Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Penerapan Experiential Learning

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA di kelas IV SDN Sijoli Melalui Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas V pada semester I tahun pelajaran 2013/2014 Alasan peneliti memilih

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

Peningkatan Kemampuan Menyimak Pengumuman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Gindopo Kecamatan Basidondo

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 3 Kasimbar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Nursam, Mestawaty, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa yang dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas V SDN 9 Bokat pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 9Bokat Kab. Buol pada pembelajaran IPA dengan memanfaatkan lingkungan sekolah. Jumlah siswa sebanyak 11 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Rancangan penelitian mengikuti tahap penelitian yang mengacu pada modifikasi diagram Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi guru dan siswa, LKS untuk pengamatan siswa, serta tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil analisis tes hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, yakni siswa yang tuntas 7 dari 11 siswa atau persentase ketuntasan klasikal sebesar 63,6% dan daya serap klasikal 76,4%, serta aktivitas siswa dalam kategori baik. Pada siklus II siswa yang tuntas 9 dari 11 siswa atau ketuntasan klasikal 81,8% dan dan daya serap klasikal sebesar 81,8%, serta aktivitas siswa berada dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah dapat meningkatkan hasil belajar IPA di kelas V SDN 9Bokat Kab. Buol. Kata Kunci: Lingkungan Sekolah, Hasil Belajar I. PENDAHULUAN Selama ini guru memang belum mengoptimalkan berbagai sumber belajar yang bermakna, sumber belajar yang bisa meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA. Padahal sumber belajar yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar sekolah adalah berupa beberapa tanaman di kebun sekolah, misalnya pohon pepaya, pohon pisang, dan umbi-umbian. Ada pula beberapa tanaman di halaman sekolah yang dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu mengenai tumbuhan hijau. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran, tentunya berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan dan hasil belajar yang dicapai 197

siswa setelah pembelajaran. Berdasarkan observasi awal menunjukkan bahwa ratarata hasil belajar IPA yang dicapai oleh siswa kelas V tahun ajaran 2012/2013 pada semester Genap masih sangat rendah yaitu 6,0 atau dari 11 siswa 4 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai KKM yang ditetapkan oleh SDN 9 Bokat adalah 70 untuk mata pelajaran IPA. Pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan sekitar sekolah dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPA. Sumber belajar tersebut dipilih karena lingkungan sekitar sekolah banyak tersedia hal nyata, benda-benda konkrit yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan juga dapat menjadi contoh nyata. Sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar SDN 9 Bokat terdiri dari halaman sekolah, kebun sekolah dan perkebunan warga dengan berbagai tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan objek pengamatan yang berkaitan dengan materi mata pelajaran IPA mengenai ciri-ciri tumbuhan hijau dalam melakukan proses penyerapan makanan. Media yang digunakan dalam proses pengamatan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang didalamnya dituliskan petunjuk pelaksanaan kegiatan siswa pada saat pengamatan di lingkungan sekitar sekolah. Berdasarkan keadaan di sekolah tersebut dan pemaparan yang dimaksud di atas, maka penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 9 Bokat dengan memanfaatkan lingkungan sekolah. Adapun alasan pemilihan tumbuh-tumbuhan di lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar keanekaragaman tumbuhan karena adanya faktor kemudahan, kepraktisan, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan tidak perlunya melibatkan biaya operasional dalam kegiatan observasinya. Menurut Darmodjo (1993), lingkungan sekitar, khususnya lingkungan sekolah sangat penting digunakan dalam proses pembelajaran siswa SD karena dapat digunakan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, maupun sebagai sarana belajar. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan deskriptif kualitatif berupa data hasil observasi dan data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa. 198

Penelitian ini dilakukan selama 2 (dua) siklus dan masing-masing siklus dilakukan 2 (dua) kali pertemuan, yaitu siklus I terdiri dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 (RPP terlampir) dan terdiri dari 2 (dua) Lembar Kerja Siswa (LKS) yang di sediakan guru. Demikian juga pada siklus II terdiri dari 2 (dua) pertemuan, dan alokasi waktu satu kali pertemuan adalah 2 x 35 menit. RPP siklus II terlampir. Siklus I pertemuan 1 membahas materi tentang pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dan pertemuan 2 membahas materi tentang tempat menyimpan makanan cadangan pada tumbuhan hijau. Siklus II membahas materi tentang bagian tumbuhan yang dapat dimanaatkan sebagai sumber makanan, dan pada pertemuan 2 siklus II membahas materi tentang tumbuhan yang bermanfaat sebagai penyedap rasa, obatobatan, bahan sandang, dan peralatan rumah tangga. Model penelitian ini mengacu pada modifikasi diagram yang dicantumkan Kemmis dan Mc Taggart (Depdiknas, 2005:17). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Releksi. Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dari aktivitas siswa dan aktivitas guru berupa hasil wawancara dan obsevasi. 2. Data Kuntitatif adalah data yang berupa bilangan. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara,yaitu: (1) Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah. Tes terdiri dari tes awal dan tes akhir. (2) Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaannya dilakukan dengan mengisi format yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktifitas dan perilaku obyek peneliti pada saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 9 Bokat Kabupaten Buol. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V tahun ajaran 2013/2014 semester II dengan 199

jumlah siswa 11 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan. Jenis data terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. 1. Mereduksi Data; Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh melalui observasi. 2. Penyajian Data; Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganiasikan hasil reduksi dengan cara menyusun secara narati sekumpulan inormasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. 3. Penarikan kesimpulan/verifikasi; adalah proses penampilan intisari terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisa data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah: 1. Daya Serap Individu DSI Keterangan : X = Skor yang diperoleh siswa Y DSI = Skor maksimal soal = Daya Serap Individu Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individu sekurang-kurangnya 70 % (SDN 9 Bokat). 2. Ketuntasan Belajar Klasikal KBK X Y N S X x 100% 100% Keterangan : N = Jumlah siswa yang tuntas S = Jumlah siswa seluruhnya KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal 200

Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase klasikal yang dicapai adalah 80% (SDN 9 Bokat). 3. Daya Serap Klasikal P DSK I X 100 % Keterangan : P = Skor yang diperoleh siswa I = Skor ideal seluruh siswa DSK = Daya Serap Klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika presentasi daya serap klasikal sekurang-kurangnya 70 % (SDN 9 Bokat). Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah observasi di kelas V SDN 9 Bokat dan mengadakan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa, situasi dan kondisi kelas yang akan dijadikan subyek penelitian. Kegiatan pra tindakan dilaksanakan pada hari Senin, 4 Agustus 2014. Pada tahap perencanaa peneliti menyusun perencanaan sebagai berikut: 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Membuat lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru 3. Menyiapkan LKS yang digunakan dalam kegiatan pengamatan. Pada tahap pelaksanaan tindakan peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang : 1. Kegiatan Awal a. Berdo a dan mengecek kehadiran siswa b. Menyampaikan apersepsi dan motivasi berupa pertanyaan c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran d. Pembentukan kelompok untuk kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah. 2. Kegiatan Inti a. Siswa diarahkan memahami peta konsep tentang tumbuhan hijau b. Tanya jawab tentang tumbuhan hijau yang biasa dilihat di sekitar rumah. c. Menjelaskan materi tentang tumbuhan hijau 201

d. Mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah, yaitu di kebun sekolah dan halaman sekolah. e. Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok f. Menjelaskan cara pengisian LKS dan mengarahkan siswa saling bekerjasama dengan teman kelompoknya. g. Pengamatan yang dilakukan siswa mengenai tumbuhan hijau yang terdapat di sekitar sekolah. h. Setelah melakukan pengamatan, siswa di arahkan kembali ke kelas dan masingmasing kelompok membacakan hasil pengamatannya di depan kelas i. Mengarahkan masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan mencocokkan jawaban j. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasil laporannya sempurna k. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti atau tidak dimengerti. 3. Penutup a. Menyimpulkan materi b. Memberikan tugas rumah. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi. Berdasarkan hasil analisa data dilakukan refleksi guna melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran diterapkan. Kekurangan dan kelebihan ini dijadikan acuan untuk melanjutkan pertemuan berikutnya (pertemuan 2 siklus I. Indikator kinerja, yaitu hasil analisis observasi aktivitas siswa berada dalam kategori baik, dan sangat baik.dengan kriteria taraf keberhasilan sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dapat dikategorikan dengan persentase berikut ini: 90 % NR 100 % : Sangat baik 70 % NR < 90 % : Baik 60 % NR < 70 % : Cukup 50 % NR < 60 % : Kurang 202

2. Nilai hasil pada siswa pada tiap pertemuan satu siklus mencapai Daya Serap Individu (DSI) minimal 70 % dan Ketuntasan Klasikal minimal 80%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Siklus I Tindakan siklus I menerapkan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekolah dengan mengikuti rencana pelaksanaan pembelajaran. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kemudian dievaluasi menggunakan tes hasil belajar akhir tindakan siklus I. Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus dan 13 Agustus tahun 2014. Selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dengan pemanfaatan lingkungan sekolah, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes hasil belajar. Bentuk tes yang diberikan adalah uraian dengan jumlah soal 4 butir. Bobot skor masing-masing soal adalah skor 3, 2, 2, dan 3. Siswa yang menjawab semua soal dengan benar memperoleh nilai 10. Sebaliknya, siswa yang menjawab semua soal dengan salah memperoleh nilai 0. Secara ringkas hasil analisis tes siklus I dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Analisis Tes Tindakan Siklus I No. Aspek Perolehan Hasil 1. 2. 3. 4. 5. 6. Skor tertinggi Skor terendah Jumlah Siswa Banyak siswa yang tuntas Persentase tuntas klasikal Persentase daya serap klasikal 10 6 11 7 63,6% 76,4% Berdasarkan Tabel 1, hasil belajar sains siswa kelas V SDN 9 Bokat, diperoleh persentase tuntas klasikal 63,6% dan persentase daya serap klasikal 76,4%. Meskipun daya serap klasikal sudah mencapai indikator yaitu 70%, namun ketuntasan klasikal 80% belum tercapai. Dari segi materi ajar, masih terdapat siswa yang belum tuntas secara individu yaitu terdapat 7 siswa dari 11 siswa yang mengikuti tes, sehingga peneliti 203

melanjutkan penelitian sampai siklus II untuk memperbaiki proses pada siklus I atau materi yang belum dipahami siswa akan diperjelas kembali. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan jumlah skor untuk pertemuan pertama adalah 18 dari skor maksimal 32 diperoleh persentase rata-rata 56,3% dengan kriteria kurang. Sedangkan untuk pertemuan kedua jumlah skor 25 dari skor maksimal 32 diperoleh persentase rata-rata 78,1% dengan kriteria baik. Hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu berada pada kriteria baik atau sangat baik, namun peneliti perlu melanjutkan penelitian pada siklus II untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sebab pada kegiatan observasi aktivitas siswa, masih ada siswa yang belum akti mengerjakan LKS dan melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh guru. Hasil Siklus II Pada tindakan siklus II diterapkan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar IPA seperti halnya pada siklus I. Pelaksanaan pembelajaran mengikuti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Instrumen yang digunakan berupa LKS untuk kegiatan pengematan, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran. Pada akhir pelaksanaan siklus II dilakukan evaluasi. Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 dan 27 Agustus 2014 selama dua kali pertemuan dengan jumlah jam pelajaran 2 x 35 menit tiap pertemuan. Selama penelitian, peneliti didampingi oleh observer yang membantu mengamati semua kegiatan siswa. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus II, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes hasil belajar. Bentuk tes yang diberikan adalah uraian dengan jumlah soal 5 nomor. Bobot skor masing-masing soal adalah 2 untuk soal nomor 1, 2, dan 5, skor 3 untuk soal nomor 3, dan skor 1 untuk soal nomor 4. Siswa yang menjawab semua soal dengan benar memperoleh nilai 10. Secara ringkas hasil analisis tes siklus II dapat dilihat pada Tabel 2. 204

Tabel 2. Analisis Tes Tindakan Siklus II No. Aspek Perolehan Hasil 1. 2. 3. 4. 5. 6. Skor tertinggi Skor terendah Jumlah Siswa Banyak siswa yang tuntas Persentase tuntas klasikal Persentase daya serap klasikal 10 6 11 9 81,8% 81,8% Berdasarkan Tabel 2 di atas, hasil belajar siswa kelas V SDN 9 Bokat sudah menunjukkan hasil yang baik dengan persentase daya serap klasikal 81,8% dan persentase ketuntasan klasikal 81,8%. Hasil tersebut sudah memenuhi indikator kinerja yang dipersyaratkan. Dari segi materi ajar, rata-rata siswa dapat menyelesaikan soal pada tes hasil belajar tersebut dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa jumlah skor untuk pertemuan pertama adalah 28 dari skor maksimal 32, sehingga diperoleh persentase rata-rata 87,5% dengan kriteria baik. Sedangkan untuk pertemuan kedua jumlah skor 31 dari skor maksimal 32 diperoleh persentase rata-rata 96,9% dengan kriteria rata-rata sangat baik. Hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Pembahasan 1. Aktivitas selama Pembelajaran Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar IPA. Siswa diharapkan mampu berinteraksi dengan lingkungan dan mengenali berbagai makhluk hidup di sekitarnya, dimulai dari lingkungan tempat belajarnya. Berdasarkan data observasi terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dinilai meningkat pada setiap pertemuan dari siklus I ke siklus II. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan 1 dan pertemuan 2, yaitu diperoleh persentase dengan kriteria kurang dan baik. Aspek penilaian yang dinilai 2 (cukup) pada pertemuan 1 adalah: (1) kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dinilai masih cukup sebab ada siswa yang tidak tenang saat pembelajaran akan dimulai dan ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penyampaian guru tentang materi yang akan dipelajari; (2) memperhatikan tujuan pembelajaran yang 205

disampaikan guru dinilai cukup sebab ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran, masih ada siswa yang tidak mencatat dan tidak memberi tanggapan atas penjelasan guru; aspek (5) melakukan kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah bersama dengan teman kelompoknya dinilai masih cukup sebab ada anggota kelompok yang tidak menunjukkan kerjasama yang baik dengan teman kelompoknya dan terdapat kelompok yang menyelesaikan tugas tidak tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Aspek (7) dan (8) dinilai cukup sebab masih ada siswa yang belum mengerti membuat rangkuman dan pada saat mengerjakan evaluasi, beberapa siswa terlihat saling bekerjasama meskipun sudah diperingatkan. Sementara penilaian aktivitas siswa pertemuan 2 pada siklus I mengalami peningkatan dari nilai cukup menjadi nilai (skor) baik. Hal tersebut terjadi karena guru meningkatkan kontrol terhadap siswa yang kurang akti, memotivasi siswa agar lebih memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru serta memperjelas cara melakukan pengamatan dengan benar agar siswa lebih mudah memahami materi yang dijelaskan. Siswa yang kurang aktif saat melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah bersama teman kelompoknya diberikan peringatan dan memberikan motivasi berupa penghargaan kepada kelompok yang hasil kinerjanya bagus dan bekerjasama dengan baik, sehingga pada pertemuan 2 rata-rata hasil penilaian adalah kriteria baik. Begitupun dengan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II terjadi peningkatan yang lebih baik atau rata-rata hasil penilaian dalam kriteria sangat baik. Pada tindakan siklus II, aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 memperoleh persentase 90,6% dan 96,9% pada pertemuan 2 dengan kriteria rata-rata sangat baik. Kriteria keberhasilan ini mencerminkan adanya guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai skenario dan RPP yang telah disusun, menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran sesuai materi yang diajarkan, mengamati aktivitas siswa dan memotivasi siswa selama pembelajaran dengan melatih siswa berinteraksi dengan guru, teman-temannya dan lingkungan sekitar sekolah dalam pembelajaran IPA yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, serta membimbing siswa yang masih kesulitan dalam memahami pembelajaran. 206

Keberhasilan proses pembelajaran yang diterapkan, dipengaruhi oleh kreativitas guru dan pemahaman guru dalam menggunakan sumber belajar lingkungan tentang lingkungan luar selain belajar di dalam kelas. Proses Pembelajaran akan terjadi manakala terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan lingkungannya dalam situasi edukati untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Sardiman (1992:2), peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai inormator, organisator, motivator, pengarah, asilitator, mediator, dan evaluator. 2. Hasil Tes Akhir Tindakan Hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik daripada hasil yang diperoleh pada siklus I. Peningkatan ini terjadi karena kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diperbaiki sehingga diperoleh kelebihan pada siklus II. Hasil tes pada siklus I, terdapat 4 siswa yang belum tuntas yaitu: Herman, Wawan, Yulianti, dan Hayu. Keempat siswa tersebut memperoleh nilai 6 atau nilainya belum mencapai KKM (70), sehingga siswa tersebut diberikan bimbingan dan remedial agar lebih memahami konsep yang dijawab keliru. Berdasarkan hasil analisis tes, siswa tersebut belum benar menjawab secara lengkap tentang bahabahan yang digunakan dalam pembuatan makanan pada tumbuhan hijau, dan ada pula yang kurang lengkap menjawab soal nomor 3 tentang proses otosintesis. Pada siklus II, siswa yang tidak tuntas berkurang jadi dua. Siswa tersebut adalah Herman dan Wawan. Guru dalam hal ini sudah memberikan bimbingan sebelum tindakan siklus II tentang kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan soal, namun pada kenyataannya kedua siswa tersebut masih keliru dalam mengerjakan soal. Langkah selanjutnya yang dilakukan guru memberikan tugas tambahan mengenai soal yang keliru dijawab saat mengikuti tes. Meningkatnya hasil belajar siswa jika dilihat dari nilai kemampuan awal siswa sebelum penelitian membuktikan bahwa di dalam diri siswa telah berlangsung belajar secara bermakna, artinya siswa tidak sekedar mengingat atau hanya pada ranah kogniti tetapi siswa sudah mampu memahami materi yang diajarkan. Jika siswa belajar secara bermakna maka konsep pelajaran yang didapatnya tidak mudah lupa. Salah satu manaat pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah 207

sebagai sumber belajar IPA bagi siswa yaitu untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang teori yang dipelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (1992) dinyatakan bahwa, menggunakan media IPA dalam proses pembelajaran akan memberi sumbangan positip, antara lain: 1) membantu mengembangkan pemahaman konsep, 2) memberi dasar berpikir konkret sehingga mengurangi verbalisme, dan 3) dapat memberi pengalaman nyata. Pendayagunaan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran ysng menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan lebih menarik minat siswa apabila apa yang dipelajari diangkat dari lingkungannya sehingga siswa mendapatkan pemahaman dan kompetensi dengan cara mengamati dan melakukan langsung terhadap apa yang terjadi di lingkungannya, sehingga pada akhirnya siswa akan memiliki rasa cinta, peduli, dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa semua kriteria aktivitas guru dan aktivitas siswa serta analisis tes hasil belajar siswa dari siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan pada indikator kinerja. Dengan demikian bahwa peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA telah terjadi karena pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Sehubungan dengan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa ternyata lingkungan pendidikan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan peserta didik, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya. IV. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis data pada penelitian ini yaitu pemanfaatan lingkungan sekolah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 9 Bokat. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajar siswa dari ketuntasan 63,6% pada siklus I menjadi 81,8% pada siklus II. Demikian pula peningkatan daya serap klasikal dari 76,4% pada siklus I menjadi 81,8% pada siklus II, serta aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar dalam kriteria sangat baik. 208

Saran Saran yang direkomendasikan setelah dilakukan penelitian ini adalah: Agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekolah dapat berjalan dengan lancar dan baik, guru perlu mengadakan persiapan terutama yang berhubungan dengan perangkat diperlukan selama pembelajaran. Selain itu, Pengajar perlu berlatih dan membiasakan diri secara berkelanjutan dalam menggunakan sumber belajar sehingga pembelajaran dapat berjalan dan berhasil dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Darmodjo dan R. E Kaligis. (1993). Pendidikan IPA II. Jakarta: Dirjen. Dikti Depdiknas. (2005). Ilmu Pengetahuan Alam (Penelitian Tindakan Kelas). Jakarta: Depdiknas. Hamalik, Oemar. (1992). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sardiman, A.M. (1992). Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali 209