No. 7/55/DPM Jakarta, 6 Desember 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
No.6/3/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA

No.10/29/DPM Jakarta, 2 September 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA

No.11/ 14 /DPM Jakarta, 18 Mei 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

Lampiran SE Bank Indonesia No. 10/29/DPM tanggal 2 September 2008

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Sub-Registry Untuk Penatausahaan Sertifikat Bank Indonesia

No. 2/ 2 /DPM Jakarta, 21 Januari 2000 SURAT EDARAN. Persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Sub-Registry Untuk Penatausahaan Obligasi Pemerintah

No. 6/11/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN

No.13/32/DASP Jakarta, 23 Desember 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA

Lampiran SE No. 13/32/DASP tanggal 23 Desember

Lampiran SE Bank Indonesia No. 11/14/DPM tanggal 18 Mei 2009 April 2009 PEDOMAN PENYAMPAIAN LAPORAN SUB-REGISTRY

No. 6/17/DPM Jakarta, 6 April 2004 NoAAve SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

Yang dimaksud dalam Surat Edaran ini dengan:

No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No.6/4/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PIALANG DI INDONESIA

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No. 17/42/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 10 /2/DPM Jakarta, 31 Januari SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/2/PBI/2008 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 11/ 6 /DPM Jakarta, 10 Februari 2009 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK, PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 8/13/DPM Jakarta, 1 Mei 2006 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/19/PBI/2005 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

No.7/37/DPM Jakarta, 8 Agustus S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 14/ 32 /DPM Jakarta, 7 November 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/2/PBI/2004 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM (BI-SSSS) GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

No. 13/ 20 /DPM Jakarta, 8 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 17/41 /DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH,UNIT USAHA SYARIAH, DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 17/45/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

No. 10 /24/DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

No. 17/38/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 16/22/DPM Jakarta, 24 Desember 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 14 / 28 /DPM Jakarta, 27 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No.10/ 37 /DPM Jakarta, 13 November 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PIALANG DI INDONESIA

No. 12/ 16 /DPM Jakarta, 6 Juli 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 13/ 27/DPM Jakarta, 1 Desember 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA

No.11/ 17 /DPM Jakarta, 7 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5 / 4 / PBI / 2003 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

No.6/8/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Fasilitas Likuiditas Intrahari bagi Bank Umum

No. 10/28/DPM Jakarta, 1 September 2008 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

No. 17/29/DPM Jakarta, 26 Oktober 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 17/40/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK, PIALANG PASAR UANG DAN PIALANG PASAR MODAL DI INDONESIA

No. 6/ 29 /DPM Jakarta, 12 Juli 2004 SURAT EDARAN

Informasi Peserta Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS)

No. 18/29/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/5/ PBI/ 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/11/PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 11 /PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 13/ 13 /DPM Jakarta, 9 Mei 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 10/21/DPM Jakarta, 23 Mei 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/5/PBI/2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 4/10/PBI/2002 TENTANG SERTIFIKAT BANK INDONESIA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/3/PADG/2018 TENTANG LAYANAN SUB-REGISTRY BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 18/30/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 10/17/DPM Jakarta, 31 Maret Maret 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/ 7/PADG/2017 TENTANG TRANSAKSI SERTIFIKAT DEPOSITO DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT EDARAN. No.7/ 1 /DPM Jakarta, 3 Januari Kepada BANK UMUM DAN PIALANG

No. 17/39/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5 / 5 / PBI / 2003 TENTANG PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/3/PBI/2007 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 17/44/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N

No. 17/37/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 6/ 2 /DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA

No. 9/21/DPM Jakarta, 26 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

No. 17/43/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No.3/ 24 /DPM Jakarta, 16 November 2001 SURAT EDARAN. Perihal: Tata Cara Penatausahaan Obligasi Pemerintah

No. 10/16/DPM Jakarta, 31 Maret 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

CONTOH PERHITUNGAN TENOR

No. 15/24/DPM Jakarta, 5 Juli 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 12/17/DPM Jakarta, 6 Juli 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

No. 11/8/DPM Jakarta, 27 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DI INDONESIA

No. 15/32/DPM Jakarta, 27 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 17/31/DPSP Jakarta, 13 November 2015 SURAT EDARAN

No. 15/38/DPM Jakarta, 10 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambah

No.7/34/DPM Jakarta, 3 Agustus 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No. 10/ 27 /DPM Jakarta, 21 Agustus 2008 SURAT EDARAN. Perihal : Tata Cara Penatausahaan Surat Berharga Syariah Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 15/31/DPM Jakarta, 27 Agustus 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM

Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PIALANG

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/10/DPM tanggal 16 Februari Lampiran 1 Contoh Format : SURAT KONFIRMASI BROKER BIDDING LIMIT

No.18/12/DPM Jakarta, 24 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 12/ 28 /DASP Jakarta, 10 November 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA

Transkripsi:

No. 7/55/DPM Jakarta, 6 Desember 2005 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Penunjukan dan Pengawasan Sub-Registry Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/2/PBI/2004 tanggal 16 Februari 2004 tentang Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4363), Bank Indonesia melaksanakan kegiatan penatausahaan Surat Berharga yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN). Kegiatan penatausahaan Surat Berharga tersebut mencakup kegiatan setelmen transaksi dan pencatatan kepemilikan Surat Berharga yang dilakukan secara two tier system, yang terdiri dari Central Registry yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Sub-Registry yang diselenggarakan oleh Lembaga Kustodian yang ditunjuk Bank Indonesia. Dalam rangka terselenggaranya sistem penatausahaan Surat Berharga yang aman, akurat dan terpercaya maka Bank Indonesia sebagai Central Registry memandang perlu untuk mengatur penyempurnaan persyaratan, tata cara penunjukan dan pengawasan Sub-Registry. I. Persyaratan

I. Persyaratan Sub-Registry Pihak yang dapat ditunjuk sebagai Sub-Registry adalah Lembaga Kustodian yang terdiri dari Bank Kustodian dan Lembaga Kustodian Bukan Bank yaitu Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) dan Perusahaan Efek, yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Berkedudukan di dalam wilayah hukum Indonesia. 2. Tidak sedang dalam proses likuidasi atau kepailitan. 3. Memperoleh persetujuan sebagai Bank Kustodian atau memiliki izin usaha yang masih berlaku dari Badan Pengawas Pasar Modal yang selanjutnya disebut Bapepam. 4. Telah mempunyai pengalaman paling kurang 3 (tiga) tahun dalam kegiatan pencatatan surat berharga, dan atau paling kurang 3 (tiga) tahun dalam kegiatan penyimpanan surat berharga sejak memperoleh persetujuan kustodian dari Bapepam. 5. Memenuhi persyaratan permodalan sebagai berikut : a. Bagi Bank Kustodian wajib memenuhi persyaratan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang selanjutnya disebut KPMM berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. b. Bagi Lembaga Kustodian bukan Bank wajib memiliki modal disetor paling sedikit Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah). 6. Memiliki jaringan usaha pencatatan ke luar negeri dan atau penyimpanan surat berharga ke luar negeri. 7. Memiliki sistem pencatatan surat berharga secara on line di dalam negeri. 8. Memiliki sistem pencatatan surat berharga tanpa warkat (scripless) secara book entry yang aman, akurat dan terpercaya yang sekurang-kurangnya dapat menatausahakan transaksi outright, repo, dan pengagunan. 9. Pejabat pengelola atau pengurus tidak termasuk dalam Daftar Orang Tercela dan atau dalam Daftar Kredit Macet. 10. Memiliki

10. Memiliki unit kerja terpisah yang khusus menangani kegiatan kustodian dengan manajemen dan staf yang profesional di bidang pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga. 11. Surat berharga yang dicatat dan atau disimpan paling sedikit telah mencapai nilai nominal rata-rata bulanan Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah) dalam 6 (enam) bulan terakhir, terdiri dari surat berharga yang dapat diperdagangkan di pasar uang dan atau pasar modal. Dalam hal terdapat surat berharga dalam denominasi valuta asing maka konversi nilai ke dalam mata uang rupiah dilakukan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. 12. Telah memperoleh surat rekomendasi/persetujuan dari Bapepam untuk mengajukan permohonan sebagai Sub-Registry dalam penatausahaan Surat Utang Negara. II. Tata Cara Pengajuan Permohonan dan Persetujuan sebagai Sub-Registry 1. Lembaga Kustodian yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam butir I dapat mengajukan surat permohonan sebagaimana contoh Lampiran 1, kepada : Bank Indonesia - Direktorat Pengelolaan Moneter Menara Sjafruddin Prawiranegara Lantai 11 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010. 2. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 wajib dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut : a. fotokopi surat persetujuan sebagai Bank Kustodian atau izin usaha dari Bapepam; b. fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya; c. keterangan mengenai posisi KPMM terakhir untuk Bank, atau jumlah modal disetor untuk Lembaga Kustodian bukan Bank; d. keterangan

d. keterangan mengenai fasilitas jaringan usaha pencatatan dan atau penyimpanan Surat Berharga secara on line di dalam negeri dan atau ke luar negeri; e. fotokopi bukti hasil pemeriksaan oleh auditor independen mengenai keamanan sistem pencatatan Surat Berharga secara scripless; f. riwayat pekerjaan atau keahlian dari pengurus dan atau pejabat pengelola di bidang kustodian; g. data mengenai jumlah dan nilai nominal transaksi pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga dalam 6 (enam) bulan terakhir; h. laporan keuangan tahunan terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik; dan i. surat rekomendasi/persetujuan dari Bapepam untuk mengajukan permohonan sebagai Sub-Registry. 3. Dalam hal persyaratan dokumen sudah dilengkapi, Bank Indonesia melakukan peninjauan langsung terhadap calon Sub-Registry dalam rangka meneliti kebenaran persyaratan sesuai dengan dokumen yang disampaikan pemohon. 4. Bank Indonesia memberitahukan persetujuan atau penolakan untuk menjadi Sub-Registry kepada pemohon paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah persyaratan dokumen diterima lengkap oleh Bank Indonesia. 5. Dalam hal pemohon telah disetujui menjadi Sub-Registry, yang bersangkutan wajib menjadi Peserta Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) sesuai ketentuan BI-SSSS yang berlaku. III. Tugas Sub-Registry Dalam penatausahaan Surat Berharga, Sub-Registry wajib melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Melaksanakan setelmen transaksi Surat Berharga atas nama nasabah. 2. Mencatat

2. Mencatat kepemilikan dan perubahan kepemilikan Surat Berharga atas nama nasabah secara terpisah dari aset Sub-Registry. 3. Memelihara rekening Surat Berharga selain untuk dan atas nama diri sendiri, pengurus, pemegang saham dan pengelola serta pegawai Sub- Registry. 4. Menyampaikan bukti pencatatan Surat Berharga kepada nasabah yang antara lain berisi saldo akhir rekening Surat Berharga yang memuat masingmasing seri Surat Berharga dan perubahan pencatatan kepemilikan Surat Berharga, termasuk pencatatan Surat Berharga yang ditransaksikan secara repo dan diagunkan kepada pihak lain. 5. Menyampaikan bukti pencatatan agunan bagi pihak penerima agunan. 6. Melakukan pencatatan Surat Berharga pada saat penerbitan atas nama nasabah sesuai dengan hasil penjualan Surat Berharga yang disampaikan oleh Bank Indonesia. 7. Melakukan pembayaran kupon dan pokok Surat Berharga pada saat jatuh waktu kepada nasabah pemilik Surat Berharga sesuai pencatatan pada sistem book entry Sub-Registry. 8. Melakukan pemotongan dan administrasi pajak atas diskonto, capital gain dan kupon Surat Berharga atas permintaan nasabah sesuai peraturan pajak yang berlaku. 9. Menjamin kebenaran pencatatan kepemilikan Surat Berharga atas nama seluruh nasabah sesuai dengan saldo keseluruhan pada rekening Surat Berharga (omnibus account) di Central Registry. 10. Menyelesaikan masalah perbedaan pencatatan kepemilikan Surat Berharga antara Sub-Registry dengan nasabah, dengan memeriksa kembali kebenaran pencatatan yang dilakukan atas nama nasabah yang bersangkutan dan mengecek saldo keseluruhan pada rekening Surat Berharga (omnibus account) yang tercatat di Central Registry. IV. Kewajiban

IV. Kewajiban Pelaporan, Penatausahaan dan Pemenuhan Persyaratan sebagai Sub- Registry 1. Kewajiban Pelaporan Sub-Registry a. Sub-Registry wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia, Central Registry, laporan sebagai berikut : 1) Laporan Harian mengenai informasi setelmen transaksi Surat Berharga yang memuat perubahan pencatatan kepemilikan Surat Berharga antar nasabah individual dalam Sub-Registry yang sama. 2) Laporan Bulanan Posisi Kepemilikan Surat Berharga atas nama nasabah individual Sub-Registry sebagaimana contoh Lampiran 2. 3) Laporan Tahunan yang terdiri dari : a) Laporan terakhir hasil pemeriksaan auditor independen mengenai keamanan sistem pencatatatan Surat Berharga secara scripless; b) Laporan rencana pengembangan kegiatan Sub-Registry pada tahun berikutnya. 4) Laporan perubahan pengurus dan atau pengelola Sub-Registry. 5) Laporan lainnya sesuai permintaan Bank Indonesia. b. Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam huruf a ditujukan kepada : Bank Indonesia Central Registry Bagian Penyelesaian Transaksi Pengelolaan Moneter Menara Sjafruddin Prawiranegara Lantai 11 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 dengan

dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Laporan Harian sebagaimana dimaksud dalam butir a.1) disampaikan melalui BI-SSSS dan atau sarana lainnya pada hari yang sama dengan tanggal perubahan pencatatan kepemilikan individual dalam sistem pencatatan Sub-Registry. 2) Laporan Bulanan disampaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah akhir bulan. 3) Laporan Tahunan disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhir tahun kalender. 4) Laporan Perubahan Pengurus atau Pengelola Sub-Registry disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah terjadi perubahan. 2. Kewajiban Penatausahaan Surat Berharga Sub-Registry wajib memenuhi persyaratan penatausahaan Surat Berharga, dengan pencatatan posisi Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN) rata-rata bulanan paling sedikit sebesar Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) dalam 1 (satu) tahun terakhir. 3. Kewajiban Pemenuhan Persyaratan sebagai Sub-Registry Sub-Registry wajib menjaga pemenuhan persyaratan sebagai Sub-Registry sebagaimana dimaksud dalam butir I. V. Pengawasan Sub-Registry 1. Bank Indonesia berwenang melakukan pengawasan terhadap Sub-Registry dengan ruang lingkup pengawasan sebagai berikut : a. pengawasan

a. pengawasan terhadap kegiatan operasional Sub-Registry yang terkait dengan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam butir III dan kewajiban pelaporan dan penatausahaan sebagaimana dimaksud dalam butir IV angka 1 dan 2. b. pengawasan terhadap kewajiban pemenuhan persyaratan sebagai Sub- Registry sebagaimana dimaksud dalam butir IV angka 3. 2. Metoda pengawasan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dapat dilakukan secara : a. pengawasan tidak langsung melalui laporan yang disampaikan kepada Bank Indonesia, dan b. pengawasan langsung dengan melakukan pemeriksaan terhadap Sub- Registry. 3. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf b dilakukan sewaktu-waktu apabila dipandang perlu. 4. Dalam rangka pengawasan terhadap Sub-Registry, Bank Indonesia berkoordinasi dengan otoritas pengawas perbankan dan otoritas pengawas Lembaga Kustodian. 5. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan, Sub-Registry wajib memberikan informasi yang lengkap dan benar sesuai permintaan Bank Indonesia. 6. Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan terdapat hasil temuan yang wajib ditindaklanjuti oleh Sub-Registry, Bank Indonesia menyampaikan hasil temuan dimaksud melalui surat dan atau melalui sarana lainnya. 7. Berdasarkan hasil pengawasan, Sub-Registry wajib melakukan tindak lanjut terhadap hasil temuan sebagai berikut : a. Bagi Sub-Registry yang belum memenuhi kewajiban dan atau melakukan kesalahan dalam pelaksanaan tugas dan atau pelaporan sebagaimana dimaksud dalam butir III dan IV angka 1, yang bersangkutan wajib: 1) memenuhi

1) memenuhi kewajiban pelaporan dan atau koreksi kesalahan terhadap pelaporan harian sebagaimana dimaksud dalam butir IV.1.a.1)b), paling lambat 1 (satu ) hari kerja sejak tanggal pemberitahuan hasil temuan oleh Bank Indonesia; dan atau 2) memenuhi kewajiban tugas dan atau pelaporan, dan atau melakukan koreksi kesalahan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal pemberitahuan hasil temuan oleh Bank Indonesia. b. Bagi Sub-Registry yang tidak memenuhi kewajiban penatausahaan sebagaimana dimaksud dalam butir IV angka 2 dan pemenuhan persyaratan sebagai Sub-Registry sebagaimana dimaksud dalam butir IV angka 3 terkait dengan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam butir I angka 6 sampai dengan 11, yang bersangkutan wajib membuat rencana tindakan (action plan) dalam rangka memenuhi kewajiban dan atau persyaratan dimaksud, sesuai ketentuan sebagai berikut : 1) Sub-Registry wajib menyampaikan rencana tindakan kepada Bank Indonesia Central Registry paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal surat pemberitahuan hasil temuan oleh Bank Indonesia. 2) Sub-Registry wajib memenuhi rencana tindakan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) sesuai dengan batas waktu pemenuhan yang diusulkan dengan jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan, termasuk apabila terdapat revisi. VI. Pengenaan Sanksi Terhadap Sub-Registry 1. Dalam hal Sub-Registry tidak melakukan kewajiban tindak lanjut sebagaimana dimaksud dalam butir V angka 7 maka pengenaan sanksi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : a. teguran tertulis pertama, dengan jangka waktu pemenuhan kewajiban paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal surat teguran pertama; b. teguran

b. teguran tertulis kedua, dengan jangka waktu pemenuhan kewajiban paling lambat 6 (enam) hari kerja sejak tanggal surat teguran kedua; c. pemberhentian sementara (suspend) sebagai peserta BI-SSSS, dengan jangka waktu pemenuhan kewajiban paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal surat pemberitahuan suspend. 2. Pengenaan sanksi pemberhentian sementara sebagai peserta BI-SSSS, juga dilakukan dalam kondisi Sub-Registry sebagai berikut : a. Berdasarkan keputusan atau surat permintaan atau informasi dari otoritas pengawas terkait, Sub-Registry memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya. b. Jangka waktu pengenaan sanksi pemberhentian sementara Sub-Registry dalam kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a ditetapkan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja. VII. Pencabutan Penunjukan Sebagai Sub-Registry 1. Penunjukan Lembaga Kustodian sebagai Sub-Registry dicabut oleh Bank Indonesia dalam kondisi sebagai berikut : a. Bapepam mencabut persetujuan Bank Umum sebagai Kustodian atau ijin usaha Lembaga Kustodian bukan Bank; b. Posisi KPMM Bank atau modal disetor Lembaga Kustodian bukan Bank kurang dari persyaratan yang ditentukan; c. Setelah jangka waktu suspend berakhir, Sub-Registry tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam butir VI.1.c, atau tidak ada perubahan keputusan atau surat permohonan atau informasi dari otoritas pengawas terkait, sebagai dasar pencabutan suspend sebagaimana dimaksud dalam butir VI.2; d. Berdasarkan keputusan atau surat permintaan atau informasi dari otoritas pengawas terkait; e. atas

e. atas permohonan Sub-Registry sendiri dan setelah menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada nasabah, dengan mengajukan surat permohonan pengunduran diri sebagai Sub-Registry sebagaimana contoh Lampiran 3. 2. Dalam hal dilakukan pencabutan penunjukan sebagai Sub-Registry, Bank Indonesia mengirimkan surat pemberitahuan mengenai pencabutan status sebagai Sub-Registry kepada yang bersangkutan. 3. Bagi pencabutan Sub-Registry sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, b, c dan d, Sub-Registry wajib menyelesaikan pencatatan perpindahan kepemilikan Surat Berharga individual nasabah kepada Sub-Registry lainnya yang ditunjuk oleh nasabah paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pemberitahuan pencabutan sebagai Sub-Registry. 4. Bank Indonesia mengumumkan pencabutan penunjukan Sub-Registry melalui sarana BI-SSSS dan atau sarana informasi lainnya. VIII. PERALIHAN 1. Sub-Registry yang telah ditunjuk Bank Indonesia sebelum berlakunya Surat Edaran ini, dinyatakan telah memperoleh penunjukan sebagai Sub-Registry. 2. Pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban penatausahaan Surat Berharga dan pemenuhan persyaratan sebagai Sub-Registry sebagaimana dimaksud dalam butir IV angka 2 dan 3 berlaku bagi Sub-Registry yang telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia paling sedikit selama 1 (satu) tahun. IX. PENUTUP Dengan berlakunya Surat Edaran ini maka Surat Edaran Bank Indonesia nomor 6/3/DPM tanggal 16 Februari 2004 perihal Persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Sub-Registry untuk Penatausahaan Surat Berharga dinyatakan tidak berlaku. Ketentuan

Ketentuan dalam Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 6 Desember 2005. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, BUDI MULYA DIREKTUR PENGELOLAAN MONETER

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/55/DPM tanggal 6 Desember 2005 Lampiran 1 Kepada Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter Menara Sjafruddin Prawiranegara Lantai 11 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 Up. Direktur Pengelolaan Moneter Perihal : Permohonan Sebagai Sub-Registry Dengan ini kami mengajukan permohonan menjadi Sub-Registry dalam penatausahaan Surat Berharga, dengan melampirkan dokumen pendukung sesuai persyaratan Bank Indonesia, sebagai berikut : a. fotokopi persetujuan sebagai Bank Kustodian atau surat izin usaha dari Bapepam; b. fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya; c. keterangan mengenai posisi KPMM terakhir untuk Bank, atau jumlah modal disetor untuk Lembaga Kustodian bukan Bank; d. keterangan mengenai fasilitas jaringan usaha pencatatan dan atau penyimpanan Surat Berharga secara on line di dalam negeri dan atau ke luar negeri; e. fotokopi bukti hasil pemeriksaan oleh auditor independen mengenai keamanan sistem pencatatan Surat Berharga secara scripless; f. riwayat pekerjaan atau keahlian dari pejabat pengelola atau pengurus kegiatan kustodian; g. data mengenai jumlah dan nilai nominal transaksi pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga dalam 6 (enam) bulan terakhir; h. laporan keuangan tahunan terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik; dan i. surat rekomendasi/persetujuan dari Bapepam untuk menjadi Sub-Registry. Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari diketahui terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil Bank Indonesia. Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Jakarta,.. Nama Perusahaan Tandatangan pejabat berwenang

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/ 55/DPM tanggal 6 Desember 2005 Lampiran 2 LAPORAN BULANAN POSISI KEPEMILIKAN SURAT BERHARGA Nama Sub-Registry/Member Code : Tanggal Posisi Akhir Bulan : Jenis Surat Berharga : Sertifikat Bank Indonesia/Surat Utang Negara No. Nama Investor Seri Surat Berharga Nilai Nominal (Rp miliar) Status Investor *) Tipe Investor Keterangan CR CN **) TOTAL Jakarta,.. Nama Perusahaan Tandatangan pejabat berwenang

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/55/DPM tanggal 6 Desember 2005 Lanj. Lampiran 2 Keterangan : *) CR = Client Resident CN = Client Non Resident **) BA = Bank (Bank) IS = Asuransi (Insurance) MF = Reksadana (Mutual Fund) PF = Dana Pensiun (Pension Fund) SC = Perusahaan Sekuritas (Securities Company) FI = Lembaga Keuangan Lainnya (Financial Institution) CP = Perusahaan (Corporate) FD = Yayasan (Foundation) ID = Perorangan (Individual) OT = Lainnya (Others)

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/55/DPM tanggal 6 Desember 2005 Kepada Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter Menara Sjafruddin Prawiranegara Lantai 11 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 Up. Pimpinan Direktorat Pengelolaan Moneter Perihal : Permohonan Pengunduran Diri sebagai Sub-Registry Dengan ini kami mengajukan permohonan pengunduran diri menjadi Sub- Registry dalam penatausahaan Surat Berharga SUN dan SBI terhitung sejak tanggal.., dengan pertimbangan.... Sehubungan dengan permohonan tersebut di atas, kami telah menyelesaikan seluruh kewajiban kepada nasabah kami, termasuk memindahkan penatausahaan SUN dan SBI yang bersangkutan kepada Sub-Registry lain sesuai permohonan dan kesepakatan dengan nasabah dimaksud, dan dengan demikian tidak ada kewajiban lainnya kepada nasabah yang perlu diselesaikan lagi. Surat permohonan pengunduran diri sebagai Sub-Registry ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari diketahui terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil Bank Indonesia. Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Lampiran 3 Jakarta,.. Nama Perusahaan Tandatangan pejabat berwenang