KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
mengungkap kebenaran empirik, yaitu dipakai? Selanjutnya, untuk menentukan yang efektif? Hal ini sangat tergantung diteliti, dan berbagai alternatif

B A B III METODE PENELITIAN. ditentukan. Pelaksanaan penelitian membutuhkan banyak waktu, tenaga, alat,

LECTURE 3 METODOLOGI PENELITIAN

JENIS-JENIS PENELITIAN

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

FILSAFAT METODE PENELITIAN

IG Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah)

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

jenis-jenis pendekatan adalah :

RAGAM PENELITIAN PERTEMUAN KE-3. 5/7/2011 Anrinal - FTI ITP 1

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF. Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Etika Dalam Penulisan Ilmiah dan jenis-jenis penelitian

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

METODE PENELITIAN. Pertemuan 2 JENIS-JENIS PENELITIAN. Disarikan dari berbagai sumber yg relevan

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian. penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan. dikumpulkan berbentuk angka-angka dan bermaksud

METODE PENELITIAN. Oleh : Drs. Toto Fathoni, M. Pd

PENGANTAR TENTANG PENELITIAN PENDIDIKAN

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

PENELITIAN EX POST FACTO

BAB II METODELOGI PENELITIAN

HAKEKAT PENELITIAN PENDIDIKAN

BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting

ANDRI HELMI M, SE., MM METODE PENELITIAN SOSIAL KUANTITATIF

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Tim Dosen PPS (2008:20) menyatakan bahwa obyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

A. Penelitian Dasar atau Murni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

Oleh: Ir. Aji Suraji, MSc. Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ekstra pramuka dengan sikap sosial keagamaan siswa Madrasah Ibtidaiyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

PENELITIAN PENDIDIKAN DAN KARYA ILMIAH

Pendahuluan Syarat agar dapat melakukan penelitian ilmiah dengan baik : 1. Paham konsep dasar ilmu pengetahuan (IP) 2. Menguasai metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek Penelitian. Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan pajak terutang sebelum dan

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto)

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN

Puji Asih Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

BAB I PENDAHULUAN. menumbuhkembangkan kemampuan dan pribadi siswa yang sejalan dengan tuntutan

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

PENTINGNYA PENELITIAN USAHATANI

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Rasionalitas atau kemampuan manusia untuk berpikir secara rasional adalah

BAB III METODE PENELITIAN

EKPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini maka tidak akan berjalan sesuai keinginan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

A. Pendahuluan KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd Makalah ini disampaikan dalam kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pembinaan penyusunan karya tulis ilmiah Dalam dunia pendidikan, berkat adanya pemanfaatan metode ilmiah oleh para pakar pendidikan, ilmu pendidikan mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Namun keadaan seperti itu tampaknya belum diikuti oleh para pelaksana pendidikan seperti guru. Walaupun dalam kegiatan sehari-harinya guru sering dihadapkan pada banyak masalah, lalu merumuskan masalah tersebut dengan caranya sendiri dan mengatasinya dengan cara sendiri pula, namun mereka belum terbiasa menuangkan buah pikirannya itu ke dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain akan sulit mempelajari atau meniru cara-cara yang telah ditemukannya itu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan belum terbiasanya guru menulis karya tulis atau melakukan penelitian pada bidang pekerjaan yang ditekuninya. Faktor tersebut diantaranya adalah bahwa kemampuan guru dalam meneliti dan menulis masih rendah. Padahal, informasi yang diperoleh dari hasil penelitian berguna sebagai dasar yang logis dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi tentu tidak semua keputusan yang diambil harus berdasarkan pada hasil penelitian. B. Pengertian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian terdiri atas fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapinya. 1

Kegiatan ilmiah tersebut bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang benar (yang bersifat relatif) sebagai penyempurnaan pengetahuan sebelumnya telah dilaksanakan oleh para peneliti dan ilmuwan dalam bidang ilmunya masing-masing. Secara akumulatif hasil penelitian memberikan sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang. Di samping itu, hasil penelitian juga telah memungkinkan manusia dapat lebih baik memecahkan masalah-masalah praktis yang dihadapi dalam hidupnya. Untuk memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai sumber sekunder. Cara-cara memperoleh pengetahuan di antaranya melalui cara pengalaman pribadi, penalaran deduktif, dan penalaran induktif. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan penalaran deduktif induktif. Penalaran deduktif dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang khusus. Sedangkan penalaran induktif adalah pencarian pengetahuan yang dimulai dengan observasi terhadap hal-hal yang khusus (fakta kongkrit), dari kajian atas fakta kongkrit ini diperoleh kesimpulan umum. Dengan demikian penalaran deduktif induktif, yaitu kegiatan berpikir ulang- alik antara penalaran deduktif dan penalaran induktif. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan metodologi penelitian, Yang dimaksud metodologi penelitian adalah kajian tentang metode-metode tertentu yang digunakan dalam penelitian. Metode diartikan sebagaii suatu cara berpikir dan cara melaksanakan hasil berpikir untuk melakukan sesuatu pekerjaan secara baik dan benar. Cara melaksanakan hasil berpikir untuk melakukan suatu pekerjaan secara benar dan baik disebut teknik. Dengan demikian dalam istilah metode terkandung istilah teknik. Sehingga metodologi penelitian merupakan kajian tentang cara berpikir dan teknik untuk mengerjakan penelitian secara benar dan baik. C. Jenis dan metodologinya 1. Berdasarkan pengukuran dan analisis data penelitian 2

a. kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik. yang sering menggunakan cara ini adalah penelitian eksperimen dan survey. b. kualitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. yang sering dilakukan dengan cara ini contohnya adalah studi kasus dan penelitian sejarah. 2. Berdasarkan tingkat kedalaman analisis data penelitian a. deskriptif, yaitu penelitian yang analisis datanya hanya sampai pada deskripsi variabel satu demi satu. Deskripsi berarti pemerian secara sistematik dan faktual tentang sifat-sifat tertentu populasi tertentu. b. eksplanatori, yaitu penelitian yang analisis datanya sampaii pada menentukan hubungan v c. Variabel dengan variabel lainnya. 3. Berdasarkan penggunaan sampel atau populasi a. sensus, yaitu penelitian yang datanya berasal dari semua subjek dalam populasi, tidak hanya dari sampel. b. sampel (inferensial), yaitu penelitian yang datanya berasall dari sampel dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasii yang diwakili oleh sampel penelitian itu. 4. Berdasarkan rancangan penelitian a. eksperimental, yaitu penelitian yang subjeknya diberii perlakuan (treatment) kemudian diukur akibat dari perlakuan tersebut pada diri subjek penelitian. b. non eksperimental, yaitu penelitian yang subjeknya tidak dikenai perlakuan, tetapi diukur sifat-sifatnya (variab el) tertentu. Contoh penelitian ini adalah penelitian survei dan penelitian studi kasus. 3

5. Berdasarkan permasalahannya Jenis Historis Deskriptif Perkembangan Lapangan atau Studi Kasus Korelasional Kausal Komparatif Eksperinmental Tindakan Kelas Tujuan / Contoh Judul Membuat rekonstruksi masa lampau secara sitematis. Contoh Judul : Asal-usul sistem belajar menghafal di pondok pesantren Melukiskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktafakta tertentu. Contoh Judul : Kecenderungan siswa memilih jenis bacaan di perpustakaan dan jenis makanan jajanan di kantin. Meneliti pola-pola dan urutan-urutan pertumbuhan/perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh Judul :Perkembangan penguasaan bahasa Inggris siswa kelas I selama satu tahun. Mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi dengan lingkungan suatu unit sosial (individu, kelompok, lembaga). Contoh Judul : Studi kasus terhadap anak yang memiliki kebiasaan menyontek. Menyelidiki sampai sejauh mana hubungan antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya. Contoh Judul : Hubungan antara tingkat kehadiran siswa dengan skor ulangan. Menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat. Contoh Judul : Pengaruh metode ceramah terhadap hasil belajar siswa. Menyelidiki kemungkinan saling berhubungan sebab-akibat dengan cara memberi perlakuan tertentu pada satu kelompok dan membandingkannya dengan satu atau lebih kelompok kontrol. Contoh Judul : Efektivitas metode Role Playing dan metode Diskusi pengajaran Bahasa Inggris kelas I SMA. Mengembangkan keterampilan keterampilan baru, metode baru, atau pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dalam kelas. Contoh Judul : Penggunaan Model Learning Cycle dalam pembelajaran Fisika. Contoh Judul : Upaya mengurangi kemalasan siswa mengerjakan PR. Secara terperinci berikut perbedaan dari masing-masing jenis penelitian beserta ciri-ciri dan langkah-langkah dalam penelitian. a. Historis 4

a. Lebih tergantung pada data yang diobservasi orang lain dibanding pada data yang diobservasi oleh peneliti sendiri. b. Tertib berdasarkan urutan kejadian, sistematis, dan tuntas. c. Kualitasnya ditentukan oleh keotentikan, keakuratan, dan kerelevanan dokukmen yang dijadikan data. d. Berbeda dengan telaah kepustakaan. Telaah kepustakaan merupakan pendahuluan dari macam-macam penelitian lainnya. a. Perumusan masalah Untuk merumuskan masalah dapat diajukan pertanyaan seperti, apakah cara pendekatan historis itu merupakan pendekatan yang palilng tepat bagi masalah penelitian yang akan digarap? Apakah data yang diperlukan memungkinkan untuk diperoleh? Apakah hasil temuan nanti dapat bermanfaat bagi kehidupan? b. Perumusan tujuan penelitian Tujuan dirumuskan dengan indikator yang dapat diukur, kalau memungkinkan dapat dirumuskan juga hipotesis penelitiannya, agar arah dan fokus penelitian lebih jelas. c. Pengumpulan data : Data dikumpulkan dari sumber primer (pelaku sejarah) dan sumber sekunder (hasil penelitian orang lain). d. Pengevaluasian data Evaluasi data diperlukan sebagai kritik eksternal (menguji keakuratan dan relevansi data), juga sebagai kritik internal (menguji keotentikan data). e. Penyusunan laporan Isi laporan dapat berupa : latar belakang, rumusan masalah, perumusan tujuan dan hipotesis, kajian sumber data, cara pengujian hipotesis, langkah-langkah pengumpulan data, uraian data, pengolahan data, temuantemuan, kesimpulan, dan saran. b. Deskriptif 5

a. Hasilnya berupa informasi faktual yang rinci tentang gejala-gejala yang terjadi. b. Tidak ada perlakuakan yang dilakukan peneliti terhadap populasi atau sampel. a. Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan penelitian, tentang sifat-sifat apa atau fakta-fakta apa yang dibutuhkan. b. Merancang cara pengumpulan data : menyusun instrumen yang diperlukan, menetapkan bagaimana cara data dikumpulkan, dan bagaimana caranya data tersebut akan diolah. c. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data. d. Menyusun laporan. c. Perkembangan a. Biasanya untuk menjawab pertanyaan : bagaimana pola pertumbuhannya, lajunya, arahnya, dan urutan-urutannya. b. Subyek penelitian terbatas dan waktunya lama, sehingga sering menjadi kelemahan bagi penelitian jenis ini. b. Menelaah kepustakaan. c. Merumuskan asumsi dan hipotesis. d. Merancang langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data : menyusun instrumen, menetapkan cara pengumpulan dan pengolahan data. e. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data. f. Menyusun laporan. d. Kasus (Studi Kasus) a. Bersifat mendalam terhadap satu kasus. b. Difokuskan pada kasus-kasus khusus. 6

c. Karena bersifat khusus, mungkin sampelnya satu tetapi variabelnya banyak. d. Hasilnya bisa merupakan sumber informasi yang lengkap untuk perencanaan penelitian yang lebih besar. e. Jasilnya tidak dapat digeneralisasi, karena kasus yang dikajinya bersifat khusus. b. Merancang metodologi peneliltian : menyusun langkah-langkah pengumpulan datanya, menyusun instrumen, dan cara pengolahan data. c. Mengumpulkan data, mengolah, dan menyimpulkan. d. Menyusun laporan. e. Korelasional a. Mengukur taraf tinggi-rendahnya tingkat keterkaitan antara variabel yang satu dengan yang lain (bukan mengukur pengaruh). b. Pengukuran beberapa variabel dapat dilakukan serentak. c. Kelemahannya, hanya menyelidiki hubungan apa dengan apa, tidak menelaah penyebabnya yang mana atau akibatnya yang mana. b. Menelaah kepustakaan. c. Merancang metode penelitian : memilih sampel, menyusun instrumen, menetapkan cara pengolahan data (memilih metode korelasi). d. Mengumpulkan data, mengolah, dan menganalisis. e. Menyusun laporan. f. Kausal-Komparatif a. Bersifat ex-postfacto, yaitu data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlalu. Data yang dikumpulkan merupakan akibat (variabel 7

ini merupakan variabel terikat), lalu menguji data tersebut dengan menelusuri kembali ke masa lalu untuk mencari sebab-sebabnya (variabel ini merupakan variabel bebas). b. ini biasanya dilakukan apabila pengontrolan terhadap variabel tertentu sulit dilakukan (jika pengontrolannya mudah dilakukan, maka penelitiannya akan lebih baik menggunakan peneliltian eksperimental). c. ini tidak menyatakan variabel mana yang merupakan penyebab dan mana yang merupakan akibat. Misalnya, antara prestasi dan perilaku, apakah perilaku yang buruk menyebabkan prestasi yang jelek, atau sebaliknya. b. Menelaah kepustakaan. c. Merumuskan hipotesis. d. Merancang metode penelitian : memilih sampel, menyusun instrumen, menetapkan teknik pengumpulan data, menetapkan batasan pengkategorian (baik, sedang, dan buruk batas nilainya berapa saja). e. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data. f. Menyusun laporan. g. Eksperimental-Sungguhan (Eksperimen) a. Kondisi-kondisi eksperimental diatur secara tertib-ketat. b. Pemilihan sampel dilakukan secara acak (random). c. Menggunakan kelompok kontrol sebagai baseline (garis dasar) untuk pembanding. d. Varians dikontrol secara ketat, yaitu dengan cara : memilih sampel secara acak, penempatan sampel pada kelompok eksperimen dan kontrol secara acak pula, dan penentuan perlakuan terhadap kelompok mana yang akan dijadikan kelompok eksperimen ditentukan secara acak. 8

b. Mengkaji kepustakaan. c. Merumuskan hipotesis berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. d. Menyusun desain eksperimen. e. Melaksanakan perlakuan pada kelas eksperimen. f. Mengumpulkan data. g. Mengolah dan menafsirkan data termasuk menguji hopotesis. h. Menyusun laporan. h. Tindakan ( Tindakan Kelas) a. Praktis dan relevan untuk situasi yang aktual di dalam kelas. b. Menyediakan kerangka yang teratur untuk pemecahan masalah. c. Fleksibel dan adaptif, memungkinkan diadakan perubahan-perubahan selama dalam masa penelitian. d. Tujuannya bersifat situasional dan kurang tertib ilmiah karena kontrol terhadap variabel sangat kurang. b. Menelaah kepustakaan. c. Merumuskan hipotesis tindakan. d. Menyusun desain penelitian : menyusun instrumen penelitian, menyusun rencana langkah-langkah tindakan dan metode pengumpulan data. e. Melaksanakan tindakan dan mengumpulkan data. f. Mengolah dan menganalisis data. g. Menyusun laporan. 9