PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI DONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA AGAM. Monalisa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

Meningkatkan penguasaan keaksaraan anak usia dini melalui media flashcard di TK Para Bintang Kota Jambi Kelompok B3

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S -1 Program Studi Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK PEMATA BUNDA AGAM

JURNAL PENELITIAN. Oleh: SITI HINDUN M. H. NPM

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

Langsat Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

Transkripsi:

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM Eka Guswarni Abstrak Kemampuan membaca awal anak masih rendah. Peningkatan kemampuan bahasa ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis awal anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, dengan subjek penelitian kelompok A Taman Kanak-kanak. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik persentase. Kemampuan membaca awal anak mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan melalui kegiatan permainan melalui kartu gambar yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II. Dapat disimpulkan bahwa melalui permainan kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak di Taman Kanak-kanak. Kata Kunci : Membaca Awal; Anak; Permainan Kartu Gambar.

2 Pendahuluan Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang terdapat dijalur pendidikan formal yang menyediakan program dini bagi anak usia 4-6 tahun sebelum peserta didik memasuki Sekolah Dasar. Taman Kanak-kanak Sebagai salah satu bagian dari pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal memiliki tugas yang sangat penting dalam mengembangkan berbagai potensi peserta didik dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap, perilaku, keterampilan dan intelektual agar anak dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar. Lembaga Taman Kanak-kanak dianggap penting karena mendidik anak pada usia emas (golden age), dimana pada usia ini merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa peka adalah suatu masa yang menuntut pendampingan yang sungguh-sungguh karena masa ini hanya datang sekali seumur hidup manusia. Menurut hasil penelitian 80 % perkembangan mental dan kecerdasan manusia berkembang pesat pada masa peka ini. Sebagai salah satu bagian dari pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, Taman Kanak-kanak memiliki tugas mulia untuk mengembangkan berbagai kemampuan dasar peserta didik yang terkait dengan aspek sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa, dan estetika. Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak diharapkan mampu memberikan rangsangan dan motivasi sehingga potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal. Setiap anak dilahirkan dengan membawa potensi kelebihan dan kekurangan masingmasing. Untuk mengembangkan seluruh potensi anak agar kelak menjadi manusia yang utuh sesuai dengan falsafah bangsa, anak memerlukan lingkungan yang dapat memungkinkan mereka untuk bisa tumbuh dengan optimal. Karena dunia anak merupakan dunia bermain, maka pendidikan di Taman Kanak-kanak mempunyai prinsip Belajar Sambil Bermain, Bermain Seraya Belajar. Melalui prinsip pembelajaran ini diharapkan berbagai kemampuan dasar anak dapat dikembangkan. Salah satu kemampuan dasar yang harus dikembangkan adalah kemampuan Bahasa. Peningkatan kemampuan bahasa ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mendengar, berkomunikasi (baik secara lisan maupun tulisan), menambah perbendaharaan kata anak dan melatih kemampuan membaca dan menulis awal dengan simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis. Untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut maka perlu adanya strategi guru Taman Kanak-kanak dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak terutama kemampuan membaca awal (pra

3 membaca) dengan memperhatikan tahap-tahap perkembangan anak, supaya guru tidak mengadopsi proses pembelajaran yang berlaku di sekolah dasar. Salah satu indikator dari capaian perkembangan bahasa yaitu (keaksaraan) yang tertera dalam kurikulum 2010 adalah menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya. Kegiatan belajar tersebut dapat dilakukan anak melalui kegiatan bermain dengan menggunakan berbagai macam alat atau media. Fungsi alat atau media adalah untuk merangsang kemampuan berfikir anak supaya anak bisa mengenal berbagai macam pengetahuan. Dalam membangun pengetahuan kepada anak tidak terlepas dari peranan guru, yaitu guru sebagai model, teman bermain, sebagai motivator, serta sebagai fasilitator. Untuk itu agar tujuan belajar tersebut tercapai, maka dibutuhkan guru yang professional dan kreatif. Salah satu alat permainan yang dapat dimainkan anak dalam proses pengembangan kemampuan bahasa adalah melalui kartu-kartu kata dan gambar. Sebelum anak melakukan permainan dengan menggunakan kartu-kartu kata dan gambar tersebut, guru terlebih dahulu harus memberikan konsep tentang hubungan antara bahasa lisan dengan bahasa tulisan atau dengan simbol yang melambangkannya (pra membaca) supaya kegiatan pengenalan huruf lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak pada tahap membaca awal. Guru sebaiknya mengenalkan huruf tersebut dalam bentuk kata-kata beserta gambar dari kata tersebut, baru kemudian guru mengenalkan bagian-bagian huruf yang terdapat pada kata tersebut. Namun kenyataan yang peneliti amati dilapangan sangat berbeda. Guru kebanyakan hanya mengenalkan simbol-simbol huruf satu persatu dan langsung menyebutkan bunyi hurufnya. Padahal menurut metode sintesa bahwa suatu unsur (misalnya unsur huruf) akan mempunyai makna jika unsur tersebut bertalian atau berhubungan dengan unsur lain sehingga membentuk suatu arti. Sebagai seorang guru peneliti menyadari bahwa cara mengajar guru seperti ini mengakibatkan anak kurang bisa merangkai huruf menjadi sebuah kata yang bermakna. Anak hanya bisa menyebutkan huruf tanpa bisa mengenal huruf tersebut dalam bentuk kata-kata. Ini membuktikan bahwa anak kurang bisa memahami bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan (pra membaca). Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1.Rendahnya kemampuan membaca awal anak 2. Anak kurang bisa merangkai huruf menjadi sebuah kata yang bermakna 3. Kurangnya Media pembelajaran yang bisa diberikan dalam peningkatan kemampuan membaca awal anak 4. Kurangnya keterampilan guru dalam mengembangkan kemampuan membaca awal anak.

4 Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca awal anak / pra membaca. Anak usia dini menurut Depdiknas (2010:5) adalah bersifat unik, tak pernah ada satu anak pun yang benar-benar sama dengan anak lainnya, sekalipun mereka kembar. Sejak lahir anak sudah membawa potensi yang terdapat dalam dirinya. Potensi tersebut mampu berkembang secara optimal apabila dirangsang kemunculannya, artinya ada stimulasi dari lingkungan di saat masa peka datang. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidaklah sama antara satu dengan yang lain. Proses perkembangan anak berjalan secara alamiah dan banyak sedikit dapat diramalkan perkembangannya. Masa kanak-kanak awal diidentikkan sebagai usia prasekolah karena pada masa ini sebagian besar anak-anak sudah mulai mengikuti pendidikan di penitipan anak, kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak ataupun berbagai sanggar kreativitas yang disediakan untuk anak-anak. Masa usia 4-6 tahun juga disebut dengan masa berkelompok. Pada masa inilah anak tumbuh dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mempelajari dasar-dasar berperilaku sosial, sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu mereka masuk ke sekolah dasar. Dalam lingkungan sosialnya anak mengalami peningkatan dalam kemampuan berbicara dan sudah memiliki banyak kosa kata, agar anak mampu bermain dengan anak lain, tertawa, berbicara lancar menggunakan bahasa dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan teman sebaya dan orang dewasa. Bahasa memungkinkan anak untuk menerjemahkan pengalaman kedalam simbol-simbol yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan berpikir. Perkembangan bahasa sangat penting terjadi pada anak sebelum usia enam tahun, Taman Kanak-kanak merupakan wahana yang sangat penting dalam mengembangkan bahasa anak. Anak pertama sekali memperoleh bahasa dari lingkungan keluarga. Menurut Ganeshi dalam Susanto (2011:74) Anak yang berhasil membaca di sekolah telah memiliki bahasa tulisan sebagai bagian yang dominan dari kehidupan mereka sehari-hari. Bahasa merupakan sarana yang paling penting bagi seorang anak dalam mengungkapkan perasaan, gagasan, ide, serta pendapat kepada orang lain. Pada anak usia Taman Kanak-kanak bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam mengungkapkan keinginannya serta kebutuhannya kepada orang lain. Pembelajaran bahasa untuk Anak Usia Dini diarahkan pada kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis (simbolis). Untuk memahami bahasa simbolis anak perlu belajar membaca dan menulis. Menurut Suyanto dalam Susanto

5 (2011:74) belajar bahasa sering dibedakan menjadi dua, yaitu belajar bahasa untuk komunikasi dan belajar literasi, yaitu belajar membaca dan menulis. Menurut Steinberg dalam Susanto (2011:83) membaca dini ialah membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak prasekolah. Program ini menumpukkan perhatian pada perkataan-perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak-anak dan bahanbahan yang diberikan melalui permainan dan kegiatan-kegiatan yang menarik sebagai perantara pembelajaran. Menurut Glen dalam Susanto (2011:83) membaca lebih efektif diberikan pada usia empat tahun dari pada usia lima tahun. Bahkan usia tiga tahun lebih mudah dari pada empat tahun. Makin kecil umur seorang anak akan makin mudah untuk belajar membaca dan sangat menuntut kesabaran orang tua atau guru yang mengajarnya. Untuk dapat membaca dengan baik maka perlu disertai dengan kesiapan membaca. Nigel Hall dalam suyanto (2005:162) menyatakan bahwa permulaan membaca dan menulis bukan dimulai sejak Taman Kanak-kanak, tetapi jauh sebelum anak masuk Taman Kanak-kanak. Menurut Depdiknas (2000:6) perkembangan kemampuan membaca pada anak berlangsung dalam 5 tahapan. Salah satunya adalah tahap membaca gambar. Pada tahap ini pada diri anak mulai tumbuh kesadaran akan tulisan dalam buku dan menemukan kata yang pernah ditemui sebelumnya, dapat mengungkapkan kata-kata yang bermakna dan berhubungan dengan dirinya, anak juga sudah mengenal tulisan, kata-kata, puisi, lagu dan sudah mengenal abjad. Metode Penelitian Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru dalam rangka untuk memperbaiki cara dan metode guru serta alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran, demi tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Arikunto (2006:3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012, di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Agam dengan jumlah anak 20 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Dimana penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti sebagai guru kelas pada kelompok A dan dibantu oleh guru-guru Taman Kanak-kanak

6 Negeri Pembina Agam. Pelaksanaan ini direncanakan memakan waktu 2 bulan yaitu dari bulan April sampai Mei 2012. Dalam kondisi awal peneliti melakukan observasi tentang kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan atau yang akan diteliti, sebagai dasar untuk melakukan penelitian selama pelaksanaan dilapangan. Dari kondisi awal yang peneliti temukan adalah anak belum bisa memahami bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan (dengan simbol yang melambangkannya), anak tidak bisa membaca gambar yang memiliki kata sederhana dan belum bisa menghubungkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya. Dalam observasi ini peneliti juga mengamati tentang cara atau metode dan alat yang digunakan guru dalam pembelajaran membaca awal masih kurang, sehingga kegiatan pembelajaran kurang menarik bagi anak. Untuk itu peneliti berupaya mengembangkan kemampuan membaca awal anak melalui permainan kartu gambar dengan papan putar di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Agam. Siklus merupakan ciri khas penelitian tindakan kelas, dalam penelitian ini terdapat siklus I dan siklus II. Menurut Suhardjono (2006:74) Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegitan utama yang ada pada setiap siklus yaitu: a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) pengamatan, dan d) refleksi. Pada perencanaan tindakan ini peneliti bersama guru membuat rencana tindakan yang akan dilakukan setelah melihat teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran sebelumnya, yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan membaca awal anak. Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan berupa model rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan kegiatan sebagai berikut: 1.Menyusun rencana pembelajaran berupa RKM (Rencana Kegiatan Mingguan) yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar. 2. Menyiapkan strategi pembelajaran 3. Menyiapkan media 4. Menentukan tujuan pembelajaran 5. Membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian) 6. Menyiapkan lembaran instrumen penelitian yaitu : lembaran observasi dan lembaran penilaian. Pelaksanaan tindakan pembelajaran di Taman Kanak - Kanak Negeri Pembina Agam terdiri dari 3 bagian yaitu : 1) kegiatan awal, 2) kegiatan inti, 3) kegiatan akhir. Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca awal anak melalui permainan kartu gambar dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh guru pada waktu pelaksanaan tindakan pembelajaran.

7 Dalam kegiatan ini peneliti dan guru mendokumentasikan semua kegiatan pembelajaran dari awal kegiatan sampai akhir, untuk mendapatkan data dan informasi tentang pembelajaran anak dalam berbagai situasi dan kegiatan yang dilakukan. Hasil dari keseluruhan pengamatan ditulis dalam bentuk lembaran observasi yang kemudian didiskusikan dengan guru dan diadakan perenungan untuk perencanaan siklus berikutnya. Perenungan merupakan upaya untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Apakah penelitian ini perlu dilakukan tindak lanjut pada penelitian berikutnya. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II dilakukan berdasarkan hasil perenungan dari siklus I, berdasarkan hasil perenungan tersebut peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya, untuk kemudian dilanjutkan pada siklus berikutnya, dengan memperhatikan hasil perenungan siklus sebelumnya. Pada perencanaan tindakan ini peneliti bersama guru membuat rencana tindakan yang akan dilakukan setelah melihat teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran sebelumnya, yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan membaca awal anak. Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan berupa model rencana pelaksanaan pembelajaran Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi dan dokumentasi sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah format observasi dan dokumentasi Teknik Analisis data yang dilakukan adalah, data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi, diolah dengan teknik persentase yaitu dengan membandingkan data yang muncul dari keseluruhan anak yang hadir dikalikan 100%. Hasil Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan, kemampuan membaca awal anak Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Agam masih rendah. Hal ini terlihat dari kegiatan pembelajaran anak dikelas bahwa anak belum bisa menghubungkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya, guru kebanyakan hanya mengenalkan simbolsimbol huruf satu persatu dan langsung menyebutkan bunyi hurufnya. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada Siklus I didasarkan pada kemampuan membaca awal anak dalam membaca gambar sederhana dan penilaiannya dapat diperoleh kesimpulan bahwa pada Siklus I kemampuan membaca awal anak belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari persentase

8 rata-rata dari indikator yang telah ditetapkan yaitu, pada Pertemuan I nilai sangat tinggi dan nilai tinggi 49% dan nilai rendah 51%. Pada Pertemuan II nilai sangat tinggi dan, nilai tinggi 59 dan nilai rendah 41%. Sedangkan pada Pertemuan III nilai sangat tinggi dan nilai tinggi 64% dan nilai rendah 36%. Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pada Siklus I Pertemuan I, II dan III kemampuan membaca awal anak dalam membaca gambar sederhana belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan hasil penelitian yang diperoleh pada Siklus II, jumlah anak yang memperoleh nilai rata-rata sangat tinggi meningkat dan mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari persentase rata-rata Siklus II Pertemuan III yaitu mencapai 83%. Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa menghubungkan gambar sederhana dengan simbol yang melambangkannya dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak di TK Negeri Pembina Agam. Peningkatan kemampuan membaca awal anak melalui permainan kartu gambar di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Agam setelah di lakukan penelitian mulai dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan. Pembahasan Berdasarkan data hasil penelitian peningkatan kemampuan membaca awal anak melalui permainan kartu gambar di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Agam, diperlukan pembahasan guna menjelaskan dan memperdalam kajian dalam penelitian ini. Pada kondisi awal diperoleh gambaran kemampuan membaca awal anak masih rendah dimana sebagian anak di kelompok A Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Agam mengalami kesulitan ketika diadakan kegiatan pembelajaran membaca gambar yang memiliki kata sederhana, bahkan masih ada anak yang belum mengenal huruf. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemanfaatan media, alat peraga dan kegiatan bermain dalam pembelajaran pengenalan membaca awal anak dan metode yang digunakan guru juga kurang bervariasi. Berdasarkan kondisi awal ini, peneliti melakukan tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan membaca awal anak melalui permainan kartu gambar dengan papan putar. Penelitian pada Siklus I yang peneliti lakukan telah menggunakan kartu-kartu gambar, kata dan huruf, sehingga pada Siklus I terdapat peningkatan kemampuan membaca awal anak dibandingkan dengan kondisi awal.

9 Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal pada Siklus II peneliti menambah kartukartu gambar serta metode pembelajaran yang lebih menarik bagi anak dan membuat anak lebih tertarik dan termotivasi dalam melakukan kegiatan, sehingga terlihat peningkatan keberhasilan kegiatan membaca awal anak dalam membaca gambar yang memiliki kata sederhana. Berdasarkan tindakan penelitian Siklus I dan II dapat dijelaskan keberhasilan kegiatan membaca awal anak sebagai berikut : Anak dapat menyebutkan huruf-huruf yang membentuk kata pada gambar dengan nilai sangat tinggi 15% pada kondisi awal menjadi 25% pada Siklus I dan 85% pada Siklus II. Anak dapat mencari kata sederhana sesuai dengan gambarnya dengan nilai sangat tinggi 15% pada kondisi awal menjadi 30% pada Siklus I dan 80% pada Siklus II. Anak dapat menghubungkan kata sesuai dengan gambarnya, dengan nilai sangat tinggi 15% pada kondisi awal menjadi 25% pada Siklus I dan 85% pada Siklus II. Anak dapat membaca gambar yang memiliki kata sederhana dengan nilai sangat tinggi 15% pada kondisi awal menjadi 25% pada Siklus I dan 80% pada Siklus II. Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa melalui permainan kartu gambar dengan papan putar dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak di Taman Kanakkanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Secara keseluruhan indikator sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan yaitu lebih dari 75%. Simpulan Dan Saran Simpulan Berdasarkan analisis data yang diperoleh dalam analisis ini dapat di ambil kesimpulan tentang kemampuan membaca awal anak melalui permainan kartu gambar dengan papan putar sebagai berikut : Peningkatan kemampuan bahasa bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mendengar, berkomunikasi (baik secara lisan maupun tulisan), menambah perbendaharaan kata anak dan melatih kemampuan membaca dan menulis awal dengan simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis. Salah satu alat permainan yang dapat dimainkan anak dalam proses pengembangan kemampuan bahasa khususnya membaca adalah melalui kartu-kartu kata dan gambar. Melalui permainan kartu gambar di Taman Kanak-kanak Negeri Agam dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak. Peningkatan kemampuan membaca awal anak melalui permainan kartu gambar dengan papan putar yang telah dilakukan dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Agam, hal ini dapat dilihat dari hasil yang telah dilakukan dimana pada kondisi awal kemampuan anak

10 hanya 15% setelah dilakukan kegiatan pada siklus I kemampuan anak meningkat menjadi 26% dan setelah proses kegiatan pada siklus II kemampuan anak meningkat menjadi 81%. Hal ini telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 75%. Dengan diadakannya permainan ini terjadi interaksi positif pada anak sehingga suasana belajar anak menjadi menyenangkan dan kondusif. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang ingin peneliti uraikan sebagai berikut : Guru Taman Kanak-kanak diharapkan dapat menciptakan berbagai bentuk permainan yang menarik bagi anak, sehingga anak berminat dan tidak merasa bosan dalam belajar. Untuk penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-kanak hendaknya guru mampu menyediakan alat peraga yang dapat menunjang pengetahuan anak. Guru hendaknya memperhatikan jumlah pengadaan alat permainan, sehingga semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk memainkannya. Agar terciptanya suasana belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, guru harus mampu merangsang dan meningkatkan minat anak dalam pembelajaran. Kepada peneliti-peneliti selanjutnya dimasa yang akan datang untuk dapat mengeksplorasi lebih dalam tentang menigkatkan kemampuan membaca awal anak Taman Kanak-kanak. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitiann Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rineka Cipta. Depdiknas. 2000. Metode Pengembangan Kemampuan Bahasa. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2010. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Taman Kanakkanak. Jakarta: Dirjen Diknasmen Kemendiknas. Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana. Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran Untuk Anak TK. Jakarta: Depdiknas.

11

12