AMDAL lanjutan AMALIA, MT

dokumen-dokumen yang mirip
PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

AMDAL. Analisis. Lingkungan

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)

2.2. AMDAL AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 Tanggal 5 Juni Presiden Republik Indonesia,

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)

A M D A L (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1993 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Sesi 11 : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PB 4. AMDAL, UKL dan UPL. AMDAL, UKL dan UPL

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1993 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

(Pendugaan Dampak, Pegelolaan Dampak dan Pemantauan) Dosen: Dr. Tien Aminatun

AMDAL dan Dampak Lingkungan Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

PB 8 PROSEDUR PENYUSUNAN AMDAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG

dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) KABUPATEN BULUNGAN

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 Tentang : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS MENGENAI DAMPAK INGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu

MODUL 4 PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL. DRS. AHMAD, M.Si

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 Tentang : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

ANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1993 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan. Investigasi Kerusakan Lingkungan. PengelolaanLingkunganHidup:

AMDAL vs UKL/UPL. Pengajar : Salmani, ST., MS., MT.

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1993 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 15 TAHUN 2001 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 47 Tahun : 2014

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA JENIS DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN,

BUPATI PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

DOKUMEN AMDAL : KA ANDAL DAN ANDAL (REVIEW)

Panduan Penyusunan AMDAL

-1- BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATIEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL kegiatan ini mengacu Peraturan Menteri Negara Lingkungan

Amdal. Nur Hidayat TIP FTP UB

SUSTAINABLE ECO DEVELOPMENT 2

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN. Dikutip dari materi Pedoman penyusunan Amdal oleh Erik Teguh Primiatoro Kabid pengembangan sistem KDL

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #12 Genap 2014/2015. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

1. Apa kepanjangan dari AMDAL..? a. Analisis Masalah Dalam Alam Liar b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan c. Analisis Mengenai Dampak Alam dan

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Prosedur dan mekanisme AMDAL

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 26 TAHUN 2015 SERI E.21 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI GORONTALO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BIRO HUKUM DAN HUMAS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

3. Kedalaman rencana pemantauan lingkungan hidup

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAKALAH AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Tahun Pelajaran 2012/2013

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK & MANAJEMEN LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

AMDAL lanjutan AMALIA, MT

Definisi Pengertian & Konsep AMDAL : Studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap Lingkungan. Konsep Mempelajari dampak pembangunan terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap pembangunan juga didasarkan pada konsep ekologi yang secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Bagian dari EKOLOGI PEMBANGUNAN

TUJUAN & DAMPAK AMDAL AMDAL merupakan proses pengkajian terpadu yang mempertimbangkan aspek ekologi, sosio-ekonomi, dan sosial budaya sebagai pelengkap kelayakan teknis dan ekonomi dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha dan/atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup.

Arti DAMPAK : Adalah : suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas. Aktivitas : * Kimia, mis: kawah beracun * Fisika, mis : gempa * Biologi, Intensitas pertumbuhan enceng gondok

Konteks AMDAL : penelitian dilakukan karena rencana aktivitas manusia dalam melakukan pembanguan Dampak Kegiatan Dampak Pembangunan Dampak sosialekonomi-budaya Dampak Biofisik Dampak Biofisik Dampak sosialekonomi-budaya Dampak Primer Dampak Sekunder Kenaikan kesejahteraan Tujuan

Keterangan Gambar : Pembangunan mempunyai sasaran untuk menaikkan tingkat kesejahteraan rakyat. Aktivitas pembangunan itu menimbulkan efek yang tidak direncanakan di luar sasaran,yaitu yang disebut dampak. Dampak dapat bersifat biofisik atau/dan sosial-ekonomi-budaya yang mempunyai pengaruh terhadap sasaran yang ingin dicapai. Dampak primer dapat menimbulkan dampak sekunder, tersier, dan seterusnya.

Didalam AMDAL kita menjumpai dua jenis batasan tentang dampak, yaitu : a) Dampak pembangunan terhadap lingkungan ialah perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan akan ada setelah ada pembangunan (Clark,1978). b) Dampak pembangunan terhadap lingkungan ialah perbedaan antara kondisi lingkungan yang diperkirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diperkirakan akan ada dengan adanya pembangunan tersebut (Munn,1979).

AMDAL ADALAH KESELURUHAN PROSES YANG MEMPUNYAI KOMPONEN: Kerangka Acuan Bagi Penyusunan ANDAL(KA) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Rencana Pengelolahan Lingkungan (RKL) Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

KERANGKA ACUAN (KA) Adalah ruang lingkup studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang merupakan hasil pelingkupan ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL) Adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha atau kegiatan RENCANA PENGELOLAAN LINGUNGAN (RKL) Adalah dokumen mengandung upaya penangan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL) Adalah dokumen mengandung upaya pemantauan komponen yang terkena dampak penting akibat dari rencana usaha atau kegiatan

Hasil AMDAL digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayah. Penyusunan AMDAL dapat dilakukan melalui pendekatan studi terhadap usaha dan atau kegiatan tunggal, terpadu atau kegiatan kawasan. KEISTIMEWAAN DALAM PP 27 TAHUN 1999 ADALAH MELIBATKAN MASYARAKAT DI DALAM PROSESNYA.

Dampak besar dan penting: Perubahan lingkungan yang sangat mendasar, yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan PASAL 3 AYAT(1) PP 27 TAHUN 1999 USAHA/KEGIATAN YANG DIPERKIRAKAN MEMPUNYAI DAMPAK PENTINGTERHADAP: 1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam Pembuatan jalan Bendungan Jalan kereta api Pembukaan hutan 2. Eksploitasi sumber daya alam (SDA) baik yang terbaharui maupun yang tak terbaharui Kegiatan pertambangan Eksploitasi hutan

3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan dan pemerosotan SDA dalam pemanfaatannya Pemanfaatan tanah yang tidak diikuti usaha konservasi Penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat mengefisienkan pemakaian 4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan SosBud Kegiatan yang menimbulkan perubahan atau pergeseran struktur tata nilai, pandangan atau cara hidup masyarakat setempat

5. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi SDA dan atau pelindungan cagar budaya kegiatan yang proses dan hasilnya menimbulkan pencemaran kerusakan kawasan konservasi alam atau pencemaran benda cagar budaya 6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik Introduksi jenis tumbuhan baru artau jasad renik (mikro organisme) yang dapat menimbulkan jenis penyakit baru terhadap tanaman Introduksi suatu jenis hewan baru yang dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada.

7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati Penggunaan yang mencakup pengertian: pengubahan bahan 8. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan Penerapan teknologi yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan 9. Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara PLTN Gudang dan pabrik mesiu dan senjata Pangkalan udara dan pelabuhan laut untuk ABRI

Contoh yang membedakan dampak menurut batasan (a) dan (b) Misalkan dalam tahun 2005 mulai direncanakan pembangunan sebuah pelabuhan udara besar dan proyek direncanakan akan mulai dibangun dalam tahun 2015, Pada tahun 2005 mulai dilakukan telaah AMDAL. Jumlah penduduk di daerah proyek dalam tahun 2005 ialah 10000 orang. Menurut catatan desa laj pertumbuhan penduduk antara tahun 1995 dan 2005 ialah 2,5% Berapakah dampak proyek dalam bentuk pemindahan pendudu pada waktu proyek mulai dibangun?

Jawaban: a. Menurut batasan (a) besarnya dampak tersebut ialah jumlah penduduk setelah ada proyek dikurangi jumlah penduduk sebelum ada proyek.setelah ada proyek jumlah penduduk didaerah proyek adalah 0 orang. Sebelum ada proyek jumlah penduduk 10000. Dengan demikian dampak proyek ialah -10000 orang yang berarti 10000 orang penduduk harus dipindahkan.

b. Menurut batasan (b) besarnya dampak ialah jumlah penduduk pada tahun 2005 dengan adanya proyek,yaitu 0 orang dikurangi jumlah penduduk pada tahun 2005 tanpa adanya proyek,yaitu: P2005 = P1995 (1+r) = 10000 x 1,025 = 12.800 orang Jadi dampak proyek ialah -12800 orang atau penurunan 10 jumlah penduduk sebesar 12800 orang t

Pertumbuhan penduduk (s) Kenaikan produksi limbah (bf) Eutrofikasi (bf) Pertumbuhan masal mikro dan makrofita (bf) Kenaikan resiko kesehatan (k) Pemurnian diri air (bf&k) Perbaikan kualitas air(k&s) Penurunan produksi ikan (bf&s) Penurunan pendapatan(s) Kenaikan evapotranspirasi (bf) Penurunan pariwisata (s) Penurunan pendapatan (s) Penurunan kapasitas pembangkit listrik (s) Penurunan pemasokan listrik (s) Penurunan kapasitas irigasi (bf&s) Penurunan produksi pertanian (s)

Efektivitas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Beberapa sebab tidak digunakannya laporan AMDAL AMDAL dilakukan terlambat sehingga tidak dapat lagi memberikan masukan untuk pengambilan keputusan dalam proses perencanaan Tidak adanya pemantauan,baik pemantauan pada tahap operasional proyek Disalah gunakannya AMDAL untuk membenarkan diadakannya suatu proyek.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menaikkan efektivitas AMDAL ialah : 1. Menumbuhkan pengertian dikalangan para perencana dan pemrakarsa proyek bahwa AMDAL bukanlah alat untuk menghambat pembangunan, melainkan sebaliknya AMDAL adalah alat untuk menyempurnakan perencanaan pembangunan. 2. Sebagian besar laporan AMDAL mengandung banyak sekali data,tetapi banyak diantaranya tidak relevan dengan masalah yang dipelajari. 3. Agar para perencana dan pelaksana proyek dapat menggunakan hasil telaah AMDAL dengan mudah,laporan AMDAL haruslah ditulis dengan jelas dan dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh perencana dan pelaksana tersebut. 4. Rekomendasi yang diberikan haruslah spesifik dan jelas,sehingga para perencana dapat menggunakannya.

lanjutan 5. Persyaratan proyek yang tertera dalam laporan AMDAL yang telah disetujui harus menjadi bagian integral izin pelaksanaan proyek dan mempunyai kekuatan yang sama seperti apa yang termuat dalam rancangan rekayasa yang telah disetujui oleh badan yang bersangkutan 6. Adanya komisi AMDAL yang berkualitas dan berwibawa 7. Belum digunakan RPL(Rencana Pemantauan Lingkungan) sebagai umpan balik untuk menyempurnakan implementasi dan operasi proyek.

KEGIATAN WAJIB AMDAL Studi AMDAL diperlukan bagi kegiatan-kegiatan yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan yang pada umumnya terdapat pada rencana-rencana kegiatan berskala besar, kompleks serta berlokasi di daerah yang memiliki lingkungan sensitif. Menurut PP Nomor 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil studi AMDAL menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut layak lingkungan. Jenis-jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL

AMDAL didahului oleh penapisan (screening) apakah proyek akan memerlukan AMDAL atau tidak, AMDAL terdiri atas beberapa langkah, yaitu : 1. Identifikasi dampak penting dan pelingkupan 2. Penyusunan Kerangka Acuan 3. AMDAL - Prakiraan besarnya dampak - Evaluasi dampak 4. Perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan 5. Penyusunan laporan AMDAL

PENEPISAN BERTUJUAN MEMILIH RENCANA PEMBANGUNAN MANA YANG HARUS DILENGKAPI DENGAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN. Contoh : Perlu AMDAL : PLTN Tidak perlu AMDAL : Gedung Sekolah

Dampak besar dan penting: Perubahan lingkungan yang sangat mendasar, yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan PASAL 3 AYAT(1) PP 27 TAHUN 1999 USAHA/KEGIATAN YANG DIPERKIRAKAN MEMPUNYAI DAMPAK PENTINGTERHADAP: 1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam Pembuatan jalan Bendungan Jalan kereta api Pembukaan hutan 2. Eksploitasi sumber daya alam (SDA) baik yang terbaharui maupun yang tak terbaharui Kegiatan pertambangan Eksploitasi hutan

3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan dan pemerosotan SDA dalam pemanfaatannya Pemanfaatan tanah yang tidak diikuti usaha konservasi Penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat mengefisienkan pemakaian 4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan SosBud Kegiatan yang menimbulkan perubahan atau pergeseran struktur tata nilai, pandangan atau cara hidup masyarakat setempat

5. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi SDA dan atau pelindungan cagar budaya kegiatan yang proses dan hasilnya menimbulkan pencemaran kerusakan kawasan konservasi alam atau pencemaran benda cagar budaya 6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik Introduksi jenis tumbuhan baru artau jasad renik (mikro organisme) yang dapat menimbulkan jenis penyakit baru terhadap tanaman Introduksi suatu jenis hewan baru yang dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada.

7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati Penggunaan yang mencakup pengertian: pengubahan bahan 8. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan Penerapan teknologi yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan 9. Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara PLTN Gudang dan pabrik mesiu dan senjata Pangkalan udara dan pelabuhan laut untuk ABRI

PELINGKUPAN (SCOPING) Penentuan ruang lingkup studi ANDAL(bagian dari AMDAL yang terdiri dari Identifikasi, prakiraan dan Evaluasi dampak) Yang perlu diidentifikasikan adalah : Komponen dan proses yang penting (istilah ini harus dikaitkan dengan pengambilan keputusan tersebut). Karena AMDAL adalah penelitian mengenai dampak, pelingkupan berarti usaha untuk membatasi hal penting. Dampak Dampak Terpenting

PELINGKUPAN (Scoping) Proses untuk menetapkan dampak penting (main issue) Pelingkupan Ekologi (Ecological Scoping):menetapkan dampak penting berdasarkan nilai-nilai ekologi/peranan ekologinya Pelingkupan Sosial (Social Scoping):menetapkan dampak penting berdasarkan pandangan dan penilaian masyarakat (public hearing) Pelingkupan kebijakan dan perencanaan (Policy/Planning Scoping) :menentukan pilihan proyek,analisis dampak sesuai dengan kebijakan dan rencana pembangunan pemerintah

KERANGKA ACUAN (KA) Ialah uraian tugas yang harus dilaksanakan dalam studi ANDAL. ANDAL TERFOKUS PADA DAMPAK PENTING SAJA. Kepandaian pemrakarsa dalam mengidentifikasi DAMPAK yang penting dihitung berdasarkan metode yang sesuai, misal : Besarnya air larian dapat diperkirakan dengan rumus : Q = C.I.A Q = Volume air larian (m3/detik) C = Koefisien air larian ( 0 sampai 1) I = Intensitas hujan (m/detik) A = Luas daerah yang dipelajari

BESAR~KECIL~PENTING~TDK PENTINGNYA DAMPAK Semakin besar dampak,semakin penting? Semakin kecil dampak, semakin tidak penting?

Misalnya : Hub keduanya ~PENCEMARAN Tidak Ada hubungan Dampak yang berupa kematian 1000 ekor burung gereja mempunyai nilai besar yang tinggi, tetapi nilai penting yang rendah Sebaliknya dampak yang berupa kematian seekor badak Jawa mempunyai nilai besar yang rendah, tetapi nilai penting yang tinggi

JELAS!!! pelaksana telaah AMDAL bukanlah konsultan rekayasa (engineering konsultan) Yang harus menghasilkan rancang bangun rekayasa (engineering desingn) penanganan suatu dampak.

PELAPORAN Pada umumnya laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu ringkasan eksekutif (executive summary), laporan utama (main report) dan lampiran (appendix). Pembagian laporan dalam tiga bagian dimaksudkan untuk dapat mencapai dua sasaran kelompok pembaca. Sasaran pertama : Para pengambil keputusan, pihak pemrakarsa (direktu/direktur utama) maupun pemerintah (direktur, direktur jendraldan menteri). Karena laporan ini singkat dan berisi pokok permasalahan. Sasaran kedua : Laporan utama untuk para pelaksana proyek dan teknisi yang memerlukan keterangan rinci.