Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I.

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Tidak Menghadiri Kebatilan

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

membelanjakan dan menafkahkan harta yang dikaruniakan Allah SWT kepada mereka.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S Labib

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

E٤٢ J٣٣ W F : :

[107] Sikap Mukmin terhadap Rasulullah SAW, Istri-istri Beliau, dan Sesama Muslim Saturday, 28 September :25

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Ayat ini adalah di antara yang memberitakan tuduhan palsu yang dikatakan kaum kafir terhadap Alquran dan celaan keras terhadap pelakunya.

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Munakahat ZULKIFLI, MA

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

{mosimage} Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Riba, Dosa Besar Yang Menghancurkan

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

Di antara kebebasan yang dikehendaki oleh ide human right (HAM) adalah kebebasan

Bismillahirrahmanirrahim

Khutbah Jum'at. Taubat. Bersama Dakwah 1

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

Dosa-dosa Besar Yang Dianggap Biasa

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

*** Tunaikanlah Amanah

Pendidikan Agama Islam

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Motivasi Untuk Bertaubat

Meneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Dosa Durhaka Kepada Orang Tua

SYIRIK AKBAR & SYIRIK ASHGHAR

Oleh: Rokhmat S Labib

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

{mosimage}oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Gaya Hidup Islami dan Jahili

Mengimani Kehendak Allah

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Bahaya Menyebarkan Isu

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

FIQH THAHARAH. (Bersuci) Oleh : Agus Gustiwang Saputra. Bersuci (menurut Bahasa) adalah : Bersih (Suci) dan terlepas dari kotoran

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Assalamu alaikum wr. wb.

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

Hari Kiamat, Hari Pembalasan

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

E١١٧ J١٠٩ W F : :


Mempraktikkan Akhlak Terpuji Dalam Kehidupan

Tiga Dosa Besar Yang Paling Besar

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Sanksi pemidanaan tindak pidana perzinaan dalam putusan Kasasi dari Pengadilan Tinggi Surabaya dan Pengadilan Negeri Bangkalan

APAKAH ITU MAHRAM. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Takwa dan Keutamaannya

Malu Kepada Allah. Khutbah Pertama:

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

Definisi sombong. PENGERTIAN SOMBONG Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah J dalam sebuah hadits:

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA

MATERI REMEDIAL Nilai Uts Al-Qur an Hadits Kelas XII Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018 IBADURRAHMAAN

Syariat Adalah Amanah

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

Transkripsi:

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina (TQS al-furqan [25]: 68-69). Ayat-ayat ini masih menjelaskan tentang sifat-sifat i ibâd al-rahmân. Jika dalam ayat-ayat sebelumnya telah diterangkan tentang ketaatan mereka dalam melaksanakan hukum syara, maka dalam ayat ini dibeberkan sifat mereka yang meninggalkan perkara terlarang, baik dalam masalah akidah maupun dalam hukum syara. Tidak Menyekutukan Allah Allah Swt berfirman: Wa al-ladzî lâ yad ûna ma al-lâh ilâh[an] âkhara (dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah. Sabab al-nuzûl ayat ini disebutkan dalam beberapa riwayat. Dari Amru bin Surahbil, dari Abdullah yang bertanya kepada Nabi SAW, 1 / 6

Apakah dosa paling besar? Beliau menjawab, Kamu menjadikan tandingan(sesembahan lain) bagi Allah padahal Dia telah menciptakanmu. Dia bertanya lagi, Kemudian apa? Beliau menjawab, Kamu membunuh anakmu karena takut makan bersamamu. Dia kembali bertanya, Kemudian apa? Beliau bersabda, Kamu menzinai istri tetanggamu. Lalu turunlah ayat ini yang membenarkan perkataan Nabi SAW (QS al-furqan [25]: 68). Demikian diriwayatkan al-bukhari. Riwayat yang sama juga dikeluarkan oleh Muslim dan Ahmad. Wâwu al- athf di awal ayat ini menunjukkan sosok yang digambarkan ayat ini masih merujuk pada sifat ibâd al-rahmân. Mereka digambarkan tidak mengerjakan: yad ûna ke pada selain Allah. Dijelaskan al-thabari, pengertian yad ûna dalam ayat ini adalah ya budûna (menyembah). Sehingga ayat ini bermakna, Mereka tidak menyembah tuhan-tuhan lain bersama Allah, tidak menyekutukan dalam ibadah kepada Allah. Sebaliknya, mereka justru memurnikan ibadah kepada-nya dan mengesakan-nya dalam ketaatan. Penjelasan senada juga dikemukakan oleh al-syaukani dalam tafsirnya. Menyembah selain Allah SWT memang layak ditinggalkan oleh para hamba Yang Maha Penyayang. Sebab, sebagaimana diterangkan hadits di atas, menyekutukan Allah SWT merupakan dosa terbesar. Bahkan, satu-satunya dosa yang tidak diampuni Allah tatkala pelakunya tetap tidak bertaubat ketika mati ( lihat QS al-nisa [4]: 48, 116). Tidak Membunuh yang Diharamkan dan Tidak Berzina 2 / 6

Selain tidak menyekutukan Allah, mereka juga meninggalkan dosa besar. Allah SWT berfirman: Wa lâ yaqtulûna al-nafs al-latî harramal-lâh illâ bi al-haqq (dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah [membunuhnya] kecuali dengan [alasan] yang benar). Pengertian al-qatl adalah izâlah al-rûh an al-jasad (menghilangkan nyawa dari jasad). Demikian al-raghib al-asfahani al-mufradât fî Gharîb al-qur`ân. Membunuh jiwa yang tidak bersalah adalah perbuatan terlarang. Amat banyak nash yang menjelaskannya. Di antaranya adalah QS al-nisa [4]: 29, al-an am [6]: 151, al-isra [17]: 31, dan lain-lain. Bahkan terkategori sebagai kabâir (dosa-dosa besar). Dalam hadits riwayat al-bukhari disebut sebagai salah satu dari al-s ab al-mûbiqât (tujuh perkara yang menghancurkan). Kasus pembunuhan merupakan kasus yang pertama diadili di hadapan Allah pada hari kiamat (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah dan Turmudzi). Besarnya dosa membunuh juga tergambar dalam sabda Rasulullah SAW: Barang siapa yang membantu untuk membunuh seorang Muslim walaupun dengan satu kata (ucapan), maka dia akan menjumpai Allah Azza wa Jalla dalam keadaan tertulis di antara kedua belah matanya 'orang yang putus asa dari rahmat Allah (HR Ibnu Majah). Hukuman di dunia bagi pelaku pembunuhan secara sengaja juga sangat berat, yakni qishash (lihat QS al-baqarah [2]:178). Apabila ahli waris memaafkannya, pelaku pembunuhan wajib membayar diyat sebesar seribu dinar atau seratus ekor unta, yang empat puluh di antaranya dalam keadaan bunting. Frasa bi al-haqq berarti bimâ yahiqq an tuqtalu bihi al-nufûs (dengan alasan yang benar untuk membunuh jiwa itu). Alasan tersebut tentu harus berdasarkan hukum syara. Jika tidak ada dalil yang menyebutkan kebolehannya, maka jiwa manusia itu tidak boleh dibunuh. Di antara jiwa yang boleh dibunuh disebutkan dalam hadits adalah pelaku zina muhsan, pembunuh, dan murtadin (HR Abu Dawud). 3 / 6

Kemudian disebutkan: Wa lâ yaznûna (dan mereka tidak berzina). Pengertian al-zinâ adalah w ath` al-mar`ah min ghayri aqd syar iyy (menggauli perempuan yang berada dalam aqad nikah yang syar i). Sebagaimana membunuh, perbuatan zina juga perbuatan dosa. Perbuatan ini disebut sebagai fâkhisyah (perbuatan keji) dan sâ`a sabîl[an] (seburuk-buruknya jalan, lihat QS al-isra` [17]: 32). Besarnya larangan berzina terlihat pada tegasnya larangan mendekati zina. Sehingga yang dilarang bukan hanya zina, namun semua perbuatan yang dapat mengantarkan kepada perzinaan. Perintah menutup aurat, membatasi pandangan, dan larang khulwah (berduaan pria dan wanita yang bukan mahram) adalah di antara perbuatan yang dapat mencegah terjadinya perzinaan. Hukuman di dunia bagi pelaku perzinaan juga sangat berat, yakni dicambuk hingga seratus kali dan disaksikan sekumpulan orang beriman (lihat QS al-nur [24]:2). Hukuman tersebut bisa ditambah dengan taghrîb (diasingkan) selama setahun. Sedangkan bagi sudah muhshan (sudah pernah menikah), hukumannya lebih berat lagi, yakni dirajam hingga mati. Ancaman Bagi Orang yang Melanggar Setelah menjelaskan tentang sifat ibâd al-rahmân, kemudian Allah SWT mengancam siapa pun yang mengerjakan perbuatan terlarang tersebut dengan firman-nya: Wa man yaf al dzâlika yulqa atsâm[an] (barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat [pembalasan] dosa[nya]). Kata dzâlika dalam ayat ini merujuk kepada tiga perbuatan yang disebutkan sebelumnya, yakni menyekutukan Allah, membunuh jiwa yang tidak dibenarkan, dan berzina. Ditegaskan, siapa pun yang mengerjakan tiga perbuatan tersebut diberikan: yulqa atsâm[an]. 4 / 6

Menurut al-qurthubi, kata atsâm[an] dalam bahasa Arab bermakna al- iqâb (hukuman). Tak jauh berbeda al-jazairi menafsirkannya sebagai uqûbah syadîdah (hukuman yang keras). Kerasnya hukuman itu diterangkan dalam ayat berikutnya: Yudhâ afu lahu al- adzâb yawm al-qiyâmah ([yakni] akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat). Menurut al-nasafi, ayat ini merupakan badal dari yulqâ atsâm[an]. Artinya, pelipatgandaan azab di akhirat itu merupakan hukuman keras yang ditimpakan bagi orang yang melanggar larangan tersebut. Azab yang ditimpakan kepada mereka di akhirat dari hari ke hari terus meningkat. Ditegaskan pula: Wa yakhlud fîhâ muhân[an] (dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina). Kata muhân[an] berarti dzalîl[a n] (terhi na). Mengenai dahsyatnya siksa yang ditimpakan kepada mereka di akhirat bisa dijelaskan dalam nash-nash lainnya. Bagi pelaku syirik, yang hingga mati tidak bertaubat, neraka adalah balasannya. Mereka kekal di dalamnya dan diharamkan masuk surga (lihat QS al-maidah [5]: 72). Mengenai azab yang ditimpakan kepada orang yang membunuh seorang Muslim dengan sengaja adalah Jahanam dan kekal ia di dalamnya, Allah memurkai dan mengutukinya, serta azab yang besar (lihat QS al-nisa [4]: 93). Sedangkan dosa bagi pelaku perzinaan, diberitakan dalam hadits dari Abu Umamah al-bahili ra, Rasulullah SAW bersabda, Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, bau tubuhnya sangat busuk, paling jelek dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan). Aku tanyakan, Siapakah mereka? Keduanya menjawab, Mereka adalah pezina laki-laki dan perempuan. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban). Demikianlah besarnya azab yang akan ditimpakan kepada pelaku kemaksiatan tersebut. Maka 5 / 6

sudah barang tentu para hamba Yang Penyayang tidak akan terperosok dalam kemaksiatan tersebut. Wal-Lâh a lam bi al-shawâb. Ikhtisar: 1. Menyekutukan Allah, membunuh jiwa yang diharamkan Allah SWT, dan berzina merupakan perbuatan dosa besar 2. Semua pelakunya diancam dengan azab yang sangat dahsyat 3. Termasuk sifat ibâd al-rahmân adalah menjauhi semua perbuatan terlarang tersebut.. 6 / 6