BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. korelasional. Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitianinimerupakanbentukpenelitiandeskriptifdenganmenggunakandua

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional; yaitu mencari korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik koresional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasi seseorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lainya. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk korelasi (Arikunto, 006:04) B. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:. Variabel bebas : forgiveness (pemaafan). Variabel terikat : perlilaku agresi. Perlilaku agresi C. Defenisi Opersional Variabel Penelitian Perilaku agresi adalah perilaku baik fisik maupun lisan yang disengaja dilakukan oleh remaja dengan maksud untuk menyakiti dan membahayakan orang lain. Adapun perilaku agresi terdiri dari delapan aspek sebagai berikut: 44

45 a. Agresi langsung-aktif-verbal: meneriaki, menyoraki, mencaci, membentak, berlagak, memamerkan kekuasaan. b. Agresi langsung-aktif-nonverbal: serangan fisik, baik mondorong, memukul, maupun menendang, dan menujukan gestur yang menghina orang lain. c. Agresi langsung-pasif-verbal: diam, tidak menjawab pangilan telepon d. Agresi langsung-pasif-nonverbal: keluar ruangan ketika target masuk. e. Agresi tidak langsung-aktif-verbal : menyebarkan rumor negatif f. Agresi tidak langsung-aktif-nonverbal : mencuri atau merusak barang target, menghabiskan kebutuhan yang di perlukan target g. Agresi tidak langsung-pasif-verbal: membiarkan rumor mengenai target berkembang, tidak menyampaikan informasi yang dibutuhkan target. h. Agresi tidak langsung-pasif-nonverbal :menyebabkan orang lain tidak mengerjakan sesuatu yang dianggap penting oleh target, tidak berusaha melakukan sesuatu yang dianggap dapat menghindarkan target dari masalah.. Forgiveness (memaafkan) Forgiveness (memaafkan) dalam penelitian ini diartikan sebagai seperangkat motivasi untuk mengubah seseorang untuk tidak membalas dendam dan meredakan dorongan untuk memelihara kebencian terhadap pihak yang menyakitinya serta meningkatkan dorongan untuk melakukan rekonsiliasi hubungan dengan pihak yang menyakiti. Adapun indikator dari forgiveness mengacu kepada teori McCullough adalah:

46 a. Berkurangmya motivasi untuk membalas (revenge motivations), b. Berkurangnya motivasi untuk mempertahankan keterpisahan dari penyerang (avoidance motivations), c. Meningkatkan motivasi dengan konsiliasi dan kemaun baik ( good will) kepada penyerang, meskipun tindakan penyerang meyakitkan (benevolence motivations) D. Subjek Penelitian. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (999:55) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari atau objek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kansai Pekanbaru jurusan teknik mesin yang terdiri dari 45 siswa.. Sampel Penelitian Menurutut Sugiyono (999:56), sampel adalah b agian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Agar hasil penelitian dapat di generalisasikan kepada populasi, maka sampel diambil representatif artinya sampel haruslah mencerminkan dan bersifat mewakili populasi. Dalam pengambilan sampel penelitian ini digunakan pendapat Arikunto (00:) yang mengatakan apabila subjek kurang dari 00, maka lebih baik di ambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

47 Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 0-5% atau 0-5% atau lebih. Berdasarkan konsep ini maka peneliti mengambil sampel sebanyak 5% dari 45 siswa. Jadi sampel data penelitian ini sebanyak 37 siswa. 3. Teknik penarikan Sampel Penelitian Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni teknik Random Sampling. Hal ini dikarenakan sampel yang diambil adalah kelas XII teknik mesin yang mana jurusan teknik mesin itu dibagi beberapa kelas yaitu teknik mesin sampai teknik mesin 4, yang mana ciri dan karakteristik tiap kelasnya berbeda. Maka selanjutnya dilakukan teknik random untuk menentukan siswa mana yang dijadikan sampel. E. Teknik Pengumpulan data. Alat Ukur Untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian maka dibutuhkan suatu metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini adalah dengan menggunakan skala yang berisi kuesioner yang dijadikan sebagai alat ukur untuk mendapatkan hasil penelitian. Skala tersebut diberikan kepada para responden dan kemudian responden akan mengisinya sesuai dengan pendapat dan persepsi responden.

48 a. Alat Ukur Forgiveness Untuk mengungkap forgiveness menggunakan skala TRIM (Transgressin- Related Interpersonal Motivations Scale) yang dikembangkan oleh McCullough yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar seorang individu memiliki sikap memaafkan (McCullough & Cohen, 006:887-897). Komponen yang diciptakan McCullough terdiri dari tiga unsur yaitu motivasi penghindaran terhadap orang yang memiliki salah (avoidance motivations), motivasi membalas dendam (revenge motivations), motivasi kebaikan atau mencari jalan keluar (benevolence motivations). Skala ini disusun dengan model skala likert dengan empat alternatif jawaban. Pernyataan favorable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: Sangat Sesuai (SS) = 4, Sesuai (S) = 3, Tidak Sesuai =, Sangat Tidak Sesuai =. Sedangkan penilaian untuk pernyataan unfavorable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: Sangat Sesuai (SS) =, Sesuai (S) =, Tidak Sesuai= 3, Sangat Tidak Sesuai = 4. Adapun rancangan penyusunan jumlah sebaran aitem try out untuk skala forgiveness adalah sebagai berikut: Tabel. 3. Blue Print Skala Forgiveness (sebelum try out) No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable Berkurangnya motivasi untuk, 3, 4, 6 7, 9, 0, mempertahankan keterpisahan dari pihak yang menyerang Berkurangnya motivasi untuk membalas, 4, 5, 7 8, 0,, 3 dendam 3 Meningkatnya motivasi dengan konsiliasi dan kemauan baik kepada penyerang meskipun tindakan penyerang 3, 5, 6, 8 9,,, 4

49 menyakitkan Jumlah 4 b. Alat Ukur Agresi Untuk mengungkap perilaku agresi, peneliti menggunakan skala perilaku agresi yang disusun berdasarkan aspek perilaku agresi yang dikemukakan Baron dan Byrne, 997 (dalam Agus, 03:07) Skala ini disusun dengan model skala likert dengan empat alternatif jawaban. Pernyataan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: Sangat Sering (SS)= 4, Sering (S) = 3, jarang (J) =, tidak pernah (TP) =. Adapun rancangan penyusunan jumlah sebaran aitem try out untuk skala agresi adalah sebagai berikut: Tabel. 3. Blue Print Skala Agresi (sebelum try out) No Aspek Indikator Peryataan Total Agresi langsungaktif-verbal meneriaki, menyoraki, mencaci, membentak, berlagak, memamerkan kekuasaan.,, 3, 3 4, 4 5, 5 6, 6 Agresi langsungaktifnonverbal Mondorong Memukul menendang menujukan gestur yang menghina orang lain. 7, 7 8, 8 9, 9 0, 30 3 Agresi langsungpasif-verbal diam, tidak menjawab pangilan telepon, 3, 3

50 4 Agresi langsungpasifnonverbal 5 Agresi tidak langsungaktif-verbal 6 Agresi tidak langsungaktifnonverbal keluar ruangan ketika target masuk 3, 33 menyebarkan rumor negatif 4, 34 mencuri atau merusak barang target, menghabiskan kebutuhan yang di perlukan target 5, 35 6, 36 7 Agresi tidak langsungpasif-verbal membiarkan rumor mengenai target berkembang, tidak menyampaikan informasi yang dibutuhkan target 7, 37 8, 38 8 Agresi tidak langsungpasifnonverbal menyebabkan orang lain tidak mengerjakan sesuatu yang dianggap penting oleh target, tidak berusaha melakukan sesuatu yang dianggap dapat menghindarkan target dari masalah. 9, 39 0, 40 Jumlah 40 F. Uji Coba Alat Ukur Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, perlu diuji coba ( try out) kepada sejumlah siswa dengan tujuan memperoleh aitemaitem yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Uji coba alat ukur dilakukan terhadap 00 subjek. Uji coba dilakukan pada siswa SMK Kansai jurusan Teknik Informatika tanggal 0- juli 04.

5. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur ( test) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azw ar, 009: 5). Untuk mengetahui apakah skala yang dibuat sesuai dengan tujuan pengukuran perlu dilakukan uji validitas, dan uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat profesional judgment (Azwar, 009: 45). Pendapat profesional dalam mengkaji validitas isi skala penelitian ini adalah pembimbing skripsi dan narasumber.. Uji Daya Beda Aitem Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 009: 80). Dalam penelitian ini untuk menguji daya beda aitem dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada aitem yang bersangkutan dengan skor totalnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah skala yang dibuat sesuai dengan tujuan pengukurannya. Teknik yang digunakan untuk melihat daya beda aitem dalah korelasi Product Moment dari Pearson dengan menggunakan program SPSS 6,0 for windows. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut valid, maka digunakan uji validitas dengan menggunakan analisis kesahihan butir, dengan teknik korelasi

5 Product Moment atau yang biasa disebut momen tangkar dengan taraf signifikan 5% (Azwar, 00: 00) dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: r xy x y x : Koefisien Korelasi Product Momen : Skor Aitem Tiap Subjek : Skor Total Aitem Tiap Sujek : Jumlah Subjek : Jumlah Skor Skala X : Jumlah Skor Skala Y : Jumlah Perkalian X dan Y Penentuan kesahihan menggunakan kireteria yang dikemukan oleh Azwar (00: 65) yang meyatakan bahwa skala psikologi yang digunakan untuk indeks daya diskriminasi minimal 0,30 dengan demikian aitem koefisinnya < 0,30 dinyatakan gugur, sedangkan aitem yang dianggap sahih adalah aitem yang mempunyai koefisiensi korelasi 0.30 Berdasarkan perhitungan komputerisasi pada skala forgiveness dengan jumlah aitem 4 butir pernyataan yang telah diujicobakan terdapat 8 aitem yang valid dan 6 aitem yang gugur. Koefisian korelasi aitem total (r xy ) bergerak antara 0,30 0,670. Adapun rincian aitem yang valid dan gugur untuk skala forgiveness dapat dilihat pada tabel berikut:

53 Tabel. 3.3 Blue Print Skala Forgiveness (setelah try out) No Indikator Valid Gugur Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable Berkurangnya motivasi untuk, 3, 4 9, 0, 6 7 mempertahankan keterpisahan dari pihak yang menyerang Berkurangnya motivasi untuk, 4, 5, 7 8,, 3 0 membalas dendam 3 Meningkatnya motivasi dengan konsiliasi dan kemauan baik kepada penyerang meskipun tindakan penyerang menyakitkan 3, 8 9,, 4 6, 5 Jumlah 9 9 3 3 Berdasarkan aitem yang valid dan membuang aitem yang gugur maka disusun blue print forgiveness yang baru untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel. 3.4 Blue Print Skala Forgiveness (penelitian) No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable Berkurangnya motivasi untuk, 4, 7 0, 3, 6 mempertahankan keterpisahan dari pihak yang menyerang Berkurangnya motivasi untuk membalas, 5, 8, 9, 4, 7 dendam 3 Meningkatnya motivasi dengan 3, 6, 5, 8 konsiliasi dan kemauan baik kepada penyerang meskipun tindakan penyerang menyakitkan Jumlah 9 9

54 Sementara itu, pada pada variabel agresi dari 40 butir aitem yang telah di ujicobakan terdapat 8 aitem yang valid dan aitem yang gugur. Koefisian korelasi aitem total (r xy ) bergerak antara 0,308 0,578. Adapun rincian aitem yang valid dan gugur untuk skala agresi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 3.5 Blue Print Skala Agresi (setelah try out) No Aspek Indikator Pernyataan Agresi langsungaktif-verbal meneriaki, menyoraki, mencaci, membentak, berlagak, memamerkan kekuasaan., 3, 3 4 5 6 Valid Gugur 4 5 6 Agresi langsungaktifnonverbal Mondorong Memukul menendang menujukan gestur yang menghina orang lain. 7 8 9 0 7 8 9 30 3 Agresi langsungpasif-verbal diam, tidak menjawab pangilan telepon, 3, 3 4 Agresi langsungpasifnonverbal 5 Agresi tidak langsungaktif-verbal 6 Agresi tidak langsungaktifnonverbal 7 Agresi tidak langsungpasif-verbal keluar ruangan ketika target masuk 3 33 menyebarkan rumor negatif 4 34 mencuri atau merusak barang target, menghabiskan kebutuhan yang di perlukan target membiarkan rumor mengenai target berkembang, tidak menyampaikan informasi 5, 35 36 6 7, 37 8 38

55 8 Agresi tidak langsungpasifnonverbal yang dibutuhkan target menyebabkan orang lain tidak mengerjakan sesuatu yang dianggap penting oleh target, tidak berusaha melakukan sesuatu yang dianggap dapat menghindarkan target dari masalah. 9, 39 0, 40 Jumlah 8 Berdasarkan aitem yang valid dan membuang aitem yang gugur maka disusun blue print agresi yang baru untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel. 3.6 Blue Print Skala Agresi (penelitian) No Aspek Indikator Peryataan Total Agresi langsungaktif-verbal meneriaki, menyoraki, mencaci, membentak, berlagak, memamerkan kekuasaan., 3, 4 5 6 Agresi langsungaktifnonverbal Mondorong Memukul menendang menujukan gestur yang menghina orang lain. 7 8 9 0 3 Agresi langsungpasif-verbal diam, tidak menjawab pangilan telepon, 3, 4

56 4 Agresi langsungpasifnonverbal 5 Agresi tidak langsungaktif-verbal 6 Agresi tidak langsungaktifnonverbal 7 Agresi tidak langsungpasif-verbal keluar ruangan ketika target masuk 3 menyebarkan rumor negatif 4 mencuri atau merusak barang target, menghabiskan kebutuhan yang di perlukan target membiarkan rumor mengenai target berkembang, tidak menyampaikan informasi yang dibutuhkan target 5, 5 6 7, 6 8 8 Agresi tidak langsungpasifnonverbal menyebabkan orang lain tidak mengerjakan sesuatu yang dianggap penting oleh target, tidak berusaha melakukan sesuatu yang dianggap dapat menghindarkan target dari masalah. 9, 7 0, 8 Jumlah 8 3. Uji Reliabilitas Menurut Azwar (009:4) reliabilit as adalah sejauh mana hasil penelitian dapat dipercaya secara empirik. Reliabilitas mengacu pada konsisten atau kepercayaan alat ukur dan mengandung makna kecermatan pengukuran (Azawar, 00:83). Uji reliabilitas menggunakan titik alpha dengan bantuan SPSS 6.00 for windows melalui komputer. Skala yang diestimasi reliabilitasnya dibelah menjadi

57 dua, sehingga setiap belahan berisi aitem-aitem dalam jumlah yang sama banyak, maka peneliti menggunakan uji statistik reliabiltas alpha. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: ɑ = [- s + s ] sx keterangan: S dan S = variasi skor belahan dan SX = variasi skor test Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam 0 sampai.00. semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisiensi semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 00:83) Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan program SPSS 6.00 for windows untuk skala forgiveness diperoleh koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,835. Maka dapat disimpulkan butir peryataan untuk skala forgiveness adalah sangat reliabel. Untuk skala perilaku agresi diperoleh koefisien reliabel alpha sebesar 0.869. maka dapat disimpulkan butir pernyataan untuk skala perilaku agresi tergolong sangat reliabel. G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis, dalam penelitian ini akan menggunakan teknik analisis Product Moment. Teknik ini mencari hubungan antara variabel forgiveness (X) dengan perilaku agresi (Y) pada siswa SMK Kansai Pekanbaru.

58 Rumus yang digunakan sebagai berikut : r xy XY ( X)( N. X ( X) N Y ( Y ) N. Y) Keterangan : r xy = Koefisien korelasi Product Moment antara Forgiveness dengan perilaku agresif N = Jumlah subjek yang diteliti X = Forgiveness Y = Perilaku agresif XY = Jumlah skor forgiveness ΣX = Jumlah skor perilaku agresif ΣY = Jumlah kuadrat skor total Untuk lebih memudahkan perhitungan, maka peneliti menggunakan bantuan komputer program Statistic Product Service Solution (SPSS) 6.00 for windows.