Budaya 442 Langkah Nyata Menuju Kelas Dunia



dokumen-dokumen yang mirip
DEFINED RADIO ( SDR ) RAHMAD FAUZI. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

KONVERTER ANALOG TO DIGITAL DELTA SIGMA RAHMAD FAUZI, ST, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

Komunikasi Nirkabel Ad Hoc pada Kanal VHF dengan Memanfaatkan Platform SDR. Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 436,9 Mhz untuk Portable Transceiver Ground Station Satelit Iinusat-01

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Receiver [1]

KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI (DTG1E3)

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2012 Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERIMA RADIO FM BERBASIS SOFTWARE-DEFINED RADIO (SDR) MENGGUNAKAN USRP N210

ARSITEKTUR SOFTWARE-DEFINED RADIO (SDR)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULSE CODE MODULATION MENGGUNAKAN KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

APLIKASI RANGKAIAN TERINTEGRASI DIRECT DIGITAL SYNTHESIZER (DDS) SEBAGAI PEMBANGKIT SINYAL FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM (FHSS)

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T

TEKNIK AKSES JAMAK DALAM TELEKOMUNIKASI

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-192

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Aplikasi Platform Komputasi Software-Defined Radio (SDR) untuk Digital Spectrum Analizer

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Telekomunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Selain

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODULASI DELTA ADAPTIF

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

APLIKASI RADIO VHF PADA RANGKAIAN PENYADAP SUARA LAPORAN AKHIR

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN

Spread Spectrum (FHSS) pada

BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 4. Komunikasi Disekitar Kita

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi nirkabel mulai dari generasi 1 yaitu AMPS (Advance Mobile Phone

Global System for Mobile Communication ( GSM )

BAB I PENDAHULUAN. Sistem radio digital (Digital Audio Broadcasting, DAB, sekarang ini lazim

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENGACAK. SINYAL PONSEL GSM PADA FREKUENSI 900 MHz

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 5 - Join : Follow

TINJAUAN PUSTAKA. dengan mencari spectrum holes. Spectrum holes dapat dicari dengan

Jaringan VSat. Pertemuan X

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Konsep global information village [2]

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM FHSS DAN DSSS PADA SISTEM CDMA

BAB 1 PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun di pasar internasional/global. Dimana dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

BAB III PERANCANGAN SISTEM

STANDARISASI FREKUENSI

PENGUKURAN UNJUK KERJA MODULASI GMSK PADA PLATFORM SOFTWARE-DEFINED RADIO (SDR)

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

LAPORAN SKRIPSI ANALISIS UNJUK KERJA MODULASI EKSTERNAL OPTIS DALAM MODEL DETEKSI KOHEREN PADA SISTEM BASEBAND OVER FIBER

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

Transkripsi:

M e d i a I n f o r m a s i N o. 9 E d i s i M a r e t 2 0 1 2 P T L e n I n d u s t r i ( P e r s e r o ) Menumbuhkan Budaya Len 442 untuk Mencapai Len World Class Budaya 442 Langkah Nyata Menuju Kelas Dunia Wahyuddin Bagenda CEO Len Incorporated Integrity InovationIndependentInsistent Customer Focus Continous Improvement Commitment Competence Efisien Efektif ISSN 2086-5651

ISSN 2086-5651 PELINDUNG : Sekretaris Perusahaan REDAKSI : Manajer Hukum & Humas ANGGOTA REDAKSI : Staf Hukum & Humas PENYUNTING : Muhammad Sufyan - Bisnis Indonesia REPORTER : Amy Elva S. DESIGN GRAFIS : Ais Lukmanudin, Doni Gunawan A. SIRKULASI & IKLAN : Dadi Meysuhadi DITERBITKAN & DIPUBLIKASIKAN : Bagian Hukum & Humas PT Len Industri (Persero) Email : humas@len.co.id Telp. : 022-5202682 Ext. 105 Pertanyaaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui : redaksibulen@len.co.id Pengantar Redaksi Tahun 2012, terasa sangat istimewa bagi perseroan. Setelah lima tahun kebelakang seluruh insan perseroan berpacu meraih pertumbuhan yang saat ini telah kita capai. Maka saatnya kita evaluasi kembali capaian prestasi kita. Dalam beberapa kesempatan, Direksi Len mengangkat issue kualitas pertumbuhan yang telah diraih, apakah telah menambah kokohnya pondasi perseroan atau apakah juga telah memberikan dampak kesejahteraan bagi seluruh stakeholder? Dalam edisi in, redaksi menampilkan informasi-informasi yang berkaitan dengan upaya-upaya manajemen dalam mendongkrak pertumbuhan yang berkualitas. Semangat Incorporated.. Efisiensi.. Budaya perusahaan... Tetap berada pada jalur RJPP... Salam, Redaksi DAFTAR ISI Liputan Utama Budaya 442, Langkah Nyata Menuju Kelas Dunia 1 Dinamika Kerja Efektif, Hasil Kompetitif 13 Formasi 442 : Strategi Jitu Raih Kesuksesan 4 InoTek Software Define Radio 15 RJPP : Acuan 5 Tahun Len Melaju 6 Jendela Inspirasi Sinergi Teknologi dan Keuangan 21 ERP Bukan Barang Ajaib 8 Insert Kekuatan Merek dalam Bisnis 24 Gathering Len 2012 "Get a Stars for The Golden Era 10 Berita Len Galeri Foto Gathering Len 2012 Galeri Foto Foto Pilihan Redaksi Lomba Foto Gathering Len 2012 27 28 30 33 35

Foto Pilihan Redaksi & Lomba Gathering Len 2012 Pemenang foto pilihan redaksi & lomba gathering Len adalah : Arif Rahman Hakim Yang Muda Menggapai Mimpi Mohamad Ariesca Harun Al Rasyid Buruan euy, Rek hujan yeuh...!! (Tetap jaga keselamatan Anda dan teman kerja Anda) Atur Barisan Hery Sutjahjo LRS 5 Triliun, BISA!!! Bobby S.Sumarsono Selamat kepada pemenang...!!

B u l e t i n L e n M e d i a I n f o r m a s i N o. 9 E d i s i M a r e t 2 0 1 2 P T L e n I n d u s t r i ( P e r s e r o )

SOFTWARE DEFINED RADIO (SDR) wilayahindonesia.blogdetik.com Oleh Kalfika Yani, ST. Divisi Pusat Teknologi dan Inovasi PT Len Industri (Persero) Foto : Humas Industri komersial wireless communication saat ini menghadapi masalah karena standar link-layer protocol (2,5G, 3G, 4G) yang selalu berubah, dimana teknologi wireless network pada negara yang berbeda akan menghambat fasilitas global roaming dan ada masalah pada rolling-out servis / layanan baru karena keterbatasan handset. Teknologi SDR mengatasi masalah ini dengan mengimplementasikan fungsi radio sebagai sebuah software yang dijalankan pada suatu platform hardware. Selanjutnya, beberapa software mengimplementasikan standar yang berbeda pada sistem radio. Sistem ini dapat diaplikasikan untuk keperluan yang berbeda-beda, sesuai dengan software yang digunakan. Selain itu, software dapat mengimplementasikan layanan baru dengan cara di-download langsung dari udara ke handset. Fleksibilitas ini dapat diperoleh dari sistem SDR. Sebagai salah satu BUMN Industri Strategis, PT Len Industri (Persero) juga mengembangkan teknologi SDR. Saat ini, telah dikembangkan radio taktikal untuk TNI, yaitu radio HF dan VHF. Untuk radio HF, sebagian besar sistemnya masih menggunakan hardware, tetapi ke depan akan dikembangkan teknologi SDR untuk radio ini. Untuk radio VHF yang sudah berhasil dikembangkan adalah baseband processing yang sudah menggunakan prosesor DSP secara penuh, dimana baseband processing adalah proses pengolahan sinyal informasi. Sinyal suara analog diproses secara digital. Sedangkan untuk IF,masih menggunakan hardware. Untuk versi selanjutnya, akan dikembangkan radio VHF dengan baseband processing dan IF processing menggunakan software, sehingga dapat dilahirkan produk dengan full SDR. (Kalfika Yani) Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012 15

Pendahuluan Teknologi Software Defined Radio (SDR) mulai dikembangkan Teknologi SDR diimplementasikan di beberapa fungsi pada pada tahun 1992 oleh Badan Pertahanan Amerika, Department of sistem radio, seperti modulasi/demodulasi, pengolahan sinyal, Defence (DoD) melalui program penelitian yang disebut pemrograman dan link-layer protocol pada software. Hal ini SPEAKeasy. Program penelitian tersebut menghasilkan sangat membantu pada saat mendesain ulang sistem software kemajuan yang cukup berarti bagi pengembangan teknologi radio dimana parameter-parameternya sering diubah-ubah untuk SDR. Diantaranya, adanya kemungkinan teknologi SDR dapat mendapatkan kualitas yang sesuai dengan yang diharapkan. diimplementasikan dengan pengurangan yang berarti terhadap Pada sistem radio yang menggunakan full hardware, ini akan ukuran dan peralatan SDR, serta penambahan kapasitas dan susah dilakukan karena parameter-parameter yang digunakan kinerja sistem. sudah fix, dan jika ingin mengubah suatu parameter, maka hardware-nya juga harus diganti. Sistem radio yang dibangun Pada tahun 1996, pemerintah Amerika menyatukan industri- menggunakan teknologi SDR, dapat dikembangkan untuk industri yang bergerak dalam bidang telekomunikasi ke dalam berbagai aplikasi yang menggunakan link-layer yang berbeda sebuah forum yang disebut dengan forum MMTIS (Modular protocol dan teknik modulasi/demodulasi. Multifunction Information Transfer System). Forum ini berfungsi sebagai pengarah untuk menetapkan standar arsitektur terbuka Industri komersial wireless communication saat ini menghadapi dengan program SPEAKeasy bagi sistem komunikasi masalah karena standar link-layer protocol (2,5G, 3G, 4G) yang pemerintah. Forum MMITS kemudian beralih dari pembahasan selalu berubah, dimana teknologi wireless network pada negara sistem komunikasi untuk komersial. Pada tahun 1999, forum yang berbeda akan menghambat fasilitas global roaming dan ada MMITS diganti namanya menjadi forum SDR. Forum SDR masalah pada rolling-out servis / layanan baru karena mengembangkan teknologi-teknologi SDR untuk aplikasi pada keterbatasan handset. sistem komunikasi bergerak seluler, dan memunculkan pelayanan-pelayanan komunikasi seluler generasi ketiga (3G) Te k n o l o g i S D R m e n g a t a s i m a s a l a h i n i d e n g a n dan generasi keempat (4G). mengimplementasikan fungsi radio sebagai sebuah software yang dijalankan pada suatu platform hardware. Selanjutnya, Software Defined Radio (SDR) adalah teknologi yang beberapa software mengimplementasikan standar yang berbeda berkembang pesat dan selalu menarik untuk industri pada sistem radio. Sistem ini dapat diaplikasikan untuk keperluan telekomunikasi. Beberapa tahun terakhir, sistem radio analog yang berbeda-beda, sesuai dengan software yang digunakan. telah digantikan dengan sistem radio digital untuk berbagai Selain itu, software dapat mengimplementasikan layanan baru aplikasi radio, yaitu pada militer, sipil, dan untuk komersial. Selain dengan cara di-download langsung dari udara ke handset. itu, modul programmable hardware makin banyak digunakan Fleksibilitas ini dapat diperoleh dari sistem SDR. untuk radio digital untuk fungsi yang berbeda-beda. Teknologi SDR bertujuan untuk memaksimalkan programmable hardware Fleksibilitas ini ditawarkan oleh sistem SDR dengan untuk membangun sebuah radio yang berbasis software. memecahkan masalah yang berkaitan dengan penyebaran layanan. Definisi SDR Multistandard : perangkat radio tersebut dapat dioperasikan/diaktifkan pada standar radio yang berbeda, seperti GSM, AMPS, GPRS, DECT, GPS, WCDMA, CDMA, dan WiMax. Multiband : berarti dapat digunakan pada frekuensi kerja yang berlainan, seperti 800 MHz, 900 MHz, VHF, dan UHF. Reconfigurable : perangkat radio tersebut mampu diubah- ubah konfigurasi sistem radionya sesuai dengan standar yang sudah ada. Reprogrammable : perangkat radio tersebut dapat diprogram ulang sehingga memungkinkan untuk memuat (men- download) software yang baru, seperti untuk penambahan layanan, daerah frekuensi, pengkodean, dan lain-lain. Kelebihan SDR Adapun kelebihan SDR antara lain sebagai berikut : Mampu beradaptasi Sistem SDR mampu untuk beradaptasi ke setiap jenis sistem radio yang ada dengan pemakaian multiband dan multistandard. Standar commercial wireless network yang selalu berkembang, mulai dari 2G ke 2.5G/3G, dan kemudian ke 4G. Setiap generasi network memiliki standar link-layer protocol yang sangat berbeda, yang menyebabkan masalah pada pelanggan, wireless network operator, dan peralatan vendor. Software Defined Radio (SDR) forum mendefinisikan SDR sebagai radio yang menggunakan software untuk bagian teknik modulasi, wide-band atau narrow-band operation, fungsi keamanan komunikasi (seperti hopping), dan waveform requirement untuk standar saat ini dan yang akan datang pada daerah frekuensi broad band. Singkatnya, Software Defined Radio (SDR) adalah suatu teknologi dimana software dijalankan pada platform hardware, yaitu pada Digital Signal Processing (DSP) processor, dan Field P r o g r a m m a b l e G a t e A r r a y ( F P G A ), u n t u k mengimplementasikan fungsi-fungsi radio seperti proses modulasi pada transmitter dan proses demodulasi pada receiver. Teknologi SDR dapat diimplementasikan pada militer dan radio komersial. Aplikasi yang lebih luas lagi dari teknologi SDR adalah untuk Bluetooth, WLAN, GPS, Radar, WCDMA, GPRS, CDMA, GSM, dll. Berikut ini adalah kunci dari teknologi SDR : Fleksible : berarti perangkat radio tersebut dapat diubahubah/dimodifikasi karateristiknya sesuai dengan sistem radio yang dikehendaki. Multiservice : artinya, radio yang dapat mengaplikasikan berbagai layanan atau servis berupa suara, teks, dan data. 16 Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012

Tidak memerlukan penambahan/perubahan hardware Untuk pembuatan sistem radio yang baru tidak perlu menambah ataupun mengganti hardware (perangkat keras), tetapi cukup dengan penambahan software saja yang dimuat ke dalam DSP. Pelanggan dipaksa untuk membeli handset baru ketika telah dikembangkan generasi baru dari suatu standar network. Network operator juga memerlukan biaya peralatan yang tinggi ketika melakukan migrasi dari generasi lama ke generasi yang baru, karena jika standar berbeda maka hardware yang digunakan oleh vendor juga sangat TI C 5509 DSK Development Kit berbeda. Mudah dan sederhana Pemilihan sistem radio yang dikehendaki dapat dilakukan dengan perubahan yang mudah dan sederhana yaitu cukup mengaktifkan sistem radio yang dikehendaki tersebut. Begitu juga pengembangan untuk jenis sistem radio dan servis yang baru mudah untuk diaplikasikan. Memperkecil ukuran Dengan aplikasi sistem SDR, memungkinkan ukuran hardware yang lebih praktis dengan kapasitas kemampuan yang cukup banyak. Mendukung pengembangan Sistem SDR mampu mendukung pengembangan sistem komunikasi radio yang lebih maju. Air-interface dan link-layer protocol yang berbeda Xilinx Spartan 3A-DSP Development Kit dari berbagai tempat (contohnya, European Wireless Networks didominasi oleh GSM/TDMA sedangkan di USA Teknologi SDR mendukung over-the-air upload software untuk wireless network didominasi oleh IS95/CDMA based). handset pelanggan. Hal ini akan membantu network operator Masalah ini akan mempengaruhi pelanggan yang sering bertindak seperti vendor handset. Network operator dapat bepergian dari satu negara ke negara lain. melakukan kustomisasi massal pada handset pelanggan hanya Wireless network operator akan menemui masalah apabila dengan meng-upload software terbarunya, sehingga melakukan launching layanan baru, karena harus melakukan mempercepat penyebaran layanan baru. Produsen dapat customization pada semua handset pelanggannya. meningkatkan performansi dengan me-remote dan memperbaiki kekurangannya dengan meng-upload versi software yang terbaru Teknologi SDR dapat diimplementasikan di radio untuk ke handset pelanggan serta infrastruktur jaringan. menjalankan fungsi networking infrastructure equipment dan subscriber terminals sebagai software yang dijalankan pada Kekurangan SDR platform hardware tertentu. Hal ini akan memudahkan migrasi jaringan dari satu generasi ke generasi lainnya karena hanya Namun, teknologi SDR juga memiliki beberapa kekurangan, meng-upgrade software-nya saja. Selanjutnya, karena fungsi antara lain sebagai berikut : radio diimplementasikan sebagai software, maka beberapa Memerlukan sistem antena dan tingkat RF yang sesuai untuk software yang berbeda dapat digunakan pada satu handset yang berbagai sistem radio. Sistem radio yang ada memiliki sama. Sebuah software dapat diimplementasikan (baik itu oleh frekuensi dan daya pancar yang berbeda. pelanggan ataupun operator) tergantung jaringan yang Diperlukan sebuah arsitektur ADC yang memiliki : diinginkan. Ini akan mendukung multi-mode handset dan dapat a. Laju pencuplikan (sampling rate) yang tinggi (diatas selalu melakukan koneksi dimanapun berada, sesuai dengan 100 MSampel/detik, MSPS) sehingga mampu layanan jaringan yang tersedia di tempat tersebut. mencuplik sinyal RF. b. Dynamic range yang mampu berubah-ubah dalam daerah yang cukup lebar sesuai dengan jenis sistem radio yang ada. Untuk GSM diperlukan dinamic range sekitar 91 db. c. Resolusi bit yang tinggi [1 ],[2], paling tidak 12 bit d. Error generator (seperti jitter, thermal noise dan error kuantisasi) yang sangat kecil Diperlukan sistem pengolahan sinyal digital dengan pelaksanaan "real-time", sehingga membutuhkan beberapa DSP (Digital Signal Processor) yang diparalel. Sedangkan DSP tersebut tidak cukup memadai untuk setiap fungsi pengolahan sinyal baseband dari jenis sistem radio yang berbeda. Hal ini menyebabkan pemakaian DSP yang cukup banyak Aplikasi SDR membutuhkan sistem pengolahan dan transmisi yang tanpa error, meskipun menggunakan teknik pengkodean (coding) yang baik untuk sistem pengolahannya, tetapi error transmisi tidak dapat dihindari. Karena permasalahan-permasalahan teknik tersebut, hingga kini arsitektur SDR yang ideal tidak dapat direalisasikan. Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012 17

Arsitektur SDR receiver berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog Gambar di bawah menunjukkan arsitektur dari untuk kemudian dikeluarkan sebuah radio penerima superheterodyne melalui speaker. ADC dan yang konvensional. Pembuatan radio yang DAC adalah interface antara multiband dan multistandard dengan bagian analog dan digital arsitektur tersebut akan membutuhkan pada suatu sistem radio. rangkaian penerima yang tersendiri Blok DDC (Digital Down untuk setiap daerah frekuensi (band). Converter) berfungsi Solusi ini tidak efektif karena sebagai digital down akan menyebabkan ukurannya converter para receiver, menjadi lebih besar, lebih rumit, sedangkan DUC (Digital Up dan lebih mahal. Begitu juga untuk Converter) berfungsi sebagai setiap standar yang baru akan digital up converter pada sisi memerlukan penambahan rangkaian transmitter. DDC/DUC memproses penerima. Hal tersebut sangatlah modulasi & demodulasi digital tidak praktis. pada level IF, dan sering juga disebut dengan digital tuning. Block diagram Analog Transceiver Sebuah sistem SDR didefinisikan sebagai sebuah sistem radio dimana baseband processing dan DDC/DUC diproses secara software. Ketersediaan smart antenna, wideband RF front-end, teknologi wideband ADC/DAC dan selalu meningkatnya kapasitas pemrosesan (MIPS / Microprocessor without Interlocked Pipeline Stages) dari DSP dan penggunaan microprocessor untuk mengembangkan multi-band, multistandard, multim-mode radio menggunakan teknologi SDR. Pada sistem SDR, link-layer protocol dan proses modulasi/ demodulasi dilakukan menggunakan software. SDR ideal merupakan radio yang seluruh komponennya akan BPF = Bandpass filter Amp = Amplifier diimplementasikan oleh software, termasuk juga untuk tingkat RF. LNA = Low Noise Amplifier 90 = pembalik phase 90o SDR yang ideal diharapkan mampu menyempurnakan generasi LO = Local Oscillator VCO = Voltage Control Oscillator SDR secara menyeluruh. Karena keterbatasan teknologi, SDR LPF = Lowpass filter DAC = Digital to Analog Converter ideal tidak dapat dicapai pada sekarang ini, dan mungkin akan AGC = Automatic Gain Control ADC = Analog to Digital Converter RF = Radio Frequency IF = Intermediate Frequency dapat direalisasikan pada masa yang akan datang. Implementasi dan Pengembangan SDR Karena teknologi yang belum memungkinkan untuk melaksanakan SDR yang ideal, maka dilakukan berbagai pendekatan terhadap sistem SDR yang mungkin dapat diimplementasikan. Salah satu pendekatan yang cukup memungkinkan untuk implementasi SDR pada saat sekarang ini adalah radio transceiver digital. Higher Level Protocols (WAP, TCP/IP) Block diagram Digital Transceiver RF (Radio Frequency) yang juga disebut RF front-end, berfungsi sebagai transmitter / receiver sinyal radio frequency dari antenna melalui coupler dan mengubah sinyal RD menjadi IF (Intermediate Frequency). RF front-end pada bagian receiver akan menerima sinyal dan dikuatkan menggunakan low noise amplifier, kemudian dilakukan down conversion dari frekuensi RF ke IF. Sedangkan pada transmitter, RF front-end akan melakukan up conversion dari frekuensi IF ke RF kemudian melakukan penguatan sinyal RF menggunakan High Power Amplifier (HPA). Blok ADC (Analog to Digital Converter) berada di sisi transmitter berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, sedangkan DAC (Digital to Analog Converter) berada di sisi Radio Applications (link-layer protocols, modulation/demodulation) Operating Environment (hardware resource management, memory management, interrupt management) Hardware Resource (DSPs, FPGAs, microprocessors, memory, analog RF hardware including antenna) Programmability levels of different digital radio systems 18 Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012

Gambar tersebut menunjukkan arsitektur software yang ada pada sebuah sistem SDR. Sistem menggunakan platform hardware dengan modul yang bisa diprogram (DSP, FPGA, microprocessor) dan modul analog RF. Operating Environment melakukan fungsi hardware resource management activity seperti mengalokasikan hardware resource untuk aplikasi yang berbeda-beda, memory management, interrupt servicing dan menyediakan interface yang konsisten untuk hardware yang digunakan untuk aplikasi tertentu. Pada sistem SDR, software yang mengimplementasikan link-layer protocol dan modulasi/demodulasi disebut dengan aplikasi radio dan aplikasi ini menyediakan service link-layer untuk layer communication protocol yang lebih tinggi tinggi seperti WAP dan TCP/IP. Berbagai pendekatan dan pengembangan aplikasi SDR akan menyebabkan proses evolusi teknologi radio seperti yang diilustrasikan pada gambar di bawah ini. Evolusi teknologi radio dimulai dengan hardware radio. Sedangkan antara tahun 2002 hingga perkiraan tahun 2008, teknologi SDR akan mulai dapat direalisasikan. Di masa yang akan datang, SDR akan dikembangkan dengan penawaran yang lebih fleksibel dan kemampuan lebih meningkat lagi dengan tercapainya peralatan SDR yang ideal. Hardware Radio merupakan radio yang seluruh komponennya berupa perangkat keras yang berat dan terpisah, tetapi cukup tahan lama. Setiap jenis radio memiliki perangkat yang berbedabeda sehingga setiap perubahan frekuensi kerja diperlukan penukaran peralatan fisik yang sesuai. Software Controlled Radio merupakan radio yang telah mengaplikasikan sistem software sebagai alat kontrol. Radio ini menggunakan teknologi semikonduktor digital modern berupa integrated circuit (IC) digital. Di dalam IC tersebut terdapat software yang memiliki fungsi-fungsi kontrol radio seperti pemograman frekuensi dan pemograman sistem pemilihan dan penombolan serta penggunaan kunci-kunci rahasia untuk sistem proteksi. Tetapi tidak dapat mengubah jenis modulasi atau lebar frekuensi kerja radiasi. Increasing Flexibility & Reconfigurability Hardware Radio Software Controlled Radio Software Defined Radio Increasing Software Capability Ideal Software Defined Radio 1955 2005 2030 Evolusi Teknologi SDR Software Defined Radio (SDR) merupakan radio yang sebagian besar komponennya berupa software. SDR memiliki chip DSP (Digital Signal Processor) yang mampu digunakan untuk menghasilkan jenis-jenis modulasi, filter, dan lebar frekuensi kerja yang bervariasi. Akan tetapi untuk tingkat RF, SDR masih menggunakan rangkaian analog dengan rancangan yang besar, pemakaian beberapa jenis antena dan arsitekturnya yang kompleks. SDR ideal merupakan radio yang seluruh komponennya akan diimplementasikan oleh software, termasuk juga untuk tingkat RF. SDR yang ideal diharapkan mampu menyempurnakan generasi SDR secara menyeluruh. Karena keterbatasan teknologi, SDR ideal tidak dapat dicapai pada sekarang ini, dan mungkin akan dapat direalisasikan pada masa yang akan datang. Demo komunikasi menggunakan Alkom Fiscor-100 Radio HF yang direndam kedalam aquarium pada acara Rapim TNI di Mabes TNI. Cilangkap (18/01/2012) Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012 19

Pengembangan SDR PT Len Industri (Persero) Sebagai salah satu BUMN Industri Strategis, PT Len Industri (Persero) juga mengembangkan teknologi SDR. Saat ini, telah dikembangkan radio taktikal untuk TNI, yaitu radio HF dan VHF. Untuk radio HF, sebagian besar sistemnya masih menggunakan hardware, tetapi ke depan akan dikembangkan teknologi SDR untuk radio ini. Sedangkan produk yang telah menggunakan SDR, saat ini sedang dikembangkan radio VHF FM. Dimulai dari tahun 2008, pengembangan radio VHF mulai disimulasikan dan dimodelkan dengan menggunakan tools matlab/simulink. Setelah simulasi berjalan benar, sebuah sistem kemudian akan dimodelkan. Setelah dimodelkan, sistem tersebut akan diimplementasikan menggunakan prosesor DSP. Fungsi pertama yang berhasil diimplementasikan oleh Tim SDR Len adalah filter digital. Jika menggunakan filter analog, untuk membuat satu filter saja harus dibuat rangkaiannya terlebih dahulu. Tetapi dengan menggunakan teknologi SDR, untuk membuat filter ini pertama ditentukan terlebih dahulu spesifikasi tekniknya, kemudian dibuat modelnya menggunakan matlab. Dari matlab akan diperoleh koefisien filter, yang kemudian koefisien tersebut diimplementasikan pada prosesor DSP. Untuk radio VHF yang sudah berhasil dikembangkan adalah baseband processing yang sudah menggunakan prosesor DSP secara penuh, dimana baseband processing adalah proses pengolahan sinyal informasi. Sinyal suara analog diproses secara digital. Sedangkan untuk IF,masih menggunakan hardware. Untuk versi selanjutnya, akan dikembangkan radio VHF dengan baseband processing dan IF processing menggunakan software, sehingga dapat dilahirkan produk dengan full SDR. Tentang Penulis Nama : Kalfika Yani, ST. Tempat & Tgl. Lahir : Mojokerto, 15/09/1985 Pendidikan : S1 STTTelkom Bandung, Teknik Elektro - Telekomunikasi Karir di Len : Agustus 2011 - sekarang Juli 2009 - Juli 2011 November 2008 - Juni 2009 Divisi Pusat Teknologi dan Inovasi Bagian Manajemen & Rekayasa Proyek, UB Sistem Kendali & Pertahanan Bagian Desain Sistem & Inovasi Produk, UB Infohan 20 Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012

Foto : Humas

Gambar : productionerp.com Foto : Humas

Foto : Adji P.

airliners.net

Foto : Humas

Foto : Humas Foto : Humas

Foto : Ist

Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012 33

Foto 2 Foto 4 Foto 1 Foto 3