BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN MASYARAKAT. i53

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS ( SP2TP ) Dr. H. Fahrurazi, M. Kes

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS

No. Kode : Terbitan : No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku:

SISTEM PENCATATAN & PELAPORAN PUSKESMAS (SP2TP) By - Viena Ike Anggraeni

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

Sistem Informasi Kesehatan

Analisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes,

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS

Panduan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas P2 Diare (Program Pemberantasan Diare) Puskesmas Payolansek

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. ANALISIS SISTEM INFORMASI KESEHATAN TENTANG PENGOLAHAN DATA SP3 (SISTEM PENCATATAN DAN

Perhitungan Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja Rekam Medis

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Kesehatan Kerja dan Olahraga. Orientasi Kesehatan Kerja dan Olahraga.

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TINGKAT PUSKESMAS (SP2TP)

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 32 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 NOMOR 32 TENTANG

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Tugas Pokok Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular TBC

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Pemegang Program Surveilans

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

TENTANG BUPATI SERANG,

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERKESMAS 2. RUANG LINGKUP 3. URAIAN UMUM

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BINAMU KOTA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009

PUSKESMAS 3 April 2009

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas

MODUL PUSKESMAS 1. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PERTEMUAN KOORDINASI PERAWAT KOORDINATOR PERKESMAS DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

Uraian Tugas Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Kembang Tanjong

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekalipun berbagai hasil telah banyak dicapai, namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah antara lain:

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DTP GUNUNGKENCANA JL. Gunungkencana- Bojongmanik Kode pos Telp

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DI PUSKESMAS ANDALAS. SUKHVINDER SINGH PERSEPTOR : DR.dr.Rosfita Rasyid,MKes

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

Transkripsi:

F BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN MASYARAKAT i53

BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN MASYARAI(AT A. Pencatata n Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk tulisan diatas kertas, l/e komputer, dan lain sebagainya dengan ilustrasi tulisan, Srafik, gambar, dan suara. Pencatatan kesehatan masyarakat berarti melakukan pendol(umentasian terhadap semua proses kegiatan pelayanan l(esehatan masyarakat yang dilakukan baik di dalam puskesmas, pusl<esmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, maupun bidan desa. Pencatatan ini sangat berguna sebagai aspek legal pelayanan l<esehatan. Agar pencatatan tersebut sistematis maka disusunlah formulir standar yang telah ditetapkan dalam sistem pencatatan dan pelaporan terpadu atau disingkat dengan 5P2TP. Sistem Pencatatan Pelaporan Terpadu Pusl(esmas (SP2TP) adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan l<esehatan di Ptrskesmas. Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari komponen yang saling berkaitan, berintegrasi, dan mempunyai tlljuan tertentu. Terpadu adalah merupakan gabungan berbagai macam kegiatan upaya pelayanan kesehatan puskesmas sehingga dapat dihindarkan adanya pencatatan maupun pelaporan lain \overlopping), yang akan memperberat beban kerja petugas pusl(esmas Pelaksanaan SP2TP menganut konsep wilayah kerja Puskesmas, oleh l(arena itu mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas: bidan di desa, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling berdasarkan Surat Keputusan l\.4enteri l(esehatan Rl No 63/Menkes/SK/lll1981' 154

Ma nfaat pencatata n, mellputi: 1. Memberi informasi tentang keadaan masalah atau kegiatan. 2. Sebagai bukti dari suatu keg iata n/pe ristiwa. 3. Bahan proses belajar dan bahan penelitian. 4. Sebaga i pertanggu ngjawa ba n. 5. Bahan pem buatan laporan. 6. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 7. Bukti hukum. 8. Alat komunikasi dalam penyampaian pesan serta meningkatl(an kegiata n peristiwa khusus. Jenis data yang dikumpulkan dan dicatat, meliputi: 1. Demografi (kependudukan) di wilayah kerja puskesmas. 2. Ketenagaa n di puskesmas. 3. Sarana yang dimiliki puskesmas. 4. Kegiata n pokok puskesmas. 5. Laporan SP2TP mempergunakan sistem tahun kalender. Komponen SP2TP Sistem Pencatatan Pencatatan dapat dilakukan di dalam dan di luar gedung. Di dalam gedung loket memegang peranan penting bagi seorang klien yang berkunjung pertama kali atau yang melakukan kunjungan ulang dan mendapatkan karu tanda pengenal. Kemudian klien disalurkan pada unit pelayanan yang akan dituju. Apabila pelayanan dilakukan di luar gedung, klien dicatat dalam register sesuai dengan pelayanan yang diterima. Unit Pe layana ntinda k la njut 155

srarus 2.KTPK I LKep. KUntunean 4.Karcis 1.Reg. Rawat jalan 2.Reg. Kohort ibu - anak 3.Sensus harian penyakit 4.Reg. Penimbangan 5.Reg. lmunisasi 6.Reg laboratorium 7.Reg. KIA 8.Reg. KB 1.Reg, Rawat inap 2. R uju kan Pelayanan kesehatan luar gedung 1.Reg. Rawat jalan pusling 2.Reg imunisasi 3.Reg penimbangan 4.Reg. Perkesmas 5.Reg. Kesling 6.Reg. P2M 7.Reg. PSM 8.Reg, UKs 9.Reg. PKNI Bank data puskesmas 1. Pengolahan 2.Penyusunan laporan Gambar 7.1 Mekanisme Pencatatan dan pelaporan Mekanisme oelaksanaan: L. Sistem sentralisasi: di mana penyimpanan, penyaluran, pen8olahan catatan dihimpun melalui satu loket. Namun apabila kunjungannya banyak, dapat digunakan lebih satu loket, tetapi pengumpulan dan pengolaha n tetap terpusat. 2. Sistem desentralisasi: penyaluran, pengumpulan dan pengolahan catatan tidak dipusatkan, oleh karena ada bagian unit pelayanan yang melakukannya, tetapi pemberian nomor keluarga tetap mengacu pada pencatatan di Puskesmas 1.56

Formulir: Fomily Folder (berkas keluarga) adalah himpunan kartu individu suatu keluarga yang memperoleh pelayanan kesehatan di puskesmas. 1. Kegunaan: untuk mengikuti keadaan kesehatan dari suatu keluarga. 2. Untuk mengetahuigambaran penyakit disatu keluarga. 3. Untul( keperluan "f/e sistem". 4. Untuk mengetahui banyaknya kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas yang sudah memanfaatkan pelayanan puskesmas. Kartu Tanda Pengenal Keluarga (KTPK) adalah alat untuk memudahkan pencatatan pencarian file keluarga yang telah mempunyai fomily folder pada saat meminta pelayanan ulang Puskesmas. KTpK diberikan 1 kalisaja bagi pengunjung, oleh karena itu harus dibawa setiap kali berkunjung dan tidak boleh hilang. Puskesmas: Nama KK: UMUT; Alamat: No index: KARTU TANDA PENG ENAL I(ELUARGA Setiap berobat harus dibawa ANGGOTA KELUARGA: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Gambar 7.2 Kartu Tanda Pengenal Keluarga (KTPK) a. Kortu Rawot Jolon adalah alat pencatatan informasi pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan untuk mempelajari riwayat perke m ba nga n kesehata n pas,en. b. Kortu lndeks Penyokit merupakan alat bantu untuk mencatat identitas l(lien, riwayat dan perkembangan penyakit. Kartu indeks 1.57

d. penyakit diperuntukkan khusus penderita penyakit TBC paru dan kusta. Kortu Anok merupakan alat bantu untul( mencatat identitas' status kesehatan, pelayanan preventif, promotif, kuratif' dan rehabilitatif yang diberikan kepada balita dan pra sekolah' KMS Bolito, Anok Usio Sekoloh merupakan alat bantu untuk mencatat identitas, pelayanan dan pertumbuhan yang diperoleh balita dan ana k sekolah. e. KMS lbu Hanrll merupakan alat bantu untuk mengetahui identltas' mencatat perkem0angan kesehatan ibu hamil' pelayanan kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu hamil. f. KMS Usio Loniut merupakan alat untuk mencatat kesehatan usia lanjut secara pribadi baik fisik maupun psikososial' digunakan untuk memantau kesehatan, deteksi dini penyakit dan evaluasi kemajuan kesehatan usila. Contoh Kartu Rawat Jalan : Puskesmas : Nomor lndex : Nama Lk /Pr Nama KK Agama Pekerjaa n Alamat KARTU RAWAT JALAN

Register adalah formulir untuk merekap dan mengkompilasi data kegiatan di dalam dan di luar gedung Puskesmas, yang telah dicatat di kartu dan buku atau catatan kegiatan. Jenis ya ng ada: 1. Register rawat jalan/rawat inap 2. Register ku njungan puskesmas 3. Registe r KIA 4. Register kohort ibu 5. Register kohort bayi/ana k 6. Registe r penimbangan balita 7. Register pemeriksaan anak sekolah 8. Register KB 9. Registe r obat obatan 10. Register Pe rkesmas 11. Register gizi 12. Registe rlaboratoriu m 13. Register PKM 14. Register kegiata n kesling 15. Reg PSM 16. Reglster UKS B, Pelaporan Pelaporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan terhadap kegiatan tersebut. Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan l(esehatan Masyarakat No. 5g0lBMlDJllnf olv 196 pelaporan puskesmas menggunakan tahun kalender yaitu bulan lanua ri-desem ber dalam tahun yang sama. Formulir pelaporan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan l(emampuan atau beban kerja di puskesmas. Setiap mengakhiri kegiatan harus ada oem buata n laooran. 1.59

Berbeda dengan catatan, laporan harus disampaikan ke orang atau pihak lain dan proses laporan dilakukan secara tertulis. Manfaat pelaporan antara lain: perta nggungjawa ba n otentik tentang pelaksanaan kegiatan, memberi informasi terdokumentasi, bahan bukti kegiatan (bukti hukum), bahan pelayanan, bahan penyusunan rencana dan evaluasl, serta bahan untuk penelitian. Laporan yang lengkap terdiri atas unsur: pendahuluan (latar belakang, tujuan, ruang lingkup); isi laporan (perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, hasil kegiatan secara nvata, masalah dan hambatan, saran untuk tindak lanjut); dan jika diperlukan, dilengkapi rekomendasi. Jenis laporan dibagi menjadi dua, yaitu laporan insidensial dan laporan berkala. Laporan insidensial adalah laporan kejadian luar biasa atau darurat yang memerlukan pelayanan dan bantuan cepat. Sementara laporan berkala, misalnya laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan, kua rtalan, dan tahunan. Mekanisme Pelaporan dan a lur pelaporan, meliputi: L. Pengelolaa n di Puskesmas a. Laporan dari Pustu, BDD (Bidan di desa), Puskesmas keliling, Posyandu disampaikan ke pengelola SP2TP Puskesmas b. Pengelola menyusun dan mengkompilasi data yang bersumber dari:sensus harian dan Register c. Hasil kompilasi/olaha n dimasukkan ke formulir laporan untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota d. Hasil olahan dianalisis dan disajikan untuk mengambil keputusa n (pada lokakarya mini) 2. Pengelolaan di Dinas Kabupaten/Kota Laporan dari puskesmas diterima oleh pengelola SP2TP Dinas untuk dikompilasi/diolah dan didistribusikan ke penanggung jawab program. Frekuensi dan jenis pelaporan, meliputi: 160

v 1. La pora n bulanan, meliputi: a. Data Kesakitan (LB1) b. Data Kematian (LB 2) c. Gizi, KlA, lmmunisasi, Pen8amatan Penyakit Menular (LB3) d. Data Obat-obatan (LB4) Laporan triwulan data kegiatan puskesmas, meliputi: a. Kunjunga n Pusl(esmas b. Perkesmas c. Pelayanan Medik Dasar Gigi-mulut d. Kesling e. La boratorium f. PKM g. PSM h. Ruju kan 3. 4. La pora n Ta hunan, meliputi: a. Umum dan fasilitas b. Sara na c. Tenaga Laporan kejadian luar biasa {KLB) Wabah/KLB: adalah peristiwa timbulnya penyakit yang mempunyai.iumlah 2 kali lipat dari biasanya, atau penyakit yang sebelumnya tidak ada atau yang ditetapkan oleh Pemerintah berdasa rka n UU Wabah. a. Formulir W1: dilaporkan dalam 24 jam, digunakan untuk melaporkan kejadian luar biasa atau wabah. Satu helai formulir hanya dapat digunakan untuk melapor satu jenis tersangl(a penyakit, melaporkan dengan cara yang tercepat: kurir, telpon, radio, dan lainnya. Laporan W1 masih memberikan gambaran KLB/wabah secara kasar, oleh karena itu harus segera drikuti dengan: L6"I {*

Lapora n penyelidikan sementara (pe) Renca na penanggulanga n b. Formulir W2: dilaporkan secara mingguan, yaitu laporan dari penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB atau wabah yang perlu dilaporkan secara rutin yaitu: Kolera, Diare, pes, DHF (DBD), Rabies, Difteri, polio, pertusis, Campak dan penyakit yang sedang menjadi wabah (SARS) Ada 2 kriteria kunjungan, meliputi: L. Kunjungan sebagaiseseorang yang datang ke puskesmas baik untuk mendapat pelayanan kesehatan maupun hanya untuk menoapat ketera ngan sehat - sakit. Ada 2 kategori, antara Iain 1) Kunjungan baru: ialah seseorang yang pertama kali datang ke pukesmas/pustu, sehingga dalam satu tahun hanya dicatat sebagai satu kunjunga n baru. 2) Kunjungan lama: ialah seseorang yang datang ke puskesmas/pustu untuk kedua kali dan seterusnya. Pengecualian dari 2 haldi aras: r Kunjungan ibu hamil, pada setiap kehamilan baru dianggap sebagai kunjungan baru, sedangkan kunjungan kedua kali dan seterusnya selama kurun waktu kehamilan tersebut (untuk memeriksa kehamilan) dianggap sebagai kunjungan tama. Dengan demikian penetapan kunjungan ibu hamil tidak ditentukan dengan tahun tetapi diberlakukan sebagai,,episode of illness". Kunjungan ibu menyusui, sebagai kunjungan baru 2 kali (sesuai anjuran menyusui selama 2 tahun). Kunjungan baru dalam kurun waktu 2 tahun tersebut dihitung sebagai kunjungan ba ru. Setiap kunjungan balita setelah ulang tahunnya, dianggap sebagai kunjungan baru. Jadi setiap balita mempunyai 4 x L62

kunjungan baru. Sedangkan kunjungan kedua dan seterusnva dari tahun yang bersangkutan dicatat sebagai kunjungan rama. 2. Kunjunga n kasus Kunjungan kasus adalah kasus baru ditambah kasus lama, ditambah kunjungan kasus lama suatu penvakit. Ada 2 macam kasus: l. l(asus baru, adalah "new episode of illnes,'yaitu pernyataan pertama kali seseorang menderita penyakit tertentu sebagai hasil diagnosis dokter atau tenaga paramedis. Untuk penderita yang telah sembuh, kemudian kambuh kembali (relaps) penyakitnya seperti malaria, ditetapkan sebagai kasus baru. 2. Kasus lama, adalah kunjungan kedua dan seterusnya dari kasus. baru yang belum dinyatalan sembuh atau kunjungan kasus lama dalam tahun yang sama. Untuk tahun berikutnya kasus ini diperhitungkan sebagal kasus baru, karena penghitungan mengikuti tahun ka lender. 763 L"