LOKAKARYA PAK (PENILAIAN ANGKA KREDIT) JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L

Ditetapkan 17 September 2014

PERMENPAN RB NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERMENPAN RB NO 17 TH 2013

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

KUALIFIKASI DAN KRITERIA, TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

Prof. Robertus Wahyudi Triweko, Ph.D. Rektor, Universitas Katolik Parahyangan

PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

1. Undang-undang RI. Nomor 8 Tahun 1974 jo Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

Standard Operating Procedure PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN AKADEMIK DOSEN

BUKU PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 4/VIII/PB/2014 NOMOR : 24 TAHUN 2014

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV

JABATAN AKADEMIK DOSEN DALAM KERANGKA MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN

PENGHITUNGAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN AKADEMIK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009

Kasi Ketenagaan Kopertis Wil. IV Aam Muharam Wirakusumah

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

Pembinaan Karir Dosen (jabatan fungsional)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN

SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/2009 TENTANG

10/7/2012 PENJELASAN TEKNIS PENGUSULAN JABATAN AKADEMIK OLEH: Sudarman, M.Si KEPALA BAAK STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG DASAR HUKUM

PERUBAHAN LANDASAN KONSEP

PAPARAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN. Park Royal Hotel, Juli 2017 Tim JFD Kopertis 3

PERMENPAN DAN RB NOMOR 17 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMENPAN DAN RB RI NOMOR 46 TAHUN 2013

KARIER DOSEN MELALUI JABATAN AKADEMIK DOSEN. Aam Muharam Wirakusumah Kasi Ketenagaan Kopertis Wil. IV

MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI DOSEN DAN MUTU PEMBELAJARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah...

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

DAN RANCANGAN PENYESUAIAN ANGKA KREDIT GURU. Biro Kepegawaian Kemdikbud BIMBINGAN TEKNIS CALON TP JABFUNG GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 03/MEN/2008 TENTANG

PERUBAHAN LANDASAN KONSEP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

STANDARISASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI DAN DOKUMEN PENDUKUNG KEGIATAN TRI DHARMA. Kenaikan Jabatan Akademik Dosen

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM PADA UNIVERSITAS JAMBI

INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2016, No Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2014 TENTANG

Pasal 4. Bagian Kesepuluh Fakultas Kelautan dan Perikanan. Pasal 34C. Pasal 34D

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS SILIWANGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI

Jurnal Ilmiah Internasional untuk Kenaikan Jabatan LK dan GB

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEMENHAN. Dosen. Tetap. Gaji. Tunjangan.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS JAMBI

KEPMENKOWASBANGPAN NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 )

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG UNDANG UU NO 16 TAHUN 2001 UU NO 28 TAHUN 2004 UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NO 14 TAHUN 2005

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2010

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

Transkripsi:

LOKAKARYA PAK (PENILAIAN ANGKA KREDIT) JABATAN FUNGSIONAL DOSEN (DALAM RANGKA PERCEPATAN) Oleh: Dr. Wakit Abdullah, M.Hum FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

PERMENDIKBUD RI NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PAK (PENILAIAN ANGKA KREDIT) JABATAN FUNGSIONAL DOSEN BAB III UNSUR KEGIATAN YANG DINILAI Unsur Utama dan Unsur Penunjang (Pasal 3, Ayat 2) UNSUR UTAMA: 1) Pendidikan, 2) Pelaksanaan Pendidikan Termasuk Kegiatan Pengembangan Diri, 3) Pelaksanaan PeneliPan, 4) Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat. UNSUR PENUNJANG: Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas Pokok Dosen (Pasal 3, Ayat 3) JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL 90% BERASAL DARI UNSUR UTAMA: Tidak Termasuk Pendidikan Sekolah yang Memperoleh Ijazah, Pendidikan dan

BAB V: SYARAT, PERTIMBANGAN, PERSETUJUAN PENGANGKATAN PERTAMA DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK/PANGKAT BAGIAN I: Pengangkatan Pertama Pasal 6: Ayat 2 Jabatan Akademik Asisten Ahli: 1) Ijazah Magister (S2), 2) Penata Muda Tingkat I, 3) Gol III Bprestasi Kerja Bernilai Baik dalam Setahun Terakhir, 4) Sudah Mengajar Satu Tahun, 5) Memiliki Karya Ilmiah pada Jurnal Ilmiah Nasional Sebagai Penulis Pertama, 6) Melaksanakan Paling Sedikit 1 Kegiatan Pengabdian, 7) Memenuhi Paling Sedikit 10 Angka Kredit di Luar Ijazah Setelah Dihitung Sebagai Dosen Tetap Termasuk Angka Kredit Pendidikan dan PelaPhan Prajabatan, 8) Memiliki Kinerja, Integritas, EPka dan Tatakrama Serta Bertanggung Jawab

PASAL 6, AYAT (3) Pengangkatan Pertama Dosen dalam Jabatan Akademik Lektor Apabila Telah Memenuhi: 1) Ijazah doktor (S3) dari PT terakreditasi sesuai dengan penugasan 2) Pangkat paling rendah penata/gol IIIC bagi PNS 3) Prestasi kerja bernilai baik dalam satu tahun terakhir 4) Mengajar paling singkat satu tahun 5) Karya ilmiah pada jurnal ilmiah nasional sebagai penulis pertama 6) Melaksanakan paling sedikit satu kegiatan pengabdian 7) Memenuhi 10 angka kredit di luar angka kredit ijazah terhitung sejak menjadi dosen tetap termasuk angka kredit pendidikan dan pelaphan prajabatan 8) Memiliki kinerja, itegritas, epka dan tatakrama serta tanggung jawab yang dibukpkan dengan berita acara rapat senat fakultas

BAGIAN II: KENAIKAN REGULER JABATAN AKADEMIK DAN PANGKAT Pasal 8: Ayat (1) Asisten Ahli ke Lektor apabila telah memenuhi syarat: a. Paling singkat 2 tahun telah menduduki jabatan Asisten Ahli b. Memenuhi angka kredit kumulapf maupun sepap unsur sesuai lampiran I c. Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional sebagai penulis pertama d. Memiliki kinerja, integritas, epka dan tata krama serta tanggung jawab dibukpkan dengan berita cara rapat perpmbangan senat fakultas bagi universitas Pasal 8: Ayat (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penulis dan kriteria jurnal ilmiah nasional dimaksud ayat (1) diatur dalam Pedoman Operasional yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

Pasal 9, Ayat (1) Kenaikan jabatan akademik secara reguler dari Lektor ke Lektor Kepala dapat diperpmbangkan apabila telah memenuhi syarat: a. Paling singkat 2 tahun menduduki jabatan Lektor b. Telah memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan baik secara kumulapf maupun sepap unsur kegiatan sesuai dengan lampiran 1 c. Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau internasional sebagai penulis pertama bagi yang memiliki kualifikasi akademik Doktor (S3) d. Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional atau internasional bereputasi sebagai penulis pertama bagi yang memiliki kualifikasi akademik Magister (S2), dan e. Memiliki kinerja, integritas, epka dan tatakrama serta tanggung jawab yang dibukpkan dengan berita acara rapat perpmbangan senat bagi universitas Pasal 9, Ayat (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penulis dan kriteria jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan jurnal ilmiah internasional sebagai mana dimaksud ayat (1) huruf c dan d diatur dalam pedoman operasional yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

Pasal 10, Ayat (1) Kenaikan Jabatan Akademik secara reguler dari Lektor Kepala ke Profesor dapat diperpmbangkan, apabila telah memenuhi syarat: a. Memiliki pengalaman kerja sebagai dosen tetap paling singkat 10 tahun b. Memiliki kualifikasi akademik Doktor (S3) c. Paling singkat 3 tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3) d. Paling singkat 2 tahun menduduki jabatan Lektor Kepala e. Telah memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan baik secara kumulapf maupun sepap unsur kegiatan sesuai dengan lampiran 1 f. Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi sebagai penulis pertama, dan g. Memiliki kinerja, integritas, epka dan tata krama, serta tanggung jawab berdasarkan penilaian senat yang dibukpkan dengan berita acara rapat persetujuan senat perguruan Pnggi.

Pasal 10, Ayat (2) Dosen yang memperoleh gelar Doktor dalam jabatan Lektor Kepala dapat dinaikkan dalam jabatan Profesor: a. Paling singkat 3 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, b. Apabila mempunyai tambahan karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi sebagai penulis pertama c. Yang diperoleh setelah memperoleh gelar Doktor (S3) dan d. Memenuhi syarat-syarat lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf g. Pasal 10, Ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengeonai penulis dan kriteria jurnal internasional bereputasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam pedoman operasional yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

BAGIAN III: LONCAT JABATAN Pasal 11 Ayat (1) Dosen yang berprestasi luar biasa dapat dinaikan ke jenjang Jabatan Akademik dua Pngkat lebih Pnggi (loncat jabatan) dari Asisten Ahli ke Lektor Kepala atau dari Lektor ke Profesor dan pangkatnya dinaikan sepngkat lebih Pnggi sesuai dengan peraturan perundangan. Pasal 11 Ayat (2) Kenaikan Jabatan Akademik dari Asisten Ahli ke Lektor Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpmbangkan apabila: a. Paling singkat 2 tahun menduduki jabatan asisten ahli b. Memiliki ijazah Doktor (S3) c. Memiliki paling sedikit 2 karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilomiah internasional bereputasi sebagai penulis pertama, dan d. Memenuhi syarat lainnya sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat (1) huruf b.

Pasal 11 Ayat (3) Kenaikan Jabatan Akademik dari Lektor ke Profesor sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat diperpmbangkan apabila: a. Paling singkat 2 tahun menduduki jabatan Lektor b. Memiliki paling sedikit karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah internasional bereputasi sebagai penulis pertama, dan c. Memenuhi syarat-syarat lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c. d. Ketentuan lebih lanjut tentang penulis dan kriteria jurnal internasional bereputasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur dalam pedomanoperasional yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

BAGIAN IV: KENAIKAN PANGKAT Pasal 12, Ayat (1) Kenaikan pangkat dapat dilakukan apabila paling singkat 2 tahun dalam pangkat terakhir. Pasal 12 Ayat (2) Kenaikan pangkat dalam lingkup jabatan yang sama dapat dilakukan apabila memenuhi: a. Telah memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan, baik secara kumulapf maupun sepap unsur kegiatan pada lingkup jabatan tersebut sesuai dengan lampiran 1 b. Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional dan/ atau internasional untuk jabatan Lektor dan Lektor Kepala sebagai penulis utama, dan c. Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi untuk jabatan Profesor sebagai penulis utama

Pasal 12 Ayat (3) Dosen yang telah memperoleh kenaikan jabatan secara reguler namun pangkatnya masih dalam lingkup jabatan sebelumnya, maka untuk kenaikan pangkat berikutnya Pdak disyaratkan tambahan angka kredit sampai pangkat maksimum dalam lingkup jabatan tersebut apabila jumlah angka kredit yang telah ditetapkan memenuhi. Pasal 12 Ayat (4) Dosen yang telah memperoleh kenaikan jabatan secara loncat jabatan, maka kenaikan pangkat berikutnya sampai pada pangkat maksimum dalam lingkup jabatan sepngkat lebih Pnggi dari jabatan semula Pdak lagi disyaratkan tambahan angka kredit, Sedangkan untuk kenaikan pangkat sampai pada pangkat maksimum dalam jabatan yang diperoleh melalui loncat jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang telah ditetapkan, wajib mengumpulkan tambahan angka kredit sebanyak 30% dari unsur utama yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat tersebut.

Pasal 12 Ayat (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kenaikan pangkat diatur dalam pedoman operasional yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal. BAGIAN V: DOSEN DALAM MASA TUGAS BELAJAR Pasal 13: Dosen yang sedang dalam masa tugas belajar dapat diproses kenaikan jabatan akademik/pangkat apabila memenuhi angka kredit dan syarat-syarat lainnya yang diperoleh sebelum dosen tersebut melaksanakan tugas belajar walaupun masa kerja dalam jabatan akademik/pangkat terakhir baru terpenuhi pada saat yang bersangkutan sedang dalam masa tugas belajar.

BAGIAN VI: KELEBIHAN ANGKA KREDIT Pasal 14, Ayat (1) Kelebihan angka kredit yang diperoleh pada kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat terakhir yang dapat digunakan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat berikutnya hanya dari unsur penelipan. Pasal 14, Ayat (2) Kelebihan angka kredit pada unsur penelipan yang diperoleh pada kenaikan jabatan dan/atau pangkat terakhir dapat dipergunakan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat berikutnya jika kebutuhan minimal angka kredit unsur penelipan pada saat diusulkan sudah terpenuhi. Pasal 14, Ayat (3) Kelebihan angka kredit pada unsur penelipan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dipergunakan paling banyak 80% dari kebutuhan minimal unsur penelipan untuk kenaikan jabatan akademik/pangkat berikutnya. Pasal 14, Ayat (4) Kelebihan angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pdak berlaku untuk pengangkatan pertama dalam jaba tan akademik dosen. Pasal 14, Ayat (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kelebihan angka kredit diatur dalam Pedoman Operasional Penetapan Angka Kredit yang ditetapkan oleh Direktur jenderal.

BAGIAN VII. KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15, Ayat (1) Usulan kenaikan jabatan/pangkat yang diterima kementerian sebelum diberlakukannya peraturan menteri ini dinilai sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38/KEP/ MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Pasal 15, Ayat (2) Kenaikan jabatan/pangkat dari jalur akademik dan jalur vokasi/profesional yang diperoleh menurut Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan Dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya tetap diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat selanjutnya sesuai dengan Peraturan Menteri ini. Pasal 15, Ayat (3) Sebelum lembaga layanan pendidikan Pnggi terbentuk, fungsi dari layanan pendidikan Pnggi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini dilaksanakan oleh Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta.

Pasal 16: Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar sepap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 17 September 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Ttd Muhammad Nuh

Diundangkan di Jakarta Pada Tanggal 19 September 2014 Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Ttd Amir Syamsudin Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1337 Salinan Sesuai dengan Aslinya Kepala Biro Hukum dan Organesasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ani Nurdiani Azizah NIP. 195812011985032001

TERIMA KASIH