Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan

BAB I PENDAHULUAN. dari segala proses dan upaya yang selama ini dilakukan agar semuanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Laparotomi merupakan salah satu prosedur pembedahan mayor dengan cara melakukan

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan dengan berat

BAB I PENDAHULUAN. Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan karena adanya cedera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ANEMIA DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) SUSUKAN 04 UNGARAN TIMUR

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesuksesan operasi dan penyembuhan luka. Penyembuhan luka operasi sangat

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan

tahun 2004 diperkirakan jumlah tindakan pembedahan sekitar 234 juta per tahun (Weiser, et al,

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak terhadap perubahan pola penyakit. Selama beberapa tahun. terakhir ini, masyarakat Indonesia mengalami peningkatan angka

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit akibat adanya gangguan

BAB I PENDAHULUAN. seimbang akan mempengaruhi rasio lingkar pinggang pinggul menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI PADA IBU NIFAS DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

GAMBARAN PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA (SC) DAN KEJADIAN INFEKSI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

Oleh : Fery Lusviana Widiany

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berbaring lama. Ulkus dekubitus sering disebut sebagai ischemic ulcer, pressure ulcer, pressure sore, bed sore.

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan dan jenis. dilupakan, padahal pasien memerlukan penambahan kalori akibat

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

Kegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tindakan pembedahan. Beberapa penelitian di negara-negara industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. inap di rumah sakit. Pada penelitian Kusumayanti dkk (2004) di tiga Rumah

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN MASALAH UTAMA: HAMIL DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN, SURAKARTA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR FERRITIN PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 24 BULAN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan besarnya jumlah penderita kehilangan darah akibat

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI : ANEMIA DEFISIENSI BESI DI RUANG MELATI I RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : AHMAD AFIF J

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

II. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

Yoana Widyasari STIKES NU Tuban Prodi DIII Kebidanan ABSTRAK. χ tabel (3,95 > 3,481) yang berarti H0 ditolak.

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh mereka yang menderita gagal ginjal (Indraratna, 2012). Terapi diet

Indeks Masa Tubuh terhadap Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

BAB. I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. serta diwariskan melalui cara autosomal resesif (Cappillini, 2012).

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. Sulastri, S.Kep., M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru, hati, perut,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. Albumin merupakan protein terbanyak dalam plasma, sekitar 60% dari total

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. DEFINISI Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusakatau hilang. Ketika luka tim

Transkripsi:

Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi (Body Mass Index And Hemoglobin Level Related To Wound Healing Of Patients Undergoing Laparatomy Surgery) Yuli Widyastuti 1, Risti Widyaningsih 2 Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta yuliet_26@yahoo.com Abstract Keywords Abstrak 8 ISSN 23-129 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org

Kata Kunci I. PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit salah satunya adalah pelayanan tindakan pembedahan. Sejalan dengan perkembangan teknologi semakin maju, prosedur tindakan pembedahan mengalami kemajuan pesat. Sejumlah peyakit merupakan indikasi untuk dilakukannya tindakan pembedahan. Salah satu tindakan operasi atau pembedahan adalah laparatomi. RSUD dr Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit yang memiliki fasilitas operasi yang lengkap, dimana sebagian besar bedah mayor dilakukan di rumah sakit ini. Dari data rekam medik pasien RSUD dr Moewardi Surakarta pada tahun 201 diperoleh data rata-rata 556 tindakan pembedahan laparatomi dilakukan setiap bulannya dan total mencapai 6681 operasi laparatomi dilakukakan pada tahun 201. Berdasarkan pembagian luka operasi, tindakan bedah laparatomi merupakan jenis luka operasi bersih terkontaminasi, yaitu jenis operasi yang membutuhkan proses penyembuhan yang lebih lama (Hidayat, 2006). Lama penyembuhan luka laparatomi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti nutrisi, sirkulasi, oksigenasi, obesitas, iskemia, benda asing, penyakit kronis, kebiasaan merokok, dan obat-obatan (Sjamsuhidayat, 2005). Aspek yang mempengaruhi penyembuhan luka salah satunya adalah nutrisi. Nutrisi sangat penting pada pasien yang menderita penyakit kritis atau pasien yang memiliki luka, baik luka akut maupun kronis. Untuk sembuh sebagaimana mestinya, tubuh memerlukan karbohidrat, lemak, protein, mineral, kalori, vitamin, dan hidrasi yang adekuat (Morton, et al 2011). Terdapat indikator untuk menilai status nutrisi individu yaitu Antopometri (IMT, LILA, lingkar kepala, lingkar pinggang), Biokimia (uji specimen darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot), Clinical sign (tanda-tanda klinis), Dietary History (riwayat gizi). Studi yang dilakukan oleh Sulastri (2012) dengan judul Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea (SC) di Ruang Mawar I RSUD DR Moewardi Surakarta didapat hasil bahwa hemoglobin dengan penyembuhan luka. Penelitian ini untuk mengetahui lebih lanjut hubungan Index Masa Tubuh (IMT) dan kadar Hemoglobin dengan proses penyembuhan luka pada pasien post operasi Laparatomi di RSUD dr Moewardi Surakarta. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan studi penelitian deskriptif korelasi dengan desain penelitian cross-sectional. Pengumpulan datanya melalui observasi. Sampel nya adalah seluruh pasien post operasi laparatomi di bangsal Mawar II RSUD Dr Moewardi Surakarta sebanyak 15 orang dan menggunakan teknik accidental sampling. Uji statistik menggunakan Spearman Rank. Instrumen yang digunakan adalah hasil penghitungan IMT, hasil pemeriksaan Haemoglobin dan penyembuhan luka. III. HASIL PENELITIAN Karakteristik Data Umur Tabel 1 Distribusi Umur 20-29 30-39 0-9 50-59 60-69 3 3 2 3 20% 20% 13,3% 20% 26,7% Total 15 100% ISSN 23-129 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org 9

Tabel 1 memperlihatkan distribusi responden berdasarkan umur. Distribusi umur cukup merata pada semua kategori umur. Paling sedikit terdapat pada kategori umur 0-9 tahun ada 2 orang (13,3%). Sedangkan paling banyak terdapat pada kategori umur 60-60 tahun ada orang (26,7%). Jenis Kelamin Tabel 2 Distribusi Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 11 Total 15 100% 73,3% 26,7% Tabel 2 memperlihatkan distribusi responden berdasarkan jenis kelamin. Responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 11 orang (73,3%), sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak orang (26,7%). Index Masa Tubuh (IMT) Tabel 3 Distribusi Index Masa Tubuh (IMT) Kurang 7 6,7% Normal (18,5-2,9) Berlebih (25-29,9) 8 0 53,3% 0% Total 15 100.0 Tabel 3 memperlihatkan distribusi BB berdasarkan IMT. Responden yang mempunyai Dan 8 orang (53,3%) mempunyai BB normal (18,5-2,9). Hemoglobin Tabel Distribusi Kadar Hemoglobin Normal (13-16 g/dl) Anemia Ringan sekali (10-13 g/dl) Anemia Ringan (8-9,9 g/dl) 7 26,7% 53,3% 26,7 % Total 15 100.0 Tabel memperlihatkan distribusi responden berdasarkan kadar hemoglobin. Sebagian besar responden mengalami anemia ringan sekali yaitu ada 7 orang (53,3%), sedangkan responden yang mempunyai kadar hemoglobin normal dan yang mengalami anemia ringan masing-masing ada orang (26,7%). Proses Penyembuhan Luka Tabel 5 Distribusi Proses Penyembuhan Luka Infeksi Ringan (1-3) Infeksi Sedang (-5) Infeksi Berat (5-7) 8 5 2 53.3% 33,3% 13,3% Total 15 100.0 Tabel memperlihatkan distribusi responden berdasarkan proses penyembuhan luka. Ada 8 orang (53,3%) mengalami infeksi ringan. Sementara ada 2 orang (13,3%) yang mengalami Infeksi berat. 50 ISSN 23-129 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org

Analisis Korelasi Spearman Rank Tabel 6 hasil uji Spearman Rank Variabel r hitung p Keterangan IMT dengan Proses Penyembuhan Luka Kadar Hemoglobin dengan Proses Penyembuhan Luka 0,961 0,000 0,691 0,00 berarti h a diterima r hitung >r tabel yang berarti ada hubungan bermakna berarti h a diterima r hitung >r tabel yang berarti ada hubungan bermakna Hasil Tabel di atas, antara IMT dengan proses penyembuhan luka dan kadar hemoglobin dengan proses penyembuhan luka maka Ha diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara IMT dengan Proses Penyembuhan Luka. IV. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden a. Jenis Kelamin dan Umur Karakteristik responden yang diteliti meliputi umur dan jenis kelamin. Hasil penelitian menujukkan bahwa responden adalah pasien yang berumur 22 tahun hingga umur 63 tahun dengan distribusi yang merata pada rentang umur tersebut. Secara keseluruhan dewasa. Usia merupakan variabel yang penting yang mempengaruhi proses penyembuhan luka, karena semakin lanjut usia luka akan semakin lama sembuh karena respon sel dalam proses penyembuhan luka akan lebih lambat. Sementara untuk jenis kelamin, secara umum antara laki-laki dan perempuan tidak ada pengaruh terhadap proses penyembuhan luka. b. Index Masa Tubuh (IMT) Berdasarkan penelitian di atas, dapat diketahui bahwa ada responden yang mengalami penurunan berat seluruh responden di bangsal Mawar II merupakan pasien laparatomi dengan indikasi adanya masa pada abdomen atau tumor intra abdominal. Sehingga seluruh pasien laparatomi dibatasi dalam konsumsi baik makanan maupun minuman. Serta diharuskan melaksanakan puasa sebagai persiapan pre operasi. c. Kadar Hemoglobin Berdasarkan penelitian di atas, sebagian besar responden mengalami anemia atau kadar hemoglobin dibawah angka normal. Observasi kadar hemoglobin dilakukan sebelum operasi laparatomi dilakukan, bukan setelah operasi. Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Sehingga kadar hemoglobin sangat berperan penting dalam proses penyembuhan luka. 2. Hubungan antara Index Masa Tubuh (IMT) dengan proses penyembuhan luka post operasi laparatomi Dari hasil uji statistik antara IMT dengan proses penyembuhan luka, diperoleh nilai p a diterima dan nilai r hitung 0,961 > nilai r tabel 0,506 yang menunjukkan korelasi antara IMT dengan proses penyembuhan luka adalah bermakna. Nilai korelasi Spearman Rank sebesar 0,961 menunjukkan arah korelasi positif atau searah yang berarti ISSN 23-129 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org 51

semakin baik IMT semakin baik pula proses penyembuhan luka dengan keeratan yang sangat kuat. Seperti yang dikemukakan oleh Boyle (2008) hal-hal yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah perfusi jaringan, merokok, gangguan tidur, stress, kondisi medis dan pengobatan, status nutrisi, infeksi, asuhan kurang optimal, serta obesitas. Salah satu cara untuk menilai status nutrisi adalah dengan mengukur IMT (Index Masa Tubuh). IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT merupakan altenatif untuk tindakan pengukuran lemak tubuh karena murah serta metode skrining kategori berat badan yang mudah dilakukan. Lemak memiliki peran penting dalam struktur dan fungsi membran sel. Asam lemak essensial tidak bisa disintesis oleh tubuh. Sehingga harus didapatkan dari diet keseharian. Peran asam lemak dalam penyembuhan luka masih belum begitu dimengerti, tetapi diketahui bahwa lemak berperan untuk sintesis sel tubuh. Kekurangan lemak tubuh dapat menunda penyembuhan luka. Akan tetapi pasien yang gemuk atau kelebihan lemak dalam tubuh/jaringan dapat meningkatkan resiko infeksi pada luka karena supply darah jaringan adiposa tidak adekuat. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Said, Tamrin, (2013) yang berjudul Hubungan IMT dan kadar Albumin dengan Lama Penyembuhan Luka dan lama rawat inap pada Pasien Post Operasi Gastrointestinal di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Dari penelitian tersebut didapat hasil bahwa dengan penyembuhan luka pada pasien post operasi gastrointestinal. Sehingga dari pembahasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa responden yang mempunyai IMT yang baik akan mengalami proses penyembuhan luka yang baik juga. 3. Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Proses Penyembuhan Luka Hasil uji statistik antara kadar hemoglobin dengan proses peyembuhan menunjukka H a diterima dan nilai r hitung 0,691 > nilai r tabel 0,506 yang menunjukkan korelasi antara kadar hemoglobin dengan proses penyembuhan luka adalah bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar 0.691 menunjukkan arah korelasi positif atau searah yang berarti semakin besar nilai kadar hemoglobin semakin baik pula proses penyembuhan luka dengan keeratan korelasi kuat Seperti yang dikemukakan oleh Cuningham (2006) hemoglobin (Hb) merupakan komponen utama dari sel darah merah yang mentransport oksigen. Pembentukan hemoglobin membutuhkan suplai protein yang adekuat dalam membentuk asam amino. Nilai hemoglobin membantu dalam mengkaji kapasitas oksigen darah dan berguna untuk diagnosa hidrasi. Penurunan hemoglobin (Hb) dalam darah (anemia) akan mengurangi tingkat oksigen arteri dalam kapiler dan mengganggu perbaikan jaringan. Oksigen sangat berperan penting dalam proses penyembuhan luka, karena tidak ada jaringan baru yang dibentuk tanpa suplai oksigen dan nutrient (Boyle, 2008). Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sulastri (2012) dengan judul Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea (SC) di Ruang Mawar I RSUD DR Moewardi Surakarta. Dari penelitian tersebut didapat hasil bahwa ada hubungan antara kadar hemoglobin dengan proses penyembuhan luka. 52 ISSN 23-129 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org

V. SIMPULAN dengan kadar proses penyembuhan luka di bangsal Mawar II RSUD Dr Moewardi Surakarta ditandai dengan nilai r hitung 0,961 > r tabel 0,506 dengan arah korelasi positif dan tingkat keeratan sangat kuat. Dan ditandai dengan nilai diterima. a Hemoglobin dengan proses penyembuhan luka di bangsal Mawar II RSUD Dr Moewardi Surakarta ditandai dengan nilai r hitung 0,691 > r tabel 0,506 dengan arah korelasi positif dan tingkat keeratan kuat. Dan ditandai dengan nilai diterima. a DAFTAR PUSTAKA Boyle, Maureen. 2009. Pemulihan Luka. Jakarta : EGC Cunningham, F. (2006). Obstetri Williams. Jakarta : EGC Hidayat. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika Morton, Patricia Gonce., fontaine, Dorsie.,Carolyn, M., Hudak., Gallo, Barbara. 2012. Keperawatan Kritis Volume 2. Jakarta : EGC Sulastri. 2012. Hubungan Kadar Hemolobin dengan Luka Post Sectio Caecarea (SC) di Ruang Mawar I RSUD Dr Moewardi Surakarta. http://download.portalgaruda. org Sjamsuhidayat.2005.Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:EGC Said, S, Taslim, N, Bahar Burhanuddin. 2013. Hubungan IMT dan kadar Albumin berhubungan dengan Penyembuhan luka. Pusat peneliyian Gizi dan kesehatan, Universitas Hasanuddin, Makasar. Makasar 2013. ISSN 23-129 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org 53