secara astronomis terletak di antara Lintang

1. Hubungan Sistem Pemasyarakatan dengan Lembaga-Lembaga Penegak Hukum Lainnya dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PRESENTASI KEPALA PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN. Dalam Rakornis BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2016

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mene

2015, No. -2- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor

MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Semoga dokumen ini memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dan barang bukti, karena keduanya dibutuhkan dalam penyidikkan kasus

2016, No Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Bag.I. HUBUNGAN SISTEM PEMASYARAKATAN DENGAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM LAINNYA DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA TERPADU

2011, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lemba

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

2016, No di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Ne

TARGET CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada dasarnya merupakan pembangunan manusia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PENGESAHAN BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM R.I NOMOR M.HH-05.OT TAHUN 2010 TANGGAL 30 DESEMBER 2010

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.01.PR TAHUN 2004 TENTANG

PERAN KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM JAWA TENGAH DALAM PEMENUHAN HAM ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH)

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA. A. Sejarah singkat Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA. 1. Sejarah singkat Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung

1 dari 8 26/09/ :15

BAB IV TINJAUAN MANAJEMEN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tahanan Negara Klas I Medan yang berlokasi di Jalan Lembaga

2016, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

2011, No b. bahwa Tindak Pidana Korupsi adalah suatu tindak pidana yang pemberantasannya perlu dilakukan secara luar biasa, namun dalam pelaksan

BAB IV. MANAJEMEN ORGANISASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI D

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Institute for Criminal Justice Reform

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

2018, No bersyarat bagi narapidana dan anak; c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 21 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR: KEP- 115/J.A/10/1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... IKHTISAR EKSEKUTIF... B. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI... 3 C. STRUKTUR ORGANISASI... 3

2018, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum (Lembaran Negara Republik Tahun 2011 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Penanganan dan pemeriksaan suatu kasus atau perkara pidana baik itu pidana

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Dasar 1945 pasal 28H ayat (1) tentang Hak

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

2017, No Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

BAB II PROFIL INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Kementrian Hukum dan Ham. (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara.

bantuan hukum, pengkajian hukum serta dokumentasi,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 31 TAHUN 1999 (31/1999) TENTANG PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi kebijakan..., Atiek Meikhurniawati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini narapidana tidak lagi dipandang sebagai objek melainkan

TARGET KINERJA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung terletak di Ibukota Provinsi Lampung yaitu Bandar Lampung. Saat ini Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung memiliki 21 ( dua puluh satu ) Unit pelaksana teknis yang terdiri dari 10 (sepuluh) lembaga pemasyarakatan, 6 (enam) Rumah Tahanan Negara, 2 (dua) Balai Pemasyarakatan, 3 (Tiga) Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan 3 (tiga) kantor Imigrasi sebagai berikut : 1. Lembaga Pemasyarakatan : a. LAPAS Klas 1 A Bandar Lampung b. LAPAS Klas II A Kalianda ( Kabupaten Lampung Selatan ) c. LAPAS Klas II A Metro (Kota Metro) d. LAPAS Anak Klas II A Kota Bumi ( Kabupaten Lampung Utara) e. LAPAS Klas II B Kota Agung ( Kabupaten Tanggamus) f. LAPAS Narkotika Klas II A Bandar Lampung (kota Bandar Lampung) g. LAPAS Wanita Klas II A Bandar Lampung (kota Bandar Lampung ) h. LAPAS Klas II B Way kanan ( Kabupaten Waykanan)

71 i. LAPAS Klas III Gunung Sugih j. LAPAS Anak Pesawaran ( Belum Operasional dikarenakan belum adanya ORTA dan kode Satker) 2. Rumah Tahanan Negara : a. RUTAN Klas 1 Bandar Lampung b. RUTAN Sukadana (Kabupaten Lampung Timur) c. RUTAN Menggala (Kabupaten Tulang Bawang) d. RUTAN Krui (Kabupaten Lampung Barat) e. RUTAN Kota Bumi (Kabupaten Lampung Utara) f. RUTAN Kota Agung 3. Balai Pemasyarakatan a. BAPAS Klas II Bandar Lampung (Kota Bandar Lampung) b. BAPAS Klas II Metro (Kota Metro) 4. Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara : a. RUPBASAN Klas I Bandar Lampung (Kota Bandar Lampung) b. RUPBASAN Klas II Kota Bumi (Kabupaten Lampung Utara) c. RUPBASAN Klas II Metro (Kota Metro) 5. Kantor Imigrasi : a. Kantor Imigrasi Klas 1 Bandar Lampung (kota Bandar Lampung) b. Kantor Imigrasi Klas III Kalianda (Saat ini masih Operasional di kota Bandar Lampung)

72 A. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung 1. Tugas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung mempunyai tugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Wilayah Provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dari peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Fungsi Dalam melaksanakan Tugasnya, Kantor Wilayah menyelenggarakan fungsi : a. Mengkoordinasian perencanaan pengendalian program pengawasan b. Pembinaan di bidang hukum dan hak asasi manusia c. Penegakan Hukum di Bidang Pemasyarakatan, Keimigrasian, Administrasi Hukum Umum, dan hak Kekayaan Intelektual d. Perlindungan, pemajuan, pemenuhan, penegakan dan penghormatan Hak Asasi Manusia e. Pelayanan Hukum f. Pengembangan Budaya hukum dan pembinaan informasi hukum, penyuluhan hukum dan diseminasi hak asasi manusia g. Pelaksanaan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang administrasi lingkungan kantor wilayah

73 10 Disiplin kerja dan Catur tertib di Kantor wilayah KemenkumHam Lampung 10 Disiplin kerja : 1. Tidak datang terlambat 2. Tidak Pulang lebih awal 3. Malu tidak masuk kerja 4. Malu terlalu sering izin 5. Malu memakai pakaian yang tidak rapi dan sopan 6. Pekerjaan terprogram 7. Pekerjaan tidak terbengkalai 8. Tanggung jawab 9. Malu tempat kerja berantakan 10. Bertata krama dan sopan Catur Tertib yang terdapat pada Kantor wilayah KemenkumHam Lampung adalah : 1. Tertib Disiplin Kerja 2. Tertib Administrasi 3. Tertib Perkantoran 4. Tertib Rumah Tangga Pada 10 disiplin kerja dan catur tertib terdapat kaitan dengan teori yang digunakan yaitu Teori Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerkaan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada instansi tersebut. Pada disiplin korektif pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.

74 B. Tugas dan Fungsi Setiap Divisi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung 1. Divisi Administrasi Sebagaimana dengan kantor-kantor Pemerintahan yang lain, Divisi Administrasi pada kanwil Kemenkumham lampung mempunyai tugas pokok membantu kepala kantor wilayah dalam melaksanakan tugas pembinaan administrasi dan pelaksanaan teknis di wilayah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ebrlaku dan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh sekertaris jenderal. Dalam menjalankan tugas tersebut Divisi Administrasi mempunyai fungsi : a. Koordinasi penyusunan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dari program serta laporan b. Pelaksanaan urusan keuangan dan perlengkapan c. Pengelolaan urusan kepegawaian, hubungan masyarakat, tata usaha dari rumah tangga di lingkungan Kantor Wilayah Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, kepala Divisi Administrasi dibantu oleh 2 (dua) Kepala Bagian, yaitu : 1. Kepala Bagian Penyusunan Program dan Laporan yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana dan program, pengolahan data dan penyajian informasi, hubungan masyarakat dan protokoler, serta evaluasi dan laporan. Dalam menjalankan funsinya kepala Bagian Penyusunan Program dan Laporan dibantu oleh : a. Kepala Sub. Bagian Penyusunan Program

75 b. Kepala Sub. Bagian Humas dan Laporan 2. Kepala Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan dibidang urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga, keuangan dari perlengkapan di lingkungan Kantor Wilayah. Dalam melaksanakan Tugasnya tersebut Kepala Bagian Umum dibatu oleh : a. Kepala Sub Bagian Kepegawaian b. Kepala Sub. Bagian Keuangan dan Perlengkapan 2. Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Divisi Pelayanan Hukum dan HAM dipimpin oleh Kepala Divisi pelayanan hukum yang mempunyai tugas membantu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung di bidang pelayanan hukum dan hak asasi manusia berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jendral / Kepala Bagian terkait. Dalam menjalankan tugasnya Divisi Pelayanan Hukum dan HAM memiliki fungsi : 1. Pembinaan dan pembimbingan teknis di bidang hukum 2. Penggkoordinasian pelayanan teknis di bidang hukum 3. Pelayanan administrasi hukum umum dan jasa hukum lainnya 4. Pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran di bidang Hak Kekayaan Intelektual 5. Pelaksanaan litigasi dan sosialisasi di bidang Hak Kekayaan Intelektual 6. Pelaksanaan koordinasi jaringan dokumentasi dana informasi hukum

76 Dalam menjalankan tugasnya Kepala Divisi dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Bidang yaitu : 1. Kepala Bidang Bagian Pelayanan Hukum yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dibidang pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran, litigasi dan sosialisasi hak kekayaan intelektual, penyuluhan hukum, konsultasi dan bantuan hukum serta pelayanan administrasi hukum umum dan jasa hukum lainnya. 2. Kepala Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang penyiapan bahan perancanaan hukum, pengembangan hukum, dan pembinaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum serta pengkoordinasian program legisiasidaerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Kepala Bidang HAM yang empunyai tugas fungsi yaitu pelaksanaan penyiapan penyusunan rencana program di bidang pemenuhan, pemajuan, perlindungan, dan penghormatan HAM serta pelaksanaan kebijakan di bidang pemenuhan, pemajuan, perlindungan, dan penghormatan HAM. 3. Divisi Keimigrasian Divisi Keimigrasian mempunyai tugas membantu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di bidang keimigrasian berdasarkan kebijkan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jendral Imigrasi, dalam melaksanakan tugas Divisi Keimigrasian menyelenggarakan fungsi :

77 1. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengamanan teknis operasional di bidang ke imigrasian 2. Pengaturan, bimbingan dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas dibidang lalu lintaskeimigrasian, izin tingga dan status keimigrasian 3. Pengaturan, bimbingan dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas dibidang penindakan keimigrasian dan rumah detensi imigrasi 4. Pengaturan, bimbingan dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas dibidang sistem informasi keimigrasian 5. Pengaturan, bimbingan dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas dibidang intelijen keimigrasian dan tempat pemerikasaan imigrasi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Divisi Keimigrasian dibantu oleh : 1. Kepala Bidang Lalu Lintas, Izin Tinggal dan Status Keimigrasian 2. Kepala Bidang Intelejen, Penindakan, dan sistem Informasi Keimigrasian Dalam melaksanakan tugasnya Divisi Keimigrasian dipayungi oleh Undang Undang : 1. Undang-Undang RI Nomor : 9 Tahun 1992 Tentang Keimigrasian 2. Pelaksanaan pencegahan dan penangkalan 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor : 31 Tahun 1994 Tentang Pengawasan orang Peraturan Pemerintah RI Nomor : 30 Tahun 1994 Tentang Tata Cara.

78 4. Divisi Pemasyarakatan Divisi Pemasyarakatan terdapat dua Bidang yang membantu tugas pokok Kepala Divisi Pemasyarakatan yaitu Bidang Keamanan dan Pembinaan serta Bidang Registrasi, Perawatan dan Bina Khusus Narkotiksas, untuk setiap bidang terdapat dua Sub Bidang. Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung mempunyai beberapa Unit Pelaksanaan Teknis yang terdiri dari : 1. LAPAS Klas 1 A Bandar Lampung 2. LAPAS Klas II A Kalianda ( Kabupaten Lampung Selatan ) 3. LAPAS Klas II A Metro (Kota Metro) 4. LAPAS Klas II A Kota Bumi ( Kabupaten Lampung Utara) 5. LAPAS Narkotika Klas II A Bandar Lampung (kota Bandar Lampung) 6. LAPAS Klas I Bandar Lampung (kota Bandar Lampung ) 7. LAPAS Klas II B Way kanan ( Kabupaten Waykanan) 8. LAPAS Klas II B Sukadana 9. LAPAS Klas II B Menggala 10. LAPAS Klas II B Krui 11. LAPAS Klas II B Kota Bumi 12. LAPAS Klas II Bandar Lampung 13. LAPAS Klas II Metro 14. RUPBASAN Klas I Bandar Lampung (Kota Bandar Lampung) 15. RUPBASAN Klas II Kota Bumi (Kabupaten Lampung Utara) 16. RUPBASAN Klas II Metro (Kota Metro)

79 Visi dan Misi Divisi Pemasyarakatan : 1. Visi Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan pemasyarakatan sebagai individu, anggota masyarakat dan mahluk Tuhan YME 2. Misi Melaksanakan perawatan tahanan, pembinaan dan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan serta pengelolaan benda sitaan Negara dalam kerangka penegak hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan serta pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia. Tujuan Pemasyarakatan : 1. Membentuk warga binan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab 2. Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan yang ditahan di Rumah Tahanan Negara dan cabang Rumah Tahanan dalam rangka memperlancar proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan 3. Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan/para pihak yang berperkara serta keselamatan dan keamanan benda-benda yang disita untuk keperluan barang bukti pada tingkat penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan

80 di sidang pengadilan serta benda-benda yang dinyatakan dirampas untk negara berdasarkan putusan pengadilan Dalam menjalankan tugas-tugasnya Kepala Divisi Pemasyarakatan yang di bantu oleh 2 (dua) Kepala Bidang Yaitu : a. Kepala Bidang Registrasi, perawatan dan Bina Khusu Narkotika yang bertugas melaksanakan kegiatan pembinaan, pengevaluasian, pemantauan di bidang registrasi, statistik, perawatan dan pembinaan khusus narkotika warga binaan pemasyarakatan. Kepala Bidang membawahi : 1. Kepala Sub. Bidang Perawatan dan Bina Khusus Narkotika 2. Kepala Sub. Bidang Registrasi dan Statistik 3. Kepala Bidang Keamanan dan Pembinaan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan, pengevaluasian, pemantauan di bidang keamanan dan ketertiban serta pembinaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Bidang membawahi : 1. Kepala Sub Bidang Keamanandan Ketertiban 2. Kepala Sub. Bagian Bimkemas dan Latihan Kerja dan Produksi

81 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM LAMPUNG PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA Gambar 4. Struktur Organisasi

82 D. Birokrasi di Kementerian Hukum dan Ham Motto Birokrasi Pada Kemenkumham adalah : 1. Harmoni merupakan sebuah pencapaian ideal dalam sebuah tatanan masyarakat dimana setiap individu dituntut untuk menjaga kerukunan dengan sedapat mungkin menghindari adanya konflik terbuka, menitikberatkan adanya keserasian, keselarasan, dan keseimbangan berpadu dalam semangat mewujudkan cita-cita. 2. Gerak adalah suatu perubahan baik dalam konteks berpikir maupun bertindak sehingga mengantarkan kepada kedudukan dari titik keseimbangan awal menuju kedudukan berikutnya. 3. Langkah adalah pemilihan strategi yang tepat dalam suatu pelaksanaan tindakan dengan maksud dan tujuan yang terarah. Alasan diadakannya reformasi birokrasi adalah sebagai berikut : 1. Tingkat kepuasan pelayanan publik masih rendah 2. Disiplin pegawai rendah 3. Kinerja pegawai belum terukur 4. Adanya dugaan KKN 5. Orientasi program dan kegiatan tidak berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pada penguatan Pengawasan hal yang menjadi alasan utama reformasi birokrasi pada pegawai adalah Menegakkan Disiplin Kerja; 1. Penyusunan Laporan Pelaksanaan 2. Menegakkan Kode Etik 3. Penyusunan Pedoman Kode Etik Pegawai ; 4. Penyusunan Laporan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penegakan monitoring dan evaluasi; 5. Penyusunan mekanisme, sarana dan prasarana laporan pelaksanaan hukuman disiplin; 6. Menyusun hasil penilaian kinerja; 7. Melaporkan hasil kerja Tim Penegakkan Disiplin Kerja kepada Menteri Hukum dan HAM. Menegakkan Kode Etik Pegawai; 1. Penyampaian Laporan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penegakan kode etik kepada Menteri Hukum dan HAM; 2. Perumusan Pelaksanaan Kegiatan sosialisasi Kode Etik Pegawai; 3. Implementasi tugas dan wewenang Majelis Kehormatan Kode Etik di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI..