2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 202 TAHUN : 2016 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 MANFAAT PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya. meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

2015 EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JOHARI WINDOW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bidang yang harus diutamakan oleh setiap

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

2016 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan bertujuan untuk mendewasakan dan mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia, baik dari segi kecerdasan intelektual, emosional, spiritual. Tujuan pendidikan nasional di Indonesia sendiri adalah mencetak insan yang cerdas, bermoral dan berkualitas. Seperti pendapat Menteri Pendidikan pada Tahun 2013, Muhamad Nuh yang dikutip dari edukasi.kompasiana.com, bahwa pendidikan merupakan proses sepanjang hayat, maka lulusan atau keluaran dari suatu proses pendidikan tertentu harus dipastikan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya secara mandiri sehingga esensi tujuan pendidikan dapat dicapai. Sekolah Menengah Kejuruan, yang selanjutnya disingkat SMK, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs. SMK merupakan tempat guna membina para peserta didik serta membekali dirinya dengan keterampilan yang nantinya akan digunakan sebagai bekal kemampuan untuk menjadi tenaga kerja yang siap latih apabila terjun dalam dunia usaha/industri. Hal ini, sesuai dengan fungsi pendidikan menengah kejuruan yang mengutamakan penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional (PP No.17 Tahun 2010). Maka dari itu, pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan lebih mengarahkan siswa untuk menjadi pribadi yang dibutuhkan oleh dunia usaha/dunia industri yang tentu saja memiliki kompetensi yang berbeda dibandingkan kompetensi yang dimiliki pendidikan setara lainnya.

2 Kompetensi tersebut telah dijabarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dalam Standar Kompetensi Lulusan SMK baik tingkat Satuan Pendidikan dan Satuan Mata Pelajaran dalam Permendiknas No. 23 Tahun 2006. Untuk memenuhi Standar Kompetensi Lulusan setiap sekolah tentu saja memiliki tujuan yang sama namun, dalam praktiknya memiliki cara yang berbeda dalam meraih tujuannya. Berbagai sekolah memiliki program dan kegiatan tersendiri dalam membina siswanya untuk memenuhi standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Komariah, A & Triatna, C. (2010, hlm. 71), di era desentralisasi pendidikan saat ini memberikan banyak peluang bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas lulusan melalui pengelolaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masingmasing daerah. Secara operasional, sekolah efektif memiliki keleluasaan untuk mengembangkan program-program yang sudah dirancangnya bersama stakeholders untuk mewujudkan prestasi sekolah yang unggul. Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 yang menyebutkan bahwa untuk mengembangkan potensi siswa sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab, diperlukan pembinaan kesiswaan secara sistematis dan berkelanjutan. Maka peneliti memutuskan untuk menggali lebih lanjut mengenai peran pembinaan kesiswaan yang dimaksud dalam PERMENDIKNAS tersebut dalam pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Peneliti telah melakukan pengamatan langsung ke SMKN 1 Cimahi Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama melaksanakan PPL selama 4 bulan di SMKN 1 Cimahi, melalui wawancara dengan salah satu pihak sekolah, adanya pihak industri yang mengeluhkan masalah seputar

3 keterampilan sosial dan sikap lulusan saat bekerja di dunia industri. Pihak industri mengutarakan pihak sekolah perlu lebih memberikan pada keterampilan sosial dan sikap siswa lulusan. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, langkah yang dilakukan pihak sekolah dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah dengan mengoptimalkan program pembinaan siswa. Upaya pihak sekolah diantaranya setiap tahun siswa kelas 3 pasca UN wajib mengikuti PFM atau Pembinaan Fisik Mental selama 1 bulan yang dibina langsung oleh guru-guru Pembina kesiswaan dan pihak-pihak terkait dalam rangka persiapan siswa mengikuti Praktek Kerja Industri yang akan mereka laksanakan saat naik kelas 4. Kegiatan rutinan ini memiliki tujuan umum yaitu untuk mengembangkan potensi siswa yang selaras dengan tujuan pendidikan lembaga, khususnya mempersiapkan siswa siap secara fisik dan mental dalam terjun ke dunia usaha/ dunia industri yang akan mereka hadapi dalam waktu dekat. Merujuk dari pemaparan masalah di atas, setiap sekolah mempunyai upaya tersendiri dalam pemenuhan standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan. Maka peneliti memutuskan untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pelaksanaan pembinaan siswa yang dilaksanakan di sekolah, dan untuk mengetahui kontribusi yang lebih jauh mengenai program pembinaan siswa terhadap pemenuhan standar kompetensi lulusan, maka Penelitian ini berjudul Kontribusi Program Pembinaan Kesiswaan Terhadap Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan di SMKN 1 Cimahi. B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Identifikasi dan perumusan masalah merupakan gambaran secara umum mengenai ruang lingkup penelitian, pembatasan bidang penelitian variable penelitian. Variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah : 1. Variabel X (Pembinaan Siswa)

4 Pembinaan siswa merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian proses manajemen kesiswaan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memantapkan kepribadian siswa untuk mendukung kompetensi akademik siswa. Pada fokus penelitian ini, pembinaan siswa yang dimaksud adalah penelitian mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam program pembinaan siswa sekolah yang bertujuan menunjang potensi akademik siswa. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. 2. Variabel Y (Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan) Standar Kompetensi Lulusan adalah standar nasional kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Pada fokus penelitian ini, terfokus meneliti pencapaian kompetensi siswa dalam aspek sikap dan keterampilan yang dibutuhkan dunia industri. Peneliti menggunakan SKL Tingkat Satuan Pendidikan SMK/MAK yang terlampir dalam Lampiran Permendiknas No. 23 Tahun 2006 sebagai acuan mengenai kompetensi lulusan dalam penelitian ini yang melibatkan peserta didik SMK sebagai objek penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis menetapkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran program pembinaan kesiswaan di SMKN 1 Cimahi? 2. Bagaimana gambaran pemenuhan standar kompetensi lulusan di SMKN 1 Cimahi? 3. Bagaimana kontribusi program pembinaan kesiswaan terhadap pemenuhan standar kompetensi lulusan di SMKN 1 Cimahi? C. Tujuan Penelitian

5 Sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini di bagi menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum dan mengetahui seberapa besar kontribusi program pembinaan kesiswaan terhadap pemenuhan standar kompetensi lulusan di SMKN 1 Cimahi. 2. Tujuan Khusus Adapun secara khusus yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Mengetahui bagaimana program pembinaan kesiswaan di SMKN 1 Cimahi. 2) Mengetahui bagaimana pemenuhan standar kompetensi lulusan SMKN 1 Cimahi. 3) Mengetahui bagaimana kontribusi program pembinaan kesiswaan terhadap pemenuhan standar kompetensi lulusan di SMKN 1 Cimahi. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat dari segi teori Manfaat dari segi teori dalam penelitian ini, adalah adanya temuan baru mengenai keterkaitan atau kontribusi pembinaan kesiswaan dalam memenuhi standar kompetensi lulusan. 2. Manfaat dari segi kebijakan Manfaat dari segi kebijakan dalam penelitian ini, hasil analisis dalam penelitian ini bisa menjadi pertimbangan untuk kebijakan pendidikan selanjutnya yang sekiranya dapat membantu memecahkan masalah pengelolaan pendidikan di era desentralisasi pendidikan. 3. Manfaat dari segi praktik

6 Manfaat dari segi praktik yang didapat dari penelitian ini salah satunya memberikan alternatif tertentu dalam pemecahan masalah mengenai pembinaan kesiswaan dalam pemenuhan standar kompetensi lulusan SMK. Dalam penelitian ini akan diulas apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan yang diteliti sehingga pihak terkait dalam hal ini pihak sekolah bisa terus memperbaiki program dan kinerjanya dalam pembinaan siswa. 4. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial Manfaat dari segi sosial dari penelitian ini adalah dengan memberikan gambaran dan pengalaman mengenai pengelolaan sekolah menengah kejuruan dalam memenuhi standar kompetensi lulusan untuk membantu memberikan pencerahan dalam memecahkan masalah sosial masyarakat dalam bidang pendidikan yang bisa menjadi inspirasi baru bagi pelaksana pendidikan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. E. Struktur Organisasi Skripsi Secara garis besar struktur organisasi penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bagian atau bab, yang dimulai dari Bab I berisi Pendahuluan. Kemudian berturut-turut: Bab II berisi Kajian Pustaka, Bab III berisi Metode Penelitian, Bab IV tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta Bab V berisi Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Bab I PENDAHULUAN berisi beberapa sub bab, yaitu: Latar Belakang Penelitian; Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; serta Struktur Organisasi Skripsi. Bab II KAJIAN PUSTAKA terdiri dari sub bab: Konsep Program; Konsep Pembinaan siswa; Konsep Kompetensi, Konsep Standar Kompetensi Lulusan, Sekolah Menengah Kejuruan, Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan; Penelitian Yang Relevan; Kerangka Penelitian; dan Hipotesis Penelitian.

7 Bab III METODE PENELITIAN terbagi menjadi sub bab: Metode Penelitian; Definisi Operasional; Desain Penelitian; Partisipan; Populasi dan Sampel; Instrumen Penelitian; Prosedur Penelitian; dan Analisis Data. Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN terdiri dari sub bab: Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian. Bab V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI, terbagi menjadi sub bab: Kesimpulan; Implikasi dan Rekomendasi