III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

II. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODOLOGIPENELITIAN

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

II. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

Teknik Isolasi Bakteri

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

Transkripsi:

20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan identifikasi bakteri Escherichia coli, serta analisis perhitungan jumlah bakteri menggunakan colony counter dilakukan di Laboratorium Biomassa, Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu gelas kimia, gelas ukur, gelas erlenmeyer, pipet tetes, spatula, tabung reaksi, tabung durham, jarum ose, cawan petri, bunsen, mikroskop cahaya Carl Zeiss Axio imager A1, autoclave Hirayama HV-25L, Laminar air flow Esco, incubator Memmer-Germany/INCO2, magnetic stirer, neraca digital Wiggen Houser, mikropipet, dan colony counter Schuett Biotec-De Count. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah air di sekitar Laboratorium Biomassa, bakteri Escherichia coli murni lisensi ATCC (American Type Culture Collection) Remel Culti-Loop di bawah naungan Remel Inc USA, Brilliant Green

21 Lactosa Bile (BGLB), Eosin Methylen Blue (EMB), Lauryl Tryptose Broth (LTB), Escherichia coli (Ec) Broth, Plate Count Agar (PCA), air salin, alkohol 70%, spritus, larutan kristal violet, larutan iodin, etanol 95%, larutan safranin, akuades, akuabidest, plastik wrab, alumunium foil, kertas label, kapas, dan tissue. C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan awal Persiapan awal dilakukan dengan pengambilan sampel di tiga sumber air di sekitar Laboratorium Biomassa Universitas Lampung. Selanjutnya dilakukan persiapan alat dan bahan untuk pembuatan medium, lalu alat dan bahan (medium) tersebut disterilisasi. 2. Teknik pengambilan sampel dan penanganan sampel Adapun teknik pengambilan sampel (sampling) sebagai berikut: Sampel diambil dari tiga sumber berbeda pada hari yang sama menggunakan botol gelap steril, untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui skema pengambilan sampel yang disajikan pada Gambar 5. titik A (di Laboratorium Biomassa) Sampel (air sumur) titik B (di Gedung MIPA Terpadu) titik C (di Laboratorium Biologi) Gambar 5. Skema pengambilan sampel.

22 Sampel diambil melalui kran yang terhubung secara langsung dengan sumber air, dengan memilih kran yang sering digunakan. Kemudian ujung kran dan bagian dalamnya dibakar dengan nyala api bunsen selama sekitar 5 menit. Lalu air dibiarkan keluar dari kran dengan debit tinggi selama satu menit. Kemudian botol gelap yang pertama diisi dengan sampel air kran sebanyak 100 ml, dan dilakukan cara yang sama sampai kelima botol terisi semua. Teknik sampling pada kedua sumber air lainnya dilakukan dengan cara yang sama. Kemudian kelima sampel tersebut dicampurkan ke dalam media spesifik untuk diisolasi dan diidentifikasi bakteri Escherichia coli, serta dianalisis menggunakan colony counter untuk mengetahui jumlah bakteri. Sampling diulangi sebanyak dua kali dengan cara yang sama dan setiap pengulangan dilakukan 1 bulan setelah pengambilan sampel sebelumnya. 3. Isolasi bakteri Escherichia coli 3.1 Uji pendugaan Coliform Sebanyak 7 g LTB dilarutkan dalam 200 ml akuades dan dihomogenkan menggunakan magnetic stirer, kemudian disterilisasi dengan autoclave selama 15 menit pada suhu 121 ᴼC. Setelah tahap pembuatan media LTB dilakukan, selanjutnya disiapkan pengenceran 10-1 dengan cara menambahkan 1 ml sampel ke dalam 9 ml air salin dan diencerkan sampai 10-3. Kemudian sebanyak 1 ml sampel dari setiap pengenceran dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml LTB dan tabung durham yang letaknya terbalik. Lalu tabung-tabung tersebut diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35 o C. Uji positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham.

23 Tabung durham ini merupakan tabung yang bentuknya mirip seperti tabung reaksi namun ukuran dan diameternya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme oleh bakteri yang diujikan. 3.2 Uji penegasan Coliform Sebanyak 13,2 g BGLB dilarutkan dalam 330 ml akuades dengan bantuan magnetic stirer, lalu disterilisasi dengan autoclave. Kemudian diambil 1 ose dari tabung-tabung LTB yang positif lalu diinokulasi ke dalam tabung-tabung reaksi yang berisi media BGLB dan tabung durham yang diletakkan terbalik. Setelah itu tabung-tabung reaksi tersebut diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35 o C. Uji positif ditandai dengan terjadinya kekeruhan pada media dan terbentuk gas di dalam tabung durham. 3.3 Uji Pendugaan Escherichia coli Sebanyak 12,6 g media Ec dilarutkan dalam 340 ml akuades dengan bantuan magnetic stirer, lalu disterilisasi dengan autoclave. Kemudian diambil 1 ose dari tabung-tabung berisi media BGLB yang positif, lalu diinokulasikan ke dalam tabung-tabung reaksi berisi media Ec yang dilengkapi dengan tabung durham dalam posisi terbalik. Tabung-tabung tersebut diinkubasi selama 48 jam pada suhu 45 o C. Uji positif ditandai dengan terjadinya kekeruhan pada media dan terbentuk gas di dalam tabung durham. 3.4 Uji Penegasan Escherichia coli Media EMB ditimbang sebanyak 3,75 g, lalu dilarutkan dalam akuades sebanyak 100 ml dengan bantuan magnetic stirrer dan disterilisasi dengan autoclave. Dari tabung-tabung reaksi berisi media Ec yang positif, dipilih faktor pengenceran 10-2

24 untuk selanjutnya dilakukan pengenceran kembali sampai faktor pengenceran 10-4. Kemudian pada dua pengenceran terakhir, diambil sebanyak 100 µl, lalu ditanamkan ke media EMB secara pour plate (cawan tuang), dan diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35 ºC. Hasil uji positif untuk Escherichia coli ditandai dengan terbentuknya koloni hitam atau hijau metalik pada bagian tengah media. Setiap uji pada isolasi bakteri Escherichia coli menggunakan kontrol negatif dan kontrol positif. Kontrol negatif yang digunakan yaitu akuabides steril, sedangkan kontrol positif yang digunakan yaitu bakteri Escherichia coli murni lisensi ATCC (American Type Culture Collection) Remel Culti-Loop di bawah naungan Remel Inc USA. Masing-masing kontrol tersebut diberi perlakuan yang sama seperti pada sampel. 4. Identifikasi Bakteri Escherichia coli Identifikasi dilakukan berdasarkan hasil pengujian dari uji morfologi secara makroskopis dan mikroskopis. Adapun tahap-tahap dan prosedur kerja dari uji morfologi adalah sebagai berikut 4.1 Uji Markroskopis Uji morfologi secara makroskopis, dilakukan dengan mengamati koloni yang tumbuh pada media EMB secara langsung tanpa bantuan mikroskop. Pengamatan yang dilakukan adalah melihat ciri ciri yang spesifik dari bakteri Escherichia coli, yaitu warna koloni, ukuran, bentuk, margin, dan permukan.

25 4.2 Uji Mikroskopis Sebanyak 2,35 g Nutrien Agar (NA) dilarutkan dalam 100 ml akuades dengan bantuan magnetic stirrer dan disterilisasi dengan autoclave. Kemudian diambil 1 ose dari media EMB dan digoreskan ke media NA miring. Setelah itu media NA diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Selanjutnya dilakukan uji morfologi secara mikroskopik dengan melakukan pewarnaan gram dari setiap koloni Escherichia coli yang terduga. Prosedur Pewarnaan Gram Kultur bakteri dari media NA yang telah diinkubasi selama 24 jam selanjutnya dioleskan setipis mungkin pada object glass dan diberi setetes air steril untuk membantu menyebarkan bakteri secara merata pada object glass. Setelah itu olesan bakteri dibiarkan mengering dan difiksasi di atas api bunsen, lalu ditutup dengan cover glass. Kemudian ditambahkan kristal violet, dibiarkan selama 1 menit, dan dicuci dengan air mengalir. Lalu ditambahkan dengan larutan iodin dan dibiarkan terendam selama 1 menit. Selanjutnya dilakukan dekolorisasi (penghilangan warna) dengan menggunakan alkohol 95 % hingga seluruh warna biru menghilang (kira-kira 30 detik). Setelah itu ditambahkan larutan safranin selama 1 menit, lalu dicuci kembali dengan air mengalir dan dikeringkan. Kemudian diamati di bawah mikroskop cahaya. Jika penampakan sel berwarna ungu, maka bakteri bersifat gram positif, tetapi jika berwarna merah bersifat gram negatif.

26 5. Analisis perhitungan jumlah bakteri dengan colony counter Perhitungan jumlah bakteri dengan colony counter dilakukan menggunakan metode Plate Count. Sampel yang digunakan adalah sampel yang telah diuji penegasan Escherichia coli. Setelah itu koloni bakteri ditandai menggunakan pen yang terhubung pada alat colony counter. Jumlah koloni dalam sampel dapat dihitung sel relatifnya (CFU/mL) dengan rumus berikut: dimana Fp adalah faktor pengenceran.