WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja, maka Peraturan Walikota Madiun Nomor 55 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja perlu diganti ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota Madiun tentang Rincian Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 ; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 ; 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ; 4. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kota Madiun ; 5. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2013 ;
- 2 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA MADIUN TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Madiun. 2. Walikota adalah Walikota Madiun. 3. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disingkat Satpol PP adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kota Madiun. 4. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disingkat Kepala Satpol PP adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Madiun. 5. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Jabatan Fungsional pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Madiun yang diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Susunan Organisasi Satpol PP terdiri dari: a. Unsur Pimpinan : Kepala Satpol PP ; b. Unsur Pembantu : Sub Bagian Tata Usaha ; c. Unsur Pelaksana : 1. Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat; 2. Seksi Penegakan Perundang-undangan Daerah ; 3. Seksi Pengembangan Kapasitas ; 4. Seksi Perlindungan Masyarakat. d. Kelompok Jabatan Fungsional.
- 3 - (2) Satpol PP dipimpin oleh seorang Kepala Satpol PP yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (3) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satpol PP. (4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satpol PP. (5) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk oleh Kepala Satpol PP. BAB III KEPALA SATPOL PP Pasal 3 (1) Kepala Satpol PP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas di bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota, pengembangan kapasitas serta perlindungan masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala Satpol PP mempunyai fungsi : a. penyusunan rumusan kebijakan teknis dan program di bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota, pengembangan kapasitas serta perlindungan masyarakat ; b. melaksanakan kebijakan operasional ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota, pengembangan kapasitas serta perlindungan masyarakat ; c. pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota ; d. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota, pengembangan kapasitas serta perlindungan masyarakat dengan pihak-pihak terkait ;
- 4 - e. pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terhadap masyarakat agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota ; f. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat ; g. pelaksanaan pengawalan pejabat/tamu penting dan tempat-tempat penting ; h. pengelolaan ketatausahaan ; i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota. BAB IV SUB BAGIAN TATA USAHA Pasal 4 Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Tata Usaha ; b. mengoordinasikan penyusunan perencanaan program kerja, evaluasi dan pelaporan di lingkungan Satpol PP ; c. melakukan urusan surat-menyurat dan tata kearsipan ; d. melakukan urusan rumah tangga, protokoler, upacara dan rapat dinas ; e. melakukan urusan keamanan kantor ; f. melakukan urusan pengendalian tata usaha pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengadministrasian dan perawatan barang-barang inventaris sesuai ketentuan yang berlaku ; g. menyusun, mengolah dan memelihara data administrasi kepegawaian serta data kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian di lingkungan Satpol PP ; h. mengoordinasikan dan menghimpun bahan-bahan untuk keperluan penyusunan rencana kerja anggaran ; i. melaksanakan penatausahaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan ; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP.
- 5 - BAB V SEKSI KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT Pasal 5 Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c angka 1 mempunyai tugas : a. melaksanakan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas di bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat ; b. melaksanakan operasi penertiban dalam rangka penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota ; c. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam rangka operasional ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ; d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian di bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ; e. melaksanakan penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; f. melaksanakan pembinaan dan penertiban pedagang kaki lima (PK-5), penjaja seks komersial (PSK), gelandangan, pengemis, anak jalanan (Anjal) dan peredaran minuman beralkohol sesuai ketentuan yang berlaku ; g. melaksanakan penertiban perizinan sesuai ketentuan yang berlaku ; h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Satpol PP. BAB VI SEKSI PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN Pasal 6 Seksi Penegakan Perundang-undangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c angka 2 mempunyai tugas :
- 6 - a. melaksanakan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas di bidang Penegakan Perundangundangan Daerah ; b. menyiapkan bahan koordinasi dan bahan kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam melakukan tindakan atas pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota ; c. menyiapkan bahan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan di bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah ; d. melakukan sosialisasi dan penyuluhan dalam rangka penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota ; e. melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka pembinaan terhadap wajib pajak dan retribusi daerah ; f. melakukan koordinasi dan pengkajian aturan hukum, sosialisasi dan penyuluhan Peraturan Daerah serta Peraturan Walikota dalam rangka pelaksanaan penegakan perundangundangan daerah ; g. melaksanakan penegakan perundang-undangan daerah terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota ; h. melaksanakan pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil pada Satpol PP ; i. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan penegakan perundang- undangan daerah ; j. melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP. BAB VII SEKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS Pasal 7 Seksi Pengembangan Kapasitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c angka 3 mempunyai tugas : a. melaksanakan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas di bidang pengamanan dan pengembangan kapasitas ;
- 7 - b. melaksanakan penjagaan dan pengamanan tempat-tempat penting antara lain : 1. rumah dinas Pejabat Pemerintah Daerah (Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Daerah dan Ketua DPRD) ; 2. sekitar ruang kerja Pejabat Pemerintah Daerah ; 3. lokasi kunjungan kerja Pejabat Pemerintah Daerah/ Provinsi/Pusat ; 4. tempat kedatangan dan tempat tujuan tamu VIP ; 5. gedung-gedung dan aset-aset penting ; 6. tempat pelaksanaan upacara dan acara-acara penting lainnya sesuai ketentuan yang berlaku ; c. melaksanakan pengawalan terhadap Walikota, Wakil Walikota, Pejabat dan orang-orang penting dalam melaksanakan tugastugasnya di wilayah kerja Kota Madiun ; d. melaksanakan tugas penjagaan dan pengamanan baik secara terbuka maupun tertutup ; e. melaksanakan kegiatan kesamaptaan ; f. melaksanakan peningkatan kualitas sumberdaya Satpol PP ; g. menyiapkan bahan petunjuk pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kemampuan personil ; h. menyusun rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan kapasitas personil ; i. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP. BAB VIII SEKSI PERLINDUNGAN MASYARAKAT Pasal 8 Seksi Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c angka 4 mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program kegiatan dan fasilitasi serta evaluasi pelaksanaan tugas-tugas di bidang Perlindungan Masyarakat ;
- 8 - b. menyusun prosedur tetap pengerahan anggota Perlindungan Masyarakat dalam rangka membantu proses evakuasi, rehabilitasi dan penyaluran bantuan korban bencana serta rekonstruksi daerah bencana ; c. melakukan pendataan dan pemutakhiran data jumlah anggota Perlindungan Masyarakat ; d. melaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan dan keterampilan anggota Perlindungan Masyarakat ; e. melakukan koordinasi, konsultasi dan kerja sama dengan Instansi dan/atau Lembaga terkait dalam pelaksanaan kesiagaan dan tanggap darurat menghadapi gangguan, ancaman dan bencana baik bencana alam maupun ulah manusia, PAM Kamtibmas dan PAM Pemilihan Umum ; f. melakukan fasilitasi, koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan Instansi dan/atau Lembaga terkait dalam rangka peningkatan sumber daya manusia satuan Perlindungan Masyarakat ; g. melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan penyelamatan karena ancaman dan bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia ; h. melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap fasilitasi dan peningkatan sumber daya manusia pelaksana satuan Perlindungan Masyarakat ; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja. BAB IX KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 9 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satpol PP sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 10 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
- 9 - (2) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Madiun Nomor 55 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 12 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Madiun. Ditetapkan di M A D I U N pada tanggal WALIKOTA MADIUN, H. BAMBANG IRIANTO, SH, MM.