PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR I TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

Walikota Tasikmalaya

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN: DAN GEOFISIKA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH ( B K D ) Jl. dr.soeparno No. 32 Telp. (0281) P U R W O K E R T O

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MEMUTUSKAN : 2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS "IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Walikota Tasikmalaya

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan.

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

WALIKOTA BANDA ACEH. PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH Nomor : 16 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 38 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 45 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 45

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA. No.345, 2013 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Beasiswa. Dalam Negeri. Pasca Sarjana.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR I TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 106 PAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN KETERANGAN BELAJAR, 1ZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR, KETERANGAN PENDIDIKAN, KETERANGAN PENGGUNAAN GELAR, DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI GALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI NEGERI SIP1L DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa unl.uk mcmcnuhi standar kompetensi Galon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil cli lingkungan Pemcrintah Kabupat.cn Banyumas tclah ditelapkan Peraturan BupaLi Banyumas Nomor 106 Tahun 2010 tentang Pcdoman Pemberian Kctcrangan Belajar, Izin Bclajar, Tugas Bclajar, Keterangan Pendidikan, Kctcrangan Pcnggunaan Gclar, dan Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah bagi Galon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pcmerintah Kabupaten Banyumas ; b. bahwa dalam upaya peningkatan kompeterisi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan pcraturan sebagaimana dimaksud pacla huruf a, tcrdapat pembatasan usia yang tidak sesuai dengan batas usia yang ditentukan oleh lembaga pcnyclenggara pendidikan, klasifikasi pendidikan yang tidak sesuai dengan kctentuan kemcnterian pendidikan, pcrcncanaan pengernbangan sumbcr daya aparatur yang bclum disusun sccara berkesinambungan dan ketentuan-ketentuan tentang izin bclajar bagi pendidikan profcsi serta izin penggunaan gelar pendidikan bagi karicr pcgawai negeri sipil yang belum berdasarkan kct.cnluan yang clipersyaralkan ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diinaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu rncnetapkan Peraturan Bupati Banyumas tentang Pcrubahan Atas Peraturan Bupati Banyumas Nomor 106 Tahun 2010 tentang Pcdoman Pemberian Keterangan Belajar, Izin Bclajar, Tugas Bclajar, Keterangan Pendidikan, Keterangan Pcnggunaan Gelar, dan Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah bagi Galon Pcgawai Negeri Sipil dan Pcgawai Negeri Sipil di Lingkungan Pcmerintah Kabupaten Banyumas ;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalarn Lingkungan Provinsi Jawa Tengah ; 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ; 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) ; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015) sebagaiamana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) ;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 234, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2278) ; 11. Keputusan Menteri Pertama Nomor 224/MP/1961 tentang Peraturan Pelaksanaan tentang Pemberian Tugas Belajar di Dalam dan Luar Negeri ; 12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 539/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penerimaan Peserta Program Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis Dalam Rangka Percepatan Peningkatan Akses dan Mutu Pclayanan Kesehatan ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 106 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN KETERANGAN BELAJAR, 1ZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR, KETERANGAN PENDIDIKAN, KETERANGAN PENGGUNAAN GELAR, DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI GALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Banyumas Nomor 106 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Keterangan Belajar, Izm Bclajar, Tugas Belajar, Keterangan Pendidikan, Keterangan Penggunaan Gelar, dan Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah bagi Galon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas (Berita Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2010 Nomor 106), diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 1 angka 12, angka 13, angka 14 diubah dan setelah angka 22 ditambah 5 (lima) angka yakni angka 23, angka 24, angka 25, angka 26, angka 27, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut : (1) Daerah adalah Kabupaten Banyumas. (2) Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat dacrah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

(3) Bupati adalah Bupati Banyumas. (4) Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Bupati Banyumas. (5) Badan Pertimbangan Pendidikan dan Pelatihan, yang selanjutnya disingkat Baperdiklat adalah Badan Pertimbangan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas. (6) Galon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah Galon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Banyumas. (7) Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Banyumas. (8) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banyumas. (9) Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Banyumas. (10) Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangkaian susunan pegawai dan digunakan sebagai dasar penggajian. (11) Ijazah adalah Surat Tanda Tamat Belajar dan/atau tanda lulus yang dikeluarkan dengan sah oleh sekolah atau perguruan tinggi. (12) Keterangan Belajar adalah Keterangan yang diberikan olch Pejabat Pembina Kepegawaian kepada CPNS pelaksana fungsional tertentu dan PNS Sekretaris Desa yang pada saat diangkat menjadi CPNS atau PNS Sekdes sedang menempuh pendidikan profesi atau pendidikan akademik dan vokasi lebih tinggi dari pendidikan yang dijadikan sebagai dasar pengangkatan sebagai CPNS atau PNS sesuai dengan kebutuhan dalam formasi dan atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (13) Izin Belajar adalah izin yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian kepada PNS yang telah memcnuhi syarat untuk mengikuti pendidikan formal yang lebih tinggi atau setara dari pendidikan yang diakui dalam Keputusan pengangkatan PNS atau Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir. (14) Tugas belajar adalah tugas yang diberikan Bupati kepada PNS/CPNS yang memenuhi persyaratan untuk melanjutkan pendidikan kc jenjang yang lebih tinggi atau yang setara baik di dalam negeri atau di luar negeri dan dibebaskan dari jabatan serta tugas pokok/fungsi dalam jangka waktu tertentu.

(15) Keterangan pendidikan adalah keterangan yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian kepada PNS/CPNS yang memiliki ijazah yang setara atau lebih tinggi dari ijazah yang dijadikan dasar pengangkatan sebagai CPNS. (16) Keterangan Penggunaan Gelar adalah keterangan yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian kepada PNS yang telah menyelesaikan Pendidikan dan memperoleh ijazah sebagaimana Keterangan Belajar, Izin Belajar dan Keterangan Pendidikan. (17) Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah adalah penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil setelah yang bersangkutan memperoleh ijazah yang lebih tinggi dan lulus menempuh Ujian Pangkat Penyesuaian Ijazah. (18) Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah yang selanjutnya disebut UKPP1 adalah ujian yang dilaksanakan bagi PNS untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat penyesuaian ijazah. (19) Daftar Penilaian Pekerjaan yang selanjutnya disingkat DP-3 adalah suatu daftar yang berisi penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. (20) Pendidikan Kelas Jauh adalah penyelenggaraan pendidikan di luar kampus tempat perguruan tinggi tersebut memperoleh izin penyelenggaraan dari Pemerintah. (21) Pendidikan Jarak Jauh adalah penyelenggaraan pendidikan yang peserta didiknya tidak berhadapan langsung dengan pendidik dan menggunakan media sebagai sumber belajar melalui tcknologi komunikasi informasi atau media lain. (22) Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu tertentu. (23) Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya. (24) Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dan keahlian terapan tertentu. (25) Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

(26) Ikatan dinas adalah masa wajib kerja pada instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas bagi PNS yang Lelah sclcsai masa tugas belajarnya. (27) Perjanjian tugas belajar adalah perjanjian tertulis antara CPNS/ PNS yang akan melaksanakan tugas belajar dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas yang memuat syarat-syarat, hak dan kewajiban para pihak berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku. 2. Setelah ayat (6) Pasal 4 disisipi 1 (satu) ayat, yakni ayat (3a) dan pasal 4 dihapus, sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut : (1) CPNS tenaga Guru ketika diangkat sedang menempuh pendidikan lebih tinggi, maksimal strata I atau diploma IV, terhitung mulai tanggal Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) wajib memiliki Surat Keterangan Belajar. (2) CPNS tenaga Bidan ketika diangkat sedang menempuh pendidikan yang lebih tinggi, maksimal diploma III, terhitung mulai tanggal Surat Perintah Melaksanakan Tugas wajib memiliki Surat Keterangan Belajar. (3) PNS Sekretaris Desa ketika diangkat sedang menempuh pendidikan lebih tinggi dari pendidikan yang dijadikan dasar pengangkatan sebagai PNS, maksimal setingkat SLTA, terhitung mulai tanggal Surat Perintah Melaksanakan Tugas wajib memiliki Surat Keterangan Pendidikan. (Sa)Keterangan belajar diberikan kepada CPNS pelaksana jabatan fungsional tertentu lainnya sesuai dengan kebutuhan dalam formasinya dan atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) dihapus (5) Keterangan Belajar memiliki kekuatan yang sama dengan Surat Izin Belajar. (6) Keterangan Belajar ditetapkan oleh Bupati atau Pejabat Iain yang diberi wewenang untuk itu. 3. Ketentuan Pasal 6 dihapus.

4. Ketentuan Pasal 8 diubah sehingga berbunyi sebagai benkut : Pasal 8 PNS yang akan melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi atau setara, harus memperoleh Izin Belajar dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah. 5. Diantar Pasal 8 dan Pasal 9 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 8A sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 8A Izin belajar dapat diberikan kepada CPNS untuk mengambil pendidikan profesi berdasarkan jenis jabatan tertentu sesuai dcngan kelentuan perundang-undangan yang berlaku. 6. Ketentuan Pasal 11 dihapus. 7. Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 13 (1) Bupati berwenang memberikan tugas belajar kepada PNS yang memenuhi persyaratan. (2) Galon Pegawai Negeri Sipil formasi dokter umum dapat mengajukan tugas belajar untuk mengisi formasi dokter spesialis. (3) Usulan tugas belajar PNS dan CPNS Dokter Umum berpedoman pada rencana. pengembangan sumber daya aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas. (4) Rencana pengembangan sumber daya aparatur disusun oleh Badan Pertimbangan Pendidikan dan Kepelatihan berdasarkan usulan dan kajian dari masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas. 8. Diantara Pasal 13 dan Pasal 14 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 13 A, sehingga berbunyi sebagai berikut : Ruang lingkup pendidikan tugas belajar terdiri dari : a. Pendidikan Akademik meliputi jenjang Sarjana (S-l), Pascasarjana (S-2) dan Doktoral (S-3).

b. Pendidikan Vokasi meliputi jenjang Diploma I (D-l), Diploma II (D-2), Diploma III (D-3) dan Diploma IV (D-4). c. Pendidikan Profesi meliputi program pendidikan spesialis. 9. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 14 CPNS/PNS yang diusulkan untuk mengikuti seleksi Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil, kecuali untuk CPNS Dokter Umum. b. Usia bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar : 1) Program pendidikan Diploma I, Diploma II dan Diploma III Berusia paling tinggi 35 tahun, atau dapat melebihi usia tersebut berdasarkan ketentuan persyaratan yang ditentukan oleh lembaga pendidikan/lembaga penyandang dana dan telah mendapatkan pertimbangan dari Badan Pertimbangan Pendidikan dan Kepelatihan. 2) Program pendidikan Diploma IV dan Sarjana Berusia maksimal 40 tahun, atau dapat melebihi usia tersebut berdasarkan ketentuan persyaratan yang ditentukan oleh lembaga pendidikan/lembaga penyandang dana dan telah mendapatkan pertimbangan dari Badan Pertimbangan Pendidikan dan Kepelatihan. 3) Program pendidikan Pascasarjana Berusia maksimal 45 tahun, atau dapat melebihi usia tersebut berdasarkan ketentuan persyaratan yang ditentukan oleh lembaga pendidikan/lembaga penyandang dana dan telah mendapatkan pertimbangan dari Badan Pertimbangan Pendidikan dan Kepelatihan. 4) Program pendidikan Doktoral (S.3) Berusia maksimal 50 tahun, atau dapat melebihi usia tersebut berdasarkan ketentuan persyaratan yang ditentukan oleh lembaga pendidikan/lembaga penyandang dana dan telah mendapatkan pertimbangan dari Badan Pertimbangan Pendidikan dan Kepelatihan.

5) Program pendidikan Profesi Batas usia disesuaikan dengan persyaratan dari institusi lembaga pendidikan atau peraturan yang berlaku. c. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang alau berat. d. Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS. e. Pangkat, Golongan/Ruang minimal Pengatur Muda (II/a) untuk tugas belajar Diploma I, II atau III, dengan pendidikan minimal SMA atau sederajat. f. Pangkat, Golongan/Ruang minimal Pengatur (II/c) untuk tugas belajar Diploma IV atau Strata I (S.I), dengan pendidikan minimal SMA atau sederajat. g. Pangkat, Golongan/Ruang minimal Penata Muda (Ill/a) untuk tugas belajar Strata II (S.2), dengan pendidikan minimal Diploma IV atau Strata I (S.I). h. Pangkat, Golongan/Ruang minimal Penata Muda Tingkat I (Ill/b) untuk tugas belajar Strata III (S.3), Dokter Spesialis I dan Pendidikan Dokter Spesialis II, dengan pendidikan minimal Strata II (S.2), tugas belajar Dokter Spesialis I dengan Pendidikan Kedokteran Umum atau Gigi dan tugas belajar Pendidikan Dokter Spesialis II dengan ijazah Spesialis I. i. Pangkat, Golongan/Ruang CPNS (III/b) untuk tugas belajar Pendidikan Dokter Spesialis I dengan pendidikan Dokter Umum atau Dokter Gigi. j. Nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) disesuaikan dengan ketentuan pada persyaratan dari lembaga pendidikan atau lembaga penyandang dana pendidikan/ sponsor beasiswa. k. PNS yang mutasi ke Pemerintah Kabupaten Banyumas dapal mcngikuti seleksi tugas belajar apabila telah memiliki masa kerja 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal yang bersangkutan melaksanakan tugas pada instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas. 1. PNS yang telah menyelesaikan pendidikan melalui tugas belajar dapat mengusulkan/ mengikuti seleksi tugas belajar lain pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau yang setara. m. Ikatan dinas pasca tugas belajar pada instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan masa pengabdian 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal yang bersangkutan melaksanakan tugas kembali di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas.

n. PNS yang telah menyelesaikan pendidikan tugas belajar dapat langsung meneruskan pendidikan tugas belajar ke jenjang yang lebih tinggi dengan pertimbangan mendapat undangan pada saat PNS Tugas Belajar dimaksud dinyatakan lulus dari lembaga pendidikan/ sponsor beasiswa atau karena kebutuhan khusus yang ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian. o. PNS yang akan mengikuti seleksi tugas belajar harus diusulkan oleh pimpinan SKPD guna mendapat rekomendasi/ persetujuan tugas belajar dari Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang diberi kewenangan di bidang Kepegawaian. p. PNS yang akan melaksanakan tugas belajar harus mendapatkan persetujuan dari Badan Pertimbangan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas yang selanjutnya ditetapkan menjadi PNS Tugas Belajar dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian. q. CPNS/PNS yang akan melaksanakan tugas belajar harus menandatangani perjanjian tugas belajar. 10. Setelah huruf e Pasal 25 ditambah 3 (tiga) huruf yakni, huruf f, hurufg, dan huruf h sehingga Pasal 25 berbunyi sebagai bcrikut : Surat Izin Penggunaan Gelar sebagaimana tersebut dalam Pasal 24 diberikan dengan ketentuan : a. Pendidikan yang telah ditempuh menunjang tugas pokok dan fungsi PNS yang bersangkutan. b. Telah dinyatakan lulus dan memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar (Ijazah) dari lembaga pendidikan yang diikuti. c. Memiliki Keterangan Belajar atau Izin Belajar atau Keterangan Pendidikan. d. Setelah dinyatakan lulus Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah atau telah menduduki pangkat satu tingkat dibawah pangkat/ golongan ruang yang dipersyaratkan. e. Bagi PNS yang telah memenuhi pangkat/ golongan ruang yang sesuai dengan ijazah, keterangan penggunaan gelar dapat diberikan langsung setelah yang bersangkutan melaporkan selesai menempuh pendidikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah melalui SKPD masingmasing. f. Penggunaan gelar pendidikan dapat dicantumkan dalam usulan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah baik reguler atau pilihan.

g. Usulan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah didasarkan pada kebutuhan formasi pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas. h. Ketentuan penggunaan gelar pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf h dapat dikecualikan apabila terdapat peraturan atau ketentuan lain yang diatur dalam peraturan perundangundangan. 11. Ketentuan ayat (4) pada pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut CPNS pelaksana fungsional tertentu yang sedang menempuh pendidikan pada saat diangkat sebagai CPNS tetapi belum mengajukan Keterangan Belajar harus menyesuaikan dengan ketentuan ini paling lambat 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal Peraturan Bupati ini diundangkan Pasal II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Banyumas. Ditetapkan di Purwokerto pada tanggal 02 JAN 2013 Diundangkan dvihirwokerto., Pada Taiga.,.(J\AN JS!I if SEKRETARI5 B^RAH KABUPATEN BANYUMAS MAv\ Nr-XO JFO Pemb NIP 19570\lj6 198903 1 005! BERUA DAERM SABUPATEN MNYUMASIAHUN ffi FOMOR.i..