BAGIAN I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

URAIAN sebelum perubahan

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

KABUPATEN JEMBRANA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2013

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

BAGIAN I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2014 KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH KOTA LANGSA TAHUN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN I PENDAHULUAN

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pemerintah Kota Bandung yang sudah membuat laporan keuangan berdasarkan

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

[CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN] K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o B a n d u n g Page 1

PEMERINTAH KOTA BANDUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK )

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

PENJABARAN PERUBAHAN APBD

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 07 AKUNTANSI BELANJA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

Data-data,Program dan kegiatan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

LAPORAN KEUANGAN. SKPD KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 Desember 2014

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE : PER 31 DESEMBER 2014 BAB I. PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

SIFAT 1,20 1, BELANJA DAERAH 21,209,398,160 9,783,272,940 30,992,671, % 28,997,201, % 1,995,469,358

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUTAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD PEMERINTAH DAERAH

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana Penyediaan Jasa Surat Menyurat 360 Rp ,00 APBD (

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 ANGGARAN TAHUN INI

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 LAPORAN OPERASIONAL KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

KANTOR ARSIP DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KANTOR ARSIP DAERAH

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

LAPORAN REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI BANTEN

Transkripsi:

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dalam aspek pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran / Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang meliputi : 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Catatan atas Laporan Keuangan Laporan pertanggungjawaban dimaksud disusun sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintahan. Adapun maksud dari penyusunan Laporan Keuangan ini adalah : 1. Menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung selama satu periode pelaporan. 2. Menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas. 3. Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran dan kinerja keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya. Sedangkan tujuan penyusunan laporan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan : 1. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi. 2. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya. 3. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya. 1 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung atas pelaksanaan APBD Tahun 2014 adalah : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pebendaharaan Negara 3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah sebagaimana telah diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah 8. Peraturan Walikota Bandung Nomor 058 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 9. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 55 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Serta Penganggaran. 10. Peraturan Walikota Bandung Nomor 835 Tahun 2010 tentang Kebijakan Akuntasi Pemerintah Kota Bandung 2 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan BAGIAN II KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 2.1 Kebijakan Keuangan 2.2 Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan BAGIAN III KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 3.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Pelaporan Keuangan 3.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan BAGIAN IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 4.1 Pendapatan 4.2 Belanja 5.3 Pembiayaan BAGIAN V BAGIAN VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN PENUTUP 3 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

BAGIAN II KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 2.1 KEBIJAKAN KEUANGAN Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal tersebut menjadikan Keuangan Daerah merupakan salahsatu faktor penentu dalam penyelengaraan fungsi-fungsi pemerintah, pelaksanaan pembangun dan pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD. Hal Tersebut di tempuh melalui peningkatan target penerimaan daerah. Untuk belanja melakukan efisiensi terhadap Belanja Administrasi Umum dan Operasional/Pemeliharaan serta selektif dalam belanja modal serta memacu investasi pada daerah yang diprioritaskan. Untuk pembiayaan mengoptimalkan pemanfaatan sumber penerimaan daerah dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya. Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Dalam rangka menyelenggarakan pemerintah dan peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan untuk efisien, efektif dan proposional. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang menyatakan bahwa Belanja Daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah. Belanja pada dasarnya untuk membiayai kegiatan pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung yang dibiayai oleh APBD Kota Bandung tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 17.038.817.070,67,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 7.922.620.456,67,- dan Belanja Langsung sebesar Rp 9.116.196.614,-. Dari total Anggaran tahun 2015 tersebut direalisasikan sebesar Rp 15.600.550.795,-(91,55%) yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 7.578.416.684,- (95,66%) dan Belanja Langsung sebesar Rp 8.022.134.111,- (88,00%) dengan kondisi belanja tersebut diatas total diserap sebesar 91,63% 4 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

2.2 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung Tahun 2015 dipengaruhi oleh realisasi belanja. Realisasi belanja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung adalah sebesar Rp 15.600.550.795,- dari anggaran belanja sebesar Rp 17.038.817.070,67,- atau terealisasikan sebesar 91,55% adapun perincian realisasi belanja tersebut adalah sebagai berikut : a. Realisasi Belanja Operasi sebesar Rp. 15.010.905.775,- dari anggaran sebesar Rp. 16.318.817.070,67,- atau terealisasikan sebesar 92,06%, dengan perincian terdiri dari : 1. Belanja Pegawai dari Belanja Tidak Langsung, terealisasi Rp. 7.578.416.684,- dari anggaran sebesar Rp. 7.922.620.456,67,- atau terealisasi sebesar 95,66%. 2. Belanja Pegawai dari Belanja Langsung, terealisasi Rp. 821.284.000,- dari anggaran sebesar Rp. 870.800.000,- atau terealisasi sebesar 94,31%. 3. Belanja Barang/Jasa terealisasi sebesar Rp. 7.410.830.091,- dari anggaran sebesar Rp. 8.373.496.614,- atau terealisasi 88,50%. b. Realisasi Belanja Modal sebesar Rp. 589.645.020,- dari anggaran sebesar Rp. 720.000.000,- atau terealisasi 81,90%, dengan perincian terdiri dari : 1. Belanja Peralatan dan Mesin terealisasi Rp. 411.070.000,- dari anggaran sebesar Rp. 538.000.000,- atau terealisasi sebesar 76,41%. 2. Belanja Bangunan dan Gedung terealisai sebesar Rp. 178.575.020,- dari anggaran sebesar Rp. 182.000.000,- atau terealisasi sebesar 98,12%. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 pencapaian kinerja yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung berupa Program dan Kegiatan yang dapat kami sampaikan sebagai berikut : ANGGARAN REALISASI % BELANJA 17.038.817.070,67 15.600.550.795,00 91,56% BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.922.620.456,67 7.578.416.684,00 95,66% Belanja Pegawai 7.922.620.456,67 7.554.889.490,00 95,36% BELANJA LANGSUNG 9.116.196.614,00 8.022.134.111,00 88,00% Non Urusan 3.240.863.614,00 2.787.098.711,00 86,00% Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.405.363.614,00 1.135.656.742,00 80,81% 5 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 87.863.614,00 48.188.432,00 54,84% 25.000.000,00 14.493.700,00 57,97% Penyediaan jasa kebersihan kantor 105.000.000,00 96.051.550,00 91,48% Penyediaan Jasa Perbaikan peralatan kerja 18.000.000,00 7.965.000,00 44,25% Penyediaan alat tulis kantor 85.000.000,00 84.757.550,00 99,71% Penyediaan barang cetakan dan 85.000.000,00 84.679.000,00 99,62% penggandaan Penyediaan peralatan dan perlengkapan 538.000.000,00 411.070.000,00 76,41% kantor Penyediaan peralatan rumah tangga 67.500.000,00 66.102.000,00 97,93% Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 24.000.000,00 24.000.000,00 100,00% Penyediaan makanan dan minuman 90.000.000,00 90.000.000,00 100,00% Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 280.000.000,00 208.349.510,00 74,41% 900.000.000,00 837.124.744,00 93,01% Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 200.000.000,00 196.285.020,00 98,14% Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 700.000.000,00 640.839.724,00 91,55% Program peningkatan disiplin aparatur 240.500.000,00 222.231.600,00 92,40% Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 50.000.000,00 45.501.600,00 91,00% 190.500.000,00 176.730.000,00 92,77% 240.000.000,00 182.691.500,00 76,12% Pembinaan Kinerja Aparatur 240.000.000,00 182.691.500,00 76,12% Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 455.000.000,00 409.394.125,00 89,98% 147.500.000,00 129.341.925,00 87,69% Penyusunan pelaporan keuangan 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00% semesteran Penyusunan pelaporan keuangan ahir 15.000.000,00 14.962.000,00 99,75% tahun Penyusunan profil dinas 277.500.000,00 250.090.200,00 90,12% Urusan Wajib 5.875.333.000,00 5.235.035.400,00 89,10% Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Perumusan kebijakan peningkatan peran dan posisi perempuan di bidang politik dan jabatan publik Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 1.884.500.000,00 1.633.180.400,00 86,66% 85.000.000,00 75.850.000,00 89,24% 85.000.000,00 75.850.000,00 89,24% 1.047.220.000,00 900.117.400,00 85,95% Advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan 263.000.000,00 179.769.500,00 68,35% Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan (P2TP2) Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak Pengembangan Sistem Informasi Gender dan Anak 122.220.000,00 119.589.500,00 97,85% 451.000.000,00 415.645.000,00 92,16% 91.250.000,00 81.750.000,00 89,59% Pemberdayaan Lembaga yang Berbasis Gender 119.750.000,00 103.363.400,00 86,32% 6 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan di daerah Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan 327.280.000,00 323.912.000,00 98,97% 75.000.000,00 71.800.000,00 95,73% 252.280.000,00 252.112.000,00 99,93% Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan 425.000.000,00 333.301.000,00 78,42% Pembinaan organisasi perempuan 135.000.000,00 118.192.000,00 87,55% Bimbingan Manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola usaha 70.000.000,00 67.000.000,00 95,71% Pameran hasil karya perempuan dibidang pembangunan 190.000.000,00 148.109.000,00 77,95% BantuanBagi OPD Pemberdayaan Perempuan dan Anak (BPPKB Kota Bandung) Banprop Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 30.000.000,00 0,00 0,00% 3.990.833.000,00 3.601.855.000,00 90,25% Program Keluarga Berencana 1.090.833.000,00 1.041.797.000,00 95,50% Pelayanan KIE 249.225.000,00 244.875.000,00 98,25% Pembinaan Keluarga Berencana 150.000.000,00 149.738.600,00 99,83% Pengelolaan SIDUGA 365.300.000,00 344.493.800,00 94,30% Perencanaan dan Pelaporan Program KB 301.308.000,00 278.139.600,00 92,31% Pemberian penghargaan peserta KB Lestari 25.000.000,00 24.550.000,00 98,20% Program pembinaan peran serta 375.000.000,00 328.250.000,00 87,53% masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB 375.000.000,00 328.250.000,00 87,53% Program pembinaan peran serta 1.835.000.000,00 1.661.996.000,00 90,57% masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri Pembinaan Institusi Masyarakat Pengelola 384.000.000,00 383.884.000,00 99,97% KB Pertemuan Forum Pos KB Tingkat Kota 150.000.000,00 148.928.000,00 99,29% Pembinaan Petugas Lini Lapangan 916.000.000,00 914.103.150,00 99,79% Pembinaan Pemberdayaan Keluarga 385.000.000,00 215.080.850,00 55,87% Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakat Penyuluhan kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok dimasyarakat Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 115.000.000,00 115.000.000,00 100,00% 115.000.000,00 115.000.000,00 100,00% 70.000.000,00 69.998.000,00 100,00% Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi 30.000.000,00 30.000.000,00 100,00% kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah Pengembangan KRR melalui jalur sekolah 40.000.000,00 39.998.000,00 100,00% Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga 505.000.000,00 384.814.000,00 76,20% Pembinaan Kelompok Bina Keluarga 505.000.000,00 384.814.000,00 76,20% SURPLUS/DEVISIT (17.038.817.070,67) (15.600.550.795,00) 91,56% 7 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

BAGIAN III KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.1 ENTITAS AKUNTANSI / ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu Kepala Badan Pemberdyaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung sebagai entitas akuntansi menyusun pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015 berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari Lapran Realisasi APBD, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan. 3.2 BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN a. Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung, adalah basis kas untuk pengakuan belanja dan pembiayaan dalam Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam neraca. b. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran, berarti bahwa belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah. c. Basis Akrual untuk Neraca, berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas dana siakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Kota Bandung, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah d. Asas Bruto, berrati pengakuan serta pencatatannya tidak diperkenalkan secara netto, penerimaan setelah dikurangi pengeluaran pada suatu unit organisasi 3.3 BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Beberapa informasi penting yang perlu disajikan, sehubungan dengan basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut : a. Penyusunan Neraca Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung menganut Substansi mengungguli bentuk formatnya (substansi overform). b. Asas yang digunakan adalah akrual yang di modifikasi (modified, accrual basis)kas yang di modifikasi (modified cash basis). c. Periode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Neraca Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota 8 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

Bandung adalah tahun anggaran 2015 (1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015) d. Aset adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai oleh Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah ataupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. e. Kas Pecatatan Kas menggunakan asas dasar kas; Kas di bendahara dinyatakan dalam rupiah; Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil Kas Opname di masingmasing bendahara. f. Persediaan Persediaan pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota bandung adalah barang yang diperoleh dari Pembelian dan atau mutasi dari SKPD lain dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan. Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara : Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. Jenis-jenis persediaan : Persediaan Habis Pakai, adalah barang-barang yang bekas penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK. Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat digunakan berulang kali. g. Aset Tetap Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau 1 (satu) tahun untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan atau dari sitaan atau rampasan. 9 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

Kebijakan penilaian aset tetap telah mengacu pada PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa penyusunan Neraca Awal mengunakan nilai wajar pada saat penyusunan. Dalam hal penyusunan Aset Tetap, penerapan akuntansi penyusutan belum dilakukan karena kebijakan akuntansi mengenai masa manfaat aset dan metode penyusutan belum ditetapkan. 3.4 PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BERKAITAN DENGAN KETENTUAN YANG ADA DALAM STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH 3.4.1 Kebijakan Akuntansi Anggaran (1) Kebijakan akuntansi anggaran bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi anggaran mencakup definisi, pengakuan dan pengukuran / penilaian. (2) Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan Kota Bandung meliputi rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan yang diukur dalam satuan mata uang rupiah dan disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode. (3) Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja dan pembiayaan. (4) Anggaran diakui pada saat ditetapkan oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang berwenang selaku pejabat / pelaksana tugas Kepala Daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD serta pada saat anggaran dialokasikan. 3.4.2 Kebijakan Akuntansi Belanja (1) Kebijakan akuntansi belanja bertujuan untuk mengatur perlakukan akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran / penilaiain dan pengungkapan belanja. (2) Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah Kota Bandung atau sebagai penurunan aktiva dan atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintahan dalam suatu periode akuntansi. (3) Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan sebagai urusan wajib dan urusan pilihan, serta menurut fungsi dan pusat pertanggungjawaban. Penggunaan belanja dirinci berdasarkan kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja, sedangkan 10 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

pusat pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan bidang atau fungsi dan unit organisasi Pemerintah Kota Bandung. (4) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas Daerah, yang menjadi beban daerah dan pada saat SPJ disahkan. (5) Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja administrasi umum yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah pada SKPD berkenaan. (6) Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah pada SKPD berkenaan. (7) Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian / pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah. (8) Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian / pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah. (9) Belanja barang dan jasa serta belanja modal diakui pada saat aktiva atau jasa yang dibeli telah diterima dan/atau hak kepemilikannya telah berpindah. (10) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya dibukukan sebagai penambah ekuitas dana lancar (menambah pendapatan lainnya). (11) Belanja diukur dengan menggunakan mata uang rupiah pada saat terjadi pengeluaran kas. Belanja yang diukur dengan mata uang asing harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada saat terjadinya belanja. 3.4.3 Kebijakan Akuntansi Aset (1) Kebijakan akuntansi aset bertujuan mengatur perlakuan akuntansi aset meliputi definisi, pengakuan, pengukuran / penilaian dan pengungkapan aset. (2) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi / sosial dimasa depan 11 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang. Dalam pengertian ini yang dimaksud aset Pemerintah Kota Bandung tidak mencakup hutan alam, kekayaan dalam laut, maupun kandungan tambang yang belum diolah oleh Pemerintah Kota Bandung. (3) Aset disini mencakup juga aset-aset yang dikuasai Pemerintah Kota Bandung namun belum didukung dengan bukti kepemilikan formal yang sah termasuk sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Tujuannya untuk menjaga kelengkapan, keamanan, dan kelestarian aset, agar semua aset terdaftar dan terawasi. (4) Aset bersejarah tidak harus diungkap dalam neraca namun aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Nilai perolehan ataupun nilai wajar tidak harus diungkapkan, namun biaya rekonstruksi, pemeliharaan harus dibebankan sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran. (5) Suatau aset dapat diakui dan dicatat dalam akuntansi pada saat aset tersebut mempunyai manfaat ekonomi masa depan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. (6) Semua aset yang tercatat dalam neraca harus diukur nilainya dengan satuan uang rupiah. Jika terdapat aset yang dipeoleh dengan mata uang asing harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia. (7) Untuk pertanggungjawaban, aset dinilai dengan menggunakan biaya perolehan, dimana jika biaya perolehan tidak diketahui digunakan penaksiran atau nilai wajar atas biaya perolehan aset yang bersangkutan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah. (8) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau suatu konstruksi mencerminkan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat siap untuk diperguanakan. (9) Aset tidak dicatat dan tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin dipeoleh Pemerintah Kota Bandung setelah periode akuntansi berjalan. (10) Aset diakui pada saat timbulnya, diterimakan atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah. 12 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

(11) Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Pengakuan aset dalam akuntansi terjadi bersamaan dengan perolehan aset yang bersangkutan. (12) Aset diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktifitas operasi Pemerintah Kota Bandung. 13 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

BAGIAN IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 4.1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran sampai dengan 31 Desember 2015, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana tidak ada realisasi pendapatan. Realisasi Belanja sebesar Rp 15.577.023.601,- Atau 91,42% dari anggaran Tahun 2015 sebesar Rp 17.038.817.070,- sehingga terdapat defisit sebesar Rp (15.577.023.601,-). Laporan realisasi APBD pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 memperlihatkan realisasi belanja sebagai berikut : ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI 2014 BELANJA 17.038.817.070,67 15.600.550.795,00 91,56% 17.843.915.507,00 BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.922.620.456,67 7.578.416.684,00 95,66% 6.788.005.133,00 Belanja Pegawai 7.922.620.456,67 7.578.416.684,00 95,66% 6.788.005.133,00 BELANJA LANGSUNG 9.116.196.614,00 8.022.134.111,00 88,00% 11.055.910.374,00 Belanja Pegawai 870.000.000,00 821.284.000,00 94,40% 609.679.000,00 Belanja Barang dan Jasa 7.525.396.614,00 6.611.205.091,00 87,75% 8.937.841.249,00 Belanja Modal 720.000.000,00 589.645.020,00 81,89% 1.508.390.125,00 SURPLUS/(DEFISIT) (17.038.817.070,67) (15.600.550.795,00) 91,56% (17.843.915.507,00) Realisasi belanja pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung sebesar Rp. 15.600.550.795,- Atau 91,56% dari anggaran belanja tahun 2015 sebesar Rp. 17.038.817.070,- adalah merupakan kondisi realisasi balanja APBD. Kategori Belanja menurut Standar Akuntansi Pemerintah dibagi 2 (dua) yaitu Belanja Operasi dan Belanja Modal. Belanja pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung tahun anggaran 2015 akan dijelaskan senagai berikut : ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI 2014 BELANJA 17.038.817.070,67 15.600.550.795,00 91,56% 17.843.915.507,00 BELANJA OPERASI 16.318.817.070,67 15.010.905.775,00 91,99% 16.335.525.382,00 Belanja Pegawai 8.792.620.456,67 8.399.700.684,00 95,52% 7.397.684.133,00 Belanja Barang dan Jasa 7.525.396.614,00 6.611.205.091,00 87,85% 8.937.841.249,00 BELANJA MODAL 720.000.000,00 589.645.020,00 81,89% 1.508.390.125,00 Belanja Peralatan dan Mesin 538.000.000,00 411.070.000 76,41% 1.255.147.025,00 Belanja Bangunan dan Gedung 182.000.000,00 178.575.020,00 98,12% 253.243.100,00 SURPLUS/(DEFISIT) (17.038.817.070,67) (15.600.550.795,00) 91,56% (17.843.915.507,00) 14 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

4.1.1. BELANJA OPERASI Jumlah realisasi Belanja Operasi pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 15.010.905.775,- Atau 91,99%, dari anggaran belanja sebesar Rp. 16.318.017.070,67,- Belanja Operasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : ANGGARAN 2014 REALISASI 2015 % REALISASI 2014 BELANJA OPERASI 16.318.017.070,67 15.010.905.775,00 91,99% 16.335.525.382,00 BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.922.620.456,67 7.578.416.684,00 95,66% 6.788.005.133,00 Belanja Pegawai 7.922.620.456,67 7.578.416.684,00 95,66% 6.788.005.133,00 BELANJA LANGSUNG 8.395.396.614,00 7.432.489.091,00 88,53% 9.547.520.249,00 Belanja Pegawai 870.000.000,00 821.284.000,00 94,40% 609.679.000,00 Belanja Barang dan Jasa 7.525.396.614,00 6.611.205.091,00 87,85% 8.937.841.249,00 SURPLUS/(DEFISIT) (16.318.017.070,67) (15.010.905.775,00) 91,99% (16.335.525.382,00) 4.1.2. BELANJA MODAL Jumlah realisasi Belanja Modal pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 589.645.020,- atau sebesar 81,89%, dari anggaran belanja sebesar Rp. 720.000.000,- Belanja Modal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 % REALISASI 2013 BELANJA MODAL 720.000.000,00 589.645.020,00 81,89% 1.508.390.125,00 Belanja Peralatan dan Mesin 538.000.000,00 411.070.000 76,41% 1.255.147.025,00 Belanja Bangunan dan Gedung 182.000.000,00 178.575.020,00 98,12% 253.243.100,00 SURPLUS/(DEFISIT) (720.000.000,00) (589.645.020,00) 81,89% (1.508.390.125,00) 15 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

4.2. NERACA Neraca Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung menyajikan informasi mengenai posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas dana per 31 Desember 2014. Neraca Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung ditutup dengan jumlah akhir sebesar Rp 11.280.089.914,- atau naik 4,90% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp 10.727.257.803,- 4.2.1. ASET 4.2.1.1. ASET LANCAR 4.2.1.1.1. KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 0,- dapat dijelaskan sebagai berikut : KAS Kas Per 31 Desember 2015 Kas Per 31 Desember 2014 Kas pada Bendahara Pengeluaran 0 18.000 Kas per 31 Desember 2015 adalah Rp. 0,-. 4.2.1.1.2. PERSEDIAAN Persediaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 10.137.710,- dan saldo persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 110.672.958,- dapat dijelaskan sebagai berikut : PERSEDIAAN Persediaan Per 31 Desember 2015 Persediaan Per 31 Desember 2014 Saldo Persediaan 10.137.710,- 110.690.958,- Persediaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 10.137.710,- telah sesuai dengan Berita Acara Opname Persediaan tanggal 31 Desember 2015 adalah berupa barang habis pakai dengan rincian sebagai berikut : 1. Alat Tulis Kantor : Rp. 5.913.710,- 2. Cetakan : Rp. 4.224.000,- JUMLAH ASET LANCAR : Rp. 10.137.710,- 16 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

4.2.1.1.3. TANAH sebagai berikut : Tanah per 31 Desember 2015 sebesar Rp 2.353.000.000,- dapat dijelaskan TANAH TANAH PER 31 DESEMBER 2015 TANAH PER 31 DESEMBER 2014 BERTAMBAH / (BERKURANG) Tanah 2.353.000.000 2.353.000.000 0 4.2.1.1.4. PERALATAN DAN MESIN Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 7.650.001.876,- dapat dijelaskan sebagai berikut : PERALATAN DAN MESIN PERALATAN DAN MESIN PER 31 DESEMBER 2015 PERALATAN DAN MESIN PER 31 DESEMBER 2014 BERTAMBAH / (BERKURANG) Peralatan dan Mesin 7.650.001.876 7.238.931.876 411.070.000 Dalam periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 terdapat penambahan aset tetap peralatan dan mesin dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Mesin Absensi Wajah : Rp. 8.140.000,- 2. Mebeulair : Rp. 57.310.000,- 3. Pendingin Ruangan (AC Unit) : Rp. 20.680.000,- 4. Televisi : Rp. 6.710.000,- 5. Komputer PC Unit : Rp. 53.625.000,- 6. Komputer Note Book : Rp. 43.395.000,- 7. Printer : Rp. 8.800.000,- 8. Alat Bantu Keamanan Camera CCTV : Rp. 25.300.000,- 9. Foto Camera Elektronik : Rp. 18.810.000,- 10. Peralatan Computing Comman Centre : Rp. 168.300.000,- Jumlah : Rp. 411.070.000,- 4.2.1.1.5. GEDUNG DAN BANGUNAN Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 1.438.533.080,- dapat dijelaskan sebagai berikut : GEDUNG DAN BANGUNAN GEDUNG DAN BANGUNAN PER 31 DESEMBER 2015 GEDUNG DAN BANGUNAN PER 31 DESEMBER 2014 BERTAMBAH / (BERKURANG) Gedung dan Bangunan 1.438.533.080 1.438.533.080 0 Dalam periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 tidak terdapat penambahan aset tetap gedung dan bangunan. 17 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

4.2.1.1.6. JALAN, JARINGAN DAN INSTALASI sebagai berikut : Instalasi per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 76.934.000,- dapat dijelaskan INSTALASI INSTALASI PER 31 DESEMBER 2015 INSTALASI PER 31 DESEMBER 2014 BERTAMBAH / (BERKURANG) Instalasi 76.934.000 76.934.000 0 4.2.1.1.7. ASET TETAP LAINNYA Aset tetap lainnya per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 240.575.020,- dapat dijelaskan sebagai berikut : ASET TELAP LAINNYA ASET TELAP LAINNYA PER 31 DESEMBER 2015 ASET TETAP LAINNYA PER 31 DESEMBER 2014 BERTAMBAH / (BERKURANG) Aset Tetap Lainnya 240.575.020 62.000.000 178.575.020 Aset tetap lainnya yang ada di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung adalah berupa buku-buku perpustakaan dan penambahannya pada tahun anggaran 2015 adalah aset tetap lainnya berupa renovasi gedung dan bangunan sebagai berikut : 1. Renovasi Bedung BPPKB dan UPT P2TP2A : Rp. 178.575.020,- Jumlah : Rp. 178.575.020,- 4.2.1.1.8. AKUMULASI PENYUSUTAN Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 3.899.330.386,- dapat dijelaskan sebagai berikut : ASET TELAP LAINNYA AKUMULASI PENYUSUTAN PER 31 DESEMBER 2015 AKUMULASI PENYUSUTAN PER 31 DESEMBER 2014 BERTAMBAH / (BERKURANG) Aset Tetap Lainnya 3.899.330.386 0 (3.899.330.386) Akumulasi Penyusutan di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung adalah berupa Barang-barang Inventaris yang telah lama masa pakainya, rusak berat, hilang dan lainnya 18 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

4.2.2. KEWAJIBAN 4.2.2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 4.2.2.1.1. UTANG BEBAN Kewajiban sebesar Rp. 185.073.595,- adalah utang beban Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung per 31 Desember 2015 adalah dapat dijelaskan sebagai berikut : KEWAJIBAN JANGKA PENDEK TAHUN 2015 TAHUN 2014 utang Beban 185.073.595 0 utang beban Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung per 31 Desember 2015 sebagaimana tertera dalam dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tunjangan Penghasilan PNS Bulan Desember 2015 : Rp. 180.422.660,- 2. Jasa Listrik PLN Bulan Desember 2015 : Rp. 3.903.495,- 3. Jasa Air PDAM Bulan Desember 2015 : Rp. 126.500,- 4. Jasa Telepon Kantor Bulan Desember 2015 : Rp. 620.940,- Jumlah : Rp. 185.073.595,- 4.2.2.1.2. KEWAJIBAN UNTUK DIKONSOLIDASIKAN Kewajiban untuk dikonsolidasikan sebesar Rp. 15.600.532.795,- per 31 Desember 2015 adalah dapat dijelaskan sebagai berikut : KEWAJIBAN JANGKA PENDEK TAHUN 2015 TAHUN 2014 Kewajiban untuk dikonsolidasikan 15.600.532.795 18.000 4.2.2.2. EKUITAS 4.2.2.2.1. KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Ekuitas Dana Investasi per 31 desember 2015 pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung adalah sebesar Rp. 8.245.032.770,- Dapat dijelaskan sebagai berikut : EKUITAS DANA TAHUN 2015 TAHUN 2014 Kewajiban dan Ekuitas Dana 7.915.755.090 11.280.089.914 19 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

4.2.3. KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Kewajiban dan Ekuitas Dana terdiri dari Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 0,- Aset Lancar sebesar Rp. 10.137.710,- Aset Tetap Rp. 7.859.713.590,- Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp. 185.073.595,- dan Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana sebesar Rp 7.869.851.300,- 20 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

BAGIAN V PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN SKPD Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah membawa dampak terhadap perubahan struktur organisasi pada Badan Pembedayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung yaitu dengan lahirnya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung. 5.1. Susunan Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Struktur Organisasi Lembaga Teknik Daerah Kota Bandung, Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung terdiri dari : a. Kepala Badan b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Keuangan dan Program c. Bidang Pemberdayaan Perempuan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pemberdayaan & Partisipasi Peran Serta Masyarakat & Organisasi Perempuan 2) Sub Bidang Perlindungan Hak Perempuan & Anak d. Bidang Pengendalian KB & Kesehatan Reproduksi, terdiri dari : 1) Sub Bidang Perlindungan Kesehatan Reproduksi 2) Sub Bidang Informasi Keluarga e. Bidang Ketahanan & Pemberdayaan Keluarga, terdiri dari : 1) Sub Bidang Ketahanan & Pemberdayaan Ekonomi Keluarga 2) Sub Bidang Pelembagaan Keluarga Kecil f. Jabatan Fungsional g. UPT P2TP2 1) Sub Bagian Tata Usaha 21 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

STRUKTUR ORGANISASI BPPKB KOTA BANDUNG 5.2. Keadaan Pegawai Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pemberdayan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung, keadaan sampai dengan Desember 2014 sebanyak 87 orang, dengan rincian sebagai berikut : a. Struktural : 15 orang b. Fungsional PKB : 40 orang c. PLKB : 3 orang d. Pelaksana : 23 orang 22 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014

BAGIAN VI PENUTUP Catatan Atas laporan Keuangan (CALK) merupakan salah satu bagian dari Laporan Keuangan APBD Kota Bandung Tahun 2015, disusun dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Namun demikian, Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) ini tetap disusun dengan mengungkapkan beberapa penjelasan terhadap Laporan Keuangan secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun hanya manajemen entitas pelaporan. Semoga dengan tersusunnya Catatan Atas Laporan Keuangan ini dapat memberikan penjelasan dan informasi yang berguna sebagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung. Bandung, 31 Desember 2015 Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Hj. SITI MASNUN SAMSIATI, SH. Pembina Utama Muda NIP. 19581130 198503 2 001 23 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG 2014