KANDUNGAN INFORMASI LABA DAN NILAI BUKU DENGAN EARNING MANAJEMENT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan bagi pengguna laporan keuangan baik pihak internal

Judul : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham dengan Current Ratio

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model

BABI PENDAHULUAN. Hasil-hasil riset tentang relevansi akuntansi telah menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal di Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menganalisis faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Semakin baik prestasi perusahaan akan meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. dananya untuk kegiatan operasional dan meningkatkan usahanya antara lain

PENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN: RASIO AKTIVITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang dilakukan semakin kompleks dan berkembang dengan pesat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

Kemampuan Laba dan Komponen Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1(Financial

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Sebagai upaya pengembangan bisnisnya, perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi. Return merupakan

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. serta kepastian dari hasil evaluasi laporan keuangan. terhadap pihak intern dan ekstern perusahaan selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB V PENUTUP. beberapa hal yang dapat menjawab beberapa permasalahan yang ada, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang akan datang, dengan diketahuinya perkembangan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak-pihak. mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara perusahaan dan pihak eksternal. Dalam asimetri informasi, perusahaan diasumsikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini meneliti tentang Corporate Governance, Kualitas Laba,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB I PENDAHULUAN. saham keputusan investasi sangat penting karena investasi dijadikan indikator

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari perusahaan yang dipimpinnya. Hal ini disebabkan karena baik buruknya

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat, maka terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang dapat bertahan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. perbedaan yang mendukung penelitian berikut ini:

Transkripsi:

KANDUNGAN INFORMASI LABA DAN NILAI BUKU DENGAN EARNING MANAJEMENT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Umi Murtini Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta umimurtini@yahoo.com ABSTRACK This research is aimed to examine the existence of information content of earning and book value. It is also examines the moderating effect of earning management on earning information content and book value. Moderated regression then used to test the hypotesis. The result shows the existing of information content on earning and book value. It is also shows that earning management strengthened the information content of book value, on the contrary, weakened the information content of earning. Key words: earning management, information content, earning, book value 1. PENDAHULUAN Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) no 1 menyatakan bahwa informasi laba merupakan perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen. Informasi laba dapat membantu stake holder melakukan penaksiran atas earning power perusahaan di masa datang. Infomasi akuntansi yang memiliki kandungan informasi dibutuhkan stakeholder dalam pengambilan keputusan sebagai tolok ukur kinerja perusahaan. Masalah akan terjadi jika informasi tersebut direkayasa sedemikian rupa oleh manajemen (earning management). Tujuan manipulasi informasi dilakukan manajemen untuk memperindah kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan stake holder. Investor berkepentingan memperoleh tingkat pengembalian tinggi, sedangkan manajemen mengambil kebijakan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, namun mengurangi tingkat pengembalian investor. Investor terpusat pada informasi laba yang disajikan perusahaan, bukan pada metode dan prosedur akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut (Subekti, 2005). Hal ini memberikan kesempatan kepada manajemen untuk melakukan manajemen laba. Perusahaan yang melakukan manajemen laba mengakibatkan laporan laba tidak dapat memberikan informasi sebenarnya, sehingga mengurangi reliabilitas laba. Beberapa penelitian menemukan bahwa nilai buku juga merupakan obyek investor dalam menilai perusahaan. Wedari (2006) menyatakan bahwa nilai buku merupakan salah satu pendekatan alternatif dalam melakukan penilaian perusahaan. Nilai buku sebagai proksi menilai adaptasi dan penolakan (Kusuma, 2005). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Kusuma (2005) yang menguji dampak manajemen laba terhadap nilai relevansi informasi akuntansi dengan hasil manajemen laba, menjadikan kandungan informasi laba dan nilai buku berkurang. Manajemen laba diukur dengan menggunakan model Whelan dan McNamara (2004). Penelitian ini bertujuan menguji peran manajemen laba dalam memperkuat/memperlemah kandungan informasi laba dan nilai buku. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah proksi pengujian manajemen laba. Penelitian ini menggunakan model Kothari et al (2005) dengan alasan adanya kemungkinan ketidakmampuan pasar menggolongkan short term discresionary accrual dan long term discresionary accrual apabila menggunakan model Whelan dan McNamara (Kusuma, 2005). 237

2. KAJIAN LITERATUR 2.1 Manajemen Laba Manajemen laba dapat diidentifikasi menggunakan aggregate accruals, specific accruals, dan distribution of earnings after management. Pendekatan aggregate accruals digunakan karena memberikan hasil yang kuat dalam mendeteksi manajemen laba (Sulistyanto, 2010). Basis akrual merupakan basis pencatatan akuntansi yang mewajibkan perusahaan mengakui hak dan kewajiban tanpa memperhatikan waktu aliran kas dan menggunakan semua komponen laporan keuangan untuk mendeteksi rekayasa keuangan itu. 2.2 Relevansi Informasi Akuntansi Accounting Principle Board (APB) menyatakan bahwa kualitas pokok laporan keuangan adalah relevansi. Relevan adalah informasi akuntansi yang dapat menunjang keputusan ekonomi dimana ia digunakan. Francis dan Schipper (1999) memberikan empat interpretasi relevansi informasi akuntansi. Pertama, informasi laporan keuangan mempengaruhi harga saham. Kedua, merupakan nilai yang relevan bila mengandung variabel yang dapat digunakan dalam memprediksi variabel tersebut. Ketiga, hubungan statistik digunakan untuk mengukur penggunaan informasi dalam penetapan harga, sehingga nilai relevan diukur dengan kemampuan informasi laporan keuangan untuk mengubah harga saham karena menyebabkan investor memperbaiki ekspektasinya. Keempat, relevansi nilai diukur dengan kemampuan informasi laporan keuangan menangkap berbagai macam informasi yang mempengaruhi nilai saham. Sejalan dengan penelitian Francis dan Schipper (1999) dan Kusuma (2005), maka penelitian kali ini menggunakan interpretasi keempat. 2.3 Penelitian Terdahulu Whelan dan McNamara (2004) melneliti perusahaan non keuangan Australia tahun 1997-2001. Variabel yang diteliti adalah manajemen laba, dimana akrual dibagi menjadi long term dan short term accrual. Relevansi informasi akuntansi diukur menggunakan model Ohlson. Hasil penelitian menunjukkan manajemen laba menurunkan relevansi laba dan nilai buku. Kusuma (2005) meneliti dampak manajemen laba terhadap relevansi informasi akuntansi dan pergeseran penggunaan laba ke nilai buku dengan menggunakan 495 perusahaan non keuangan. Manajemen laba digunakan model Whelan dan McNamara. Relevansi informasi akuntansi diukur menggunakan model Ohlson. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa relevansi laba menurun ketika perusahaan melakukan manajemen laba. Habib (2004) menguji pengaruh manajemen laba terhadap relevansi informasi akuntansi. Identifikasi manajemen laba menggunakan model yang dikembangkan oleh Leuz et al. (2001) dan Bhattacharya et al. (2001) Data yang dipakai adalah 5.318 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jepang dengan periode yang digunakan adalah tahun 1992-1999. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen laba berpengaruh negatif, baik itu terhadap relevansi laba maupun relevansi nilai buku. 2.4 Pengembangan Hipotesis Kusuma (2005) menyatakan bahwa laba memiliki hubungan statistik dengan harga saham yang mencerminkan nilai perusahaan. Perubahan laba mempengaruhi penilaian investor terhadap perusahaan yang tercermin dalam harga saham. Nilai buku memiliki nilai relevan karena nilai buku merupakan proksi untuk pendapatan normal masa depan yang diharapkan dan merupakan proksi untuk nilai adaptasi dan nilai penolakan. Dari argumentasi di atas, maka disusun hipotesis penelitian ini: H 1 : Laba dan nilai buku memiliki kandungan informasi Kusuma (2005) manajemen laba melalui total discretionary accruals mengurangi nilai relevan laba. Hal ini disebabkan oleh anggapan pasar bahwa perusahaan melakukan manajemen laba, maka angka laba yang dilaporkan tidak mencerminkan nilai sebenarnya sehingga tidak dapat dipercaya. Rahman dan Oktaviana (2010) menyimpulkan bahwa manajemen laba mengurangi relevansi informasi akuntansi, baik itu laba maupun nilai buku. Hal ini disebabkan ketika perusahaan melakukan manajemen laba, ketidakpercayaan investor tidak hanya 238

terletak pada angka laba yang dilaporkan, namun juga terhadap perusahaan secara menyeluruh. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini: H 2 : Manajemen laba memperlemah kandungan informasi laba Rahman dan Oktaviana (2010) menyimpulkan bahwa manajemen laba mengurangi relevansi informasi akuntansi, baik laba maupun nilai buku. Hal ini disebabkan ketika perusahaan melakukan manajemen laba, ketidakpercayaan investor tidak hanya terletak pada angka laba yang dilaporkan, namun juga terhadap perusahaan secara menyeluruh, termasuk nilai buku perusahaan tersebut. Berdasar hasil penelitian tersebut maka disusun hipotesis: H 3 : Manajemen laba memperlemah kandungan informasi nilai buku 3. METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data penelitian diperoleh dari: a. Database laporan keuangan tahunan yang tersedia dalam database JSX guna memperoleh data operational income, operation cash flow, revenue, account receivable, serta net income dan total aset untuk menghitung return on asset b. Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008 sampai dengan tahun 2011, umtuk memperoleh data-data laporan keuangan yang tidak terdapat di database BEI c. Company report semua perusahaan manufaktur, untuk memperoleh data book value dan harga saham masing-masing perusahaan. 3.2 Teknik Pengambilan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2007 sampai dengan 2011. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun kriteria yang dipakai untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: a. Semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan telah mempublikasikan laporan keuangannya per 31 Desember 2007-2011 secara berturut-turut. b. Sampel yang dipilih berdasarkan kelengkapan data yang dimiliki oleh setiap perusahaan. 3.3 Variabel Penelitian dan Pengukurannya Penelitian ini menggunakan variabel manajemen laba sebagai variabel independen dan variabel kandungan informasi laba dan nilai buku sebagai variabel dependennya, serta manajemen laba sebagai variabel pemoderasi. 3.3.1 Variabel Dependen Variabel dependen yang digunkan adalah perubahan harga saham (P it ) setelah tiga bulan laporan keuangan dipublikasikan. Harga saham yang dipakai adalah harga saham akhir bulan kedua setelah laporan keuangan dipublikasikan dikarenakan untuk mencegah ketidakstabilan harga berkaitan dengan penyesuaian tambahan yang dilakukan beberapa saat pasca laporan keuangan dipublikasikan. 3.3.2 Variabel Independen Variabel independen yang digunakan yaitu: 1. Laba per lembar saham (EPS), merupakan laba bersih yang didapat dari setiap lembar saham yang dimiliki investor. 2. Nilai buku ekuitas per lembar saham (BV), merupakan klaim aktiva bersih untuk satu lembar saham. 3.3.3 Variabel Pemoderasi Variabel pemodeasi yang digunakan adalah manajemen laba. Manajemen laba diukur menggunakan model Kothari et al (2005): 239

3.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel penelitian 102 perusahaan manufaktur, tetapi ada 2 perusahaan yang tidak memiliki data lengkap, sehingga yang dianalisis 100 perusahaan. Hasil pengujian dengan menggunakan regresi dapat dilihat dalam table 1 di bawah ini. Tabel 1 Kandungan Informasi Laba dan Nilai Buku P it = α + α 1 E it + α 2 BV it + e it Variabel Koefisien Sign. E (Laba) 2.326 0.000 BV (Nilai Buku) 6.691 0.000 Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa Laba dan Nilai Buku berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa laba dan nilai buku memiliki kandungan informasi. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Kusuma (2005) dan Rahman dan Oktaviana (2010) yang juga menunjukkan bahwa laba dan nilai buku masih memiliki kandungan informasi yang berguna bagi investor. Investor dalam menentukan transaksi saham memperhatikan perubahan laba dan nilai buku. Perusahaan dengan laba yang semakin tinggi lebih disukai oleh investor. Perusahaan yang memiliki laba meningkat dinilai berkinerja semakin bagus sehingga semakin efisien dalam bekerja dan semakin sehat. Investor jangka panjang berkepentingan dengan kesehatan perusahaan. Investor memiliki risiko lebih rendah berinvestasi pada perusahaan sehat dibanding perusahaan yang kurang sehat. Investor jangka panjang menyukai perusahaan yang laba besar karena memberikan deviden semakin besar. Salah satu tujuan investor dalam berinvestasi saham adalah mendapatkan deviden. Dengan demikian terbukti bahwa investor jangka panjang mempertimbangkan informasi laba dalam keputusan investasi. Hasil pengujian earning manajemen sebagai variable pemoderasi dapat dilihat dalam table 2: Tabel 2 Hasil Regresi dengan Earning Manajemen Sebagai Variabel Pemoderasi P it = α 0 + α 1 E it + α 2 BV it + α 3 DA it *E it + α 4 DA it *BV it + it Variabel Koefisien Sig. E 1.189 0.045 BV 0.256 0.000 DA*E -3.392E-15 0.039 DA*BV 7.05E-15 0.047 Sumber: data diolah Berdasarkan Tabel 2 koefisien regresi DA*E (α 3 ) menunjukkan angka negatif signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya earning manajemen memperlemah laba dalam mempengaruhi perubahan harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor sebenarnya menyukai perusahaan yang memiliki laba semakin meningkat, tetapi dengan adanya manajemen laba menyebabkan investor kurang percaya dengan adanya peningkatan laba perusahaan tersebut. Investor kurang menyukai adanya manajemen laba, karena adanya manajemen laba menyebabkan laporan laba yang disajikan oleh perusahaan dapat menyesatkan investor dalam mengambil keputusan investasi. 240

Manajemen laba memperlemah pengaruh laba terhadap harga saham membuktikan bahwa usaha manajemen laba yang dilakukan perusahaan tidak direspon oleh investor sesuai dengan harapan perusahaan. Manajemen yang berusaha untuk memdapatkan penilaian kinerja baik oleh investor dengan melakukan manajemen laba malah menjadikan investor kurang percaya pada perusahaan sehingga manajemen laba memperlemah kandungan informasi laba. Koefisien DA*BV (α 4 ) menunjukkan angka positif signifikan. Hal ini menunjukkan bahawa dengan adanya manajemen laba memperkuat nilai buku (BV) dalam mempengaruhi harga saham. Investor menyukai perusahaan yang memiliki nilai buku semakin tinggi. Tingginya nilai buku ini merefleksikan bahwa perusahaan semakin bertumbuh. Perusahaan yang bertumbuh akan memberikan prospek baik di masa depan. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka diharapkan perusahaan ini memberikan profit yang semakin tinggi pula. Pertumbuhan perusahaan yang disertai dengan manajemen laba ternyata memperkuat informasi nilai buku (pertumbuhan perusahaan). Manajemen laba memperkuat pertumbuhan perusahaan dalam mempengaruhi harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor menyukai perusahaan yang memiliki pertumbuhan, tanpa memperhatikan apakah perusahaan melakukan manajemen laba atau tidak. Kinerja manajemen keuangan dinilai dari peningkatan harga saham, karena peningkatan harga saham meningkatkan kemakmuran pemilik usaha (pemegang saham). Semakin makmur pemilik usaha maka manajemen keuangan dinilai semakin berhasil dalam menjalankan tugasnya. Dengan latar belakang penilaian keberhasilan kinerja manajemen keuangan inilah maka manajemen keuangan termotivasi melakukan manajemen laba untuk meningkatkan harga saham. Kenaikan pertumbuhan perusahaan yang diiringi dengan manajemen laba meningkatkan harga saham perusahaan lebih besar dibanding apabila perusahaan hanya meningkatkan pertumbuhan perusahaan tanpa melakukan manajemen laba. Manajemen berusaha untuk mendapatkan penilaian baik oleh investor akan tepat melakukan manajemen laba apabila perusahaan meningkatkan nilai perusahaan. Manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan total ekuitas. Ekuitas perusahaan berasal dari modal sendiri (modal saham) dan laba yang ditahan. Peningkatan ekuitas yang paling mudah dapat dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan laba yang ditahan atau memperkecil jumlah laba yang dibagi menjadi deviden. Apabila jumlah lembar saham yang beredar relative tetap tetapi jumlah laba yang ditahan meningkat maka nilai buku perusahaan akan meningkat. Peningkatan nilai buku dengan diikuti manajemen laba, maka akan menyebabkan nilai buku semakin kuat pengaruhnya terhadap harga saham atau nilai buku memiliki nilai informasi semakin kuat/besar. Cara lain untuk meningkatkan ekuitas adalah dengan mengeluarkan saham baru right isuue). Nilai saham baru yang lebih besar debanding jumlah lembar sahamnya meningkatkan nilai buku. Perusahaan untuk menambah modal yang diperlukan dapat melakukan right issue (pengeluaran saham baru yang ke 2, 3 dst). Dengan right isuue maka ekuitas meningkat dan nilai buku meningkat. Penambahan modal kurang disarankan dengan menambah hutang. Peningkatan hutang meningkatkan resiko perusahaa. Peningkatan resiko kurang disukai investor. Apabila risiko meningkat maka investor menjual sahamnya dan apabila jumlah penjualan lebih besar relative dibanding pembeli akan menyebabkan harga saham turun. Penurunan harga saham kurang disukai investor karena menyebabkan kekayaan atau kesejahteraan investor turun. 5. KESIMPULAN Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Laba dan nilai buku memiliki kandungan informasi. Investor dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi mempertimbangkan laba dan nilai buku perusahaan. Semakin tinggi laba maka harga saham semakin tinggi, semakin tinggi nilai buku maka harga saham semakin tinggi. 2. Manajemen laba memperlemah kandungan informasi laba. Perusahaan yang memiliki laba semakin tinggi, melakukan manajemen laba akan menyebabkan perubahan laba tidak berpengaruh besar pada harga saham. 3. Manajemen laba memperkuat kandungan informasi nilai buku. Perusahaan yang memiliki nilai buku tinggi disertai manajemen laba, maka harga saham meningkat lebih tinggi. 241

5.1 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak memisahkan perusahaan yang melakukan manajemen laba (besar atau kecil) dan yang tidak melakukan manajemen laba. Hal ini menjadikan kurang tajam analisis/hasil dan kurang dapat membedakan apakah perusahaan yang melakukan manajemen laba semakin besar akan mempengaruhi prubahan harga saham semakin besar atau tidak. 5.2. Saran Untuk memperbaiki penelitian ini maka disarankan: 1. Peneliti berikutnya melakukan kategori manajemen laba tinggi dan rendah serta perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba. Dari ketiga pengkategorian ini, maka akan diperoleh kesimpulan lebih detail, jenis manajemen laba yang seperti apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memperkuat informasi nilai buku. 2. Perusahaan yang ingin meningkatkan harga saham dengan mengandalkan informasi laba, maka disarankan tidak melakukan manajemen laba, karena manajemen laba memperlemah kandungan informasi laba. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Blint Reviuer penelitian ini (baik untuk proses proposal maupun pelaporan hasil penelitian). Melalui masukkan-masukkan beliau maka penelitian ini dapat selesai lebih sempurna. Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada semua peserta seminar penelitian yang dilakukan oleh LPPM Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Terimakasih untuk masukan yang telah diberikan oleh peserta seminar penelitian tersebut, sehingga pelaporan akhir hasil penelitian dapat lebih sempurna lagi Peneliti mengucapkan terimakasih kepada LPPM UKDW yang telah mendanai penelitian ini. Semoga melalui pendanaan yang diberikan tiap tahun dapat meningkatkan kualitas peneliatian peneliti DAFTAR PUSTAKA Francis, J dan Schipper, K. (1999). Have Financial Statement Lost Their Relevance, Journal of Accounting Research, 37 (2), PP. 319 352. Habib, A. (2004). Impact of Earning Management on Value Relevance of Accounting Information: Empirical Evidence from Japan, Manajerial Finance 30 (11). Kothari, S.P., Leone, A.J, and Wesley, C.E. (2002). Performance Matched Discretionary Accruals Measures, William E. Simon Graduate Scool of Business Administration, University of Rochester. Kusuma. (2005). Dampak Manajemen Laba terhadap Relevansi Informasi Akuntansi: Bukti Empiris dari Indonesia, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.8, No. 1, Mei 2005. Ohlson. (1995). Earnings, Book Values, and Dividends in Equity Valuation, Contemporary Accounting Research Vol.11 No.2 (Spring 1995) pp 661-687. Colombia University. Pearce, Robinson. (2008). Manajemen Strategis:Formulasi, Implementasi, Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat. Rahman dan Oktaviana. (2010). Masalah Keagenan Arus Kas Bebas, Manajemen Laba, dan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi, SNA XIII 2010. Sulistyanto, Sri. (2010). Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Salemba Empat. Whedari. (2006). Pengaruh Kualitas Akrual dan Ukuran Perusahaan terhadap Relevansi Nilai antara Dividen, Nilai Buku, dan Laba, Akuntansi dan Teknologi Informasi Akuntansi, Vol.5, No.2, November 2006. Whelan dan McNamara. (2004). The Impact of Earning Management on The Value Relevanse of Earning and Book Value: A Comparison of Short Term and Long Term Discretionary Accruals, Dissertation Faculty of Business Bond University Australia. Wijayanto dan Murtini. (2009). Perbedaan Earning Manajemen pada Perusahaan Manufaktur yang Laba dan Rugi di Bursa Efek Indonesia, JRAK, Vol. 5, No.1, Februari 2009. 242