BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. UMKM Fredshoes. Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk bahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari sistem terdiri dari kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem disini mengambil dari model waterfall meliputi komunikasi, perancangan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase,

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dengan tahapan SDLC, maka tahapan-tahapan yang dilakukan adalah :

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. Sistem yang terdapat pada SMU Negeri 1 Sidoarjo khususnya pada

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. keuangan, dan penyimpanan data transaksi.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. permasalahan yang ada di PT. Barata Indonesia (Persero). Untuk memperoleh

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dan transaksi baik peminjaman dan pengembalian masih dilakukan dengan cara

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB IV PERANCANGAN. dengan proses yang ditentukan, berikut ini adalah tahapan tahapan dari proses. 1. Rancangan Bagan Alir Document ( Flow Map )

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Sesuai dengan topik yang diajukan penulis yaitu Aplikasi Rapor Siswa

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Berikut permasalahan yang kerap terjadi pada unit usaha ini:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berupa kertas, sehingga sering terjadi redudansi data dan adanya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM. PT. Baba Rafi Indonesia merupakan perusahaan waralaba (franchise)

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xxiv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Berdasarkan hasil survey dan pengamatan yang dilakukan di CV. Mitra

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengembangan system atau disebut Software Development Life Cycle (SDLC).

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI SISTEM KERJA PRAKTEK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. informasi penjualan pada mina market ini menggunakan metode System Development. Requirement Analysis

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Excel tanpa proses lebih lanjut. Sehingga dalam pencatatannya dapat terjadi

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. pada UD.Dwi Mulya Plastik yang akan dibuat. Metode ini membutuhkan analisis

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. perangkat keras, perangkat lunak dan pengguna. Analisis digunakan sebagai dasar

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. penjualan peralatan komputer. CV. Delta Computindo saat ini memiliki barang

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini menitikberatkan kepada aspek

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. dan pencatatan kasus Perselisihan Hubungan Industrial (PHI).

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. COLLECTION III, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang yang dibeli,

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. barang terlebih dahulu, kemudian dicatat. Hasil dari catatan tersebut akan direkap

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penggunaan sistem masih dilakukan dengan pencatatan secara manual, sehingga

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

BAB III ANALISIS DAN BAB PERANCANGAN III

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis merupakan cara untuk menganalisis permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan sesuai dengan kebutuhan apotek. Dalam pengumpulan data sebagai bahan untuk penyusunan tugas akhir, diperlukan beberapa kegiatan antara lain : a. Wawancara Wawancara dilakukan pada pihak Apotek 178 terkait dengan proses bisnis dan sistem yang mendukung proses bisnis, serta informasi lain yang dibutuhkan sehingga sistem yang akan dibuat mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. b. Observasi/Pengamatan Observasi atau pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan secara langsung terutama mengenai proses pengadaan persediaan dan mendapatkan informasi tambahan yang tidak didapatkan dari pengumpulan data dengan cara wawancara. Sehingga dapat membantu penulis dalam menyelesaikan permasalahan sesuai dengan latar belakang dalam penelitian ini. 24

25 3.1.1 Identifikasi Masalah Dalam proses bisnis yang sedang berjalan perlu dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang terjadi. Permasalahan dapat diketahui dengan melihat bagaimana proses bisnis yang berjalan selama ini. Apotek 178 melakukan proses pengadaan kembali ketika kondisi obat telah habis. Pihak apotek melakukan proses pengadaan persediaan berdasarkan kartu stock. Dari kartu stock tersebut dapat dilihat apabila stock obat yang diminta oleh pelanggan masih ada, maka akan terjadi proses pengeluaran. Namun apabila stock obat abis atau kurang maka pihak apotek akan melakukan pembelian. Pihak apotek akan membuat daftar pembelian obat berdasarkan kartu stock tersebut. Bagian pembelian akan menerima bukti pembelian dari supplier. Namun dalam proses pengecekan stock tidak dilakukan secara berkala. Selain masih menggunakan perkiraan dalam hal pengadaan obat, hal ini juga dapat mengakibatkan kekurangan stock obat (stockout) sehingga akhirnya menyebabkan penolakan terhadap pelanggan serta akan mempengaruhi tingkat pengeluarannya, berdasarkan data telah diperoleh masing-masing prosentase penurunan pengeluaran sebesar 21%. Kelebihan stock obat (overstock) juga telah dialami Apotek 178 yang dapat mengakibatkan kerusakan obat akibat kadaluarsa jika terlalu lama disimpan.

26 Dokumen Flow Pengendalian Persediaan Apotek 178 Bagian Penjualan Bagian Pembelian START KARTU STOCK CEK STOCK MELAKUKAN PENJUALAN YA STOCK ADA? TIDAK MELAKUKAN PESANAN T NOTA PENJUALAN + OBAT T DAFTAR PESANAN OBAT 2 1 END NOTA PEMBELIAN T + 1 OBAT Phase END Gambar 3.1 Alur sistem Apotek 178 saat ini Berdasarkan permasalahan yang terjadi diatas, Apotek 178 membutuhkan aplikasi yang dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat membantu proses pengadaan persediaan. Proses pengadaan persediaan tersebut dapat dibuat berupa suatu sistem informasi dengan menggunakan klasifikasi ABC dan metode ROP ( Reorder point ). Dengan adanya sistem tersebut diharapkan dapat membantu pihak Apotek dalam pengadaan persediaan seperti: (1) Apa saja obat yang harus dipesan terlebih dahulu (penting), (2) Berapa jumlah obat yang harus dipesan agar stock tidak kosong, (3) Kapan obat harus dipesan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan memperhatikan lead time dari masing-masing obat.

27 3.1.2 Analisa Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan tahap awal untuk menentukan sistem seperti apa yang dihasilkan. Sistem yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sangat bergantung kepada keberhasilan dalam melakukan analisis kebutuhan. Berikut adalah hasil dari analisis kebutuhan pada sistem berdasarkan identifikasi permasalahan yang akan dibuat untuk pihak Apotek 178 adalah sebagai berikut: a. Terdapat sistem penerimaan dan pengeluaran obat. b. Terdapat sistem penyusunan klasifikasi ABC terhadap obat berdasarkan pengeluaran. c. Terdapat sistem penyusunan pengendalian persediaan obat dengan menggunakan metode ROP (Reorder point). d. Terdapat sistem perhitungan stock persediaan obat. 3.2 Perancangan Sistem Berdasarkan analisis sistem di atas maka dapat dibuat model pengembangan sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Model pengembangan ini disebut dengan blok diagram yang menjelaskan tentang input, proses dan output dari sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan. Berikut merupakan gambaran dari model pengembangan yang akan dibuat meliputi beberapa tahapan, yaitu Blok Diagram, Contex Diagram, Hierarchy plus Input-Process-Output (HIPO), Data Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).

28 3.2.1 Model Pengembangan Sistem Input-Process-Output Pengendalian Persediaan Apotek 178 Input Proses Output Laporan persediaan Data Obat Perhitungan Stok Laporan minimum stock Data Obat Cek Kadaluarsa Laporan Expired Date Data Penerimaan Data Penerimaan Data Pengeluaran Pembuatan Laporan Laporan Penerimaan LaporanPengeluaran Laporan Pengeluaran Data Klasifikasi Pengklasifikasian ABC Laporan Klasifikasi ABC Laporan Klasifikasi ABC Data Obat Pembuatan Pengendalian Persediaan Laporan Pengendalian Persediaan Data Supplier Phase Gambar 3.2 Diagram IPO (Input Process Output) Sistem Pengendalian Persediaan

29 Dalam melakukan pemodelan aplikasi pengendalian persediaan pada Apotek 178, pada dasarnya melakukan analisis terhadap input, proses, dan output. Berikut ini merupakan penjelasan dari input, proses, dan output berdasarkan desain arsitektur pada gambar 3.2. 1. Input Adapun inputan yang digunakan berupa variabel-variabel yang dibutuhkan dalam proses pengadaan barang yaitu: a. Data Obat Data Obat digunakan untuk melihat ketersediaan obat sehingga stock obat tidak sampai kosong. b. Data Penerimaan Obat Data Transaksi Pembelian digunakan untuk melihat jumlah pembelian obat. Data pembelian yang digunakan adalah data pembelian per bulan. c. Data Pengeluaran Obat Data Transaksi Pengeluaran digunakan untuk melihat statistika pengeluaran masing masing obat sehingga dapat digolongkan berdasarkan tingkat pengeluaran yang akan digunakan pihak Apotek. Data pengeluaran yang digunakan adalah data pengeluaran per bulan. d. Data Supplier Data Supplier digunakan untuk mengetahui siapa penyalur masing masing obat sehingga dapat diketahui leadtime dari masing masing obat berdasarkan data yang ada. Dengan tujuan supaya pihak apotek mampu menghitung berapa waktu yang dibutuhkan sehingga stock tidak sampai kosong.

30 e. Data Klasifikasi Data Klasifikasi digunakan sebagai batasan dalam melakukan pengolahan laporan pengeluaran yang akan dikelompokkan berdasarkan kelas masing masing untuk mengetahui tingkat penjualan masing masing obat tersebut. 2. Proses Berdasarkan inputan yang ada, selanjutnya akan dilakukan proses. Berikut ini merupakan penjelasan beberapa proses yang terkait dalam sistem informasi ini. a. Perhitungan Stock Obat ( Kartu Stock ) Perhitungan stock ( Kartu Stock) obat dilakukan untuk meringkas dan mengumpulkan data dengan pola - pola yang sudah ditentukan sehingga bentuk, susunan dan isinya menjadi lebih berguna. Proses ini akan dilakukan pada data inputan yang diperlukan yaitu data obat, data pengeluaran dan data penerimaan. b. Pengecekan tanggal kadaluarsa Pengecekan tanggal kadaluarsa obat dilakukan untuk mengetahuan tanggal kadaluarsa dari obat tersebut. Proses ini akan dilakukan pada inputan yang diperlukan yaitu data obat. c. Pembuatan Laporan Pembuatan laporan dilakukan untuk data transaksi pengeluaran dan penerimaan sehingga dapat diketahui jumlah keluar dan jumlah masuk masing masing obat. Pembuatan laporan ini dilakukan per periode. d. Pengklasifikasian ABC Proses ini dilakukan untuk mengklasifikasikan obat secara rinci. Pengklasifikasian ini berdasarkan dari laporan pengeluaran yang diolah lalu

31 dimasukkan dalam kelas kelas yaitu A, B atau C. Proses ini dilakukan dengan inputan yang diperlukan yaitu laporan pengeluaran. e. Pengendalian Persediaan Proses ini dilakukan untuk membantu manager dalam mengendalikan obat dan mengambil keputusan dalam pengadaan jumlah obat selanjutnya. Proses ini dilakukan dengan inputan yang diperlukan yaitu laporan pengeluaran untuk mengetahui tingkat pengeluaran, laporan ABC untuk mengetahui kelas obat, dan laporan pemesanan dan pembelian untuk menghitung safety stock dan leadtime. 3. Output Berikut ini merupakan output yang dihasilkan pada sistem informasi persediaan obat ini: a. Laporan Penerimaan Laporan penerimaan berisi informasi tentang jumlah stock yang diterima dari hari pembelian secara detail pada periode tertentu. Laporan ini berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan pengendalian persediaan. b. Laporan Pengeluaran Laporan pengeluaran berisi informasi tentang jumlah stock yang dikeluarkan dari hari pengeluaran secara detail pada periode tertentu. Laporan ini berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan pengklasifikasian ABC dan pengendalian persediaan. c. Laporan Persediaan Laporan persediaan berisi informasi tentang jumlah stock secara detail mulai dari stock awal, total stock yang diterima, total stock dijual dan jumlah total akhir persediaan obat.

32 d. Laporan Minimum Stock Laporan minimum stock berisi tentang informasi tentang stock obat mana saja yang telah mencapai stock minimum. e. Laporan Expired Date Laporan expired date berisi informasi tentang stock obat mana saja yang akan maupun yang telah masuk tanggal kadaluarsa. f. Laporan Klasifikasi ABC Laporan ini berisi tentang klasifikasi ABC yang telah disusun secara rinci. Laporan klasifikasi ABC ini dilakukan pada inputan yang diperlukan yaitu laporan persediaan dan pengklasifikasian ABC. g. Laporan Pengendalian Persediaan Laporan ini berisi data yang diprioritaskan dan mempresentasekan pengadaan tersebut. Data yang digunakan untuk membuat laporan prioritas dan persentase pengadaan yaitu perhitungan ROP, informasi ROP dan penetuan prioritas berdasarkan ABC. 3.2.2 Context Diagram Context diagram dari aplikasi ini melibatkan tiga external entity, yaitu pengeluaran, pembelian dan manager seperti yang digambarkan pada gambar 3.3 berikut ini :

33 Data Penjualan Bagian Penjualan 0 Laporan Persediaan Bagian Pembelian Data Pembelian Aplikasi Pengendalian Persediaan Apotek 178 Laporan Expired Laporan Penerimaan Data Supplier Laporan Pengeluaran Manager Laporan Klasifikasi ABC Laporan Pengendalian Persediaan Gambar 3.3 Context Diagram Aplikasi Pengendalian Persediaan 3.2.3 Hierarchy plus Input-Process-Output (HIPO) Hierarchy plus Input-Process-Output (HIPO) atau yang dapat disebut diagram jenjang merupakan gambaran secara umum sistem informasi perencanaan kebutuhan bahan baku yang terdapat dalam data flow diagram (DFD). Adapun secara garis besar, diagram berjenjang yang membangun sistem dapat digambarkan pada gambar 3.4 sebagai berikut : 0 Aplikasi Pengendalian Persediaan Apotek 178 1 Input Data 2 Perhitungan Stock 3 Cek Kadaluarsa 4 Pengklasifikasian ABC 5 Pengendalian Persediaan Gambar 3.4 HIPO Aplikasi Pengendalian Persediaan

34 3.2.4 DFD ( Data Flow Diagram ) Setelah membuat HIPO, selanjutnya membuat Data Flow Diagram (DFD) Level 0 yaitu diagram yang lebih rinci dari Context Diagram yang ada pada gambar 3.5. Bagian Pembelian Data Pembelian Data Penjualan Bagian Penjualan Manager Data Obat Tersimpan Data Supplier 1 Laporan Pengeluaran Laporan Penerimaan Data Klasifikasi tersimpan INPUT DATA Data Transaksi Penerimaan Tersimpan Data Supplier Tersimpan Data Transaksi Pengeluaran Tersimpan Kartu Stock Tersimpan 1 Obat 2 Supplier 3 Kartu Stock 4 Pengeluaran Kartu Stock 2 Pengeluaran Penerimaan 5 Penerimaan OBAT Perhitungan Stock Laporan Persediaan 3 Manager OBAT Cek Kadaluarsa Laporan Expired 6 Klasifikasi ABC Klasifikasi 4 Pengeluaran Obat Pengklasifikasian ABC Laporan Klasifikasi ABC Manager 5 OBAT Supplier Pengendalian Persediaan Pengeluaran Laporan Pengendalian Persediaan Manager Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 0 Aplikasi Pengendalian Persediaan

35 3.2.5 CDM (Conceptual Data Model) CDM menggambarkan konsep terstruktur basis data yang dirancang untuk suatu program atau apliasi. CDM dapat dilihat pada Gambar 3.6. UserLogin melayani terdapat KartuStock TglTransaksi StockAwal StockMasuk StockKeluar StockAkhir terdapat trdapat terdiri dari UserName Password TransaksiPenerimaan KodePenerimaan TglTerima TotalObatTerim a Total Terima TransaksiPengeluaran KodePengeluaran TglKeluar TotalObatKeluar TotalKeluar terdapat Klasifikasi KlasifikasiID Kelas From To terdiri dari OBAT KodeObat NamaObat UkuranObat TglKadaluarsa TglBeliAkhir Minimum Stock StockObat HargaObat mem iliki Supplier KodeSupp NamaSupp AlamatSupp TelpSupp Leadtim e Gambar 3.6 CDM (Conceptual Data Model) Pengendalian Persediaan 3.2.6 PDM (Physical Data Model) PDM menggambarkan secara detail konsep rancangan basis data yang dirancang untuk suatu program aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari CDM. PDM dapar dilihat pada Gambar 3.7.

36 USERLOGIN USERNAME varchar(50) PASSWORD varchar(50) TRANSAKSIPENERIMAAN KODEPENERIMAAN varchar(10) TGLTERIMA datetime TOTALOBATTERIMA int TOTAL_TERIMA int KODEPENERIMAAN = KODEPENERIMAAN KARTUSTOCK KODEOBAT varchar(10) TGLTRANSAKSI datetime STOCKAWAL int KODEOBAT = KODEOBAT STOCKMASUK int STOCKKELUAR int OBAT STOCKAKHIR int KODEOBAT varchar(10) KODESUPP varchar(10) KODEOBAT = KODEOBAT NAMAOBAT varchar(50) UKURANOBAT varchar(10) TGLKADALUARSA datetime SUPPLIER TGLBELIAKHIR datetime KODESUPP varchar(10) MINIMUMSTOCK int NAMASUPP varchar(50) STOCKOBAT int ALAMATSUPP varchar(50) HARGAOBAT int TELPSUPP numeric LEADTIME int KODESUPP = KODESUPP Gambar 3.7 PDM (Physical Data Model) Pengendalian Persediaan 3.2.7 Struktur Tabel KLASIFIKASI KLASIFIKASIID KODEPENGELUARAN KELAS FROM TO Struktur tabel yang digunakan dalam pembuatan Aplikasi Pengendalian Persediaan pada Apotek 178 ini adalah sebagai berikut: a. Tabel Obat Nama tabel : Obat Primary key : Kode Obat Foreign key : Kode Supplier KODEPENGELUARAN = KODEPENGELUARAN int varchar(10) varchar(1) TRANSAKSIPENGELUARAN int KLASIFIKASIID = KLASIFIKASIID KODEPENGELUARAN varchar(10) int TGLKELUAR datetime TOTALOBATKELUAR int TOTALKELUAR int KLASIFIKASIID int Fungsi : untuk menyimpan dan mengolah data obat. Tabel 3.1 Tabel data obat DETILTRANSAKSIPENERIMAAN KODEOBAT KODEPENERIMAAN NAMAOBT QTYKELUAR HARGAKELUAR KODEOBAT = KODEOBAT varchar(10) varchar(10) varchar(50) int int DETILTRANSAKSIPENGELUARAN KODEOBAT KODEPENGELUARAN NAMAOBAT QTYKELUAR HARGAKELUAR varchar(10) varchar(10) varchar(50) int int KODEPENGELUARAN = KODEPENGELUARAN No Field Type Length Key 1 Kode Obat Varchar 10 Primary key 2 Kode Supplier Varchar 10 Foreign key 3 Nama Obat Varchar 50 4 Ukuran Obat Varchar 10 5 Tanggal Kadaluarsa Date 6 Tanggal Beli Terakhir Date

37 No Field Type Length Key 7 Stock Obat Integer 8 Harga Obat Integer 9 Minimum Stock Integer b. Tabel Supplier Nama tabel : Supplier Primary key : Kode Supplier Foreign key : - Fungsi : untuk menyimpan dan mengolah data supplier. Tabel 3.2 Tabel Supplier No Field Type Length Key 1 Kode Supp Varchar 10 Primary key 2 Nama Supp Varchar 50 4 Alamat Supp Varchar 50 5 Telpon Supp Number 6 Waktu Kunjungan Integer c. Tabel Kartu Stock Nama tabel : Kartu Stock Primary key : - Foreign key : Kode Obat Fungsi : untuk menyimpan sementara dan mengolah stock obat. Tabel 3.3 Tabel Kartu Stock No Field Type Length Key 1 Kode Obat Varchar 10 Foreign key 2 Tgl Transaksi Date 3 Stock Awal Integer No Field Type Length Key 4 Stock Masuk Integer 5 Stock Keluar Integer 6 Stock Akhir Integer

38 d. Tabel Transaksi Pengeluaran Nama tabel : Transaksi Pengeluaran Primary key : Kode Keluar Foreign key : Kode Obat Fungsi : untuk menyimpan dan mengolah data pengeluaran. Tabel 3.4 Tabel Transaksi Pengeluaran No Field Type Length Key 1 Kode Pengeluaran Varchar 10 Primary key 2 Tanggal Keluar Date 50 3 Kode Obat Varchar 10 Foreign key 4 Qty Keluar Integer 5 Harga Keluar Integer 6 Total Keluar Integer e. Tabel Transaksi Penerimaan Nama tabel : Transaksi Penerimaan Primary key : Kode Penerimaan Foreign key : Kode Obat Fungsi : untuk menyimpan dan mengolah data penerimaan. Tabel 3.5 Tabel Transaksi Penerimaan No Field Type Length Key 1 Kode Penerimaan Varchar 10 Primary key 2 Tanggal Terima Date 3 Kode Obat Varchar 10 Foreign key 4 Qty Terima Integer 5 Harga Terima Integer No Field Type Length Key 6 Total Terima Integer

39 f. Tabel Klasifikasi ABC Nama Tabel : Klasifikasi Primary Key : KlasifikasiID Foreign Key : - Fungsi : Sebagai batasan dalam menentukan kelas obat. Tabel 3.6 Tabel Klasifikasi No Field Type Length Key 1 KlasifikasiID Integer Primary Key 2 Kelas Varchar 1 3 From Integer 4 To Integer g. Tabel UserLogin Nama tabel : UserLogin Primary key : - Foreign key : - Fungsi : kunci dari aplikasi yang dibuat. Tabel 3.7 Tabel UserLogin No Field Type Length Key 1 UserName Varchar 50 2 Password Varchar 50 3.3 Desain Sistem 3.3.1 Desain Form Menu Utama Form Menu Utama berfungsi sebagai induk untuk mempermudah navigasi serta menampung form-form lainnya, sehingga pengguna dapat mengakses sistem dengan lebih mudah. Desain form utama dapat dilihat pada gambar 3.8. Didalam menu terdapat menu log out dan exit.

40 FILE Gambar 3.8 Desain Form Menu 3.3.2 Desain Form Login Form Login berfungsi sebagai kunci untuk mengamankan akses aplikasi yang dibuat agar tidak disalahgunakan oleh pihak luar. Apabila username dan password yang diinputkan salah, maka tampilan menu tidak akan keluar. Desain form login dapat dilihat pada gambar 3.9. LOGIN USERNAME PASSWORD Username atau password salah. Silahkan periksa kembali. OK OK Gambar 3.9 Desain Form Login 3.3.3 Desain Form Utama Setelah Login Desain form utama ini adalah hasil dari apabila telah berhasil melakukan login sehingga tampilan semua menu dapat diakses. Desain form utama setelah login dapat dilihat pada gambar 3.10.

41 MENU FILE MASTER TRANSAKSI LAPORAN LOG OUT EXIT OBAT SUPPLIER Pengeluaran Penerimaan Laporan Penerimaan Laporan Pengeluaran Laporan Persediaan Laporan Expired Date Laporan Klasifikasi ABC Laporan Pengendalian Persediaan Gambar 3.10 Desain Form Menu Utama Setelah Login 3.3.4 Desain Form Data Obat Desain form Master Obat berfungsi untuk menyimpan data obat yang terdiri dari kode obat, kode supplier, nama obat, ukuran obat, minimum stock dan harga obat. Dalam desain form Master Obat ini juga terdapat toolstrip button tombol tambah untuk menambah data obat, toolstrip button tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diinputkan, toolstrip button tombol ubah untuk mengubah/mengedit data, toolstrip button tombol batal untuk membatalkan data yang akan diubah/diedit dan toolstrip button tombol tutup untuk menutup form master obat. Textbox cari digunakan untuk mencari data obat yang dibutuhkan atau data yang telah dimasukkan sebelumnya. Design Form Master obat dapat dilihat pada gambar 3.11 dan 3.12.

42 KODE OBAT KODE SUPPLIER NAMA OBAT Filter Kode Obat Kode Supplier Nama Obat Ukuran Obat Tgl Kadaluarsa Tgl Beli Akhir Minimum Stock Stock Obat Harga Obat Gambar 3.11 Desain Form Data obat TAMBAH Ubah Hapus MASTER OBAT KODE OBAT KODE SUPPLIER... NAMA OBAT UKURAN OBAT MINIMUM STOCK HARGA OBAT Simpan Batal Gambar 3.12 Desain Form Input Data obat 3.3.5 Desain Form Supplier Desain form Master Supplier berfungsi untuk menyimpan data supplier yang terdiri dari kode supplier, nama supplier, alamat supplier, telepon supplier dan waktu leadtime. Dalam desain form Master Supplier ini juga terdapat toolstrip button tombol tambah untuk menambah data supplier, toolstrip button tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diinputkan, toolstrip button tombol

43 ubah untuk mengubah/mengedit data, toolstrip button tombol batal untuk membatalkan data yang akan diubah/diedit dan toolstrip button tombol tutup untuk menutup form master supplier. Textbox cari digunakan untuk mencari data obat yang dibutuhkan atau data yang telah dimasukkan sebelumnya. Design Form Master obat dapat dilihat pada gambar 3.13 dan 3.14. KODE SUPPLIER NAMA SUPPLIER ALAMAT SUPPLIER Filter Kode Supplier Nama Supplier Alamat Supplier Telpon Supplier Leadtime Tambah Ubah Hapus Gambar 3.13 Desain Form Data Supplier MASTER SUPPLIER KODE SUPPLIER NAMA SUPPLIER ALAMAT SUPP TELPON SUPP WAKTU KUNJUNGAN HARI Simpan Batal Gambar 3.14 Desain Form input Data Supplier

44 3.3.6 Desain Form Klasifikasi MASTER KLASIFIKASI KODE KLASIFIKASI KELAS DARI % KE % Simpan Edit Hapus Gambar 3.15 Desain Form Master Klasifikasi Desain form Master Klasifikasi berfungsi untuk menyimpan data klasifikasi yang terdiri dari kode klasifikasi, kelas, persentase awal, dan persentase akhir. Dalam desain form Master Klasifikasi ini juga terdapat toolstrip button tombol tambah untuk menambah data kelass, toolstrip button tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diinputkan, dan toolstrip button tombol ubah untuk mengubah/mengedit data. Design Form Master obat dapat dilihat pada gambar 3.15. 3.3.7 Desain Form Transaksi Pengeluaran Form data transaksi pengeluaran berfungsi untuk mengelola data pengeluaran yang terjadi. Terdapat tombol filter untuk mencari data yang dibutuhkan, tombol tambah untuk menambah data baru, tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data pengerluaran obat baru ke dalam database dan tombol update berfungsi untuk mengubah data pengeluaran apabila ada perubahan informasi pengeluaran obat. Desain form transaksi pengeluaran dapat dilihat pada gambar 3.16, gambar 3.17 dan gambar 3.18.

45 TRANSAKSI PENGELUARAN KODE TRANSAKSI PENGELUARAN TANGGAL PENGELUARAN TGL BLN THN S/D TGL BLN THN FILTER HEADER KODE PENGELUARAN TANGGAL PENGELUARAN DETAIL TAMBAH Ubah Hapus KODE OBAT QTY KELUAR HARGA KELUAR JUMLAH Gambar 3.16 Desain Form Pengeluaran Obat TAMBAH Ubah Hapus HEADER PENGELUARAN KODE PENGELUARAN TANGGAL KELUAR TGL BLN THN Simpan Batal Gambar 3.17 Desain Form Header Pengeluaran Obat TRANSAKSI PENGELUARAN KODE PENGELUARAN KODE OBAT TANGGAL KELUAR TGL BLN THN... QTY KELUAR HARGA KELUAR Simpan Batal Gambar 3.18 Desain Form Detail Pengeluaran Obat 3.3.8 Desain Form Transaksi Penerimaan Form data transaksi penerimaan berfungsi untuk mengelola data penerimaan yang terjadi. Terdapat tombol filter untuk mencari data yang dibutuhkan, tombol tambah untuk menambah data baru, tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data penerimaan obat baru ke dalam database dan tombol update berfungsi untuk mengubah data penerimaan apabila ada perubahan informasi penerimaan obat.

46 Desain form transaksi penerimaan dapat dilihat pada gambar 3.19, gambar 3.20 dan gambar 3.21. TRANSAKSI PENERIMAAN KODE TRANSAKSI PENERIMAAN TANGGAL PENERIMAAN TGL BLN THN S/D TGL BLN THN FILTER HEADER KODE PENERIMAAN TANGGAL PENERIMAAN HEADER DETAIL TAMBAH Ubah Hapus KODE OBAT TGL KADALUARSA QTY TERIMA HARGA TERIMA Gambar 3.19 Desain Form Penerimaan Obat TAMBAH Ubah Hapus HEADER PENERIMAAN KODE PENERIMAAN TANGGAL TERIMA TGL BLN THN Simpan Batal Gambar 3.20 Desain Input Form Header Penerimaan Obat DETAIL PENERIMAAN TRANSAKSI PENERIMAAN KODE PENERIMAAN KODE OBAT... TANGGAL TERIMA TGL BLN THN TANGGAL KADALUARSA TGL BLN THN QTY TERIMA HARGA TERIMA Simpan Batal Gambar 3.21 Desain Input Form Detail Penerimaan Obat

47 3.3.9 Desain Laporan Pengeluaran Laporan Pengeluaran berisi informasi hasil pengeluaran setiap item obat periode tertentu. Laporan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan proses pengklasifikasian ABC maupun proses pengendalian persediaan. Desain Laporan Pengeluaran dapat dilihat pada gambar 3.22. LAPORAN PENGELUARAN KODE LAP. PENGELUARAN TGL LAPORAN TGL BLN THN Tgl NO KODE OBAT NAMA OBAT Qty Jual Transaksi Harga Jumlah Total Obat terjual Total Pengeluaran Gambar 3.22 Desain Form Laporan Pengeluaran Obat 3.3.10 Desain Laporan Penerimaan Laporan Penerimaan berisi informasi hasil pembelian setiap item obat periode tertentu. Laporan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan proses pengendalian persediaan. Desain Laporan Penerimaan dapat dilihat pada gambar 3.23. LAPORAN PENERIMAAN KODE LAP. PENERIMAAN TGL LAPORAN TGL BLN THN Tgl NO KODE OBAT NAMA OBAT Transaksi Qty Terima Harga Jumlah Total Obat Diterima Total Penerimaan Gambar 3.23 Desain Form Laporan Penerimaan Obat

48 3.3.11 Desain Laporan Persediaan Laporan persediaan berisi informasi hasil perhitungan persediaan serta hasil akhir untuk setiap item obat periode tertentu. Desain Laporan Hasil persediaan dapat dilihat pada gambar 3.24. LAPORAN PERSEDIAAN KODE LAP. PERSEDIAAN TGL LAPORAN TGL BLN THN NO KODE OBAT NAMA OBAT STOCK AWAL STOCK MASUK STOCK KELUAR STOCK AKHIR Gambar 3.24 Desain Laporan Persediaan 3.3.12 Desain Laporan Minimum Stock Laporan Minimum Stock berisi informasi hasil pengecekkan minimum stock setiap item obat periode tertentu. Desain Laporan Hasil minimum stock dapat dilihat pada gambar 3.25. LAPORAN MINIMUM STOCK KODE LAPORAN MS TGL LAPORAN TGL BLN THN NO KODE OBAT NAMA OBAT UKURAN HARGA MIN STOCK STOCK Gambar 3.25 Desain Laporan Minimum Stock

49 3.3.13 Desain Laporan Expired Laporan Expired berisi informasi hasil pengecekkan tanggal kadaluarsa setiap item obat periode tertentu. Desain Laporan Hasil expired dapat dilihat pada gambar 3.26. LAPORAN EXPIRED DATE KODE LAPORAN ED TGL LAPORAN TGL BLN THN NO KODE OBAT NAMA OBAT UKURAN QTY TGL EXP Gambar 3.26 Desain Laporan Expired Date 3.3.14 Desain Laporan Klasifikasi ABC Laporan klasifikasi ABC berisi informasi hasil pengklasifikasian obat setiap item obat periode tertentu sehingga dapat diketahui kelas obat. Desain Laporan Klasifikasi ABC dapat dilihat pada gambar 3.27. LAPORAN KLASIFIKASI ABC TGL LAPORAN TGL BLN THN KODE LAP. KLASIFIKASI ABC NO KODE OBAT Nama Obat Qty Jual Persentase Jual Klasifikasi Gambar 3.27 Desain Laporan Klasifikasi ABC

50 3.3.15 Desain Laporan Pengendalian Persediaan Laporan Pengendalian Persediaan berisi informasi hasil pengendalian persediaan setiap item obat yang didalamnya juga terdapat hasil perhitungan leadtime, safety stock dan ROP untuk membantu manager menentukan keputusan pengadaan selanjutnya. Desain Laporan Hasil persediaan dapat dilihat pada gambar 3.28. LAPORAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TGL LAPORAN TGL BLN THN KODE LAP. PP NO KODE OBAT NAMA OBAT Kelas Leadtime Safety Stock ROP Gambar 3.28 Desain Laporan Pengendalian Persediaan 3.4 Desain Uji Coba Setelah melakukan desain user interface, tahap selanjutnya adalah melakukan desain uji coba. Desain uji coba ini dilakukan dengan menggunakan metode black box testing, dimana aplikasi ini akan diuji dengan melakukan berbagai uji coba untuk membuktikan bahwa aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun desain uji coba yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

51 Tabel 3.8 Desain Uji Form Laporan Penerimaan Objek Pengujian Desain Form Laporan Penerimaan Keterangan Test Case ID 1. Menghasilkan laporan Penerimaan per periode Mengetahui tampilan dan fungsi laporan penerimaan per periode dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan. Tujuan Input Output yang Diharapkan Data Obat Data Penerimaan Data Detail Penerimaan Menampilkan laporan perimaan per periode Tabel 3.9 Desain Uji Form Laporan Pengeluaran Objek Pengujian Desain Form Laporan Pengeluaran Keterangan Test Case ID 1. Mengetahui tampilan dan fungsi laporan pengeluaran per periode dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan. Tujuan Input Output yang Diharapkan Menghasilkan laporan pengeluaran obat per periode Data Obat Data Pengeluaran Data Detil Pengeluaran Menampilkan laporan pengeluaran obat

52 Tabel 3.10 Desain Uji Form Laporan Persediaan Objek Pengujian Desain Form Laporan Pengeluaran Keterangan Test Case ID 1. Menghasilkan laporan persediaan obat per periode Mengetahui tampilan dan fungsi laporan persediaan per periode dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan. Tujuan Input Output yang Diharapkan Data Obat Data Pengeluaran Data Penerimaan Menampilkan laporan persediaan obat per periode Tabel 3.11 Desain Uji Form Laporan Minimum Stock Objek Pengujian Desain Form Laporan Minimum Stock Keterangan Test Case ID 1. Menghasilkan laporan minimum stock obat per periode Mengetahui tampilan dan fungsi laporan minimum stock per periode dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan. Tujuan Input Output yang Diharapkan Data Obat Menampilkan laporan minimum stock obat

53 Tabel 3.12 Desain Uji Form Laporan Expired Objek Pengujian Desain Form Laporan Expired Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi laporan expired per periode dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan. Test Case Tujuan Input Output yang Diharapkan ID 1. Menghasilkan laporan expired obat per periode Data Obat Menampilkan laporan obat expired Tabel 3.13 Desain Uji Form Laporan Klasifikasi ABC Objek Pengujian Desain Form Laporan Klasifikasi ABC Keterangan Test Case ID 1. Menghasilkan laporan klasifikasi ABC obat per periode Mengetahui tampilan dan fungsi laporan klasifikasi ABC per periode dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan. Tujuan Input Output yang Diharapkan Data Obat Data Pengeluaran Menampilkan laporan klasifikasi ABC obat per periode

54 Tabel 3.14 Desain Uji Form Laporan Pengendalian Persediaan Objek Pengujian Desain Form Laporan Pengendalian Persediaan Keterangan Test Case ID 1. Mengetahui tampilan dan fungsi laporan pengendalian persediaan per periode dapat berjalan dan menghasilkan output yang diharapkan. Tujuan Input Output yang Diharapkan Menghasilkan laporan Pengendalian persediaan obat per periode Data Obat Data Supplier Data Pengeluaran Menampilkan laporan pengendalian persediaan