Jln. Kalimantan 37, Jember

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

Pendahuluan. Rahmawati et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar... 1

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Keywords: Method demonstrations, picture media, learning activities, learning out

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

Pendahuluan. Fadilah et al.,penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match...

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

Widoyo et al., Penerapan Metode Open-Ended...

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

Nurain *) Japet Ginting, dan Armis **) ABSTRACT

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV JURNAL OLEH

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Affandi*) Kartini, Susda Heleni**) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UR

Key Words : cooperative learning two stay two stray, interactive cd, student learning achievement, cylinder and cone.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMPN 3 BANGKINANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

Jannah et al., Penerapan Teori Bruner...

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Kata Kunci: model pembelajaran ARIAS, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

1130 ISSN:

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

MODEL BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Penulis1 et al., Template untuk Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa UNEJ...

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Pendahuluan. Nurlaili et al., Penerapan teori belajar Bruner dan metode Discovery...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

Wulandari et al., Template untuk Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa UNEJ...

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

Transkripsi:

Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Make a match (Mencari Pasangan) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang Siswa Kelas V SDN Tegal Rejo 1 Mayang Jember Tahun Pelajaran 211/212 (Engineering Application of Cooperative Learning to Make a match (Seeking Couple) for Increased Activity and Mathematics Learning Outcomes Highlights Build Space V Grade Students of SDN Tegal rejo 1 Mayang Jember Academic Year 211/212) Alfin Anita Sari, Titik Sugiarti, Khutobah Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail : pi3nk_3@yahoo.com Abstrak Penerapan pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match (Mencari Pasangan) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang pada siswa kelas V SDN Tegal Rejo 1 Mayang. Pembelajaran kooperatif teknik Make a match digunakan untuk mengatasi permasalahan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa di SDN Tegal Rejo 1. Make a match merupakan salah satu teknik pembelajaran koopereatif yang penerapannya menggunakan kartu sebagai media untuk mengatur pola interaksi siswa dalam kelompok belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran Matematika dengan menggunakan teknik make a match mengalami peningkatan. Persentase aktivitas siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 65,9% dengan kategori cukup aktif dan pada siklus II sebesar 79,8% dengan kategori aktif. Peningkatan aktifitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 13,9%, sedangkan untuk hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dalam setiap pertemuannya. Persentase hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 61,9% meningkat sebesar 78,3% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 16,4 %. Kata kunci: teknik make a match, aktivitas belajar, hasil belajar Abstract The implementation of cooperative learning techniques make a match ( Seeking Couples ) to increase the activity and outcomes of learning mathematics subject woke up space on the fifth grade students of SDN Tegal rejo 1 Mayang. Cooperative learning techniques Make a match is used to overcome the problems of low activity and student learning outcomes in SDN Tegal rejo 1. Make a match is a learning technique cooperatif the application using the card as a medium for interaction patterns student in organize study groups. The results showed that the activity and student learning outcomes for mathematics learning by using techniques make a match has

increased. The percentage of students in the classical activity in the first cycle of 65,9% with moderately active category and the second cycle was 79,8% in the active category. The increased activities of students from the first cycle to the second cycle of 13,9%, while for the learning outcomes of students also increased in every meeting. The percentage of student learning outcomes in the first cycle of 61,9% increased by 78,3% in the second cycle. Improved learning outcomes from the first cycle to the second cycle of 16,4%. Keywords: make a match technic, student's activities, student learning outcomes Pendahuluan Pentingnya memahami materi belajar membuat siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru semata, tetapi pemahaman dan pengertian yang mendalam terhadap materi akan tertanam dalam ingatan siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang akan dicapai dapat terpenuhi dengan baik. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan menyebabkan aktivitas dan hasil belajar tidak dapat tercapai sesuai harapan. Mengingat pentingnya pemahaman materi dalam pembelajaran matematika tersebut sangat bertolak belakang dengan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti yang menunjukkan bahwa aktivitas siswa sangatlah kurang sehingga mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh yaitu hanya berkisar 27,8%. Untuk mengatasi rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa, maka diberikan solusi dengan menerapkan pembelajaran kooperatif. Lie Lie (22:53-72), mengemukakan pembelajaran kooperatif memiliki banyak teknik, antara lain : make a match (mencari pasangan), think-pair-share and think-pairsquare (berpikir-berpasangan-berempat), berkirim salam dan soal, number head (kepala bernomor), kepala bernomor terstruktur, two stay two stray (dua tinggal dua tamu), keliling kelompok, kancing gemerincing, keliling kelas, lingkaran kecil lingkaran besar, tari bambu, jigsaw, dan cerita berpasangan. Penggunaan pembelajaran kooperatif teknik make a match merupakan salah satu upaya untuk menanamkan konsep yang lebih dalam pada suatu materi pelajaran, siswa dilibatkan secara aktif guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar sehingga rumusan masalah yang dikemukakan: (1) Bagaimanakah penerapan pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match (mencari pasangan) pada pokok bahasan Bangun Ruang di kelas V SDN Tegal Rejo 1 Mayang Jember Tahun Pelajaran 211/212? (2) Bagaimanakah aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match (mencari pasangan) pada pokok bahasan Bangun Ruang di kelas V SDN Tegal Rejo 1 Mayang Jember Tahun Pelajaran 211/212? (3) Berapa persentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match (mencari pasangan) pada pokok bahasan Bangun Ruang di kelas V SDN Tegal Rejo 1 Mayang Jember Tahun Pelajaran 211/212? Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran Matematika pada pokok bahasan bangun ruang di SDN Tegal Rejo 1 Mayang Jember. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tegal Rejo 1 kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 211/212. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Tegal Rejo 1 Jember yang berjumlah 36 siswa yang terdiri atas 19 perempuan dan laki-laki. Data dalam penelitian ini adalah hasil observasi terhadap guru dan siswa, dokumentasi siswa, dan hasil tes kemampuan siswa. Data observasi berupa aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Analisis data pada penelitian ini disajikan dalam bentuk persentase untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk mencari persentase aktivitas belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan : Pa = Persentase aktivitas siswa A = Skor yang diperoleh siswa N = Skor maksimal Tabel Kriteria Aktivitas Siswa Persentase Aktivitas Siswa 9% P a < 1% 75% P a < 9% 5% P a < 75% P a < 5% P a = Kriteria Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif Sumber:(dimodifikasi dari Arikunto, 1988 : 13). Untuk mencari ketuntasan hasil belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan : P = Persentase ketuntasan belajar siswa n = Jumlah siswa yang tuntas belajar M = Jumlah seluruh siswa Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut. a) Ketuntasan perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor 65 dari skor maksimal 1 b) Ketuntasan klasikal, suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat minimal 75% telah mencapai ketuntasan individual. Hasil Penelitian 1) Penerapan Teknik Make a match a. Siklus I Kegiatan awal yang dilakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan jenis tugas, serta menyususn LKS kelompok. Peneliti juga menyiapkan sumber belajar tambahan dan media untuk setiap pertemuan. Pedoman observasi disiapkan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru. Pelaksanaan pembelajaran melalui teknik make a match pada siklus I dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah disusun sebelumnya. Dalam permulaan proses pembelajaran guru membuat pengkodisian awal dengan memberikan apersepsi mengenai masalah yang berkaitan dengan bangun ruang dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pada kegiatan inti guru sudah melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan, namun masih ada beberapa kekurangan seperti masih kurang jelas dalam menjelaskan sifat-sifat bangun ruang secara rinci sehingga masih ada siswa yang belum mengerti. Guru juga kurang jelas dalam menjelaskan aturan penggunaan kartu dalam pembelajaran kooperatif teknik make a match sehingga pada saat pembelajaran banyak siswa yang kebingungan. Guru kurang maksimal memberikan bimbingan kepada siswa untuk menemukan jawaban dan pasangan dari kartu yang dipegang. Guru juga belum maksimal dalam memberikan bimbingan pada saat diskusi berlangsung. Dalam pembelajaran selanjutnya, guru memberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum membagikan kartu agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan tertib dan lancar serta guru berusaha memberikan bimbingan maksimal kepada siswa. Pada saat mencari pasangan, guru berperan sebagai pembimbing dan pemantau berjalannya pembelajaran. Guru memotivasi siswa yang kurang aktif pada saat mencari pasangannya. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap kartu yang dipegang karena kurang menyimak dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dengan sungguh-sungguh, (2) masih banyak siswa yang bergurau pada saat penerapan make a match, sehingga siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dari kartu yang dipegang tepat waktu sesuai instruksi guru, (3) masih banyak siswa yang tidak dapat menemukan pasangannya dikarenakan kurang menyimak penjelasan yang disampaikan guru, dan (4) kerjasama siswa yang kurang terjalin dengan baik. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 6 kelompok kecil yang heterogen. Guru kemudian membagikan lembar kerja kelompok untuk didiskusikan. Pada saat diskusi berlangsung guru aktif membimbing siswa melakukan diskusi. Setelah diskusi selesai guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Saat presentasi masih ada siswa yang ragu-ragu mengajukan pendapatnya ataupun bertanya serta kurang dapat mengkomunikasikan pengetahuannya dengan lancar.

Kegiatan akhir, siswa menjadi lebih aktif. Hal ini terbukti siswa sudah dapat menemukan pasangannya tepat waktu. Guru memberikan bimbingan ketika siswa mengerjakan LKS, sehingga siswa bisa bertanya langsung ketika siswa kurang memahami tugas yang diberikan. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan terhadap materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan, proses pembelajaran melalui metode make a match ini sudah mengalami peningkatan. Hal ini dapat diketahui dari persentase hasil belajar pada siklus I yaitu 61,9%, sedangkan presentase hasil belajar pada siklus II yaitu 78,3%. 2) Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Make a match. a. Hasil Belajar Siswa Siklus I Tabel Frekuensi kriteria hasil belajar siswa siklus I Persentase Kriteria Frekuensi Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah 6 8 11 8 3 22 3 22 Jumlah 36 1% b. Hasil Belajar Siswa Siklus II 8 Tabel Persentase kriteria aktivitas siswa pada siklus 1 dan 2 Kriteria Aktivitas Siklus 1 Siklus 2 Tabel Frekuensi kriteria hasil belajar siswa siklus II Persentase Kriteria Frekuensi Sangat tinggi 15 Sangat aktif Aktif Kurang aktif Sangat kurang aktif 11,1 23,2 5,9 14,8 27,8 41,7 3,5 Tinggi Rendah Sangat rendah 15 6 Jumlah 36 1% Jumlah 1 1 3) Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang Melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a match. Tabel Persentase kriteria hasil belajar siswa siklus I dan II Kriteria Aktivitas Siklus I Siklus II

Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah 14 3 22 Jumlah 1 1 Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar Diagram persentase hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II Perbandingan pesentase nilai siswa dari diagram diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa menerapkan pembelajaran kooperatif teknik make a match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1) penerapan pembelajaran kooperatif teknik make a match pada materi bangun ruang kelas V SDN Tegalrejo 1 membuktikan bahwa keaktifan siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang sangat aktif sebesar 11,1% dan siswa aktif sebesar 23,2%, siswa dengan kriteria aktivitas sedang sebesar 5,9%, sedangkan sisanya sebesar 14,8% siswa kurang aktif. Pada siklus II aktivitas siswa meningkat, jumlah siswa dengan kriteria sangat aktif menjadi 27,8% dan siswa dengan kriteria aktif meningkat menjadi 41,7%, sedangkan siswa dengan kriteria sedang menurun menjadi 3,5% dan kurang aktif juga mengalami penurunan hingga % 2) hasil belajar siswa pada materi bangun ruang mengalami peningkatan setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif teknik make a match. Dari hasil analisis hasil belajar pada siklus I persentase ketuntasan hanya mencapai 39% dari 75% yang ditentukan. Namun, pada siklus II persentase ketuntasan meningkat menjadi 83%. Dari hasil belajar dapat diketahui bahwa pada siklus I pembelajaran belum mencapai ketuntasan klasikal. Namun pada hasil belajar siklus II ketuntasan klasikal telah tercapai dengan persentase ketuntasan 83%. Berdasarkan simpulan yang diuraikan di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: a. untuk siswa, hasil temuan penelitian hendaknya siswa dapat meningkatkan kerjasama dan kemampuan berbicara di depan kelas b. untuk guru, dengan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa hendaknya guru dapat menerapkan pembelajaran kooperatif teknik make a match ini dalam pembelajaran matematika c. untuk sekolah, dengan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa hendaknya sekolah dapat mendorong para guru agar menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar d. untuk peneliti lainnya, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diharapkan agar dapat menerapkan pembelajaran kooperatif teknik make a match untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa guna tercapainya tujuan pembelajaran. Daftar Pustaka

Arikunto. 1988. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Lie, Anita. 22. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Diruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.