BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/Permentan/KP.240/9/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 133/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

2 menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Medik Veteriner; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahu

2015, No Kompetensi Pejabat Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perli

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji K

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 68/Permentan/OT.110/12/2015 TENTANG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 69/Permentan/OT.110/12/2015 TENTANG

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

2015, No Fungsional Pengantar Kerja didasarkan pada analisis beban kerja; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

2 Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 3. Peraturan Pemerint

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

2017, No Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Menteri Pertanian tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat :

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhenti

2015, No Indonesia Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tent

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

2017, No Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organis

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2015, No Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU PAKAN

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1338, 2015 KEMENTAN. Uji Kompetensi. Pejabat Fungsional. Analis Ketahanan Pangan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/Permentan/KP.240/9/2015 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pasal 13 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan mengatur syarat kenaikan jabatan Analis Ketahanan Pangan salah satunya mengikuti dan lulus uji kompetensi; b. bahwa Pasal 17 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan mengatur Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Analis Ketahanan Pangan harus memenuhi standar kompetensi; c. bahwa Pasal 24 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan mengatur persyaratan penyesuaian (inpassing) dalam jabatan Analis Ketahanan Pangan harus mengikuti dan lulus uji kompetensi; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Analis Ketahanan Pangan;

2015, No.1338 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5123); 5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 235); 6. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019; 7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 8. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85); 9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/ OT.010/8/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243);

3 2015, No.1338 10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1801); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN. Pasal 1 Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Analis Ketahanan Pangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Analis Ketahanan Pangan sebagai acuan dalam pelaksanaan uji kompetensi untuk penyesuaian (inpassing) dan kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi pejabat fungsional Analis Ketahanan Pangan. Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 September 2015 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, AMRAN SULAIMAN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 7 September 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY

2015, No.1338 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 49/Permentan/KP.240/9/2015 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemenuhan pangan bagi negara sampai perseorangan dengan jumlah yang cukup, mutu yang sesuai, beragam, bergizi seimbang dan aman secara fisik dan rohani (tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat) yang tersedia secara merata dan terjangkau, merupakan perwujudan ketahanan pangan.sasaran utama ketahanan pangan adalah agar perseorangan warga negara dapat hidup sehat, aktif, produktif secara berkelanjutan. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (selanjutnya disebut UU Pangan) mengamanatkan bahwa pemenuhan pangan sebagai kebutuhan dasar manusia diselenggarakan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan. Kedaulatan pangan merupakan hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangannya, tanpa bisa didikte oleh pihak atau kepentingan lain. Salah satu hak tersebut adalah tekad untuk kemandirian pangan, yaitu membangun kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cukup sampai tingkat perseorangan (warga negara) melalui produksi pangan yang beranekaragam dari dalam negeri, dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal secara bermartabat. Pencapaian ketahanan pangan nasional di masa mendatang bukan merupakan tugas yang mudah, tetapi semakin sulit dan kompleks. Indonesia yang pada tahun 2014 memiliki jumlah penduduk 252 (dua ratus lima puluh dua) juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,39% (satu koma tiga puluh sembilan persen) per tahun, memerlukan pangan dalam

5 2015, No.1338 jumlah yang besar dan semakin beragam dan berkualitas. Dengan potensi dan sumber daya pertanian, kehutanan, peternakan, dan perikanan, diharapkan kebutuhan untuk meningkatkan produksi pangan sampai 70% (tujuh puluh persen) hingga tahun 2050 (dengan tahun dasar 2012) dapat dicapai.hal ini tentu saja dengan didukung sumber daya manusia, budaya dan teknologi kreatif dan inovatif untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan. Oleh karena itu dibutuhkan sumberdaya manusia yang mampu melakukan analisis dibidang ketahanan pangan yang hasilnya akan dipergunakan sebagai bahan perumusan kebijakan di bidang pemantapan ketahanan pangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah. Disamping itu dalam Pasal 13 ayat (3) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan menyatakan bahwa selain memenuhi syarat kinerja, Analis Ketahanan Pangan yang akan dinaikkan jabatannya setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi, dan Pasal 17 ayat (1) mengamanatkan bahwa PNS yang menduduki jabatan fungsional Analis Ketahanan Pangan harus memenuhi standar kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan. B. Tujuan Tujuan ditetapkan Pedoman ini untuk memberikan kepastian dalam mewujudkan Pejabat Fungsional Analis Ketahanan Pangan yang kompeten dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedomanini meliputi jenjang jabatan dan pangkat serta standar kompetensi, organisasi pelaksana uji

2015, No.1338 6 kompetensi, persyaratan dan tata cara uji kompetensi, dan pelaksanaan uji kompetensi. D. Pengertian Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Kompetensi adalahsuatu kemampuan menguasai dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerjadi tempat kerja sesuai dengan kinerja yang dipersyaratkan. 2. Pejabat Fungsional Analis Ketahanan Panganyang selanjutnya disebut Analis Ketahanan Pangan adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang untuk melaksanakan analisis ketahanan pangan dalam lingkungan instansi Pusat dan Daerah. 3. Analisis Ketahanan Pangan adalah kegiatan analisis ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, dan pemanfaatan pangan. 4. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup,baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. 5. Wilayah adalah suatu bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya ditentukan atas dasar pengertian, batasan dan perwatakan geografis seperti wilayah aliran sungai, wilayah hutan, wilayah pantai, wilayah negara yang secara geografis ditentukan oleh suatu batasan geografis tertentu. 6. Kawasan adalah suatu wilayah yang teritorialnya didasarkan pada pengertian dan batasan fungsional tertentu. 7. Mandiri Pangan adalah upaya pemenuhan kebutuhan pangan yang dapat dicukupi oleh kemampuan sumberdaya yang dimiliki, dilihat dari bekerjanya subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi pangan.

7 2015, No.1338 8. Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan Cadangan Pangan Nasional serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. 9. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK adalah formulir yang berisi keterangan perorangan Analis Ketahanan Pangandan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir kegiatan yang telah dicapai oleh Analis Ketahanan Pangandan telah ditetapkan oleh pejabat penetap angka kredit. 10. Hasil Penilaian Angka Kredit yang selanjutnya disingkathapak adalah formulir berisi keterangan perorangan Analis Ketahanan Pangandan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan yang telah dicapai oleh Analis Ketahanan Panganakan tetapi belum memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. 11. Penyesuaian/Inpassing adalah pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional melalui penyesuaian jabatan dan pangkat dengan syarat dan jangka waktu tertentu. 12. Kenaikan Jabatan adalah perpindahan jenjang jabatan satu tingkat lebih tinggi yang ditetapkan melalui PAK. 13. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 14. Tim Penguji adalah tim yang bertugas melakukan pengujian dan melaporkanhasil uji kompetensi.

2015, No.1338 8 BAB II JENJANG JABATAN DAN PANGKAT, STANDAR KOMPETENSI, A. Jenjang Jabatan dan Pangkat 1. Analis Ketahanan Pangan Pertama a. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan b. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. 2. Analis Ketahanan Pangan Muda a. Penata, golongan ruang III/c; dan b. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. 3. Analis Ketahanan Pangan Madya a. Pembina, golongan ruang IV/a; b. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan c. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. B. Standar Kompetensi Analis Ketahanan Pangan Standar kompetensi yang harus dipenuhi oleh Analis Ketahanan Pangan sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut: 1. Analis Ketahanan Pangan Pertama, mampu: a. melakukan identifikasi dan inventarisasi data dibidang ketahanan pangan pada tingkat kesulitan sederhana; b. melakukan analisa ketersediaan pangan berdasarkan angka prognosa, angka sementara, ARAM 1, ARAM 2, ATAP; c. menganalisis pola panen bulanan; d. menganalisis data/informasi wilayah yang terindikasi rawan pangan; e. mengolah data/informasipotensi sumberdaya pangan; f. menganalisis data/informasi karakteristik wilayah; g. mengolah data/informasi cadangan pangan pemerintah; h. mengolah data/informasi cadangan pangan masyarakat; i. mengolah data/informasi pola distribusi pangan; j. mengolah data/informasi pasokan dan situasi distribusi pangan; k. mengolah data susenas modul konsumsi pangan (energi/protein/kuantitas/gol pengeluaran/per wilayah);

9 2015, No.1338 l. mengidentifikasi dan mengolah data potensi pangan olahan spesifik wilayah; m. mengolah data/informasi pasokan dan situasi distribusi pangan; n. menganalisis penyebaran informasi penganekaragaman pangan; o. menyiapkan bahan pembuatan peta/leaflet/brosur/grafik dibidang ketahanan pangan; p. menyiapkan bahan penyusunan pedoman/panduan/modul dibidang ketahanan pangan. 2. Analis Ketahanan Pangan Muda, mampu: a. memahami kompetensi jenjang dibawahnya; b. melakukan identifikasi dan inventarisasi data dibidang ketahanan pangan pada tingkat kesulitan kompleks; c. mengolah dan menganalisis neraca bahan makanan; d. mengolah data/informasi akses pangan; e. menganalisis data/informasi wilayah yang terindikasi rawan pangan jangka panjang; f. menganalisispotensi sumberdaya pangan; g. mengolah dan menganalisis angka kecukupan gizi dan pola pangan harapan (pph ketersediaan); h. mengolah data/informasi situasi bencana alam terkini/rawan pangan transien; i. menganalisis data/informasi karakteristik rumah tangga rawan pangan; j. menganalisis data/informasi cadangan pangan pemerintah; k. menganalisis data/informasi cadangan pangan masyarakat; l. menganalisis data/informasi pola distribusi pangan; m. menganalisis data/informasi pasokan dan situasi distribusi pangan; n. mengolah data/informasi efisiensi distribusi pangan; o. mengolah data/informasi kelembagaan distribusi pangan;

2015, No.1338 10 p. menyusun prognosa neraca ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis (Angka Sasaran, ARAM, ASEM, ATAP); q. mengolah data susenas modul konsumsi pangan (energi/protein/kuantitas/gol pengeluaran/per wilayah); r. menganalisis potensi pangan olahan spesifik wilayah; s. mengolah data/informasi situasi keamanan pangan; t. menganalisis data/informasi pasokan dan situasi distribusi pangan; u. mengolah dan menganalisis data harga pangan; v. menganalisis struktur ongkos usaha tani komoditas pangan strategis; w. mengolah data pola konsumsi pangan (karbohidrat/protein/vitamin dan mineral); x. mengolah data survei konsumsi pangan (energi/protein/kuantitas/per wilayah); y. menganalisis pola pangan harapan; z. menyusun dan menganalisis tren dan target kebutuhan konsumsi pangan; aa.menganalisis situasi konsumsi pangan dan gizi; bb.menganalisis pola konsumsi pangan; cc.mengolah data/informasi preferensi konsumsi pangan; dd. menganalisis potensi pemanfaatan sumberdaya pangan keluarga; ee. melakukan komunikasi resiko keamanan pangan (cemaran fisik, kimia, biologis); ff. memahami prosedur pelaksanaan pengkajian; gg. melaksanakan pengkajian; hh.menyusun laporan hasil pengkajian; ii. mengolah dan menganalisis bahan pembuatan peta/leaflet/brosur/grafik dibidang ketahanan pangan. 3. Analis Ketahanan Pangan Madya, mampu: a. memahami kompetensi jenjang dibawahnya; b. menganalisis data/informasi akses pangan; c. menyusun peta wilayah tahan dan rentan pangan;

11 2015, No.1338 d. menganalisis situasi bencana alam terkini/rawan pangan transien; e. menganalisis efisiensi distribusi pangan; f. menganalisis kelembagaan distribusi pangan; g. menganalisis situasi keamanan pangan; h. menyusun peta pola konsumsi pangan (karbohidrat/protein/vitamin dan mineral); i. menganalisis preferensi konsumsi pangan; j. merumuskan hasil pengkajian; k. menyusun konsep peta/leaflet/brosur/grafik dibidang ketahanan pangan; l. menyusun konsep pedoman/panduan/modul dibidang ketahanan pangan.

2015, No.1338 12 BAB III ORGANISASI PELAKSANA UJI KOMPETENSI A. Hasil uji kompetensi untuk penyesuaian/inpassing, dan Kenaikan Jabatanditetapkan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan. B. Kepala Badan Ketahanan Pangan dalam menetapkan uji kompetensi dibantu oleh Tim Penguji yang berjumlah ganjil dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: 1. Ketua merangkap anggota dijabat oleh Sekretaris Badan Ketahanan Pangan. 2. Wakil Ketua merangkap anggota dijabat oleh Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian. 3. Sekretaris merangkap anggota dijabat olehkepala BagianUmum Sekretariat Badan Ketahanan Pangan. 4. Anggota terdiri atas: a. Kepala Pusat dilingkungan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian; b. Pejabat Struktural Eselon III atau IVmasing-masing Pusat dilingkungan Badan Ketahanan Pangan; dan c. paling kurang 4 (empat) orang Analis Ketahanan Pangan yang memiliki jenjang jabatan lebih tinggi atau sama dengan Analis Ketahanan Pangan yang diuji. C. Tim Penguji dibentuk olehkepala Badan Ketahanan Pangan. D. Tim Penguji dibantu oleh Sekretariat Tim Penguji yang berkedudukan secara ex officio berada di Bagian Umum Sekretariat Badan Ketahanan Pangan. E. Sekretariat Tim Penguji terdiri atas pejabat fungsional dan pelaksana dibidang kepegawaian pada Sekretariat Badan Ketahanan Pangan. F. Sekretariat Tim Penguji bertugas memfasilitasi pelaksanaan tugas dan pelayanan administrasi untuk Tim Penguji.

13 2015, No.1338 BAB IV PERSYARATAN DAN TATA CARA UJI KOMPETENSI A. Persyaratan Uji Kompetensi 1. Uji kompetensi untuk penyesuaian/inpassingharus melampirkan: a. keputusan pangkat/golongan ruang terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; b. surat keterangan pimpinan unit kerja, bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan tugas di bidang analisis ketahanan pangan paling kurang 2 (dua) tahun; c. prestasi kerja paling kurang bernilai baik 1 (satu) tahun terakhir; dan d. surat pengantar dari pimpinan unit kerja yang merekomendasikan bahwa yang bersangkutan memenuhi syarat untuk mengikuti uji kompetensi dengan menggunakan Format-1. 2. Uji kompetensi untuk Kenaikan Jabatan harus melampirkan: a. keputusan pangkat/golongan ruang terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; b. surat keputusan jabatan terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; c. PAK terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; d. HAPAKtahun terakhir yang dilegalisiroleh pejabat yang berwenangmemuat paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; e. prestasi kerja paling kurang bernilai baik 1 (satu) tahun terakhir; dan f. surat pengantar dari pimpinan unit kerja yang merekomendasikan bahwa yang bersangkutan memenuhi syarat untuk mengikuti uji kompetensi sesuai Format-1. B. TataCara Uji Kompetensi 1. Sekretariat Tim Penguji mengumumkan rencana pelaksanaan uji kompetensi melalui Website Badan

2015, No.1338 14 Ketahanan Pangan paling lambat minggu kedua bulan Februari dan Agustus. 2. Pimpinan unit kerja calon peserta uji kompetensi mengusulkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan melalui Sekretaris Tim Penguji. 3. Usulan peserta uji kompetensi disampaikan paling lambat minggu pertama bulan Maret atau Septemberdengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf A. 4. Sekretariat Tim Penguji melakukan verifikasi administrasi untuk menentukan peserta uji kompetensi dan menginformasikan hasil verifikasi paling lambat akhir minggu ketiga bulan Maret dan September. 5. Sekretariat Tim Penguji menetapkan lokasi dan jadwal uji kompetensi melalui websitebadan Ketahanan Pangan paling lambat minggu kedua bulan April dan Oktober serta membagi jadwal anggota Tim Penguji. 6. Tim Penguji melakukan pengujian dan rapat pleno untuk memutuskan hasil uji kompetensipada bulan Mei dan November, dan menyampaikan laporan hasil uji kompetensi kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan melalui Sekretaris Tim Penguji dengan tembusan Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian. 7. Sekretaris Tim Penguji menyiapkan surat keterangan lulus uji kompetensi untuk ditandatangani oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan sesuai Format-2. 8. Sekretaris Tim Penguji menyampaikansuratpemberitahuantidak lulus uji kompetensi kepada pimpinan unit kerja pengusul sesuai Format-3.

15 2015, No.1338 BAB V PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI A. Pembobotan Penilaian 1. Pembobotan penilaian uji kompetensi untuk penyesuaian/inpassing, sebagai berikut: a. Uji kompetensi untuk Analis Ketahanan Pangan Ahli Pertama/Muda, sebagai berikut: 1) jawaban singkat sebanyak 35% (tiga puluh lima persen); 2) essai sebanyak 35% (tiga puluh lima persen); dan 3) wawancara sebanyak30% (tiga puluh persen). b. Uji kompetensi untuk Analis Ketahanan Pangan Ahli Madya, sebagai berikut: 1) essaisebanyak 30% (tiga puluh persen); 2) pemaparan pemecahan masalah sebanyak 30% (tiga puluh persen); dan 3) diskusi pemecahan masalah sebanyak 30% (tiga puluh persen). 2. Pembobotan penilaian uji kompetensi untuk Kenaikan Jabatan, sebagai berikut: a. Pembobotan penilaian Analis Ketahanan Pangan Ahli Pertama yang akan naik jenjang jabatan sebagai Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda, sebagai berikut: 1) jawaban singkat sebanyak30% (tiga puluh persen); 2) essai sebanyak 40% (empat puluh persen); dan 3) wawancara sebanyak30% (tiga puluh persen). b. Pembobotan penilaian Analis Ketahanan Pangan Muda yang akan naik jenjang jabatan sebagai Analis Ketahanan Pangan Madya, sebagai berikut: 1) essaisebanyak 20% (dua puluh persen); 2) pemecahan masalah sebanyak 40% (empat puluh persen); dan 3) diskusi pemecahan masalah sebanyak40% (empat puluh persen).

2015, No.1338 16 B. Materi Uji Kompetensi 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. 2. Peraturan perundangan di bidang Ketahanan Pangan. 3. Peraturan di bidang Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan. 4. Kegiatan analisisdi bidang KetahananPangan. 5. Pengembangan metode di bidang analisis Ketahanan Pangan. C. Kelulusan Uji Kompetensi 1. Peserta uji kompetensi dinyatakan lulus dengan nilaikumulatif paling kurang 76 (tujuh puluh enam). 2. Hasil uji kompetensi ditetapkan melalui sidang pleno Tim Penguji paling lambat akhir bulan Mei dan November. 3. Hasil uji kompetensi diumumkan melalui websitebadan Ketahanan Pangan. 4. Surat keterangan lulus uji kompetensi disampaikan kepada pimpinan unit kerja peserta uji kompetensi, dengan pengantar dari Sekretaris Tim Penguji. D. Lokasi Uji Kompetensi 1. Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian; 2. Badan Ketahanan Pangan Provinsi.

17 2015, No.1338 BAB VI PENUTUP Pedoman ini bersifat dinamis, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan teknologi. MENTERI PERTANIAN REPUBLIKINDONESIA, AMRAN SULAIMAN

2015, No.1338 18 Format 1 SURAT REKOMENDASI MENGIKUTI UJI KOMPETENSI ANALIS KETAHANAN PANGAN Yang bertandatangan dibawah ini: Nama :... NIP :... Unit Kerja :... Pangkat/Gol.Ruang/TMT :... Merekomendasikan Nama :... NIP :... Unit Kerja :... Jabatan/TMT :... Pangkat/Gol.Ruang/TMT :... Untuk mengikuti uji kompetensi dalam rangka penyesuaian (inpassing)/kenaikan jenjang jabatan*. Berdasarkan hasil penilaian, yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti uji kompetensi....,... Pimpinan Unit Kerja, Keterangan : * Pilih salah satu (...) NIP....

19 2015, No.1338 Format 2 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN SURAT KETERANGAN Diberikan Kepada:... Yang bersangkutan dinyatakan telah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi untuk penyesuaian (inpassing)/kenaikan jenjang jabatan fungsional* Analis Ketahanan Panganyang dilaksanakan pada tanggal... Jakarta,... Kepala Badan Ketahanan Pangan, Keterangan: * Pilih salah satu (...) NIP....

2015, No.1338 20 Format 3 SURAT PEMBERITAHUAN Sekretaris Tim Penguji, dengan ini memberitahukan bahwa: Nama :... NIP :... Unit Kerja :... Jabatan/TMT :... Pangkat/Gol.Ruang/TMT :... tidak lulus uji kompetensi untuk penyesuaian (inpassing)/kenaikan jenjang jabatan * yang dilaksanakan pada tanggal... sehingga yang bersangkutan belum dapat diangkat dalam jabatan fungsional/memperoleh kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi. Sehubungan hal tersebut, yang bersangkutan masih diberikan kesempatan 1 (satu) kali untuk mengikuti uji kompetensi. Jakarta,... Sekretaris Tim Penguji, Keterangan: * Pilih salah satu (...) NIP....