H - H + Merupakan molekul dipolar, artinya 1 molekul memiliki 2 muatan yang berbeda yakni muatan + dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Sumber oksigen terlarut dalam perairan

Sifat fisika air. Air O. Rumus molekul kg/m 3, liquid 917 kg/m 3, solid. Kerapatan pada fasa. 100 C ( K) (212ºF) 0 0 C pada 1 atm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permukaan dan mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Air sungai. (Sosrodarsono et al., 1994 ; Dhahiyat, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bergantung kepada air dalam berbagai bentuk. Air merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan karena lingkungan air tawar memiliki beberapa kondisi, antara lain:

TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hutan mangrove yang berada di perairan pesisir Jawa Barat terletak

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

30% 70% 97% Air Laut. Air Tawar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Keanekaragaman, densitas dan distribusi bentos di perairan sungai Pepe Surakarta. Oleh. Arief Setyadi Raharjo M O BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. kesatuan. Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan

I. PENDAHULUAN. Zooplankton adalah hewan berukuran mikro yang dapat bergerak lebih bebas di

V ASPEK EKOLOGIS EKOSISTEM LAMUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) Lanjutan...

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

TINJAUAN PUSTAKA. tahapan dalam stadia hidupnya (larva, juwana, dewasa). Estuari merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sumber irigasi, sumber air minum, sarana rekreasi, dsb. Telaga Jongge ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN KUALITAS AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. lain: waduk, danau, kolam, telaga, rawa, belik, dan lain lain (Wibowo, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan lentik. Jadi daerah aliran sungai adalah semakin ke hulu daerahnya pada

PENDAHULUAN. rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air karena dapat menghasilkan. Rawa adalah sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Ekosistem air tawar merupakan ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi

PRODUKTIVITAS PRIMER DAN SEKUNDER BAB 1. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitar 21% persediaan air Asia Pasifik (Walhi, 2005). Perairan air tawar, salah

TINJAUAN PUSTAKA. Estuari oleh sejumlah peneliti disebut-kan sebagai area paling produktif,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas (Kusmana, 2003). Hutan mangrove

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem Rawa Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponenkomponen

bio.unsoed.ac.id di alternatif usaha budidaya ikan air tawar. Pemeliharaan ikan di sungai memiliki BUDIDAYA IKAN DALAM KERAMBA DI PERAIRAN MENGALIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan rawa) dan perairan lotik yang disebut juga perairan berarus deras (misalnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memonitor kualitas perairan (Leitão, 2012), melalui pemahaman terhadap siklus

TINJAUAN PUSTAKA. Laut Belawan merupakan pelabuhan terbesar di bagian barat Indonesia

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

TINJAUAN PUSTAKA. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai

EKOLOGI (EKOSISTEM) SMA REGINA PACIS JAKARTA

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Plankton. Ima Yudha Perwira, SPi, Mp

BAB 1 PENDAHULUAN. kita dapat membedakan air tawar, air laut dan air payau seperti yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

SHA ARI OMAR IPG KAMPUS KOTA BHARU DEFINISI. BIODIVERSITI, KOMPLEKSITI dan KESTABILAN FUNGSI EKOSISTEM JENIS-JENIS EKOSISTEM

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai. Secara ekologis sungai

Penentuan batas antar komunitas tidak mudah Zona transisi dengan lingkungan tertentu Proses perubahan secara gradual struktur komunitas disebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

Modul 1 : Ruang Lingkup dan Perkembangan Ekologi Laut Modul 2 : Lautan sebagai Habitat Organisme Laut Modul 3 : Faktor Fisika dan Kimia Lautan

Estimasi Populasi Gastropoda di Sungai Tambak Bayan Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Salah satu sumberdaya pesisir

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Selat Bali Bagian Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

TINJAUAN PUSTAKA. adanya aliran yang cukup kuat, sehingga digolongkan ke dalam perairan mengalir

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup baik manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

II. TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan hidup yang didalamnya terdapat hubungan fungsional yang sistematik

2.2. Struktur Komunitas

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

BAB 1 KIMIA PERAIRAN

PENDAHULUAN. di darat maupun di laut. Kandungan bahan organik di darat mencerminkan

I. PENDAHULUAN. Sungai merupakan suatu badan perairan tawar yang memiliki karakter air mengalir yang

YUDI MIFTAHUL ROHMANI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2.2. Parameter Fisika dan Kimia Tempat Hidup Kualitas air terdiri dari keseluruhan faktor fisika, kimia, dan biologi yang mempengaruhi pemanfaatan

Bencana Baru di Kali Porong

TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ASAS- ASAS DAN KONSEP KONSEP TENTANG ORGANISASI PADA TARAF KOMUNITAS

Menurut Sandy (1985), dalam pergerakannya air selain melarutkan sesuatu, juga mengkikis bumi, sehingga akhirnya terbentuklah cekungan dimana air

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aspek Biologi Klasifikasi Morfologi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Sebaran Nutrien dan Oksigen Terlarut (DO) di Teluk Jakarta

ES R K I R P I S P I S SI S S I TEM

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan suatu perairan dalam menerima suatu beban bahan tertentu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat

Praktikum Ekologi Perairan

Transkripsi:

LINGKUNGAN PERAIRAN Air menutupi dari 70% permukaan bumi. Sifat-sifat fisika dan kimia air sangat penting dalam ekologi. Panas jenis, panas peleburan laten, serta panas penguapan air latennya yang cukup tinggi berperan dalam pengaturan suhu organisme. Air merupakan media pengangkutan yang ideal bagi molekul-molekul melalui tubuh organisme, karena ia adalah pelarut yang kuat tanpa menjadi sangat aktif secara kimia. Tegangan permukaan air yang tinggi menyebabkan pergerakan air melewati organisme, dan juga bertanggung jawab bagi kenaikan tinggi air tanah. Rapatan air yang nisbi tinggi tidak hanya mendukung bobot tubuh secara sebagian maupun seutuhnya, namun juga memungkinkan hadirnya plankton. KARAKTERISTIK AIR - Densitas : 998,2 Kg/m³(20 C) - Titik beku : 0,0 C - Temperatur densitas maksimum : + 3,98 C - Kalor jenis : 1,00 kal/g C - Tegangan permukaan : 72,75 mn/m (20 C) - Viskositas dinamik : 1,000 mn.s/m³ (20 C) - Rumus molekul : H 2 O - Struktur molekul : O 104,5 H - H + Merupakan molekul dipolar, artinya 1 molekul memiliki 2 muatan yang berbeda yakni muatan + dan Molekul air memiliki polar yang sangat kuat sehingga merupakan pelarut yang baik untuk segala macam zat. Sebagai pelarut yang baik, di alam air mengandung zat-zat kimia yang terlarut didalamnya. Dengan menggunakan senyawaan ini dalam berbagai aktivitas metabolik, tumbuhan dan hewan perairan penyebabkan perubahan susunan kimiawi air. Dengan demikian, pengetahuan mengenai keadaan ini penting untuk memahami hubungan yang rumit antara komponen-komponen biotik dan abiotik.

Habitat-habitat perairan dibagi dalam tiga kategori utama : 1. Habitat air tawar 2. Habitat estuarin 3. Habitat kelautan 1. Habitat air tawar Habitat air tawar menempati bagian nisbi paling kecildari permukaan bumi, walaupun habitat air tawar menempati bagian yang nisbi kecil bila dibandingkan dengan habitat lainnya, mereka sangat penting bagi manusia sebagai sistem pembuangan. 2. Habitat estuarin Estuaria adalah zona peralihan antara air tawar dan laut, serta memiliki sifat yang unik. 3. Habitat kelautan Lautan atau samudera yang menutupi sebagian besar permukaan bumi tidak hanya mengatur iklim bumi, atmosfer dan perfungsinya siklus mineral yang utama, namun juga sebagai sumber utama makanan dan mineral. Dalam air tawar dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu air diam seperti kolam dan danau serta air mengalir seperti aliran dan sungai. Air diam digolongkan sebagai sistem lentik sedangkan air mengalir disebut sistem lotik. Studi mengenai air tawar dikenal sebagai limnologi. Penelitian-penelitian badan air tawar mencakup kajian sifat-sifat kimia dan fisika, tumbuhan serta hewan yang hidup didalamnya, serta tata cara mereka berinteraksi. EKOSISTEM PERAIRAN TAWAR Walapun perairan tawar jumlah kecil sekali, tetapi macam atau bentuknya banyak sekali sehingga penting dan menarik untuk dibicarakan. Pengertian air tawar sering menjadi perdebatan, karena sulit untuk mendefinisikan dengan tegas. Hal ini muncul karena ada perairan di daratan mengandung garam yang tinggi. Akhirnya diambil keputusan untuk melihat oin-ion penting di dalam air yang dapat menentukan sifat dari air. Di dalam air ada 7 ion-ion penting, diantaranya 4 kation dan 3 anion (tabel 1) Tabel 1. kandungan ion-ion penting dalam air Tawar mg/l Laut Mg/L Kation Na + K + Mg 2+ Ca 2+ 8 3 5 30 10.810 390 1.300 410 Anion Cl - 2- SO 4 - HCO 3 8 18 105 19.440 2.710 140 Salinitas 177 35.200

Penyelidikan terinci mengenai tubuh air tawar akan diberikan lebih dulu, karena alasanalasan berikut : 1. Badan air tawar dapat ditemukan dimana-mana. Meskipun jika ada yang sulit didapatkan, akan mungkin untuk kolam buatan yang segera akan dihuni oleh hewan dan tumbuhan, serta akan memperlihatkan rangkaian kejadian yang sama seperti setiap kolam alam. 2. Dibutuhkan peralatan yang nisbi sederhana. 3. Dibanding dengan samudra, komunitas yang ditemukan dalam air tawar kurang rumit, serta tidak memperlihatkan kesulitan yang besar dalam pencirian dan kajian berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Klasifikasi Perairan Tawar Perairan tawar Sistem Terbuka Sistem Tertutup ( Open system ) ( Close system ) Mengalir Tenang ( Lotic ) ( Lentic ) c/: kolam, tambak, akuarium Perairan dapat dilindungi dari pengaruh luar, dapat dimanipulasi,dimodifikasi (untuk budidaya) Buatan Alami Buatan Alami saluran irigasi sungai waduk rawa, danau PERAIRAN LOTIC ( SUNGAI ) Dipelajari secara khusus dalam ilmu tentang sungai yang disebut Potamologi atau Rheologi. Karakteristik sungai: merupakan perairan yang mgngalir (lotic) flutuasi perairannya sangat labil airnya keruh karena membawa bahan-bahan terlarut di dalamnya kandungan O 2 tinggi karena aerasi lewat proses diffusi, terutama di daerah hulu dasar dan tepi sungai sangat labil arusnya satu arah (uni directional)

Morfologi Sungai gunung Erosi Zona hulu Sedimentasi Zona muara Potongan memanjang sungai Laut Pada zona hulu terjadi erosi, sedangkan pada zona muara terjadi proses sedimentasi. Erosi ada 2 macam, yaitu : Korosi : pengikisan secara dilarutkan, menghasilkan ion-ion sedimentasi Korosi : pengikisan secara pengamplasan, menghasilkan partikel Karakteristik fisik-kimia Zona hulu Zona muara Dasar sungai Kejenihan Kandungan DO Nutrien Kec. Arus Berbatu besar Lebih jernih Lebih besar Lebih miskin Relatif Berlumpur Lebih keruh Lebih kecil Lebih kaya Relatif Karakteristik biologi : Pada zona hulu plankton ada sedikit karena unsur hara relatif lebih miskin dari zona muara. Nekton relatif karena beberapa mampu beradaptasi dengan kondisi perairan sehingga dapat saja ada pada daerah sepanjang sungai, tergantung pada keperluannya. Bantos, adaptasinya tergantung jenis sehingga bentos yang berada pada zona hulu memiliki kait yang kuat, selain itu mempunyai adaptasi terhadap air bersih, O2 tinggi, tahan arus dan toleransi suhu dingin. Permasalahan sungai Zona hulu dan zona muara maslahnya tidak sama, yakni pada zona hulu terjadi erosi dan pada zona muara terjadi pencemaran. Erosi dapat ditanggulangi dengan pembuatan check dam sehingga arus dapat diperlambat; pembangunan di daerah DAS dibatasi dan galian pasir, batu, dsb diatur.

Pencemaran dapat dikurangi dengan penggelontoran (self punfication), karena pencemaran umunya meningkat pada musim kemarau. Mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan sungai. PERAIRAN LENTIC ( DANAU ) Perairan Lentic terdiri dari perairan alami (rawa, danau) dan buatan (waduk), memiliki perbedaan-perbedaan morfometrik (bentuk dan sifat fisik) bahkan perbedaan secara kimiawi. Karakteristik Tipe perairan Permasalahan Rawa Danau Waduk Tebing/pinggiran badan air landai curam Curam Litoral, bentos Kedalaman (m) < 10 > 100 10-100 Stratifikasi Daerah tangkap hujan Sempit Paling Terluas Volume air (Catchment area) sempit Fluktuasi permukaan air tahunan 2-5 1-2 5-25 Stabilitas (m) Daerah derodon (drawn-down Sangat Sempit Terluas Daur nutrien tahunan area) luas Garis pantai Panjang Pendek Terpanjang Kesuburan pencemaran Teluk Kurang Sedikat Banyak Stabilitas Masa simpan air (water Lama Paling Singkat Kualitas air residence/water retention time) lama Pengeluaran air Air atas Air atas Air bawah Kualitas air Tebing/pinggiran badan air ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Adanya perbedaan kecuraman dan kelandaian pinggiran badan air akan mempengaruhi ekosistem perairan tersebut. Produktivitas rawa lebih besar dari danau, karena sinar matahari lebih banyak masuk ke dalam perairan rawa. Biomassa rawa lebih besar dari danau begitupula dengan bentosnya. Sinar matahari fotik daerah yg afotik daerah terkena sinar produktif matahari (rawa) danau/waduk

Kedalaman ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Karena adanyna perbedaan kedalaman muncul stratifikasi. Pembagian zona danau berdasarkan penetrasi sinar matahari : 1. zona fotik yaitu zona yang masih tembus oleh penetrasi sinar matahari 2. zona afotik yaitu zona dimana sinar matahari tidak mampu menembus lagi 3. titik kompensasi yaitu zona dimana hasil fotosintetis dimanfaatkan seluruhnya oleh respirasi. Sinar yang datang atau masuk ke dalam air tidak dapat menembus sampai ke dasar perairan yang dalam. Hal inilah yang menyebabkan terjadi perbedaan kondisi ekologis pada zona-zona tersebut. Pada rawa, seluruh perairannya produktif karena sinar matahari masih masuk scara merata baik vertikal maupun horizontal karena rawa tergolong tipe perairan dangkal. Sedangkan pada danau atau waduk, hanya sebagian saja yang produktif dimana sinar matahari masih mampu menembusnya. Daerah tangkap hujan (catchment area) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Daerah ini menentukan volume air yang ditangkap oleh badan air. Waduk memiliki catchment area paling luas, karena waduk tergolong tipe perairan buatan, akibatnya volume air banyak, dan kandungan mineral tinggi (tergolong mesoeutrofik) sedangkan danau oligotrofik. Dari aspek pencemaran, waduk paling tinggi dibandingkan dengan rawa dan danau. Dari jenis pencemarnya juga berbeda, untuk waduk terutama limbah industri atau aneka ragam pencemae; rawa umumnya limbah pertanian (agrochemical) dan untuk danau limbah domestik (rumah tangga). Fluktuasi permukaan air tahunan ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Adanya perbedaan musim yang ekstrim, misalnya di Indonesia yaitu musim kemarau dan musim penghujan, berakibat pada fluktuasi air di dalam badan perairan. Pada musim kemarau rendah dan pada musim penghujan tinggi; selain itu peruntukan dan tehnik pemakaian air juga mempengaruhi fluktuasi permukaan air. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya volume air, yaitu : Evatranspirasi Tata guna air Musim Hal ini berdampak pada ekosistem, terutama biota litoral. Pada saat air rendah, maka litoral akan kering sehingga biota yang ada di litoral misalnya makrofita akan mati. Daerah tepian (litoral) biasanya digunakan untuk perikanan, untuk memijah dan membesarkan ikan-ikan. Ditinjau dari aspek stabilitas air, danau adalah perairan yang baik untuk perikanan, karena fluktuasi air tahunannya rendah serta baik untuk pariwisata. Sifat atau kondisi fluktuasi air yang tinggi, misalnya pada waduk secara alami menguntungkan, karena dapat mengendalikan gulma di perairan.

Mekanismenya : angin air penuh gulma ke tepi litoral sinar matahari air surut gulma tertinggal di litoral mati waktu lama Daerah derodon (drawn-down area) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Adalah daerah pasang surut tahunan, pada waktu musim hujan tergenang dan waktu musim kemarau kering bahkan sampai seperti daratan. Hal ini berkaitan erat dengan fluktuasi permukaan air dan tebing, maka waduk tergolong memiliki daerah derodon yang luas, sementara yang terluas adalah rawa. Dengan adanya fenomena ini, maka akibatnya secara ekologis adalah adanya daur nutrien tahunan karena terjadi setahun sekali. Biota air Fitoplankton Makrofita ada waktu air tergenang digantikan Derodon musim kemarau nutrien rumput-rumputan dan tumbuhan lain mati (dentritus) daratan Garis pantai ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Adalah daerah yang menghubungkan daratan dan perairan. Pendek sedang panjang (danau) (rawa) (waduk)

Waduk merupakan hasil pembendungan sungai dan badan-badan air lainnya, maka waduk memiliki garis pantai yang paling panjang. Akibatnya perairan waduk adalah perairan yang banyak dipengaruhi daratan (beban daratan) baik hara maupun pencemaran. Oleh sebab itu perairan yang memiliki garis pantai paling panjang adalah perairan yang paling subur, sekaligus merupakan perairan yang paling rawan terhadap pencemaran. Teluk ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Merupakan topografi dari waduk, danau dan rawa. Maka waduk paling banyak memiliki teluk, diikuti oleh rawa dan paling sedikit danau. Pengaruhnya untuk perairan adalah stabilitas perairan; karena yang banyak teluknya umumnya tenang, berarti perairan ini stabil dari pengaruh luar, kesuburannya jauh lebih baik. Massa simpan air (water tetention time) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Adalah lama waktu air tersimpan dalam satu badan air. C/: air 1000 m 3 Rawa lama Danau paling lama Waduk singkat, tidak sampai 1 tahun Akibatnya : singkat : air keruh; banyak hara Lama : air jernih; miskin hara Pengeluaran air ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Sistem pengeluaran air yang berbeda dengan kualitas air yang berbeda Kualitas air : Waduk : lebih dingin, coklat, kaya nutrien, biomassa rendah Danau : lebih panas, hijau, miskin nutrien, biomassa tinggi. Rawa Adalah perairan tenang, dangkal, sehingga sinar matahari sampai ke dasar perairan, akibatnya suhu air naik. Pada waktu siang air menjadi panas dan malam hari dingin. Jadi ada fluktuasi suhu yang tinggi. O 2 terlarut (DO) siang hari tinggi karena ada fontesintesis, malam hari berkurang karena adanya respirasi. Umumnya rawa banyak makrofita, kalau mati akan terjadi pembusukan oleh bakteri. Bakteri nutrien CO 2 CO 2 meningkat ph air asam Hal inilah yang menyebabkan air rawa pada umumnya bersifat asam dan dengan kondisi tersebut, maka kehidupan di rawa mempunyai toleransi terhadap :

1. keasaman air 2. fluktuasi suhu air 3. perubahan O 2 dan CO 2 Danau dan waduk Kedua perairan ini didominasi oleh plankton dan waduk cenderung lebih banyak planktonnya karena masih banyak nutriennya. Trofic level Oligotrofik Meso eutrofik danau waduk Pencemaran Domestik danau Aneka ragam Waduk