BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
telah menghasilkan banyak kemajuan, antara lain dengan meningkatnya lalu dalam kenyataannya belum membuat seluruh masyarakat mampu dan

Efektivitas Peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Dalam Penanganan Kasus Persaingan Usaha Tidak Sehat

BAB III PENUTUP. persaingan usaha yang sehat di sektor perunggasan telah menjalankan

104 Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) Ibrahim, Johnny, Hukum Persaingan Usaha,

DAFTAR BACAAN. Ali, Achmad, Keterpurukan Hukum di Indonesia (Penyebab dan Solusinya), Ghalia Indonesia, Bogor, 2005

DAFTAR PUSTAKA. Black, Henry Campbell, Black Law Divtionary, Definition of the term and Phrase

DAFTAR PUSTAKA. Andersen, William R. and C. Paul Rogers III, Anti Trust Law: Policy and Practice, New York: Mathew Bender&Company, 1985.

KEDUDUKAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) SEBAGAI LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA YANG INDEPENDEN

BAB III PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: dalam menangani suatu perkara yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. telah menghasilkan banyak kemajuan, antara lain dengan meningkatnya

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi. Konpress. Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 menjadi langkah baru bagi

Oleh Agus Gede Santika Subawa Ni Nyoman Mas Aryani Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Komisi Pengawas Persaingan Usaha. 1. Status dan Keanggotaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha

DAFTAR REFERENSI. Audah, Husain. Hak Cipta & Karya Cipta Musik. Bogor: PT. Pustaka Litera AntarNusa

JURNAL HUKUM PERAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) DALAM MENDORONG PERSAINGAN USAHA YANG SEHAT DI SEKTOR MOTOR SKUTER MATIC

BAB III PENUTUP. 1. KPPU dalam melakukan penanganan perkara-perkara persekongkolan tender,

DAFTAR PUSTAKA. Agustina, Rosa Perbuatan Melawan Hukum. Universitas Indonesia Fakultas Hukum Pasca Sarjana, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kesejahteraan rakyat merupakan salah satu tujuan utama dalam Negara

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dan analisa mengenai penerapan alternatif

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era global dimana segala aspek mulai berkembang pesat salah satunya

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KLAUSULA DALAM PERJANJIAN WARALABA YANG DAPAT MENIMBULKAN PRAKTIK MONOPOLI

TINJAUAN TERHADAP MEKANISME PENANGANAN PERKARA PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM... ii. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... iii

BAB I PENDAHULUAN. Aspek-aspek dunia usaha selalu menarik untuk diamati dan diteliti karena

dikeluarkan oleh masyarakat sekitar perkebunan. 1. Perlu adanya ketegasan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu negara sangat ditentukan oleh tingkat perekonomian

BAB II URAIAN TEORI. 2.2 Pengertian KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman.

JURNAL HUKUM EFEKTIVITAS PENGATURAN PENYALAHGUNAAN POSISI DOMINAN PERKARA PT FORISA NUSAPERSADA DALAM PROGRAM POP ICE THE REAL ICE BLENDER

JURNAL SKRIPSI KAJIAN TERHADAP PUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) MENGENAI PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Persaingan Usaha. unggul dari orang lain dengan tujuan yang sama (Kamus Besar Bahasa Indonesia.

ANALISIS PUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 09/KPPU-L/2009 DAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mendorong pelaku usaha untuk melakukan pengembangan dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Persaingan dalam dunia bisnis merupakan salah satu bentuk perbuatan yang dapat

I. PENDAHULUAN. segala aspek yang berkaitan dengan persaingan usaha yaitu mencakup hal-hal

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT, PENGUASAAN PASAR DAN PERSEKONGKOLAN

DAFTAR PUSTAKA. Amanat, Anisitus, 1996, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995

KEDUDUKAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA DALAM PELAKSANAAN MERGERR (STUDI TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH NO. 57 TAHUN 2010) SKRIPSI

Lex Et Societatis Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, keberadaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun memerlukan pengawasan dalam rangka implementasinya. Berlakunya Undang-

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

TANGGUNG JAWAB HOLDING COMPANY (INDUK PERUSAHAAN) TERHADAPANAK PERUSAHAAN DALAM LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

DAFTAR PUSTAKA. Badrulzaman, Mariam Darus dkk., Kompilasi Hukum Perikatan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001.

11 Secara umum, diartikan bahwa kerangka teori merupakan garis besar dari suatu rancangan atas dasar pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan meng

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.

LARANGAN PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

Lex et Societatis, Vol. V/No. 5/Jul/2017

ASPEK YURIDIS TERHADAP LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT. Farahwati

PENUTUP. A. Kesimpulan BAB III. Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat diambil suatu kesimpulan:

ABSTRACT. Keywords: KPPU Decision, Price Fixing, Unfair Business Competition. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Hukum Volume IV No.

I. PENDAHULUAN. lahirnya perusahaan yang menjalani berbagai kegiatan usaha untuk memajukan

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Dasar Hukum dan Pengertian Hukum Persaingan Usaha. Dasar hukum pengaturan hukum persaingan usaha adalah Undang-Undang Nomor

BAB III PENUTUP. Huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan. Lahan Pertanian Pangan yang mengamanatkan pembentukan bank bagi

BAB I PENDAHULUAN. Proses tender merupakan persaingan antara para penyedia barang

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEISTIMEWAAN BAGI PELAKU USAHA KECIL TERKAIT DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PERANAN DAN KEWENANGAN KPPU DALAM PERSAINGAN USAHA MINIMARKET

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Alasan Penulis memilih judul Penulis memilih judul: Unjust Enrichment

2 Indonesia dalam hal melakukan penyelesaian permasalahan di bidang hukum persaingan usaha, yang diharapkan terciptanya efektivitas dan efisiensi dala

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Azikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Grafitti, 2006.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. terhadap pokok persoalan yang dikaji dalam karya ini, yaitu: 1. Pertimbangan hukum penerimaan dan pengabulan permohonan

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul-

TESIS KEMANDIRIAN KEKUASAAN KEHAKIMAN DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang terbukti melakukan korupsi. Segala cara dilakukan untuk

Penegakan Hukum atas Pelanggaran Terhadap Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

BAB I PENDAHULUAN. 1602, yaitu saat Pemerintah Belanda atas persetujuan State General. Arie Siswanto berpendapat dalam bukunya yang berjudul Hukum

BAB III PENUTUP. bencana terhadap kehidupan perekonomian nasional. Pemberantasan korupsi

BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL. Dalam dunia usaha sekarang ini sesungguhnya banyak ditemukan

JURNAL HUKUM PERANAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) DALAM PENGENDALIAN HARGA TEKAIT DUGAAN KARTEL TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT

Kartel : Persaingan Tidak Sehat. Oleh Djoko Hanantijo Dosen PNS dpk Universitas Surakarta ABSTRAKSI

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008).

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum. Dosen Pengampu : Ahmad Munir, SH., MH. Disusun oleh : Kelompok VII

BAB III PENUTUP. diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: ini adalah apabila setelah dilakukan penilaian oleh KPPU, ternyata merger

DAFTAR PUSTAKA. Progresif, Sinar Grafik, Jakarta, 2010; C.S.T. Kansil, Penggantar Ilmu Hukum, Balai Pustaka, Jakarta, 1989;

BAB III PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Dasar Hukum dan Pengertian Hukum Persaingan Usaha. terbitnya Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999 (selanjutnya disebut UU No.

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

DAFTAR PUSTAKA. Ari Wibowo, Hukum Pidana Terorisme Kebijakan Formulatif Hukum Pidana

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum,

TESIS. (Kajian Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1985 Tentang Ketenagalistrikan)

DAFTAR PUSTAKA. - Arifin Hoesein, Zainal, Kekuasaaan Kehakiman Di Indonesia, Yogyakarta:

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.

Peran PPNS Dalam Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan. Oleh: Muhammad Karno dan Dahlia 1

TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN DAN PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Baharuddin, 2008, Hukum Perkawinan di Indonesia, Studi Historis Metodologi, Syari ah Press, Jambi.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan. bahwa :

BAB III PENUTUP. dalam perkara pelibatan anak dalam distribusi narkotika pada praktek. anak segera lepas dari rasa trauma.

I. PENDAHULUAN. kemajuan pembangunan ekonomi. Kemajuan pembangunan ekonomi dibuktikan

BAB III PENUTUP. Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat oleh UMKM yaitu. lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)

BAB III PENUTUP. sebelumnya, Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

JURNAL HUKUM PERAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) DALAM MENDORONG IKLIM PERSAINGAN USAHA YANG SEHAT DI SEKTOR PERUNGGASAN

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar pengaturan hukum persaingan usaha adalah Undang-Undang Nomor 5

Transkripsi:

91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis yang telah diuraikan, maka penulis berkesimpulan : 1. KPPU dalam melaksanakan tugasnya belum dapat berjalan secara efektif dalam penanganan kasus dugaan kartel terkait praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, hal ini disebabkan KPPU tidak memiliki kewenangan melakukan penggeledahan dan penyitaan. KPPU juga seringkali terkendala dengan sifat kerahasiaan perusahaan dalam mendapatkan data-data perusahaan yang diindikasikan melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Data-data perusahaan yang termasuk alat bukti surat dan atau dokumen sangat diperlukan KPPU dalam melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan. Pasal 41 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat menyatakan bahwa pelaku usaha atau pihak lain yang diperiksa oleh KPPU terkait praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat wajib menyerahkan alat bukti yang diperlukan. Apabila dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki KPPU pada Pasal 36 huruf i Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik

92 Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat KPPU berhak untuk mendapatkan dokumen atau alat bukti guna kepentingan penyelidikan dan atau pemeriksaan. Namun tidak adanya ancaman bagi pelaku usaha atau pihak lain yang tidak menyerahkan dokumen atau alat bukti lain semakin membuat KPPU kesulitan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Selain itu, belum terjalinnya kerjasama yang baik antara KPPU dengan instansi pemerintah dalam hal penyelidikan terhadap penanganan kasus dugaan kartel terkait praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, semakin membuat KPPU kesulitan dalam melakukan tugasnya karena kurangnya data pendukung. 2. Pertimbangan tidak dimasukkannya kewenangan penggeledahan dan penyitaan oleh KPPU tidak ditemukan penulis dalam risalah pembentukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Adapun pertimbangan yang mencolok pada rapat pembentukan Undang-Undang adalah pendapat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia DPR-RI. Fraksi PDI berpendapat, agar pelaksanaan pasal-pasal yang menyangkut tugas dan wewenang komisi tidak tumpang tindih dengan tugas dan wewenang lembaga-lembaga penegak hukum yang memiliki kewenangan penyelidikan dan penyidikan. Fraksi PDI memandang, apabila kewenangan komisi akan dipersoalkan oleh lembaga lain yang memiliki kewenangan penyelidikan dan penyidikan, hanya akan menambah keruwetan dan kerancuan penegakan hukum. Penulis mengasumsikan bahwa KPPU yang merupakan komisi

93 super body tapi pada saat pembentukannya, khususnya terkait dengan kewenangan yang diberikan tidak mendapatkan perhatian yang khusus dari DPR sebagai pembentuk Undang-Undang. Kewenangan adalah hal yang sangat diperlukan bagi KPPU dalam bertindak untuk melakukan tugas yang diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat..

94 B. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Dilakukan amandemen terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan usaha tidak sehat, terutama terkait dengan status lembaga KPPU. 2. Amandemen tersebut juga dititikberatkan pada tambahan kewenangan bagi KPPU, khususnya agar memiliki kewenangan untuk melakukan penggeledahan dan penyitaan. Apabila muncul ketakutan akan adanya tumpang tindih kewenangan penggeledahan dan penyitaan dengan penegak hukum lainnya, kewenangan penggeledahan dan penyitaan yang nantinya diberikan kepada KPPU bisa dilakukan secara terbatas, misalnya KPPU hanya dapat melakukan penggeledahan dan penyitaan apabila telah mendapatkan izin dari Pengadilan Negeri setempat dan pada bagian tim KPPU yang melakukan penggeledahan dan penyitaan harus terdapat unsur dari Kepolisian yang dimaksudkan terjalinnya kerjasama yang baik antara penegak hukum. 3. Saran yang terakhir yaitu adanya perluasan definisi pelaku usaha, tidak hanya yang ada di Indonesia tetapi juga pelaku usaha di luar wilayah Indonesia yang berdampak pada perekonomian di Indonesia.

95 DAFTAR PUSTAKA BUKU Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, 2000, Seri Hukum Bisnis Anti Monopoli, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Andi Fahmi Lubis dkk, 2009, Hukum Persaingan Usaha Antara Teks dan Konteks, ROV Creative Media, Jakarta. Arie Siswanto, 2004, Hukum Persaingan Usaha, Ghalia Indonesia, Bogor. Asril Sitompul, 1999, Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Tinjauan Terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999), Citra Aditya Bakti, Bandung. Galuh Puspaningrum, 2013, Hukum Persaingan Usaha Perjanjian dan Kegiaatan yang Dilarang dalam Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Aswaja Pressindo, Yogyakarta. Hermansyah, 2008, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Johnny Ibrahim, 2012, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu Media Publishing, Malang. Knud Hansen dkk, 2002, Undang-Undang No. 5 Tahun 1999: Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat = Law Concerning the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Competition, Katalis, Jakarta. Munir Fuady, 1999, Hukum Anti Monopoli Menyongsong Era Persaingan Sehat, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung. Mustafa Kamal Rokan, 2010, Hukum Persaingan Usaha (Teori dan Praktiknya di Indonesia), Rajawali Pers, Jakarta. Moh. Mahfud MD., 2009, Politik Hukum di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta. Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Rachmadi Usman, 2004, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

96 Rachmadi Usman, 2013, Hukum Acara Persaingan Usaha di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta. Satjipto Rahardjo, 2002, Sosiologi Hukum, Muhammadiyah University Press, Surakarta. Soerjono Soekanto, 2002, Sosiologi Suatu Pengantar, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Soerjono Soekanto, 1988, Efektivikasi Hukum dan Peranan Sanksi, Remadja Karya, Bandung. Sudikno Mertokosumo, 2005, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta. Suhasril dan Mohammad Taufik Makarao, 2010, Hukum Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor. Suyud Margono, 2009, Hukum Anti Monopoli, Sinar Grafika, Jakarta. Susanti Adi Nugroho, 2012, Hukum Persaingan usaha di Indonesia dalam Teori dan Praktik serta Penerapan Hukumnya, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Wisnubroto, Al., 2010, Quo Vadis Tatanan Hukum Indonesia, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. RISALAH DPR-RI,. Risalah Pembentukan Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli, Jakarta. MAJALAH Farid Nasution dan Retno Wiranti., 2008, Kompetisi, Kartel dan Problemetikanya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Jakarta. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang diamandemen. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33.

97 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Peraturan KPPU Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penanganan Perkara. Peraturan KPPU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pedoman Tugas Pokok, Fungsi dan Wewenang Ketua/Wakil Ketua Komisi, Anggota Komisi, dan sekretariat Komisi dalam Lingkungan komisi Pengawas Persaingan Usaha. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2010 tentang Kartel. INTERNET http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt51504b2ed3574/keterbatasanwewenang-kppu-hambat-penuntasan-kartel. http://artikata.com/arti-380248-penanganan.html. http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/info%20singkat-v-6-ii- P3DI-Maret-2013-58.pdf. http://finance.detik.com/read/2014/03/19/081145/2529908/4/curhat-kppu-banyakkasus-kartel-tapi-dana-dan-pegawai-terbatas. http://hukum.ub.ac.id/wp-content/.../04/jurnal-tavip.docx. http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1hukum/.../bab2.pdf.