BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media atau sarana untuk menyampaikan ide, gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Morphology adalah ilmu linguistik yang mempelajari struktur words.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan. sesuatu, baik untuk menyatakan pendapat, pengalaman atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa dalam berbahasa Perancis yang baik dan benar. Selayaknya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Siti Nurlaela, 2015

BAB I PENDAHULUAN. lain dapat berbeda bergantung pada aliran linguistik apa yang mereka anut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Joseph Priestley ( ): Language is a method of conveying our ideas

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. tampak dalam harian-harian dan majalah-majalah. Dengan fungsi yang

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK (2); MORFOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Inggris, dan Minangkabau. Pada saat fenomena interferensi muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas

ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG

BAB I PENDAHULUAN. keunikan tersendiri antara satu dengan yang lainnya. Keragaman berbagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani sun yang bermakna dengan dan

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

MORFOLOGI BAHASA DAYAK POMPAKNG ARTIKEL PENELITIAN OLEH NURSUKI MUSTAQIM NIM F

BAB II KAJIAN TEORI. Morfologi merupakan bagian dari ilmu linguistik, selain Fonetik, Fonologi,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. banyak masalah yang harus dicarikan jalan keluarnya secara sistematis. Salah satu

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. digunakan untuk menganalisis data yang terdapat pada bab selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

ANALISIS AFIKSASI SUBDIALEK BAHASA MELAYU PULAU LAUT KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

Nama : Irine Linawati NIM : BAB V TATARAN LINGUISTIK (2) = MORFOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. tagline iklan yang inovatif sekaligus menarik. Pada awalnya iklan hanya terbatas

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang penulis rasakan sangat sulit untuk dipelajari adalah bagian grammar atau

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT SUB DIALEK MELAYU PANCUR KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB II KAJIAN TEORI. Katamba (1993:3) mengatakan bahwa morphology, the study of the internal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Iklan memegang peranan penting dalam dunia promosi, karena iklan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

LINGUISTIK UMUM TATARAN LINGUISTIK (2) : MORFOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Apa yang Dipelajari oleh Ilmu Bahasa (linguistik)? (Bahan Kuliah Sosiolinguistik)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan untuk menganalisis data yang terdapat pada Bab III. Teori yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. kriya. (Nurhayati, 2001: 69) menyatakan bahwa verba atau tembung kriya

Proses Pembentukan Kata dalam Kumpulan Cerpen 1 Perempuan 14 Laki-Laki Karya Djenar Maesa Ayu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara mudah dengan menggunakan bahasa. Sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menelanjangi aspek-aspek kebahasaan yang menjadi objek kajiannya. Pada akhirnya, fakta

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB VI PENUTUP. dirumuskan tersebut berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Variabel

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Morfologi adalah bagian dari linguistik. Kajian morfologi meliputi seluk beluk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai

KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

Oleh: RIA SUSANTI A

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo

URUTAN PEMEROLEHAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH DASAR NURHAYATI FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa selalu digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa merupakan alat komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain baik digunakan secara lisan maupun secara tulisan. Surat kabar The Jakarta Post merupakan alat informasi yang menggunakan media cetak untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat berupa fakta yang dirangkum dalam bentuk berita (news), yang diterbitkan oleh Jakarta Post News Company yang bertempat di kota Jakarta, adapun bahasa yang digunakan dalam surat kabar ini ialah bahasa Inggris. Penulis menggunakan artikel dalam rubrik bisnis yang terdapat dalam surat kabar The Jakarta Post sebagai objek penelitiannya untuk mengetahui lebih jauh proses afiksasi sebagai salah satu proses morfologis dalam bahasa Inggris khususnya dalam pembentukan kata baru. Namun demikian, mengingat proses afiksasi bisa terjadi pada prefix, sufiks, dan infiks. Penelitian ini secara khusus menganalis proses afiksasi sufiks infleksi dalam bahasa Inggris yang terdapat dalam artikel bisnis di surat kabar The Jakarta Post. Afiksasi (pengimbuhan) merupakan salah satu kajian dari morfologi yang merupakan bagian dari ilmu bahasa atau Linguistik, selain Fonetik, Fonologi, 1

2 Sintaksis, dan Semantik. Menurut Katamba (1993:19-20) Morphology is the study of word structure. Maksud dari pendapat tersebut adalah morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur kata. Lebih jauh Katamba menuturkan bahwa banyak kata dalam bahasa Inggris yang tergolong kompleks secara morfologis. Kata - kata tersebut dapat dibagi ke dalam unit-unit yang lebih kecil yang memiliki makna, baik makna leksikal maupun makna gramatikal, misalnya, kata-kata seperti desk-s dan boot-s. Kata desk memiliki makna leksikal atau referensial mengacu pada salah satu bagian dari perabotan dan kata boot mengacu pada satu item dari alas kaki, sedangkan penambahan akhiran s untuk kata-kata tersebut di atas menunjukkan makna gramatikal yang berarti lebih dari satu atau jamak (plurality). Penulis lain mendefinisikan morfologi sebagai ilmu tentang morfem yang merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai arti, seperti yang dikatakan oleh Trask (1999:192) Morpheme is the smallest identifiable grammatical unit. Dalam bahasa Inggris dan bahasa bahasa lainnya seperti bahasa Indonesia, morfem dibagi menjadi 2 bagian yaitu morfem bebas dan morfem terikat (Kridalaksana, 1996:11). Morfem bebas di definisikan sebagai, a grammatical unit that can occur by itself. However, other morpheme such as affixes can be attached to it (Mish,1991:490). Jadi, morfem bebas adalah sebuah unit gramatikal yang dapat berdiri sendiri, namun morfem-morfem lain, seperti imbuhan (afiks), dapat dilekatkan. Berbeda dengan morfem bebas, morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kata. Maksudnya, morfem terikat atau bound morfem adalah satuan terkecil dalam bahasa yang selalu digabungkan atau dilekatkan

3 pada morfem bebas, seperti yang dijelaskan oleh Pei dan Gaynor (1954:31), Bound morpheme is a grammatical unit that never occurs by itself, but is always attached to some other morphemes Maksud dari pernyataan diatas morfem terikat merupakan satuan gramatikal terkecil yang tidak bisa berdiri sendiri, tetapi selalu melekat pada morfem lain. Istilah umum yang sering digunakan untuk morfem terikat adalah imbuhan (afiks) seperti yang disampaikan oleh Jackson (2002:8), affix is the general term for morphemes that cannot be used by themselves as simple word; they only occur bound to another morpheme. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa imbuhan adalah istilah yang umum untuk morfem yang tidak bisa digunakan dengan sendiri sebagai kata sederhana morfem yang satu menjelaskan morfem yang lainnya. Menurut Quirk dalam bukunya A comprehensive Grammar of The English Language (1985:1520) afiksasi terbagi menjadi dua, yaitu: prefix dan sufiks. O Grady dan de Guzman (1989:138), menjelaskan Prefix is an affix that is to the front of its base is called prefix. Jadi prefiks adalah afiks yang diimbuhkan di depan bentuk dasar (base atau root), sedangkan sufiks adalah afiks yang ditambahkan diakhir sebuah kata. Jackson (2002:12) menjelaskan Suffixes are numerous and usually change the word class of the item they are added to. Sufiks adalah imbuhan yang dilekatkan pada akhiran kata dari suatu morfem bebas yang biasanya merubah kelas kata dari morfem yang dilekatkannya itu. Sependapat dengan Jackson, Arnoff (1988:242), mendefinisikan Suffix is an affix that is attached to the end of its base. Dengan demikian sufiks merupakan suatu imbuhan yang dilekatkan di akhir kata dasarnya. Bentuk sufiks dalam bahasa Inggris bisa berupa infleksi (Inflectional

4 Suffix) yakni penambahan akhiran pada kata kata tertentu dengan tidak mengubah kelas kata dan makna kata tetapi hanya menambah makna gramatikal, seperti contoh penambahan s pada kata desk dan boot di atas yang menunjukkan makna gramatikal jamak atau plural (Bauer, 1988:15). Sedangkan penambahan sufiks yang tidak mengubah kelas kata dan makna kata dikategorikan sebagai derivasi. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan proses afiksasi dalam bahasa Inggris khususnya sufiks infleksi, oleh karena itu penulis membuat penelitian yang berjudul Sufiks Infleksi dalam artikel bisnis pada Surat Kabar The Jakarta Post: Kajian Morfologis. 1.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas lebih lanjut di dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Jenis sufiks infleksi apa sajakah yang ditemukan dalam artikel bisnis pada surat kabar The Jakarta Post? 2. Kelas kata apakah yang mengalami proses afiksasi sufiks infleksi pada poin 1 di atas? 1.2 Batasan Masalah Sesuai dengan judul penelitian ini, pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah proses afiksasi sufiks infleksi yang terdapat dalam artikel

5 bisnis pada surat kabar The Jakarta Post edisi tanggal 1 April 2013 sampai dengan tanggal 7 April 2013 dengan demikian, sumber data yang dipakai yaitu artikel bisnis surat kabar The Jakarta Post yang diterbitkan oleh Jakarta Post News Company. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan berbagai macam jenis sufiks infleksi bahasa Inggris yang ditemukan dalam artikel bisnis pada surat kabar The Jakarta Post. 2. Mendeskripsikan kelas kata yang mengalami proses afiksasi sufiks infleksi pada poin 1 tersebut di atas. 1.5 Objek dan Metode Penelitian Objek penelitian ini terfokus pada sufiks infleksi dalam kolom bisnis surat kabar The Jakarta Post. Proses morfologis kategori sufiks infleksi merupakan salah satu kajian dari cabang ilmu linguistik yaitu morfologi, ilmu yang memepelajari struktur internal kata. Dalam mengkaji proses morfologis afiksasi yang berfokus pada sufiks infleksi, penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan pembahasan tersebut dari para ahli bahasa (linguist) diantaranya: Katamba dalam buku Modern Linguistics Morphology (1993), O Grady (1996), McCharty (2005), Strumpf dan Douglas (2004), Aronoff dan Fudeman (2005), dan teori pendukung lainnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah meode deskriptif yaitu metode yang berupaya menggambarkan suatu keadaan yang sistematis, hal-hal

6 atau peristiwa secara aktual dan akurat dan untuk mendapat gambaran yang sistematis tersebut, diperlukan penjelasan, analisis, dan pengkelasifikasian data yang ada. Berkaitan dengan metode deskriptif ini Gay L.R dalam buku Setiawati (2004) berpendapat, A descriptive method is a method of research that involves collecting data in order to test hypothesis or to answer question concerning the current status of the subject of the study. The descriptive study determines the reports the way thing are. Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berkaitan dengan pengumpulan data yang digunakan untuk menguji hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan status dari subjek dari penelitian ini 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut: Dalam bab 1, penulis menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, serta sistematika penulisan skripsi ini. Dalam bab 2 penulis menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan proses morfologis, content words, function word, afiksasi, derivasi dan inleksi. Bab 3 berisi analisis data dalam bab ini, penulis menjelaskan, mengklasifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis data-data tentang sufiks infleksi yang ditemukan dalam artikel bisnis dalam surat kabar berbahasa Inggris, The Jakarta Post.

7 Bab 4 merupakan bab terakhir yang berisi simpulan yang didasarkan pada hasil analisis data serta saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca skripsi ini pada umumnya.