ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA/SMK DI KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Sumarni 1), Nurul Afifah 2) dan Dahlia 3)

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS)

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU IPA DI MTs THAMRIN YAHYA KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KECAMATAN TAMBUSAI

DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SEDERAJAT SE KECAMATAN KEPENUHAN KABUPATEN ROKAN HULU

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA GURU DI MTs SE KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA GURU BERSERTIFIKAT DAN NON SERTIFIKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMPN 28 BANDAR LAMPUNG.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

Andreas Setiawan Di bawah bimbingan Giyono dan Ranni Rahmayathi Z ABSTRACT

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP

ANALISIS HAMBATAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU KELAS X SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN RAMBAH SAMO

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

KOMPETENSI GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH. Ulpah SMAN Negeri 1 Barabai

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU BIOLOGI YANG BELUM SERTIFIKASI DENGAN GURU BIOLOGI YANG SUDAH SERTIFIKASI PADA SMA NEGERI RAYON 01 KABUPATEN PIDIE

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

PROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

ANALISIS KEDISIPLINAN KINERJA GURU IPA TERPADU SE-KECAMATAN TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

Economic Education Analysis Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PERSEPSI GURU BIOLOGI TERHADAP PEMBELAJARAN YANG MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA SE KECAMATAN RAMBAH HILIR

EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

PEMAHAMAN GURU BIOLOGI TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMA NEGERI KABUPATEN KUANSING TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ibid., 4. Ibid., hlm. 23

KESESUAIAN RPP DENGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI SMP KELAS VIII SE-KECAMATAN KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 ABSTRAK

PEMAHAMAN GURU DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsanya sendiri. Pengembangan sumber daya manusia yang

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Unnes Physics Education Journal

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KONSEP KLASIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN LUMUT DENGAN STRATEGI STAD

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUDNI DI KECAMATA PONTIANAK BARAT

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMAHAMAN GURU BIOLOGI TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMA NEGERI KABUPATEN KUANSING TAHUN 2013

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI

HARLINA .

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan proses belajar mengajar. Upaya perbaikan apapun yang dilaksanakan

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

ANALISIS KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI TUMBUHAN KELAS X DI SMAN 1 RAMBAH HILIR TAHUN PEMBELAJARAN 2014/ 2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGUASAAN GURU BIOLOGI SMA SWASTA KABUPATEN JEMBER TENTANG ASESMEN PORTOFOLIO DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI GUGUS I SDN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

KOMPETENSI SOSIAL GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PASAMAN BARAT. Aida Fitri 1

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Transkripsi:

ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA/SMK DI KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU Enita juniarsih 1), Nurul afifah 2) dan Eti meirina 3) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian email:enita.juniarsih@gmail.com 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian email:nurulafifah.upp @gmail.com 3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian email: Etibirink@yaho.com ABSTRACT Pedagogical competence is capability manage learning. This research aims to understand how the implementation of competence pedagogical teachers in their experiences of Biology and vocational senior high schools in Kecamatan Tambusai has already been held in January 2015. The kind of research is using the descriptive research with sempel research all of the teachers teach in high school schools. Data collection technique was used in the research poll which were distributed to teachers Biology. By analyzing large percentage of respondents. Theanswer the results of the study showed the percentage of 91,43% good from the research concluded that Biology teacher in Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu have been good. Key words : Analysis Teacher s pedagogik deskriptif. 1. PENDAHULUAN Standar nasional pendidikan yang menyebutkan lingkup standar nasional pendidikan meliputi: standar isi, standar proses, standar kompensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolahan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan, adapun standar nasional pendidikan yang menjadi milik guru adalah standar isi, standar proses, standar kelulusan, dan standar penilaian pendidikan (Depdiknas 2013: 32). Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru antara lain: 1) kompetensi pedagogik, meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan, evaluasi hasil belajar, penerapan teknologi dan informasi, dan pengembangan peserta didik untuk menerapkan berbagai potensi yang dimilikinya; 2) kompetensi kepribadian, merupakan kemampuan profesional yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia; 3) kompetensi profesional, merupakan penguasaan materi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodelogi keilmuannya; dan 4) kompetensi sosial, merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik dan masyarakat sekitar ( Kunandar, 2010: 64). Berdasarkan hasil wawancara pada bulan Desember 2014 di empat SMA/SMK di Kecamatan Tambusai bahwa pelaksanaan kompetensi pedagogik guru dalam biologi di SMA/SMK Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu terlihat hanya sebagian dari kompetensi pedagogik

ini yang di laksanakan, diantaranya guru mampu menyusun rencana dan strategi, mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar, dan mampu mengembangkan kurikulum/silabus. Ada sebagian guru belum melaksanakan dengan baik, ini dikarenakan ada beberapa hal yang menyebabkan guru tersebut tidak melaksanakannya, diantaranya karena sebagian guru biologi memiliki latar belakang pendidikan bukan Biologi, dan minimnya sarana prasarana yang ada di sekolah yang menunjang Biologi. Menyatakan bahwa guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, mampu menguasai pengetahuan yang mendalam dalam spesialisasinya yang tercermin dalam keahlian materi maupun metode, kompetensi terkait erat dengan standar pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap direfleksikan dalam kebisaan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan pekerjaannya (Kunandar, 2010: 64). Guru kompeten adalah guru yang mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai karekteristik siswa, kompetensi profesional guru meningkat jika kompetensi pengajaran yang dimiliki terus dikembangkan Lodang ( 2013: 31). Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kompetensi pedagogik guru Biologi, maka penulis tertarik melakukan penelitihan dengan judul Analisis Pelaksanaan Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pembelajaran Biologi di SMA/SMK Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kompetensi pedagogic guru dalam Biologi di SMA/SMK Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengambarkan/ menuliskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagai mana adanya ( Nawawi 2012: 67 ). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh dengan angket, dapat diketahui persentase jawaban yang diberikan guru biologi di SMA/SMK Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu.Untuk nilai rata-rata peresentase aspek-aspek kompetensi disajikan pada data dibawah ini. Tabel.4 Menguasai teori belajar dan prinsipprinsip yang men Indikator Nomor Pernyataan Persentase Kriteria Menguasai teori belajar prinsip-prinsip yang men dan 1 Saya menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik 2 Saya mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. 3 Saya menyesuaikan metode supaya sesuai dengan karekteristik peserta 4 Saya memotivasi peserta didik untuk belajar. 100,00% Baik 80,00 % Baik 95,00 % Baik 100 % Baik Rata-rata 93,75% Baik Berdasarkan Tabel 4 dapat diuraikan Tambusai pada indikator menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip yang mendidik sudah baik dengan nilai rata-rata 93,75%, peningkatan kemampuan guru dalam menguasai teori belajar merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan oleh guru karena ketika guru menguasai teori belajar maka proses belajar akan lebih baik dan hasilnya akan maksimal, namun apabila sebaliknya maka kemampuan guru akan tidak monoton, dan akan berefek pada proses yang kurang baik serta diikuti dengan hasil yang kurang baik nantinya. Hasanah ( 2014: 14) menyatakan peningkatan kemampuan dalam menguasai teori belajar yang mendidik merupakan suatu keharusan atau

kewajiban yang harus selalu dilakukan oleh guru guna mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dari hasil wawancara pada umumnya semua guru biologi sudah melaksanakan kompetensi pedagogik. 4.2 Pengembangan Kurikulum Dalam satuan pendidikan kurikulum salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari Table di bawah ini. Tabel 5. Indikator Pengembangan Kurikulum Pengembangan kurikulum. 5 Saya menggunakan bahan sesuai dengan kurikulum 6 Saya menggunakan RPP sesuai dengan tujuan. 100,00% Baik 100,00% Baik Jika kemampuan guru tinggi, maka guru akan cepat menangkap dan beradaptasi dengan kurikulum yang ada sehingga kurikulum dapat diterapkan secara maksimal, namun bila kemampuan guru rendah maka guru tidak akan dengan mudah beradaptasi dengan kurikulum yang ada sehingga pelaksanaan kurikulum menjadi terhambat. 4.3 Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik Setiap guru harus menciptakan suasana yang dialogis, menggunakan metode-metode yang menarik peserta Sehingga menciptakan kegiatan yang men Tabel 6. Indikator Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik Kegiatan yang men 8 Saya menyusun dan melaksanakan rencana yang mendidik secara lengkap 90,00% Baik Saya memilih, menyusun, materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta 85,00% Baik 9 Saya melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan peserta 90,00% Baik Rata-rata 10 Saya menyusun menggunakan berbagai materi dan sumber belajar sesuai dengan karekteristik peserta 90,00% Baik Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui Tambusai pada indikator pengembangan kurikulum pada pernyataan sudah terlihat persentase rata 95,00% (baik). Maka dapat dikatakan guru biologi di Kecamatan Tambusai sudah mampu mengembangkan kurikulum. Pada dasarnya seorang guru memang harus dapat menggunakan bahan sesuai dengan kurikulum, dapat menggunakan RPP, memilih menyusun materi sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar proses belajar berjalan dengan baik. Evanita ( 2013: 8) Kurikulum merupakan suatu perencanaan yang memuat isi dan bahan pelajaran, cara, metode atau strategi, dan merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Rata-rata 90,00% Baik Berdasarkan Tabel 6 dapat diuraikan bahwa pada indikator melaksanakan yang mendidik dilaksanakan baik jika dilihat dari persentase rata-rata jawaban 90,00% (baik). Dalam proses, guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi peserta didik yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola. Dengan demikian, efektivitas proses terdapat pada tanggung jawab guru, oleh karenanya keberhasilan suatu proses sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru (Sanjaya 2011: 56). Dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan guru

memang harus bisa mengenali karekteristik peserta didik sesuai dengan kebutuhan peserta didik supaya pelaksanaan berjalan dengan baik. 4.3 Indikator Memahami dan Mengembangkan Potensi Pembelajaran dilaksanakan dengan mengembangkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, seperti mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan interakurikuler dan ekstrakurikuler. Dapat dilihat Tabel 7 di bawah ini: Tabel 7. Indikator Memahami dan Mengembangkan Potensi Memahami mengembangkan potensi. dan 11 Saya menganalisis potensi setiap peserta didik 12 Saya ikut menjadi pembina dalam estrakulikuler kegiatan 75,00% Cukup 75,00% Cukup Rata-rata 75,00% Cukup Berdasarkan Tabel 7dapat diuraikan Tambusai pada indikator memahami dan mengembangkan potensi untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya dalam pelaksanaannya jika dilihat dari persentase jawaban 75,00% ( cukup). Hal ini sejalan dengan penelitian Yasin, (2011: 173) yaitu guru memberikan arahan kepada peserata didik untuk mengembangkan potensinya dengan mengikuti kompetensi-kompetensi yang ada. 4.4 Komunikasi Dengan Peserta Didik Dalam proses guru di tuntut agar dalam guru dapat berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didik, menggunakan bahasa yang baik dan benar agar siswa dapat memahami pelajaran yang di sampaikan oleh guru di saat berlangsung dengan baik. Tabel 8. Indikator Komunikasi Dengan Peserta Didik Komunikasi dengan didik peserta 13 Saya berkomunikasi secara efektif dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Rata-rata Berdasarkan Tabel 8 dapat diuraikan bahwa pada indikator berkomunikasi dengan peserta didik dilaksanakan baik jika dilihat dari persentase rata-rata jawaban 95,00% (baik). Karena guru biologi di Kecamatan Tambusai sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Komunikasi kepada peserta didik merupakan peran yang sangat strategis, karena secerdas apapun seseoarang guru bila tidak pandai berkomunikasi dengan baik pada peserta didik maka proses belajar akan kurang optimal, komunikasi yang baik pada peserta didik akan mampu menciptakan hubungan yang harmonis. Hal ini sejalan dengan, Rusman (2012: 119) adalah proses komunikasi, baik verbal, nonverbal maupun instrumental. Komunikasi verbal melalui lisan adalah jenis komunikasi yang tidak pernah terlewatkan dalam setiap. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi lisan harus senantiasa dipupuk dan ditingkatkan baik dari segi artikulasi, intonasi, kejelasan, dan unsur-unsur komunikasi lisan lainnya. Kegagalan menjalankan komunikasi secara lisan akan menghambat proses dan hasil. 4.6 Penilaian dan Evaluasi Evaluasi merupakan bagian integral dari proses. Evaluasi adalah kegiatan atau proses, untuk mengukur dan selanjutnya menilai sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Setelah data diperoleh hasil seperti pada Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 9. Indikator Penilaian dan Evaluasi Penilaian dan 14 Saya menyelenggarakan 90,00% Baik evaluasi. penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan 15 Saya memeriksa jawaban siswa 100,00% Baik 16 Saya menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses Tabel 10. Indikator Memiliki Pemahaman Terhadap Peserdidik Memiliki pemahaman terhadap peserta 18 Saya menentuhkan tujuan 19 Saya menentuhkan metode atau strategi 17 Saya memilih sosal berdasarkan tingkat kesukarannya. 100% Baik Rata-rata 96,25% Baik Berdasarkan Tabel 9 pada indikator mengevaluasi hasil belajar dengan prosedur yang benar dapat diuraikan bahwa guru biologi di SMA/SMK Kecamatan Tambusai dalam pelaksanaannya jika dilihat dari rata-rata persentase jawaban yaitu 96,25% (baik). Guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasi yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar,dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat (Shofwah, 2011: 19). Hal ini sejalan dengan Sanjaya, (2008: 339) evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa. Melalui evaluasi siswa akan mendapatkan informasi tentang evektifitas yang dilakukannya, dari hasil evaluasi siswa akan dapat menentuhkan harus bagaimana proses yang perlu dilakukannya. 4.7 Memiliki Pemahaman Terhadap Peserta Didik Setiap guru harus mampu memahami karekteristik setiap peserta didik, hal ini bertujuan agar proses interaksi antara peserta didik dengan guru terjadi, sehingga tujuan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini. Rata-rata Berdasarkan Tabel 10 dapat diuraikan Tambusai pada indikator memiliki pemahaman terhadap peserta didik kepada guru biologi yang ada disekolah tersebut dalam pelaksanaannya sudah baik jika dilihat dari persentase jawaban 95,00% (baik). Hal ini sejalan dengan pernyataan, Shofwah (2011: 17) Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak, selain itu guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-promblem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat. hasil rekapitulasi secara keseluruan menyatakan bahwa kompetensi pedagogik guru di SMA/SMK Tambusai Kabupaten Rokan Hulu dilaksanakan dengan baik. Bisa kita lihat pada Tabel di bawah ini. 4.8 Memiliki Pemahaman Terhadap Peserta Didik Setiap guru harus mampu memahami karekteristik setiap peserta didik, hal ini bertujuan agar proses interaksi antara peserta didik dengan guru terjadi, sehingga tujuan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini. Tabel 10. Indikator Memiliki Pemahaman Terhadap Peserdidik

Memiliki pemahaman terhadap peserta Berdasarkan Tabel 10 dapat diuraikan Tambusai pada indikator memiliki pemahaman terhadap peserta didik kepada guru biologi yang ada disekolah tersebut dalam pelaksanaannya sudah baik jika dilihat dari persentase jawaban 95,00% (baik). Hal ini sejalan dengan pernyataan, Shofwah (2011: 17) Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak, selain itu guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-promblem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat. hasil rekapitulasi secara keseluruan menyatakan bahwa kompetensi pedagogik guru di SMA/SMK Tambusai Kabupaten Rokan Hulu dilaksanakan dengan baik. Bisa kita lihat pada Tabel di bawah ini. Tabel 12. Rekapitulasi Analisis data menurut peserta didik Kompetens pedagogik Total skor Persentase Krikteria 1. Kesukaan terhadap pelajaran biologi 18 Saya menentuhkan tujuan 19 Saya menentuhkan metode atau strategi Rata-rata 1367 87,18% Baik 2. Menunjukkan manfaat 211 94,20% Baik yang didapat dari pemecahan soal-soal yang didapat 3. Menunjukkan manfaat 359 80,13% Baik yang didapat dari pemecahan soal-soal yang diberi Rata-rata 87,17% Baik Berdasarkan Tabel 12 dari hasil penelitian penyebaran angket peseta didik di sekolah SMA/SMK di Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu pada umumnya sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai persentase pada peserta didik, menunjukkan kesukaan terhadap pelajaran biologi dengan persentase 87,18% dengan kategori (baik), menunjukkan manfaat yang didapat dari pemecahan soal-soal yang didapat dengan persentase 94,20% (baik), menunjukkan manfaat yang didapat dari pemecahan soal-soal yang diberi dengan persentase 80,13% (baik). Jadi peneliti dapat simpulkan bahwa pelaksanaan pedagogik di SMA/SMK Kecamatan Tambusai sudah baik, dengan nilai rata-rata persentase 87,17%. 4. Kesimpulan Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kompetensi pedagogik guru Biologi di SMA/SMK Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu dikategorikan baik dengan persentase 91,43%. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Peraturan Pemerintah. (PP) No 32 tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas. Jakarta. Evanita, E. L. 2013. Analisis Kompetensi Pedagogik dan Kesiapan Guru Sekolah Menengah Atas dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang. Hadari, N. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Madah : Universitas Press. Hasanah, U. Usaha Guru PAI Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Studi MAN Gunung Padang Panjang 2014 Skripsi. Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Press. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta. Rajawali perserbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Inter Pratama. Sanjaya. 2008. Kurikilim dan Pembelajaran. Bandung: Prenadamedia Group. Yasin, F.A. 2012. Hubungan Kompetensi Guru PAI dengan prestasi belajar pada mata pelajaran PAI (Study Deskriftif pada Guru PAI di SMP Negeri Kota Indramayu). Skrifsi Tarbawi (2): 109-123.