PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWATIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR: 2>2> TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN BUPATI BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 16 TAHUN 2013

B U P A T I B I M A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA,

BUPATI ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 47 SERI E

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEM BANGUNAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2016

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 111 TAHUN 2016 TENT ANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 31 TAHUN

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 A TAHUN 2014 TENTANG

c. Bupati mengeluarkan surat persetujuan atau penolakan atas pertimbangan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Mengingat : 1. Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Menimbang : a. H. Slamet Martodirdjo, dibutuhkan keberadaan sumber daya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

Powered by TCPDF (

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU

WALIKOTA PROBOLINGGO

Administrasi Kepegawaian Negara. Lina Miftahul Jannah

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 17 Tahun : 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN SIAK

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN APARATUR

MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA PEMERINTAHAN KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PEMBINAAN DISIPLIN A. DASAR HUKUM B. PENJELASAN 1. Maksud 2. Tujuan 1. Kewajiban,

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 21 A TAHUN 2013 TENTANG PEGAWAI HONOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2017

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAKPRIVATE NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN

PENERAPAN DISIPLIN PNS

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Transkripsi:

PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PEGAWAI NON PNS PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Siak yang telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah masih dibutuhkan pegawai yang belum terpenuhi oleh Pegawai Negeri Sipil ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 42 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Siak. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3920) sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Undang- Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN (Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 6); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Nomor 247, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5589); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil Pada Satuan Kerja Kementerian Kesehatan yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Siak Tahun 2007 Nomor : 25); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak (Lembaran Daerah Kabupaten Siak Tahun 2012 Nomor 15); 13. Peraturan Bupati Siak Nomor 12 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Siak.

14. Peraturan Bupati Siak Nomor 2.a Tahun 2014 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah RSUD Siak Tahun 2014, Berita Daerah Kabupaten Siak Tahun 2014 Nomor 2.a; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN PEGAWAI NON PNS PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIAK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Siak. 2. Pemerintah Daerah adalah Penyelenggara urusan pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam system dan prinsip Negara kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Bupati adalah Bupati Siak. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Siak. 5. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Siak. 6. Direktur adalah Direktur RSUD Kabupaten Siak. 7. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak. 8. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat PPK- BLUD, adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya. 9. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai Non PNS adalah pegawai BLUD yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan digaji berdasarkan ketentuan yang berlaku guna memenuhi kebutuhan ketenagaan BLUD yang tidak terpenuhi oleh Pegawai Negeri Sipil. 10. Pejabat pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yang bertanggung jawab terhadap kinerja BLUD yang terdiri atas pemimpin, pejabat keuangan, dan pejabat teknis yang sebutannya disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada RSUD Kabupaten Siak. 11. Rencara Bisnis dan Anggaran BLUD RSUD Kabupaten Siak yang selanjutnya disingkat RBA RSUD adalah dokumen Perencanaan Bisnis dan Penganggaran Tahunan yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran BLUD. 12. Rencana Strategis Bisnis BLUD yang selanjutnya disingkat Renstra Bisnis BLUD adalah dokumen lima tahunan yang memuat visi, misi,

program strategis, pengukuran pencapaian kinerja dan arah kebijakan operasional BLUD. BLUD dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya. 13. Formasi Pegawai adalah kebutuhan tenaga dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan untuk mendukung penyelesain tugas BLUD. 14. Remunerasi adalah imbalan kerja yang berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif jasa pelayanan baik berupa uang ataupun barang/natura yang ditetapkan dengan mempertimbangkan prinsip proporsionalitas, kesetaraan dan kepatutan yang diberikan sesuai tingkat tanggung jawab dan profesionalitas yang dihasilkan. 15. Satuan Kerja Perangkat Daerah Pembina Teknis yang selanjutnya disingkat SKPD Pembina Teknis adalah perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Siak yang menurut peraturan perundang-undangan memiliki wewenang pembinaan, koordinasi dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai. BAB II KEDUDUKAN PEGAWAI NON PNS Pasal 2 (1) Pegawai Non PNS pada Rumah Sakit yang menerapkan PPK-BLUD terdiri dari : a. Pegawai tetap; dan b. Pegawai kontrak. (2) Pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pegawai profesional yang memiliki keahlian dan/atau ketrampilan tertentu. BAB III FORMASI PEGAWAI NON PNS Pasal 3 (1) Rumah Sakit wajib menyusun formasi kebutuhan pegawai Non PNS. (2) Formasi kebutuhan pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan mempertimbangkan : a. Jenis dan sifat layanan yang diberikan; b. Prasarana dan sarana yang tersedia; c. Uraian dan peta jabatan. (3) Formasi kebutuhan pegawai Non PNS disampaikan kepada Badan Kepegawaian Daerah Siak. (4) Perencanaan kebutuhan pegawai Non PNS dituangkan dalam RBA (Rencana Bisnis Anggaran). BAB IV PENGADAAN PEGAWAI NON PNS Pasal 4 Rumah Sakit dalam pengadaan pegawai Non PNS harus didasarkan pada formasi kebutuhan pegawai yang telah disusun.

Pasal 5 Pengadaan pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan dengan mempertimbangkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, keahlian dan aspek legalitas. Pasal 6 Pengadaan pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 hanya dapat dilakukan apabila kebutuhan pegawai tidak terpenuhi melalui pengadaan pegawai negeri sipil. Pasal 7 (1) Penerimaan pegawai Non PNS dengan status tetap dilakukan melalui seleksi terhadap pegawai Non PNS dengan status kontrak. (2) Pelaksanaan seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah melalui rekomendasi Kepala BKD setelah mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Pasal 8 Pegawai Non PNS dengan status kontrak yang dapat mengikuti seleksi pengangkatan sebagai pegawai Non PNS dengan status tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, harus memenuhi syarat : a. Masa kerja pegawai Non PNS dengan status kontrak minimal 2 (dua) tahun; b. Memiliki pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, keahlian dan aspek legalitas yang memadai/ seuai dengan kebutuhan; dan c. Lulus seleksi evaluasi kinerja selama masa kontrak. Pasal 9 (1) Pelaksanaan seleksi pengangkatan pegawai Non PNS dengan status tetap dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga profesional. (2) Materi seleksi terdiri dari : a. Administrasi; b. Tes kompetensi; c. Tes kesehatan; d. Tes psikologi. (3) Selain materi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Rumah sakit dapat menambah materi seleksi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pelayanan. (4) Pimpinan BLUD menetapkan dan mengumumkan hasil seleksi bagi pelamar yang dinyatakan lulus. (5) Pegawai Non PNS dengan status kontrak yang lulus seleksi diangkat sebagai pegawai Non PNS dengan status tetap dengan keputusan Direktur.

Pasal 10 (1) Pegawai Non PNS dengan status kontrak yang tidak lulus seleksi menajdi pegawai Non PNS dengan status tetap dapat diperpanjang sebagai pegawai Non PNS dengan status kontrak selama 1 (satu) tahun. (2) Pegawai Non PNS dengan status kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengikuti tes seleksi pengangkatan pegawai Non PNS dengan status tetap. (3) Terhadap pegawai Non PNS dengan status kontrak yang tidak lulus seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau tidak mengikuti seleksi, tidak diperpanjang kontrak kerjanya. Pasal 11 (1) Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai pegawai Non PNS dengan status kontrak adalah sebagai berikut : a. Memiliki pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, keahlian dan aspek legalitas yang memadai/ sesuai kebutuhan; b. Lulus seleksi materi sebagai berikut : 1. Administrasi; 2. Tes kompetensi; 3. Tes kesehatan; 4. Tes psikologi. (2) Selain materi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Rumah Sakit dapat menambah materi seleksi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pelayanan. (3) Pelaksanaan seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga profesional. (4) Pimpinan BLUD menetapkan dan mengumumkan hasil seleksi bagi pelamar yang dinyatakan lulus. Pasal 12 (1) Pengangkatan pegawai Non PNS dengan status kontrak yang lulus seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dilakukan melalui perjanjian kerja antara Direktur dengan Calon Pegawai Non PNS dengan status kontrak. (2) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun termasuk masa percobaan 3 (tiga) bulan. (3) Selama masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pegawai Non PNS dengan status kontrak yang berperilaku dan bekerja tidak baik dapat diberhentikan tanpa kompensasi/ ganti rugi. (4) Jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun berikutnya. (5) Apabila seleksi pengangkatan pegawai Non PNS dengan status tetap tidak diadakan, maka pegawai Non PNS dengan status kontrak yang telah diperpanjang sebagaimana dimaksud ayat (4) dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun berikutnya. (6) Pegawai non PNS dengan status kontrak yang telah diperpanjang 2 (dua) kali berturut-turut wajib mengikuti seleksi pengangkatan pegawai Non PNS. (7) Terhadap pegawai non PNS yang tidak mengikuti seleksi atau tidak lulus seleksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), maka tidak diperpanjang kontrak kerjanya.

Pasal 13 (1) Apabila ada pegawai Non PNS dengan status kontrak mengundurkan diri atau berhalangan tetap, Rumah Sakit dapat mengangkat secara langsung peserta seleksi yang memenuhi syarat dari pelaksanaan seleksi terakhir. (2) Penetapan pegawai Non PNS pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berstatus pegawai Non PNS kontrak. BAB V PENUGASAN DAN PEMBINAAN Pasal 14 (1) Penugasan pegawai Non PNS dilaksanakan oleh Direktur pada unit-unit layanan terkait. (2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan kecakapan, kepatutan dan kelayakan selama masa percobaan. Pasal 15 (1) Pembinaan pegawai Non PNS dalam tugas dilakukan oleh atasan langsung melalui penilaian kinerja. (2) Pembinaan karir pegawai Non PNS menjadi tanggung jawab Direktur. (3) Pembinaan pegawai Non PNS meliputi : a. Mutasi (promosi, rotasi dan demosi); b. Diklat; c. Pemberian penghargaan dan sanksi. BAB VI KEWAJIBAN DAN HAK Pasal 16 Setiap pegawai Non PNS pada Rumah Sakit wajib : a. Bersedia ditugaskan di seluruh unit layanan Rumah Sakit; b. Mematuhi segala peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit; c. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab, menunjukkan etika yang baik dan menjaga nama baik rumah Sakit; d. Merawat dan memelihara barang/ aset milik Rumah Sakit, yang digunakan sebagai alat/ sarana dalam pelaksanaan tugas; e. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; f. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara; g. Melaporkan dengan segera pada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan dan materiil; h. Menaati ketentuan jam kerja; i. Mencapai sasaran kerja yang ditetapkan;

j. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dan daerah dengan sebaik-baiknya; k. Memeberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; l. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; m. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karir; dan n. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Pasal 17 (1) Pegawai Non PNS berhak menerima remunerasi setiap bulan. (2) Besaran remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan Rumah Sakit. (3) Remunerasi Pegawai Non PNS diatur lebih lanjut dengan peraturan Direktur. BAB VII LARANGAN DAN SANKSI Pasal 18 Setiap pegawai Non PNS pada Rumah Sakit dilarang : a. Menyalahgunakan wewenang; b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; c. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing; d. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah; e. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuantungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; f. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih dari apapun untuk diangkat dalam jabatan; g. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; h. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; i. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; j. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan. Pasal 19 (1) Setiap pegawai Non PNS yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, dikenakan sanksi dalam bentuk :

a. Teguran lisan; b. Teguran tertulis; c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri; d. Pemberhentian tidak dengan hormat. (2) Kriteria ketentuan pemberian sanksi akan diatur lebih lanjut dengan peraturan Direktur. BAB VIII PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PENJATUHAN SANKSI Pasal 20 Pengangkatan, pemindahan dan penjatuhan sanksi terhadap pegawai Non PNS dalam tugas dan/atau jabatan ditetapkan dengan Keputusan Direktur. BAB IX PEMBERHENTIAN Pasal 21 (1) Pemberhentian terhadap pegawai Non PNS pada Rumah Sakit dapat dilakukan melalui : a. Pemberhentian dengan hormat; atau b. Pemberhentian dengan tidak hormat. (2) Pemberhentian dengan hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan apabila : a. Meninggal dunia; b. Tercapainya batas usia kerja; c. Mengundurkan diri; d. Menderita sakit menetap yang menyebabkan pegawai yang bersangkutan tidak mampu untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari; e. Perampingan organisasi atau kebijakan pimpinan BLUD yang mengakibatkan pengurangan pegawai; atau f. Tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati. (3) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dilakukan apabila: a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum dan pidana yang dilakukan secara berencana; c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; d. Pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti yang tidak benar. Pasal 22 Pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) ditetapkan oleh Pimpinan BLUD.

Pasal 23 Pemberhentian dengan hormat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf b apabila pegawai yang bersangkutan telah mencapai batas usia kerja pegawai Pasal 24 (1) Batas usia kerja pegawai Non PNS adalah 55 (lima puluh lima) tahun. (2) Batas usia kerja bagi pegawai Non PNS yang memangku jabatan tertentu dapat diperpanjang sampai dengan usia 60 (enam puluh) tahun sesuai dengan kompetensinya. BAB X ANGGARAN Pasal 25 Anggaran belanja untuk membiayai pegawai Non PNS dibebankan pada anggaran biaya operasional BLUD Rumah Sakit. BAB XI KARIER Pasal 26 (1) Pegawai Non PNS dapat mengembangkan karier untuk seluruh tugas dan/ atau jabatan dalam Rumah Sakit kecuali tugas dan/atau jabatan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan yang tidak dapat dijabat / diemban oleh pegawai Non PNS. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenjang karier pegawai Non PNS diatur dengan peraturan Direktur. BAB XII PEMBINAAN Pasal 27 SKPD Pembina Teknis melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan Peraturan Bupati ini. BAB XIII PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 28 (1) Perselisihan antara pegawai Non PNS tetap dengan Rumah Sakit diselesaikan sesuai perundang-undangan yang berlaku. (2) Perselisihan antara pegawai Non PNS kontrak dengan Rumah Sakit diselesaikan sesuai perjanjian kontrak kerja.

BAB XIV LAPORAN Pasal 29 Rumah Sakit wajib menyampaikan laporan kepegawaian pegawai Non PNS kepada Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah secara reguler setiap tahun. BAB XV KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Siak. Ditetapkan di Siak Sri Indrapura Pada tanggal 2015 BUPATI SIAK, SYAMSUAR Diundangkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIAK DRS. H. T. S. HAMZAH Pembina Utama Mudya NIP. 19600125 198903 1 004 BERITA DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2015 NOMOR