BERITA DAERAH KOTA BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KARO PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNANUNTUK KEPENTINGAN UMUM SKALA KECIL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 94 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1UO TAHUN 2016 TENT ANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31.A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI. PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 57 TAHUN /21-Bappeda/V/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG. berdasarkan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI. PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 16 Tahun 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

DIKLAT PENGADAAN TANAH KATA PENGANTAR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

NOMOR SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI, TENTANG. pelayanan. Kewenangan. tentang Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI JAWA BARAT WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PMK.02/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBUKAAN, PENUTUPAN DAN PENEMPATAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 194 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2016 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 51 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENITIPAN UANG GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 86 sampai dengan Pasal 95 Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b,maka Tata Cara Penitipan Uang Ganti Kerugian Dalam Pengadaan Tanah dimaksud perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 1

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5280); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan AntaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 2

8. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 156) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 94); 9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Tanah; 10. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 32 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaaan Tanah Bagi Kepentingan Umum; 11. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 03 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kota Bekasi (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2008 Nomor 3 Seri E). Memperhatikan : 1. Peraturan Walikota Bekasi Nomor 65 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah Kota Bekasi Tahun 2013 Nomor 65 Seri E); 2. Berita Acara Rapat Nomor 180/BA.338/Huk tanggal 03 September Tahun 2014 perihal Pembentukan Tim Penyusunan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Penitipan Uang Ganti Kerugian Dalam Pengadaan Tanah di Kota BekasiTahun 2014. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PENITIPAN UANG GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH DI KOTA BEKASI. 3

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Bekasi. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Bekasi. 4. Panitia pengadaan tanah yang selanjutnya disebut Panitia Pengadaan Tanah adalah panitia yang dibentuk untuk membantu pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum. 5. Penitipan ganti kerugian ke Pengadilan Negeri yang selanjutnya disebut Konsinyasi adalah penitipan uang ganti kerugian di Pengadilan Negeri setempat, dalam hal pihak yang berhak menolak bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian berdasarkan hasil musyawarah dan tidak mengajukan keberatan ke pengadilan atau pihak yang berhak menerima ganti kerugiantidak diketahui keberadaannya atau objek pengadaan tanah sedang menjadi objek perkara di pengadilan atau masih dipersengketakan kepemilikannya atau diletakkan sita oleh pejabat yang berwenang atau sedang menjadi jaminan di bank. 6. Pihak berkeberatan adalah pemegang hak atas tanah yang tidak menerima keputusan Panitia Pengadaan Tanah. 7. Pihak yang berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaan tanah. 8. Pengadilan Negeri adalah Pengadilan Negeri Kota Bekasi. 9. Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. 10. Ganti kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan tanah. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud Peraturan Walikota ini adalah untuk menjadi pedoman melaksanakan konsinyasi atau penitipan uang ganti kerugian dalam rangka pengadaan tanah untuk kepentingan umum. 4

Pasal 3 Tujuan Peraturan Walikota ini adalah untuk menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, Negara dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum untuk pihak yang berhak (mempercepat proses penyediaan tanah untuk kepentingan umum). BAB III SYARAT DAN BENTUK KONSINYASI Pasal 4 (1) Syarat konsinyasi meliputi : a. pihak yang berhak menolak bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian berdasarkan hasil musyawarah dan tidak mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri; b. pihak yang berhak menolak bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian bersadarkan putusan Pengadilan Negeri/Mahkamah Agung yang telah memiliki kekuatan hukum tetap; c. pihak yang berhak tidak diketahui keberadaannya; d. dalam hal pihak yang berhak diundang secara patut tidak hadir dan tidak memberikan kuasa; e. objek pengadaan tanah yang diberikan ganti kerugian: 1. sedang menjadi objek perkara dipengadilan; 2. masih dipersengketakan kepemilikannya; 3. diletakkan sita oleh pejabat yang berwenang; 4. menjadi jaminan dibank atau jaminan hutang lainnya. (2) Bentuk ganti kerugian yang dititipkan di Pengadilan Negeri dalam bentuk mata uang rupiah. Pasal 5 Pihak yang berhak wajib menyerahkan bukti penguasaan atau kepemilikan objek pengadaan tanah kepada Ketua Panitia Pengadaan Tanah pada saat pengambilan ganti kerugian yang dititipkan di Pengadilan Negeri. Pasal6 Dalam hal uang ganti rugi telah dititipkan di Pengadilan Negeri dan pihak yang berhak masih menguasai objek tanah tersebut, maka Pemerintah Daerah dapat mengajukan permohonan pengosongan tanah tersebut kepada Pengadilan Negeri. 5

BAB IV PROSES DAN JANGKA WAKTU PENITIPAN Pasal7 (1) Dalam hal pihak yang berhak menolak besarnya dan bentuk ganti kerugian berdasarkan hasil musyawarah dan tidak mengajukan keberatan ke Pengadilan, ganti kerugian dapat diambil dalam waktu yang dikehendaki oleh pihak yang berhak dengan surat pengantar dari Ketua Pengadaan Tanah (Panitia Pengadaan Tanah). (2) Dalam hal pihak yang berhak menolak bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian bersadarkan putusan Pengadilan Negeri/Mahkamah Agung yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, ganti kerugian dapat diambil oleh pihak yang berhak setiap saat, pihak yang berhak menghendakinya dengan surat pengantar Panitia Pengadaan Tanah. (3) Dalam hal pihak yang berhak tidak diketahui keberadaannya, pelaksana pengadaan tanah (Panitia Pengadaan Tanah) menyampaikan pemberitahuan mengenai ketidakberadaan pihak yang berhak secara tertulis kepada Camat dan Lurah. (4) Dalam hal pihak yang berhak tidak diketahui keberadaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah diketahui keberadaanya, maka pihak yang berhak tersebut mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri tempat penitipan ganti kerugian dengan surat pengantar dari ketua Panitia Pengadaan Tanah. (5) Dalam hal objek pengadaan tanah sedang menjadi objek perkara di Pengadilan, ganti kerugian diambil oleh pihak yang berhak setelah putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap atau Putusan perdamaian (Dading). (6) Dalam hal objek pengadaan tanah sedang dipersengketakan kepemilikannya, pengambilan ganti kerugian dilakukan setelah ada Berita Acara perdamaian (Dading). (7) Dalam hal objek pengadaan tanah diletakkan sita oleh pejabat yang berwenang, ganti kerugian dapat diambil oleh pihak yang berhak setelah adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan pengangkatan sita. (8) Dalam hal objek pengadaan tanah menjadi jaminan di Bank atau jaminan hutang lainnya, ganti kerugian dapat diambil di Pengadilan Negeri setelah adanya surat pengantar dari ketua Panitia Pengadaan Tanah dengan persetujuan dari pihak Bank atau pihak lainnya. 6

Pasal 8 (1) Penitipan Ganti Kerugian di Pengadilan Negeri dilakukan dengan cara mengajukan surat permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri. (2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan melampirkan : a. Surat keterangan dari Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah mengenai alasan penitipan ganti kerugian; b. nama Pihak yang berhak atas ganti kerugian yang dititipkan; c. undangan pemberian ganti kerugian; d. surat-surat : 1. Berita Acara Kesepakatan Musyawarah; 2. BeritaAcaraPihak yang berhak menolak bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian berdasarkan hasil musyawarah dan tidak mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri; 3. Berita Acara Pihak yang berhak menolak bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian berdasarkan putusan Pengadilan Negeri/Mahkamah Agung yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; 4. Berita Acara Pihak yang berhak tidak diketahui keberadaannya; 5. Berita Acara Pihak yang berhak telah diundang secara patut tidak hadir dan tidak memberikan kuasa; 6. Berita Acara Objek Pengadaan Tanah yang akan diberikan ganti kerugian sedang menjadi objek perkara di Pengadilan; 7. Berita Acara Objek Pengadaan Tanah yang akan diberikan ganti kerugian masih dipersengketakan pemiliknya; 8. Berita Acara Objek Pengadaan Tanah yang akan diberikan ganti kerugian diletakan sita oleh pejabat yang berwenang; atau 9. Berita Acara Objek Pengadaan Tanah yang akan diberikan ganti kerugian menjadi jaminan di Bank atau jaminan hutang lainnya. (3) Dalam hal ganti kerugian dititipkan di Pengadilan Negeri, pelaksanaan penitipan dibuat dalam Berita Acara Penitipan Ganti Kerugian. (4) Berita Acara Penitipan ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. BAB V PERSYARATAN PEMBAYARAN DANA KONSINYASI Pasal 9 Persyarakatan pembayaran dana konsinyasi meliputi: a. Keputusan Walikota tentang Penetapan Lokasi; 7

b. Berita Acara Musyawarah Harga; c. Penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)/Lembaga Apraisal; d. Keputusan Walikota tentang Penetapan Harga; e. Daftar nominative pembayaran uang ganti kerugian yang memuat paling sedikit nama masing-masing penerima dan besaran uang yang diterima; f. foto copy bukti kepemilikan tanah atau bukti pendukung lain yang dianggap sah; g. nota dinas usulan konsinyasi; h. surat permohonan konsinyasi ke Pengadilan Negeri oleh Walikota; i. Penetapan Pengadilan tentang Konsinyasi. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya BeritaDaerah Kota Bekasi. Ditetapkan di Bekasi pada tanggal 3 Desember 2014 WALIKOTA BEKASI, Ttd/Cap Diundangkan di Bekasi padatanggal 3 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA BEKASI, RAHMAT EFFENDI Ttd/Cap RAYENDRA SUKARMADJI BERITA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2014 NOMOR 51 SERI E 8

LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 51 Tahun 2014 Tanggal : 3 Desember 2014 BERITA ACARA PENITIPAN GANTI KERUGIAN Nomor... Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun... (...) Pengadaan Tanah... yang berlokasi di : 1. Kelurahan : a...., b...., c.... dst. Kecamatan... 2. Kelurahan : a...., b...., c.... dst. Kecamatan... telah dititipkan ganti kerugian di Pengadilan Negeri... dengan perincian sebagai berikut : No. Pihak yang Berhak Nomor Urut Daftar Nominatif Besarnya Nilai Ganti Kerugian (Rp) Alasan Permohonan Penitipan Ganti Kerugian Ket. 9

Demikian Berita Acara ini dibuat dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Yang menerima, Ketua Pengadilan Negeri/ Pejabat yang ditunjuk Yang menitipkan, Instansi Yang Memerlukan Tanah Cap dan ttd. Cap dan ttd.... NIP.... NIP. WALIKOTA BEKASI, Ttd/Cap Diundangkan di Bekasi Pada tanggal 3 Desember 2014 RAHMAT EFFENDI SEKRETARIS DAERAH KOTA BEKASI, Ttd/Cap RAYENDRA SUKARMADJI BERITA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2014 NOMOR 51 SERI E 10