HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR,SEMARANG.

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK REMAJA DI SMK SEPULUH NOPEMBER SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR, SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

BAB I PENDAHULUAN. 70% penduduk Indonesia (Salawati dan Amalia, 2010). Dari analisis data Susenas tahun 2001 diperoleh data umur mulai merokok kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

Keywords: Smoking Habits of Students, Parents, Friends, Ads

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu kebiasaan masyarakat saat ini yang dapat di temui hampir

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI LAKI DI DESA CENDONO KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Merokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah dianggap

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. membuktikan secara tuntas bahwa konsumsi rokok dan paparan terhadap asap rokok berbahaya

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dapat menimbulkan kematian (Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia, 2011). World Health Organization (WHO)

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ORANG TUA DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK REMAJA KELAS VIII DI SMP PGRI BATURRADEN

KARYA TULIS ILMIAH PERSEPSI ORANG TUA TENTANG ANAK PEROKOK DINI. Di RW 01 Dusun Kidul Kali Desa Purbosuman Kec Ponorogo Kab.

Diajukan Oleh: AYU ANGGARWATI F

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Sekitar 5 juta orang mati

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

SKRIPSI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN EDUKASI TENTANG ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA USIA TAHUN

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI WILAYAH KELURAHAN MLILIR KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN MADIUN PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia. Kebiasaan

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI ALKOHOL PADA ANAK USIA REMAJA DI DESA BULUDE SELATAN KABUPATEN TALAUD

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

PERBEDAAN PERSEPSI MEROKOK ANTARA SISWA PUTRA SD (KELAS IV-VI) DENGAN ORANG TUA MEROKOK DAN TIDAK MEROKOK

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rokok meningkat secara pesat dari tahun ke tahun, Indonesia

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014


HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PERSEPSI REMAJA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA DI BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan

cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa. Remaja (adolescence) dalam bahasa inggris,

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Lusia Salmawati, Rasyika Nurul, Febrina D.: 18-26) 18

BAB 1 : PENDAHULUAN. negara yang perlu dididik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Remaja nantinya diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemungkinan sebelas kali mengidap penyakit paru-paru yang akan menyebabkan

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK KASATRIAN SOLO KARTASURA SUKOHARJO

PENELITIAN PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERNIKAHAN DINI. Di Desa Baosan Kidul dan Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MENGENAI KEBIASAAN MEROKOK PADA SISWA-SISWI KELAS 4-6 SDN X DI KOTA BANDUNG,

PERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DI YOGYAKARTA. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya. menunjang kesehatan seseorang (Riyanti, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK

Transkripsi:

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII Manuscript OLEH : Ayu Puspitasari G2A009026 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2013

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII Ayu Puspitasari 1, Amin Samiasih, SKp. Msi.Med 2, Budi Santosa, SKM. Msi.Med 3 Abstrak Kebiasaan merokok tidak hanya ditemukan pada orangtua atau orang dewasa saja, namun kebiasaan merokok juga dapat ditemukan pada remaja. Komnas Perlindungan Anak Indonesia menyebutkan prevalensi merokok mencapai 67,4 persen laki-laki dan 4,5 persen wanita. Prevalensi perokok menurut usia dan gender pada kelompok usia 15 sampai 24 tahun, mencapai 51,7 persen. Perilaku merokok dipengaruhi oleh lingkungan dan individu. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan persepsi terhadap lingkungan perokok dengan perilaku merokok pada anak di Kelurahan Sawah Besar RW VII. Rancangan penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar RW VII ditemukan sebanyak 111 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah roporsional random sampling dengan jumlah 87 anak. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar persepsi terhadap lingkungan perokok adalah kategori baik (62,1%), yang merokok sebanyak 8,0%. Ada hubungan yang bermakna antara persepsi lingkungan perokok dengan perilaku merokok pada anak di Kelurahan Sawah Besar RW VII. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diharapkan orang tua yang memiliki anak usia sekolah dapat lebih mengontrol dan mengawasi pergaulan anaknya serta memberikan bimbingan dan contoh yang baik untuk anaknya. Kata Kunci : Persepsi Lingkungan, Perilaku Merokok THE CORRELATION OF PERCEPTION TO THE SMOKERS ENVIRONMENTAL WITH SMOKING BEHAVIOR IN CHILDREN AT SAWAH BESAR RW VII Abstract Smoking habits are not only found in the parents or adults only, but smoking can also be found on the teen. Indonesian Child Protection Commission mentions smoking prevalence reached 67.4 percent of men and 4.5 percent of women. Smoking prevalence by age and gender in the age group 15 to 24 years, reaching 51.7 percent. Smoking behavior is influenced by the environment and the individual. Based on these conditions, the purpose of this study was to determine correlation of perception of the smokers environment with smoking behavior in children at Sawah Besar RW VII. The research design was a analytic survey with cross sectional approach. The population study was primary school age children in the Sawah Besar village RW VII as many as 111 children. The sampling technique used was proporsional random sampling with 87 children. The results showed the majority of smokers perception of the environment was good category (62.1 %), the smokrd as much as 8.0 %. There is a significant correlation between smoker environmental perceptions with smoking behavior in children at Sawah Besar RW VII. Based on these results it is expected that parents who have school-age children can better control and monitor their children socially as well as provide guidance and good example for his son. Keywords : Environmental Perception, Smoking Behavior 1

PENDAHULUAN Berdasarkan data WHO produk tembakau atau rokok telah meracuni dan membunuh 4 juta penduduk dunia setiap tahunnya, selain itu merokok juga bertanggung jawab terhadap kematian satu dari lima orang. Rokok masih menjadi polemik di masyarakat hingga saat ini. Berbeda dengan negara maju dan negara tetangga lainnya, pengendalian tembakau di Indonesia terbilang kurang berhasil. Kenyataan ini diperjelas dengan temuan dari Global Adult Tobacco Survey (2011) yang menyatakan bahwa sebanyak 61,4 juta orang dewasa di Indonesia yang masih merokok. Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan prevalensi merokok mencapai 67,4 persen laki-laki dan 4,5 persen wanita. Perokok pria dan wanita ini mencapai 36,1 persen dari komposisi penduduk atau ada sekitar 61,4 juta penduduk yang mengonsumsi tembakau. Prevalensi perokok menurut usia dan gender pada kelompok usia 15 sampai 24 tahun, mencapai sebanyak 51,7 persen. Ini termasuk anak-anak dan remaja kelompok usia 15 hingga 18 tahun. Sebagai salah satu contoh yang paling baru di pemberitaan media masa, terdapat seorang balita berumur 2,5 tahun dari Jember, Jawa Timur yang menghabiskan rokok 2 bungkus per hari. Selain itu, ada juga anak balita serupa yang berdomisili di Sukabumi dan di Garut, Jawa Barat (Kompas.com, 2012). Data Biro Pusat Statistik (SUSENAS) menunjukkan jumlah perokok pemula usia 5-9 tahun meningkat tajam dari 0,4% (2001) menjadi 2,8% (2004). Trend perokok pemula pada usia 10-14 tahun pun meningkat tajam, dari 9.5% (Susenas, 2001) menjadi 17.5% (Riskesdas, 2010). Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada anak dan remaja. Secara umum menurut Kurt Lewin (dalam Syah, 2008). bahwa perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri, juga disebabkan faktor lingkungan. Pengaruh lingkungan dari teman sebaya juga memberi peran yang sangat besar terhadap perkembangan 2

kepribadian anak dan remaja termasuk salah satunya adalah perilaku merokok. Menurut Ahmadi (2004) faktor lingkungan merupakan faktor penting yang mempengaruhi perilaku dan perkembanga anak. Lingkungan sekitar menjadi dunia tempat anak dapat melakukan sosialisasi dengan nilai yang berlaku, bukan lagi nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa, melainkan oleh teman seusianya, dan tempat dalam rangka anak mulai menemukan jati dirinya. Namun apabila nilai yang dikembangkan dalam kelompok sebaya adalah nilai negatif, maka akan menimbulkan bahaya bagi perkembangan jiwa anak (Kartono, 2006). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Sawah Besar RW VII ditemukan sebanyak 111 anak yang besekolah SD. Berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar ditemukan 8 anak (7,21%) yang mempunyai kebiasaan merokok. Hasil wawancara dengan 8 anak yang merokok tersebut semuanya (100%) ditemukan bahwa kebiasaan merokok ini mereka dapat dari keikutsertaannya selama bergaul dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Pengakuan 8 anak tersebut (100%) adalah di lingkungan perokok yaitu orangornag dewasa yang mengkonsumsi rokok seringkali menawarkan rokok kepada dirinya dan mengatakan jika dirinya merokok maka anak-anak sebayanya akan takut pada dirinya. METODOLOGI Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan analisis korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah belah lintang (Cross Sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar RW VII ditemukan sebanyak 111 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random samplin yang berjumlah 87 anak. 3

HASIL PENELITIAN Responden penelitian adalah anak-anak di Kelurahan Sawah besar RW VII dengan jumlah 87 anak. Rerata umur responden adalah 8,85 tahun umur termuda adalah 6 tahun dan umur tertua adalah 11 tahun. Tabel 1 Distribusi frekuensi persepsi lingkungan perokok di Kelurahan Sawah Besar RW VII tahun 2013 Persepsi Frekuensi Persentase (%) Persepsi baik Persepsi tidak baik 54 33 62,1 37,9 Jumlah 87 100 Berdasarkan tabel 1dapat diketahui bahwa sebagian besar persepsi terhadap lingkungan perokok adalah kategori baik yaitu sebanyak 54 orang (62,1%). Tabel 2 Distribusi frekuensi perilaku merokok pada anak SD di Kelurahan Sawah Besar RW VII tahun 2013 Perilaku merokok Frekuensi Persentase (%) Tidak merokok Merokok 79 8 90,8 9,2 Jumlah 87 100 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa anak usia sekoah dasar di Kelurahan Sawah Besar RW VII sebagian besar tidak merokok yaitu sebanyak 79 orang (9,2%). Tabel 3 Hubungan persepsi lingkungan perokok dengan perilaku merokok anak di Kelurahan Sawah Besar RW VII tahun 2013 Persepsi lingkungan Persepsi baik Persepsi tidak baik Tidak merokok 54 25 Perilaku merokok % Merokok % 100 75,8 0 8 0,0 24,2 Total % p value 54 33 100 100 Jumlah 79 90,8 8 8,0 87 100 0,000 4

Berdasarkan hasil uji statistik non parametrik dengan uji Fisher exact didapatkan nilai p sebesar 0,000 < (0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi lingkungan perokok dengan perilaku merokok pada anak di Kelurahan Sawah Besar RW VII. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa sebagian besar persepsi terhadap lingkungan perokok adalah kategori baik yaitu 62,1%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa anak usia sekoah dasar di Kelurahan Sawah Besar RW VII yang merokok sebanyak 9,2% dan sebagian besar tidak merokok yaitu sebanyak 90,8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang persepsi lingkunganya baik seluruhnya tidak merokok (100,0%), sementara responden yang persepsi lingkungannya tidak ditemukan yang merokok sebesar 24,2%. Berdasarkan hasil uji Fisher exact didapatkan nilai p sebesar 0,000 < (0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi lingkungan perokok dengan perilaku merokok pada anak di Kelurahan Sawah Besar RW VII. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Komalasari dan Helmi (2000) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja. Berdasarkan hasil korelasi didapatkan nilai r sebesar 0,366 dengan nilai p sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara lingkungan dengan perilaku merokok. PENUTUP Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa Ada hubungan yang bermakna antara persepsi lingkungan perokok dengan 5

perilaku merokok anak di Kelurahan Sawah Besar RW VII dengan nilai p = 0,000. Berdasarkan hasil tersebut maka disarankan kepada anak hendaknya dapat menjaga diri dengan memilih pergaulan yang baik dan tidak mudah terjerumus kedalam tindakan yang salah seperti perilaku merokok. Orang tua yang memiliki anak usia sekolah diharapkan dapat lebih mengontrol dan mengawasi pergaulan anaknya serta memberikan bimbingan dan contoh yang baik untuk anaknya. 1 Ayu Puspitasari : Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang 2 Amin Samiasih, SKp. Msi.Med: Dosen Kelompok Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang 3. Budi Santosa, SKM. Msi.Med: Dosen Kelompok Keilmuan Analis Kesehatan Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang KEPUSTAKAAN Depkes RI (2009). Advokasi Sebagai Alat Perubahan. Pusat Kesehatan Kerja, Jakarta. Fatimah, N. (2010) Hubungan terpaan iklan produk rokok di televisi dan tingkat konformitas kelompok sebaya terhadap kecenderungan perilaku merokok. Semarang: FISIP UNDIP. Kartono, K. (2006). Psikologi perkembangan suatu pendekatan. sepanjang rentang kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Komalasari, D. & Helmi. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Yogyakarta. Diambil Pada Tanggal 10 januari 2013. Lee E & Tak Y. (2005). Peer and parental influences on adolescent smoking. Jurnal Taehan Hakhoe Kanho Chi. 2005 Juni; 35 (4) :694-700. Department of Nursing, Jinju Health College, Korea. Notoatmodjo, S. (2003). Promosi kesehatan : Teori dan aplikasi. Cetakan ke-2. Jakarta: Rineka Cipta. Riskesdas. (2010). Riset Kesehatan Dasar (RIskesdas). Jakarta : Depkes Syah, T. (2008). Merokok Dan Masalahnya, www.yahoo.co.id. Tanggal 1 Januari 2013. 6

PERNYATAAN PERSETUJUAN MANUSCRIPT DENGAN JUDUL HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan Semarang, Oktober 2013 Pembimbing I Amin Samiasih, SKp. Msi.Med. Pembimbing II Budi Santosa, SKM. Msi.Med. 7