BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurusan Tarbiyah merupakan jenis pendidikan akademik sekaligus

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pendidikan. Di sekolah, guru hadir untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu tujuan penelitian serta dapat menumbuhkan kualitas dari hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & D, (Bandung:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi merupakan salahsatu kualifikasi pendidikan yang terpenting. Diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah menguasai bidang studi yang akan diajarkannya. Bila kompetensi itu tidak ada pada seseorang, artinya seseorang itu tidak kompeten dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik di sebuah lembaga, maka akan mengalami berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan mempengarui keberhasilannya dalam mengajar. Setiap pendidik harus dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan oleh masyarakat dan peserta didik. Dengan kompetensi itu pendidik dapat mengembangkan kariernya sebagai seorang pendidik yang baik. Maka ia dapat mengatasi berbagai kesulitan dalam mengajar, disamping itu pendidik akan mengerti dan sadar akan tugas dan kewajiban sebagai seorang pendidik. 1 Guru sebagai tenaga pendidik memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumberdaya manusia. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus. Sebagai guru profesional tentunya harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan, yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidika. 2 1 Zakiah Darajat, Metode Pembelajaran PAI, (Jakarta : Direktorat Pembinaan PTAI, 1982), hlm. 74. 2 Moch. Uzer, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 5 1

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman anak didik dan pengelolaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Dari hasil observasi didapat bahwa TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang Pekalongan merupakan TPQ yang unggul dibandingkan dengan TPQ lain yang ada di Kecamatan Lebakbarang. Sangat disayangkan apabila di TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang memiliki guru yang berkompetensi tidak baik. Lulusan sekolah menengah belum tentu memiliki kompetensi pedagogik yang baik. Apalagi ketika guru itu masih sekolah (belum lulus) bisa jadi dalam mengajar guru tersebut tidak dapat berkonsentrasi karena memikirkan tugas-tugas yang di berikan gurunya atau memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan sekolahnya. Kompetensi pedagogik guru memiliki peranan yang sangat penting. Seorang guru yang memiliki kompetensi pedagogik akan mampu menguasai segala kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar. Dari kenyataan sekarang ini, banyak orang yang tidak mengetahui atau mempelajari suatu teori pendidikan, tetapi dapat menjadi seorang pendidik yang baik, berhasil, dalam membimbing anak-anaknya. Sebaliknya juga dapat terjadi, seorang ahli pendidikan, misalnya seorang ahli filsafat pendidikan, seorang ahli psikologi pendidikan, seorang ahli pedagogik dan sebagainya, belum dapat dijamin ia akan berhasil mendidik anaknya sendiri. 2

Kasus diatas, janganlah dijadikan alasan bahwa tidak perlu atau tidak ada manfaat dalam mempelajari teori pendidikan. Dalam hal ini Gunning pernah berkata Praktek tanpa teori merupakan perbuatan orang tidak waras, sedangkan teori tanpa praktek merupakan perbuatan yang genius.teori pendidikan mutlak perlu dipelajari secara akademik, apalagi bagi mereka yang dipersiapkan untuk menjadi seorang pendidik. Walaupun tidak dipersiapkan menjadi seorang pendidik, minimal seseorang akan mendidik anaknya sendiri. 3 Situasi pendidikan meliputi berbagai tindakan, aktifitas ataupun sikap dan perilaku orang dewasa sebagai pendidik yang sengaja ditampilkan dalam rangka membimbing atau memimpin anak kearah tujuan yang diharapkan. Setiap TPQ juga tidak bisa lepas dari seorang pendidik, karena TPQ merupakan suatu tempat dimana anak bisa mengenal lebih jauh mengenai pendidikan Al-Qur an maupun ajaran-ajaran yang dilakukan oleh para Nabi dan Rosul agar bisa diamalkan sejak dini serta memahami ilmu-ilmu agama islam yang lainnya. Apabila dalam suatu TPQ para gurunya tidak memiliki kemampuan pedagogik yang baik maka akan terjadi kesalahan-kesalahan, harusnya kesalahan dalam proses pembelajaran itu yang tidak boleh terjadi. Oleh karena itu penulis terdorong untuk meneliti dengan judul Kompetensi Pedagogik Guru TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang Kabupaten Pekalongan. 3 Burhanudi Salam, Pengantar Pedagogik, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997), hlm. 2. 3

B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemikiran dan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru Taman Pendidikan Al- Qur an (TPQ) dalam melaksanakan pembelajaran di TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi pedagogik? C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikit: 1) Untuk mengetahui kompetensi pedagogik yang dimiliki guru TPQ Al- Ikhlas Lebakbarang Kabupaten Pekalongan. 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui kompetensi pedagogik guru TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang Kabupaten Pekalongan. 2. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1) Secara Teoritis a) Penelitian ini dapat memperkaya khazanah pemikiran tentang kompetensi pedagogik guru. b) Menambah wawasan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luar khususnya orang-orang yang bergerak di dalam dunia pendidikan. 4

2) Secara Praktis a) Bagi Lembaga TPQ Sebagai bahan masukan bagi pendidik khususnya guru TPQ di dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar. b) Bagi Peneliti dan Pembaca Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan pengalaman yang luas bagi peneliti dan pembaca. D. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teori Di dalam undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dibedakan jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Disana sudah ada mata pelajaran pendidikan agama yang sudah diprogram disesuaikan dengan kelas dan semester. Pada jalur pendidikan luar sekolah itulah masyarakat mendirikan lembaga pendidikan agama yang khusus memberikan pengetahuan dan ketrampilan agama. 4 Pendidikan luar sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak sejak dini. Dengan adanya pendidikan Islam akan 4 Ditjen Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan Pendidikan Agama Islam Terpadu Untuk SD, (Jakarta: Depag, 1996), hlm. 21 5

menjadi penentu karakter anak yang mencerminkan kepribadian seorang islam. 5 Menurut Fadhli Al-Djamali dalam buka karangan H.M. Arifin yang berjudul Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum menghimbau agar umat Islam menciptakan sistem pendidikan yang didasari kepada Allah, karena hanya iman yang benarlah yang menjadi dasar pendidikan yang benar dan memimpin kita kepada usaha mendalami hakikat dan menuntut ilmu yang benar, sedang ilmu yang benar memimpin kita kearah amal shaleh. 6 2. Penelitian Terdahulu Dari hasil survei kepustakaan terdapat beberapa penelitian serta kajian yang telah dilakukan terkaitan dengan kompetensi pedagogik guru. a. Skripsi yang ditulis oleh Muqoni ah jurusan Tarbiyah/ PAI STAIN Pekalongan 2011, yang berjudul Analisis Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Pembelajaran (Studi Kasus di SMPN 2 Warungasem Batang). Dengan kompetensi pedagogik, guru PAI SMPN 2 Warungasem dapat memahami karakteristik peserta didiknya, merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mendidik, mengadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta 5 Ibid, hlm. 21 6 H. M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 84 6

didik dalam pembelajaran serta mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didikdengan bimbingan dan kegiatan ekstrakulikuler. 7 b. Skripsi yang ditulis oleh Rosiana Utami Jurusan Tarbiyah/ PAI STAIN Pekalongan 2010, yang berjudul Urgensi Kompetensi Pedagogik Guru Bagi Guru SD/ MI. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, guna memenuhi standar profesionalisme guru salah satunya kompetensi pedagogik. Indikator kompetensi pedagogik adalah: mengetahui karakter anak didik, merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan berbagai kompetensi yang dimiliki anak didik. Kompetensi pedagogik sangat penting bagi para guru terutama guru SD/ MI. Karena kompetensi pedagogik mencakup tiga kompetensi (profesional, kepribadian, sosial) di dalamnya. Dan kompetensi ini adalah salah satu penunjang untuk memenuhi standar profesionalisme guru. 8 c. Skripsi yang ditulis oleh Anik Susanti Jurusan Tarbiyah/ PAI STAIN Pekalongan 2010, yang berjidul Kompetensi Profesional dan Pedagogik Guru PAI di SMP Negeri 2 Comal. Guru Pendidikan Aagama Islam SMP Negeri 2 Comal memiliki kompetensi profesional yaitu menguasai landasan pendidikan,menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran. Sedangkan potret kompetensi 7 Muqoniah, Analisis Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Pembelajaran (Studi Kasus SMPN 2 Warungasem Batang), (Pekalongan, STAIN Pekalongan, 2011). 8 Rosiana Utami, Urgensi Kompetensi Pedagogik Guru Bagi Guru SD/ MI, (Pekalongan, STAIN Pekalongan, 2010). 7

pedagogik guru Pendidikan Agama Islam terdiri pemahaman peserta didik, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Dari ketiga skripsi di atas banyak sekali persamaanya yaitu bahwa kompetensi pedagogik guru sangat diperlukan dan guru juga harus menguasai pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman peserta didik, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran. Untuk perbedaannya yaitu skripsi ini membahas kompetensi pedagogik guru TPQ dan pada umumnya kompetensi pedagogik itu hanya untuk sekolah formal saja. 3. Kerangka Berpikir Suatu lembaga pendidikan formal maupun non formal apabila menginginkan proses belajar mengajar itu berhasil maka masing-masing guru itu harus memiliki kompetensi yang baik. Apabila dalam suatu lembaga pendidikan itu tidak memilik guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik maka pembelajarannya tidak akan berjalan dengan maksimal atau bisa jadi terdapat kesalahan-kesalahan. Kesalahankesalahan itu dikhawatirkan akan berdampak tidak baik bagi peserta didik. Kesalahan itu bisa diminimalisir apabila lembaga tersebut setidaknya memiliki satu atau lebih guru yang benar-benar menguasai kompetensi pedagogik. 8

Kompetensi guru merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang apapun. Seorang guru harus mampu mengembangkan kompetensi pedagogik girinya sendiri. Untuk itulah guru TPQ harus mempunyai pemahaman dan keterampilan yang berkaitan dengan pendidikan dan keilmuan. Dengan demikian guru TPQ memberikan pengetahuan kepada siswa yang berkaitan dengan materi dan membantu siswa dalam mencapai perkembangan khususnya bidang ilmu agama islam. Untuk mengetahui betapa pentingya kompetensi pedagogik pada guru maka guru harus mengetahui dan memperdalam ilmu pengetahuan dan pendidikan yang luas yang sesuai dengan apa yang diajarkan. Guru TPQ harus memiliki kompetensi pedagogik yang baik sehingga dalam proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hambatan. E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian a. Jenis Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana yang dikutip Lexy J. Moleong. Metodologi kualitatif sebagai proses penelitian 9

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati. 9 b. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. 10 2. Sumber Data a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data yang diperoleh atau bersumber dari tangan pertama (the first hand). 11 Ahmad Tanzeh dalam bukunya yang berjudul Pengantar Metode Penelitian, menjelaskan data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan. 12 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala TPQ dan guru TPQ. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau bersumber dari tangan kedua (the second hand). 13 Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah : buku-buku yang relevan dengan penelitian ini serta dokumen-dokumen di TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang. 9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 4. 10 Wahyu M. S. dan Muhammad Masudi M. S,Petunjuk Praktis Membuat Skripsi, (Jakarta: Usaha Nasional, 1987), hlm. 49. 11 Salafudin, Statistik Terapan untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan: STAIN Press, 2005), hlm.40. 12 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm 54. 13 Salafudin, loc. Cit., 10

3. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki. 14 Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data mengenai situasi umum yang meliputi lokasi, sarana dan prasarana di TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang Kabupaten Pekalongan. b. Metode Interview Interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara si penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (Panduan Wawancara). 15 Metode ini di gunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari sumber data primer penelitian, untuk itu maka guru dan kepala TPQ yang penulis interview. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah penyelidikan untuk memperoleh keterangan data, informasi, dari total usaha atau catatan tentang gejalagejala peristiwa masa lalu. 16 14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1990), hlm. 136. 15 Moh. Naser, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 1988), hlm. 34. 16 Sutrisno Hadi, Op. Cit., hlm. 137. 11

Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang berupa dokumen atau arsip penting dari TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang Kabupaten Pekalongan. 4. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data lebih difokuskan selama proses pengumpulan data dilapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data dilapangan model Miles dan Huberman. Analisis data dilapangan model Miles dan Huberman dalam penelitian Kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data. Aktifitas dalam analisis data dilapangan model Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan verification. 17 a. Reduksi Data Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Reduksi data dalam penelitian ini dengan merangkum dan memilih data kemudian memfokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan Kompetensi Pedagogik Guru TPQ. Data yang direduksi atau dirangkum merupakan data yang berasal dari observasi, interview, dokumentasi. 18 17 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 246. 18 Ibid., hlm. 247 12

b. Display Data atau Penyajian Data Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya display data. Dengan mendisplay data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi. Merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami dari penyajian data. Peyajian data dalam penelitian kualitatif ini adalah dengan teks yang bersifat naratif. 19 c. Verifikasi Langkah terakhir dari teknik analisis data penelitian ini adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi, yaitu menyimpulkan data-data yang telah dianalisis. Sehingga kesimpulan ini merupakan kesimpulan awal dan dapat berubah saat peneliti kembali meneliti kelapangan pada periode penelitian yang berbeda. Analisis data dilakukan setelah penulis menemukan hasil temuan yang berdasarkan observasi, interview, dokumentasi. 20 F. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini diawali dengan halaman judul, halaman pernyataan, nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman motto, abstrak, kata pengantar, dan daftar isi. Untuk memudahkan pemahaman mengenai tata urut penulis dari penelitian ini secara keseluruan, maka sistematika penulisan skripsi ini akan disusun dalam lima bab. 19 Ibid., hlm. 249 20 Ibid., hlm. 252 13

Bab I berisi Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Landasan Teor, berisi dua sub bab, pertama yaitu kompetensi pedagogik: pengertian, ruang lingkup, kedua yaitu tentang guru TPQ: pengertian, syarat, fungsi dan tugas, tanggung jawab. Bab III Laporan Hasil Penelitian, berisi tiga sub bab: pertama yaitu tentang TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang Kabupaten Pekalongan, meliputi: Letak Geografis, Tinjauan Historis, Susunan Pengurus, Keadaan santri, keadaan guru, sarana dan prasarana, kedua yaitu kompetensi pedagogik guru TPQ Al- Ikhlas Lebakbarang, dan yang ketiga yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru TPQ Al-Ikhlas Lebakbarang. Bab IV berisi tentang analisis data tentang: pertama kompetensi pedagogik guru TPQ, kedua faktor- faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru. Bab V penutup meliputi kesimpulan dan saran. 14