(Pasal 39 UU No. 8 Tahun 2010)

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PF~ESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

SALINAN. 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2O1O tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak pidana PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA.

Pemberian Data dan Informasi Bank Indonesia ke PPATK. Disampaikan oleh: Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN DAN PENGHIMPUNAN DATA DAN INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PERPAJAKAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2 lembaga keuangan mikro, dan lembaga pembiayaan ekspor sebagai Pihak Pelapor; dan 2. menyatakan advokat, notaris, pejabat pembuat akta tanah, akuntan

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kedelapan, Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.21, 2010 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Informasi Publik. Keterbukaan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PIHAK PELAPOR DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

1.4. Modul Mengenai Pengaturan Pemberantasan Pencucian Uang Di Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PIHAK PELAPOR DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. Pasal 1 Dalam P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Modul E-Learning 1. Modul bagian pertama yaitu Pengenalan Pencucian Uang bertujuan untuk menjelaskan:

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesepuluh, Penelusuran Aset Penelusuran Aset. Modul E-Learning 3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,


Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) Jawablah pertanyaan dibawah ini!

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, T

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

PERATURAN KEPALA PPATK TENTANG SISTEM INFORMASI PENGGUNA JASA TERPADU (SIPESAT)

BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA. Bagian Kedua, Pengenalan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI PENGGUNAAN UANG KARTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2012, No.56 2 kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI UANG KARTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PMK.06/2013 TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA BAGI BALAI LELANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.258, 2014 PPATK. Sistem Informasi. Jasa Terpadu. Pengguna.

SATINAN. bahwa berdasarkan standar internasional di bidang NOMOR 13 TAHUN bahwa korporasi dapat dijadikan sarana baik langsung. Menimbang: a.

PENINGKATAN TRANSPARANSI PEMILIK PERPRES NO. 13 TAHUN 2018 DALAM PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME MANFAAT DARI KORPORASI SESUAI

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA. Bagian Ketiga, Identifikasi, Verifikasi Dan Pemantauan Transaksi Pengguna Jasa

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK

Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor: 2/4/KEP.PPATK/2003

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Penjelasanan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 642)

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQS)

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-03/1.02.1/PPATK/03/12 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2018

KEPUTUSAN TENTANG PEDOMAN IDENTIFIKASI PRODUK, NASABAH, USAHA DAN NEGARA YANG BERISIKO TINGGI BAGI PENYEDIA JASA KEUANGAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

2013, No.50 2 Mengingat c. bahwa Indonesia yang telah meratifikasi International Convention for the Suppression of the Financing of Terrorism, 1999 (K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR : 02/KB/I-VII.

- 0 - PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME DI SEKTOR PERBANKAN

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PT Bank OCBC NISP, Tbk Anti Money Laundering & Counter Financing Terrorism KUTIPAN KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

VI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK)

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

Non Bank. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

POTENSI RISIKO TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (TPPU) PADA PROFESI BERDASARKAN HASIL NATIONAL RISK ASSESSMENT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Nega

REZIM ANTI PENCUCIAN UANG DI INDONESIA

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK BAB I KETENTUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. kejahatan dirasa sudah menjadi aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

PEDOMAN STANDAR PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME BAGI BANK UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2013, No.50 2 Mengingat c. bahwa Indonesia yang telah meratifikasi International Convention for the Suppression of the Financing of Terrorism, 1999 (K

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT JENDERAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan. Pertukaran. Informasi.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang selanjut

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 23 /PBI/2012 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Direktorat Kredit, BPR dan UMKM (DKBU) Direktorat Perbankan Syariah (DPbS) Lampiran 1 Surat Edaran Bank Indonesia No.13/14 /DKBU Tanggal 12 Mei 2011

Transkripsi:

(Pasal 39 UU No. 8 Tahun 2010)

(Pasal 40 UU No. 8 Tahun 2010) a. Pencegahan dan pemberantasan TPPU; b. Pengelolaan data dan informasi yang diperoleh PPATK; c. Pengawasan terhadap kepatuhan pihak pelapor; d. Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi transaksi keuangan yang berindikasi TPPU dan atau TP lain sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1).

Pencucian uang menimbulkan dampak kerugian yang luar biasa terhadap stabilitas sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, antara lain: 1. Merongrong sektor swasta yang sah 2. Mengganggu integritas pasar keuangan 3. Hilangnya pendapatan negara dari sektor pajak 4. Timbulnya pola investasi yang tidak produktif 5. Peningkatan gejolak pasar akibat hot money yang masuk dan keluar secara cepat 6. Menjauhkan harta kekayaan hasil kejahatan dari sumbernya 7. Meningkatkan timbulnya kejahatan lain 8. Menimbulkan resiko pada intermediasi yang digunakan untuk pencucian uang 9. Menurunkan reputasi kepercayaan pasar suatu negara

U-Turn Pembelian Aset Pemalsuan dokumen Co-Mingling Perusahaan Illegal Underlying palsu Cuckoo Smurfing Penggunaan Pihak ke-3 Identitas/Profil Palsu Perdagangan International Transaksi Tunai Penempatan Dana pada investasi lain Trade Based Money Laundering Penggunaan Dana APBN/APBD Penggunaan Paper Company Jasa Ilegal Transfer Merubah bentuk uang

(Pasal 41 ayat (1) huruf a, UU No.8 Tahun 2010) Dalam melaksanakan fungsi pencegahan dan pemberantasan TPPU, PPATK berwenang : a. Meminta dan mendapatkan data dan informasi dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yang memiliki kewenangan mengelola data dan informasi, termasuk dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yang menerima laporan dari profesi tertentu.

(Pasal 44 ayat (1) huruf b, UU No. 8 Tahun 2010) Dalam melaksanakan fungsi pencegahan dan pemberantasan TPPU, PPATK berwenang : b. Meminta informasi kepada instansi dan pihak terkait.

Agar penyampaian data dan informasi ke PPATK memiliki kerangka aturan (legal framework) yang jelas dan sesuai prinsip-prinsip keamanan informasi; Memberikan perlindungan bagi instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yang menyampaikan data dan informasi ke PPATK

Instansi Pemerintah : 1) Kementerian, lembaga, dan badan lain yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan baik di pusat maupun di daerah, atau pemerintah daerah. 2) Memiliki fungsi dan tugas berkaitan dengan penyelenggaraan Negara Lembaga Swasta Yang dimaksud lembaga swasta antara lain: a. Asosiasi Advokat b. Asosiasi Notaris c. Asosiasi Akuntan d. Kustodian Sentral Efek Indonesia e. Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Instansi Pemerintah dan/atau Lembaga Swasta yang memiliki kewenangan : a. Mengelola data dan informasi; dan/atau b. Menerima laporan dari profesi tertentu.

Pasal 3 Jenis data dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) terdiri atas : a. Daftar Pencarian Orang; b. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara; c. Data dan informasi terkait profil penguna jasa; d. Data dan informasi yang berkaitan dengan kliring dan/atau settlement di industry jasa keuangan; e. Data dan informasi yang berkaitan dengan Politically Exposed Persons; f. Data dan informasi kependudukan; g. Data dan informasi di bidang administrasi badan hukum; h. Data dan informasi mengenai lalu lintas orang atau barang dari dan keluar wilayah Indonesia; i. Data dan informasi di bidang pertanahan; j. Data dan informasi di bidang perpajakan; dan/atau k. Data dan informasi lain yang berkaitan dengan PP TPPU.

Pasal 4 (1) Untuk mendapatkan data dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Kepala PPATK mengajukan permintaan tertulis kepada pimpinan instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta. (2) Permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat : a) Alasan permintaan; b) Jenis data dan informasi yang dimintakan; dan c) Jangka waktu pemenuhan permintaan data dan informasi.

Pasal 7 (1) Penyampaian data dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat dilakukan secara : a. Elektronik; dan/atau b. Nonelektronik. (2) Penyampaian secara elektronik, dilakukan melalui : a. Email terenkripsi Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus b. Pemberian hak akses ke PPATK; dan/atau Pemberian hak akses ini dapat didasarkan atas kerjasama antara PPATK dan instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta. c. Secara elektronik lainnya. Misal : SMS, telepon, faximile. Namun untuk menjaga keamanan, penyampaian data melalui sarana ini sebaiknya hanya dalam rangka notifikasi dan konfirmasi.

Pasal 7 (3) Penyampaian secara non-elektronik, dilakukan dengan mengirimkan surat kepada Kepala PPATK yang disertai dengan : a. Data dan informasi yang telah dimuat dalam compact disk, universal serial bus (USB), atau media penyimpan lainnya yang ter-enkripsi; dan/atau b. Data dan informasi yang telah dibuat dalam dokumen hasil cetak (hard copy).

Pasal 8

Pasal 9 (1) Pimpinan instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta serta pejabat atau pegawai yang ditunjuk bertanggung jawab atas data dan informasi yang disampaikan. Yang dimaksud bertanggung jawab adalah bertanggungjawab atas : a. kerahasiaan (confidentiality) : tidak bocor b. integritas (integrity) : kepercayaan, keakuratan, konsistensi, kualitas c. ketersediaan (availability) : ketersediaan dan kesiapan data pada database yang dapat merespon secara cepat jika dibutuhkan. (2) Pimpinan instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta serta pejabat atau pegawai yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dituntut secara pidana atau digugat secara perdata atas penyampaian data dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, kecuali terdapat unsur penyalahgunaan wewenang. Yang dimaksud dengan penyalahgunaan wewenang adalah pemberian dan penyampaian data dan informasi selain kepada PPATK

Pasal 10 Pimpinan instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta serta pejabat dan atau pegawai yang ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 wajib merahasiakan permintaan data dan informasi oleh PPATK. Pasal 11 PPATK wajib merahasiakan data dan informasi yang diterima dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta, kecuali untuk pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Perlu dukungan dan kerja sama yang baik dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta Perlunya upaya untuk mempermudah perolehan atau akses data dan informasi oleh PPATK

Data dan Informasi yang diterima PPATK berkualitas Data dan Informasi yang berkualitas memiliki kriteria antara lain : Relevant dan Up to date Data dan Informasi terkini dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan PPATK. Accurate Data dan Informasi bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Timely Data dan Informasi disampaikan tepat waktu.

Terima Kasih Matur nuwun