PEMODELAN AKUIFER AIR TANAH UNTUK MASYARAKAT PESISIR LINGKUNGAN BAHER KABUPATEN BANGKA SELATAN. Mardiah 1, Franto 2

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI DAN PEMODELAN AIR TANAH DI PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG

ANALISIS POTENSI AIR TANAH DI KELURAHAN IMOPURO METRO DENGAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN METODE RESTY

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

PEMETAAN ZONASI AKUIFER AIR TANAH UNTUK SUMBER AIR BERSIH MASYARAKAT DESA BALUNIJUK

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.2, (2017) ( X Print) B-29

Bayu Suhartanto, Andy Pramana,Wardoyo, M. Firman, Sumarno Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Bengkulu, Bengkulu

, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-10

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENGETAHUI POTENSI AIRTANAH DI DAERAH BEJI KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

POTENSI ENDAPAN TIMAH SEKUNDER DI DAERAH KECAMATAN SIJUK, KABUPATEN BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

PENGUKURAN TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) UNTUK PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAYA. Oleh:

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

ANALISIS DATA INVERSI 2-DIMENSI DAN 3-DIMENSI UNTUK KARAKTERISASI NILAI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR SUMBER AIR PANAS KAMPALA

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

IDENTIFIKASI ZONA SESAR OPAK DI DAERAH BANTUL YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

FOTON, Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

METODE EKSPERIMEN Tujuan

POLA SEBARAN AKUIFER DI DAERAH PESISIR TANJUNG PANDAN P.BELITUNG

Identifikasi Bidang Patahan Sesar Lembang dengan Metode Electrical Resistivity Tomography untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Longsor

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

DETEKSI KEBERADAAN AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN SOFTWARE IP2Win DAN ROCKWORK 2015

BAB 4 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

IDENTIFIKASI JENIS BATUAN BAWAH PERMUKAAN SEBAGAI KAJIAN AWAL PERENCANAAN PEMBUATAN PONDASI BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS

DAFTAR ISI. BAB II. GEOLOGI REGIONAL...12 II.1. Geomorfologi Regional...12 II.2. Geologi Regional...13 II.3. Hidrogeologi Regional...16.

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Abstrak

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

PENERAPAN METODE RESISTIVITAS UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBAB RAWAN LONGSOR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI BRANTAS KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Interaksi antara air tanah dengan struktur geologi

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

BAB IV GEOLOGI PANTAI SERUNI DAERAH TAPPANJENG. pedataran menempati sekitar wilayah Tappanjeng dan Pantai Seruni. Berdasarkan

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

ANALISIS AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

Optimalisasi Desain Parameter Lapangan Untuk Data Resistivitas Pseudo 3D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITY UNTUK PENDUGAAN SEBARAN INTRUSI AIR LAUT DI KELURAHAN KLEGO KOTA PEKALONGAN

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TANAH PASIR TERHADAP NILAI RESISTIVITAS PADA MODEL FISIK DENGAN METODE GEOLISTRIK

SURVAI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI DESA BANJAR SARI, KEC. ENGGANO, KAB.

Oleh : Dedi Setiono*, Henarno Pudjihardjo*, Wahju Krisna* (corresponding

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TANAH PASIR TERHADAP NILAI RESISTIVITAS PADA MODEL FISIK DENGAN METODE GEOLISTRIK

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

PROSPEK DAN POTENSI AIR TANAH DI DAERAH LAPANGAN GOLF BADDOKA KOTA MAKASSAR BERDASARKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITY

Marjuni 1, Sri Cahyo Wahyono 1, Simon Sadok Siregar 1

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan

IDENTIFIKASI AIRTANAH ASIN BERDASARKAN PENDUGAAN GEOLISTRIK DI PESISIR KOTA CILACAP JAWA TENGAH

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

*

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015, mulai dari pukul

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DAERAH KEPULAUAN SERUI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

ANALISIS DAERAH RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR BERDASARKAN ZONA WATER CONTENT DI DESA OLAK ALEN KECAMATAN SELOREJO, BLITAR

INVESTIGASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH RAWAN GERAKAN TANAH JALUR LINTAS BENGKULU-CURUP KEPAHIYANG. HENNY JOHAN, S.Si

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup di muka bumi. Makhluk hidup khususnya manusia melakukan

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT PADA AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS 2D STUDI KASUS SURABAYA TIMUR

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

PEMODELAN AKUIFER AIR TANAH UNTUK MASYARAKAT PESISIR LINGKUNGAN BAHER KABUPATEN BANGKA SELATAN Mardiah 1, Franto 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Bangka Belitung Abstrak Keterbatasan mata air tanah dan sebarannya yang tidak merata disetiap tempat menjadi persoalan utama. Perkembangan teknologi dapat membantu menanggulangi berbagai masalah berkenaan dengan air sebagai kebutuhan pokok kehidupan, salah satunya dengan cara memetakan dan menginterpretasi keberadaan mata air tanah melalui prediksi keberadaannya dihubungkan dengan litologi atau jenis batuan yang terkandung didalamnya. Dari data-data inilah diharapkan nantinya dapat memberikan gambaran nyata akan keterdapatan akuifer ( lapisan penyimpan air tanah) untuk mencukupi kebutuhan masyarakat terutama diwilayah pesisir, dimana sulit sekali mendapatkan sumber air tawar karena impasan air asin dari lautan. Metode pemetaan akuifer ini menggunakan alat geolistrik dengan metode wenner dimana dapat diinterpretasikan pemodelan akuifer air tanah daerah penelitian. Hasil analisis data sekunder dan primer yang berupa data resistivitas batuan. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi dapat membantu menanggulangi berbagai masalah berkenaan dengan air sebagai kebutuhan pokok kehidupan, salah satunya dengan cara memetakan dan menginterpretasi keberadaan mata air tanah melalui prediksi keberadaannya dihubungkan dengan litologi atau jenis batuan yang terkandung Akuifer adalah lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air, melalui akuifer inilah air tanah dapat diambil. Air tanah atau air bawah permukaan adalah batasan yang digunakan didalamnya. Dari data-data inilah diharapkan nantinya dapat memberikan gambaran nyata akan keterdapatan akuifer (lapisan penyimpan air tanah) untuk mencukupi kebutuhan masyarakat terutama di wilayah pesisir, dimana sulit sekali mendapatkan sumber air tawar karena impasan air asin dari lautan. untuk menggambarkan semua air yang diketemukan dibawah permukaan tanah. Keberadaan air tanah dikontrol oleh sejarah dan kondisi geologi, deliniasi dan kondisi batas tanah dan formasi batuan disuatu

wilayah dimana mengalami perkolasi. Faktor lain yang berpengaruh adalah aktivitas dan iklim lingkungan sekitarnya, baik secara alami maupun dipengaruhi oleh manusia.aliran air tanah secara alami dapat berlangsung dalam zona jenuh (saturated zone) maupun dalam zona tidak jenuh (unsaturaed zone). Proses pengaliran pada zona tidak jenuh dapat berlangsung akibat perbedaan tekanan, perbedaan kadar lengas tanah, tekanan kapiler maupun akibat pengisapan oleh akar tumbuhan (root water uptake). Persamaan dasar aliran air tanah GEOLOGI DAERAH Litologi pada daerah telitian berupa endapan alluvial terdiri dari pasir kuarsa dengan kandungan dominan mineral kuarsa di interpretasikan merupakan hasil pelapukan batuan sekitar, Morfologi daerah penelitian terdiri dari daerah pantai dan diturunkan dari hukum kekekalan massa dan hubungan konstitutif gerakan air tanah yang dikenal sebagai hukum Darcy.Aliran arus listrik di dalam batuan/mineral dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara elektrolitik, dan konduksi secara dielektrik. Konduksi secara elektronik terjadi jika batuan/mineral mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan/mineral tersebut oleh elektronelektron bebas itu. dataran rendah, proses dominan adalah denudasional. Struktur geologi tidak ditemukan, tetapi dilihat dari pola aliran sungai secara regional maka berpola subtrellis. Gambar 1. Litologi daerah telitian berupa pasir kuarsa

Data geologi yang dibutuhkan berupa peta geologi lembar Kabupaten Bangka. Berdasarkan Peta Geologi, jenis tanah yang masuk di wilayahdas Blega dipengaruhi oleh letaknya yang dekat dengan wilayah pantai danperbukitan yang bergelombang.data yang diperoleh dari hasil pengukuran geolistrik, berupa besarnya nilaihambatan (R), spasi antar elektroda (a) dan jarak antara elektroda arus dan elektrodapotensial dalam meter, dapat ditentukan letak datum point dan jumlah datum point.data yang dimasukan dalam analisa adalah jarak datum point, spasi antarelektroda (a), faktor spasi (n) dan nilai resistivitas semu (ρa), data-data tersebutdimasukan kedalam software Res2Dinv untuk mengetahui besarnya tahanan jenissebenarnya.gambaran kondisi bawah permukaan dapat diperoleh dari interpretasi data yangdilakukan dengan melihat adanya perbedaan tahanan jenis batuan hasil inversi dataresistivitaas. Dari hasil inversi data resistivitas dapat dibuat batas lapisan tanahdengan melihat adanya kecenderungan warna yang mengindikasikan nilai resistivitas. Gambar 2. Lokasi Geolistrik

Dilihat dari citra satelit didapat berupa interpretasi foto udara dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa dijumpai keterkaitan antara kisaran nilai spektral, lebar daratan pulau kecil, jenis batuan serta vegetasi yang dominan diketahui berkorelasi dengan resistensi terhadap pelapukannya. Berdasarkan hasil analisis bahwa pantai lingkungan Baher merupakan satuan lahan dataran pasang surut berawa dibelakang pantai dengan sedimen halus serta bervegetasi rawa terbuka dan rendah serta ditumbuhi rumput-rumputan, sedangkan dari bentuk pantainya atau secara fisiografisnya masuk dalam kelompok datar sampai cekung dengan kelerengan agak datar (<3%). Bentuk pantai dapat diinterpretasi secara langsung dari citra penginderaan jauh. Bentuk pantai dapat dibedakan menjadi empat yaitu lurus, cekung, cembung, dan bergelombang. Dari informasi bentuk pantai dapat diinterpretasi lebih detail sehingga secara tidak langsung dapat diperoleh informasi keterjalan pantainya. Keterjalan pantai dapat dibedakan menjadi tiga yaitu terjal, landai, dan datar. Contoh bentuk pantai dan keterjalan pantai lihat (Gambar 3). Gambar 3. Bentuk Pantai di Daerah Telitian Hasil Penelitian Morfologi lokal daerah pendugaan ini berupa daerah pantai dengan ditumbuhi pohon-pohon serta semak-semak dan terdapat banyak aktifitas penambangan,

namun tingkat kelembaban cukup rendah dikarenakan intensitas sinar matahari di daerah ini cukup tinggi. Pada waktu pengambilan data tidak terjadi hujan, sehingga akurasi data dapat diperoleh secara akurat, tetapi dikarenakan daerah telitian merupakan daerah pantai pasang surut sehingga terjadi error pada saat interpretasi data. Hasil interpretasi geolistrik di daerah ini menunjukkan indikasi pengaruh keberadaan air asin (air laut) hingga kedalaman 12 m, dengan kandungan tanah berpasir dengan ukuran butir yang relatif sedang sangat kasar, ditandai dengan distribusi nilai resistivitas berkisar 0,0449 Ωm 29,1 Ωm (Gambar 4) dengan litologi endapan pasiran dengan ukuran pasirsedang sampai dengan pasirsangat kasar. Gambar 4. Hasil Geolistrik Lintasan 1 Metode Wenner Gambar 5. Hasil Geolistrik Lintasan 1 Metode Schlumberger

Hasil interpretasi geolistrik pada lintasan 2 menunjukkan indikasi terdapat akuifer air tanah pada kedalaman 9 m, dengan kandungan tanah berpasir dengan ukuran butir yang relatif sedang sangat kasar, ditandai dengan distribusi nilai resistivitas berkisar 2Ωm 79Ωm (Gambar 5.) dengan litologi endapan pasiran dengan ukuran pasirsedang sampai dengan pasirsangat kasar. Gambar 6. Hasil Geolistrik Lintasan 2 Metode Wenner Gambar 7. Hasil Geolistrik Lintasan 2 Metode Schlumberger

Kesimpulan: Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sebaran lapisan litologi didaerah penelitian menunjukkan litologi meliputi lapisan alluvial yang cukup luas dan tebal terdiri dari hasil rombakan sungai dan pantai berupa endapan pasir kuarsa yang tebal. 2. Dari data geolistrik dapat diinterpretasikan bahwa jenis akuifer daerah penelitian adalah lapisan yang tidak dapat menyimpan maupun meloloskan air tanah dikarenakan sifat yang lepas antar butirannya. 3. Data pengamatan nilai resistivity litologi daerah telitian didapat bahwa dari 2 titik pengamatan 1, air tanah yang ada mengandung air asin dikarenakan adanya intrusi air laut sedangkan pada titik pengamatan 2 air tanah cenderung baik. 4. Pada titik pengamatan 1 didapat air tanah pada lapisan alluvial dengan kedalaman 3 meter sedangkan pada titik pengamatan ke 2 didapat lapisan yang mengandung air tanah pada kedalaman 9 meter.

DAFTAR PUSTAKA Aryanto. 2010. Geolistrik. http://aryanto.blog.uns.ac.id. Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 303 hlm. Diferensi Hingga dan Metode Karakteristik. Beta Offset. Yogyakarta. Triatmodjo, Bambang. 2006. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta. Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Air. 2008. Fokusmedia. Bandung. Hendayana, Heru. 1994. Metode Resistivity Untuk Eksplorasi Air Tanah. Jurusan Teknik Geologi. Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Kodoatie, R. 2010. Tata Ruang Air. Andi Ofset. Yogyakarta. 538 hlm. Rolia, Eva. 2002. Studi Air Tanah Di Daerah Pesisir Teluk Lampung Dengan Metode Geolistrik. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Seyhan, Ersin. 1990. Dasar-Dasar Hidrologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 380 hlm. Simoen, Sunarso. 1980. Diktat Kuliah Geohidrologi. Jurusan Teknik Geologi. Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Simoen, Sunarso. 2000. Geolistrik Suatu Teknik Geofisika Untuk Penyelidikan Bawah Permukaan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Sosrodarsono, Suyono. 2006. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradnya Paramita. Jakarta. Tood, David Keith. 1980. Groundwater Hidrology. California. 535 hlm. Triatmadja, Radianta. 2009. Model Matematik Teknik Pantai Menggunakan