Pedoman Inisiasi dan Perencanaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-5/PJ/2011 TENTANG : AUDIT INTERNAL TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Pedoman Pelatihan dan Uji coba Kelangsungan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BUKU TUJUH KEBIJAKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KOMUNIKASI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pedoman Tindakan Perbaikan. dan Pencegahan serta Pengelolaan. Gangguan Keamanan Informasi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR PER- 02/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-51/PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-09/PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-51/PJ/2011 TENTANG

Pedoman Pengelolaan Perubahan dan Release Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pedoman Pengelolaan End User Computing (EUC) Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik lndonesia. Klasifikasi: TERBATAS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-09/PJ/2017 TENTANG

TATA CARA PENERIMAAN LAPORAN GATEWAY DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pedoman Teleworking. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Klasifikasi : TERBATAS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-22/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-04/PJ/2014 TENTANG

SE - 49/PJ/2012 PENELAAHAN SEJAWAT (PEER REVIEW) PEMERIKSAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN NOMOR SE-18/PJ/2017 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PETUGAS PENILAI PAJAK

Pedoman Pengelolaan Aset Informasi. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia V 1.0. Klasifikasi : TERBATAS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-27/PJ/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-19/PJ/2014 TENTANG

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-12/PJ/2010 tentang Nomor Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015

TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK

A. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-08/PJ/2013 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYAN PAJAK (KPP) PRATAMA METRO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-80/PJ/2011 TENTANG

Lampiran 2 Instruksi Direktur Jenderal Pajak Nomor : INS-04/PJ/2015 Tanggal : 3 November 2015

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-35/PJ/2013 TENTANG

SE - 120/PJ/2010 PENJAMINAN KUALITAS PEMERIKSAAN KHUSUS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-58/PJ/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012 TENTANG

PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS. 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE -29/PJ/2014 TENTANG

TATA CARA PEMBENTUKAN TIM ASISTENSI ANALISIS RISIKO DAN PEMBAHASAN ANALISIS RISIKO WAJIB PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-37/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-64/PJ/2012 TENTANG

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KELOLA BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 26/PJ/2017 TENTANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Suwadi Widyaiswara Madya Pusdiklat Pajak

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 30/PJ/2016 TENTANG

Pedoman Pengelolaan Kapasitas dan Ketersediaan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERINGATAN TERTULIS KEPADA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 39 Tahun : 2015

SE - 15/PJ/2012 TATA CARA PENERBITAN BUKTl PENERIMAAN SURAT (BPS) PENGGANTI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PEDOMAN UJI COBA PELAKSANAAN PEMBINAAN WAJIB PAJAK BARU MELALUI PROGRAM TRIPLE ONE BAB I PENDAHULUAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-03/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-52/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-39/PJ/2013 TENTANG

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI APBN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2012 TENTANG

Dimulai dengan mendefinisikan secara keseluruhan seluruh parameter proyek dan mengatur proyek secara tepat dan kualitas yang dibutuhkan untuk

- 1 - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 50/PJ/2011

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-20/PJ/2014 TENTANG

PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN PENDAFTARAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MELALUI TEMPAT TERTENTU DALAM RANGKA PENGAMPUNAN PAJAK

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

1 P a g e. Disusun oleh: Deddy Arief Setiawan ABSTRAK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-56/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN ENKRIPSI DAN KEY MANAGEMENT

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG


1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

TATA CARA PENERIMAAN DAN PENATAUSAHAAN LAPORAN WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PENGAMPUNAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE - 27/PJ/2011 TENTANG PENGAWASAN PEMBAYARAN MASA TAHUN 2011 DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

TATA CARA PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGALIHAN PBB-P2 SEBAGAI PAJAK DAERAH PADA KPDJP

TATA CARA PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGALIHAN PBB-P2 SEBAGAI PAJAK DAERAH PADA KPDJP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 54/PJ/2016

PELAKSANAAN VERIFIKASI DALAM RANGKA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK SECARA JABATAN ATAS PENGUSAHA KECIL PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN NOMOR SE-39/PJ/2014 TENTANG

SE - 13/PJ/2012 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 45/PJ/2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-12/PJ/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal.

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

2017, No beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor

NAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-55/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN INISIASI DAN PERENCANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Pedoman Inisiasi dan Perencanaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia VERSI 1.0 Klasifikasi : TERBATAS Tanggal : 9 Agustus 2011

LEMBAR PENGENDALIAN NO Penerima Dokumen Format Dokumen 1 Direktorat TTKI Cetakan 2 Direktorat TIP Cetakan 3 Direktorat KITSDA Cetakan 4 Direktorat TPB Cetakan 5 Pegawai DJP Elektronik

HALAMAN REVISI Bab/Sub-Bab Halaman Revisi Tanggal Uraian Revisi V.1.0 09/08/2011

DAFTAR ISI A. Deskripsi... 1 B. Acuan... 1 C. Dokumen Terkait... 1 D. Pedoman... 1 E. Definisi... 5 Lampiran I Tata Cara Inisiasi Proyek TIK... 7 Lampiran II Tata Cara Perencanaan Proyek TIK... 9

A. Deskripsi Pedoman Inisasi dan Perencanaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dibuat untuk digunakan sebagai acuan bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam menjamin agar seluruh proses yang terkait dalam pengelolaan Proyek TIK khususnya yang berada dalam tahap inisiasi dan perencanaan proyek dapat diterapkan secara efektif dan konsisten sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pedoman ini berisi ketentuan mengenai: 1. Pengelolaan Tahap Inisiasi Proyek TIK; dan 2. Pengelolaan Tahap Perencanaan Proyek TIK. B. Acuan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-9/PJ/2011 tentang Kebijakan Pengelolaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal Pajak. C. Dokumen Terkait 1. Kebijakan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi; 2. Pedoman Pengembangan Aplikasi dan Infrastruktur TIK; 3. Pedoman Pelaksanaan Proyek TIK; 4. Pedoman Penjaminan Kualitas Proyek TIK; dan 5. Pedoman Dokumen Teknis Proyek TIK. D. Pedoman 1. Inisiasi Proyek TIK: 1.1. Setiap pelaksanaan Proyek TIK harus diawali dengan ditetapkan dan diterbitkannya Project Charter oleh Project Sponsor. 1.2. Penetapan dan penerbitan Project Charter harus didasarkan pada: 1.2.1. Kegiatan atau inisiatif pengembangan TIK yang sudah dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) TIK; 1.2.2. Permintaan pengembangan aplikasi tahun berjalan yang sudah disetujui oleh Direktur TTKI, Direktur TPB, dan Direktur KITSDA; dan/atau 1.2.3. Permintaan pengadaan barang dan/atau jasa TIK pada tahun berjalan yang sudah disetujui oleh Direktur TTKI. 1.3. Konsep Project Charter dibuat dan disusun oleh Project Management Office (PMO) berdasarkan permintaan Project Sponsor. 1.4. Project Charter harus berisi antara lain: 1.4.1. Nama Proyek; 1.4.2. Nama Penanggung Jawab Proyek; 1.4.3. Nama Project Manager; 1.4.4. Susunan Tim Penjaminan Kualitas; 1.4.5. Susunan keanggotaan Tim Proyek TIK; 1.4.6. Peran dan tugas masing-masing pihak yang terlibat; 1.4.7. Ruang lingkup Proyek TIK; 1.4.8. Deskripsi hasil kerja Proyek TIK; dan 1.4.9. Tanggal mulai dan selesainya Proyek TIK. 1.5. Project Charter yang telah ditetapkan dan diterbitkan oleh Project Sponsor didistribusikan oleh Pimpinan PMO kepada: 1.5.1. Penanggung Jawab Proyek; 1.5.2. Project Manager; dan 1.5.3. Ketua Tim Penjaminan Kualitas. 1.6. Pendistribusian Project Charter sebagaimana dimaksud pada angka 1.5 dilakukan paling lambat 5 (lima) hari setelah Project Sponsor menerbitkan Project Charter. 1.7. Project Manager dan Ketua Tim Penjaminan Kualitas mempelajari, memahami muatan Project Charter dan berkoordinasi dengan masing-masing anggota timnya setelah menerima Project Charter. 2. Perencanaan Proyek TIK 2.1. Project Management Plan dibuat dan disusun oleh Project Manager setelah menerima Project Charter, bersama-sama dengan anggota Tim Proyek TIK. 2.2. Project Management Plan dibuat dan disusun dengan mengacu kepada Project Charter dan informasi Proyek TIK yang diperoleh dari PMO. 2.3. Informasi Proyek TIK yang diperoleh dari PMO sebagaimana dimaksud pada angka 2.2 meliputi: 2.3.1. Standar kualitas proses dan hasil kerja Proyek TIK; 2.3.2. Standar manajemen risiko TIK; 2.3.3. Lessons learned dari Proyek TIK sejenis yang sedang berjalan dan/atau telah selesai dalam hal tersedia; 2.3.4. Hasil evaluasi atas pengelolaan proyek TIK sejenis yang telah selesai dilaksanakan dalam hal tersedia; dan 2.3.5. Hasil analisis atas permintaan pengembangan TIK.

E. Definisi 2.4. Project Management Plan harus berisi antara lain: 2.4.1. Nama Proyek TIK; 2.4.2. Nama Penanggung Jawab Proyek; 2.4.3. Nama Project Manager; 2.4.4. Ruang lingkup Proyek TIK; 2.4.5. Struktur organisasi dan keanggotaan Tim Proyek TIK; 2.4.6. Peran dan tugas masing masing anggota Tim Proyek TIK; 2.4.7. Uraian kegiatan dan penanggungjawabnya; 2.4.8. Jadwal pelaksanaan Proyek TIK; 2.4.9. Kebutuhan sumber daya; 2.4.10. Rencana manajemen risiko Proyek TIK; 2.4.11. Rencana manajemen perubahan Proyek TIK; 2.4.12. Rencana Penjaminan Kualitas Proyek TIK; 2.4.13. Rencana komunikasi dan pelaporan; 2.4.14. Rencana hasil kerja Proyek TIK; dan 2.4.15. Benefit review. 2.5. Rencana manajemen risiko sebagaimana dimaksud pada angka 2.4.10 paling sedikit meliputi: 2.5.1. Metode analisis risiko; 2.5.2. Skala probabilitas, dampak, dan peringkat risiko; 2.5.3. Risk register (risk log); 2.5.4. Rencana mitigasi; dan 2.5.5. Rencana eskalasi. 2.6. Rencana Penjaminan Kualitas Proyek TIK sebagaimana dimaksud pada angka 2.4.12 adalah rencana Penjaminan Kualitas yang disusun oleh Tim Penjaminan Kualitas dan telah mendapat persetujuan dari Penanggung Jawab Proyek. 2.7. Rencana komunikasi dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka 2.4.13 meliputi jadwal dilaksanakannya pertemuan berkala seperti kick off meeting dan progress meeting serta dilaporkannya kegiatan proyek TIK secara berkala seperti minutes of meeting dan Laporan Pelaksanaan Proyek (LPP). 2.8. Rencana hasil kerja Proyek TIK sebagaimana dimaksud pada angka 2.4.14 harus didasarkan pada standar kualitas proses dan hasil kerja Proyek TIK yang diperoleh dari PMO. 2.9. Benefit review sebagaimana dimaksud pada angka 2.4.15 meliputi daftar manfaat dilaksanakannya Proyek TIK terhadap tujuan pengembangan TIK. 2.10. Terhadap Project Management Plan dapat dilakukan perubahan (changes) oleh Project Manager, bersama-sama dengan: 2.10.1. Anggota Tim Proyek TIK; atau 2.10.2. Anggota Tim Proyek TIK dan Pihak Ketiga. 2.11. Perubahan Project Management Plan harus selalu menjadikan Project Charter dan informasi yang diperoleh dari PMO sebagai acuan perubahan. 2.12. Acuan perubahan Project Management Plan pada Proyek TIK yang melibatkan pihak ketiga (ousource), harus meliputi acuan sebagaimana disebutkan pada angka 2.11, dokumen kontrak hasil dari proses pengadaan barang/jasa dan Kerangka Acuan Kerja (KAK). 2.13. Prosedur dan tata cara perubahan atas Project Management Plan mengacu kepada manajemen perubahan Proyek TIK yang diatur pada Pedoman Pelaksanaan Proyek TIK. 2.14. Penanggung Jawab Proyek dan pimpinan PMO berkewajiban untuk meneliti, memeriksa, dan memberikan persetujuan atas Project Management Plan beserta perubahannya. 2.15. Project Manager mengoordinasikan Project Management Plan yang telah disetujui oleh Penanggung Jawab Proyek dan Pimpinan PMO kepada : 2.15.1. Project Sponsor; 2.15.2. Ketua Tim Penjaminan Kualitas; dan/atau 2.15.3. Pihak Ketiga dalam hal Proyek TIK dilakukan secara outsource. 2.16. Dalam hal tidak ditentukan lain oleh Project Sponsor, Project Management Plan harus diselesaikan oleh Project Manager dan mendapat persetujuan dari Penanggung Jawab Proyek dan pimpinan PMO dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari sejak Project Charter diterima oleh Project Manager. 2.17. Dalam hal dilakukan perubahan atas Project Management Plan, maka perubahan tersebut harus diselesaikan oleh Project Manager dan mendapat persetujuan dari Penanggung Jawab Proyek dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari sejak usulan perubahan Project Management Plan disetujui Project Sponsor. 2.18. Guna kepentingan penjaminan kualitas Proyek TIK, pada saat penyusunan Project Management Plan, Project Manager harus melakukan hal-hal sebagai berikut: 2.18.1. Berkoordinasi dengan Ketua Tim Penjaminan Kualitas; 2.18.2. Menginformasikan waktu ditetapkannya pihak ketiga dan ditandatanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh pihak ketiga kepada Ketua Tim Penjaminan Kualitas; dan 2.18.3. Meminta Rencana Penjaminan Kualitas yang sudah mendapat persetujuan dari Penanggung Jawab Proyek dari Ketua Tim Penjaminan Kualitas. 1. Hasil Kerja (Deliverable) adalah hasil dari Proyek TIK yang bersifat unik yang dapat berupa suatu produk atau hasil seperti aplikasi, infrastruktur, dan/atau dokumen di bidang TIK.

2. In-house adalah pelaksanaan Proyek TIK yang dilakukan secara swakelola oleh Internal DJP. 3. Lessons learned adalah pengetahuan yang dapat dikategorikan baru (up to date) yang diperoleh oleh anggota Tim Proyek TIK selama pengelolaan Proyek TIK berlangsung. 4. Outsource adalah pelaksanaan Proyek TIK yang dilakukan bersama-sama dengan pihak ketiga melalui suatu perjanjian kerjasama yang sah dengan pihak DJP sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku. 5. Penanggung Jawab Proyek adalah pejabat DJP yang ditetapkan oleh Project Sponsor untuk mengawasi dan memastikan bahwa pengelolaan Proyek TIK yang dilaksanakan oleh Tim Proyek TIK dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Penanggung Jawab Proyek diperankan oleh sekurang-kurangnya pejabat Eselon III di lingkungan Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat TTKI, Direktorat TIP, Direktorat TPB, atau Direktorat lain sesuai ruang lingkup Proyek TIK 6. Penjaminan Kualitas (Quality Assurance) adalah pemeriksaan kepatuhan dan kesesuaian proses, dokumen, dan/atau hasil kerja Proyek TIK terhadap kebijakan, standar, dan/atau persyaratan yang ditetapkan. 7. Project Charter adalah Nota Dinas atau Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Project Sponsor, berisi penunjukan dan pemberian wewenang kepada Project Manager untuk menggunakan sumber daya dalam rangka menyelesaikan pelaksanaan Proyek TIK. 8. Project Management Office (PMO) adalah pusat koordinasi pengelolaan proyek TIK yang memiliki fungsi antara lain menetapkan dan memperbaharui metodologi serta kerangka kerja pengelolaan Proyek TIK, menetapkan standar kualitas proses dan hasil kerja Proyek TIK, menyediakan rencana manajemen risiko, melaksanakan evaluasi atas pengelolaan Proyek TIK yang telah selesai dilaksanakan, serta memastikan tercapainya strategic alignment Proyek TIK. PMO diperankan oleh Subdirektorat Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi (AESI), Direktorat TTKI atau Subdirektorat Manajemen Transformasi (MT), Direktorat TPB. 9. Project Management Plan adalah dokumen perencanaan Proyek TIK yang disusun oleh Project Manager dan pihak terkait lainnya serta digunakan sebagai rencana atau patokan dalam pelaksanaan Proyek TIK. 10. Project Manager adalah pejabat DJP yang ditetapkan oleh Project Sponsor untuk memimpin Proyek TIK dan mempunyai wewenang untuk menggunakan sumberdaya yang tersedia guna tercapainya sasaran dan tujuan Proyek TIK. Project Manager diperankan oleh sekurang-kurangnya Pejabat Eselon IV yang berada di lingkungan Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat TTKI, Direktorat TIP, Direktorat TPB, atau Direktorat lain sesuai ruang lingkup Proyek TIK. 11. Project Sponsor adalah unsur pimpinan DJP yang mempunyai wewenang untuk memulai dan mengakhiri Proyek TIK di lingkungan DJP, serta memberikan wewenang kepada pegawai dan/atau pejabat DJP untuk mengelola Proyek TIK dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Project Sponsor diperankan oleh Direktur Jenderal Pajak, Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak, Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi (TTKI), Direktur Teknologi Informasi Perpajakan (TIP), atau Direktur Transformasi Proses Bisnis (TPB). 12. Proyek TIK adalah segala kegiatan yang terkait TIK di lingkungan DJP yang dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, tidak bersifat rutin, dan ditetapkan oleh Project Sponsor untuk menghasilkan deliverable (hasil kerja) yang bersifat unik, yang dapat berupa suatu produk seperti aplikasi, infrastruktur, dan/atau dokumen di bidang TIK. 13. Quality Assurance Spesialist adalah pegawai DJP yang ditunjuk oleh Project Sponsor yang bertugas menyusun Rencana Penjaminan Kualitas, melaksanakan penjaminan kualitas, dan mengelola dokumen penjaminan kualitas Proyek TIK. Quality Assurance Specialist diperankan oleh pegawai Seksi Penyusunan Prosedur Operasional (PPO), Direktorat TTKI, dan/atau pegawai lain yang ditunjuk. 14. Strategic alignment adalah proses sasaran Proyek TIK ke dalam visi, misi, tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat strategis. 15. Tim Penjaminan Kualitas adalah tim yang terdiri dari Quality Assurance Spesialist yang ditetapkan oleh Project Sponsor dan ditugaskan untuk melakukan kegiatan penjaminan kualitas di setiap tahap pengelolaan Proyek TIK. Tim Penjaminan Kualitas bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab Proyek TIK. 16. Tim Proyek TIK adalah tim yang diberi wewenang oleh Project Sponsor untuk melaksanakan dan menyelesaikan Proyek TIK. Tim Proyek TIK dipimpin oleh Project Manager.

LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-55/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN INISIASI DAN PERENCANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TATA CARA INISIASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) A. Pihak yang Terkait 1. Project Sponsor; 2. Pimpinan Project Management Office (PMO); 3. Penanggung Jawab Proyek; 4. Project Manager; dan 5. Ketua Tim Penjaminan Kualitas. B. Prosedur Kerja 1. Project Sponsor menerima persetujuan permintaan pengembangan aplikasi dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa berdasarkan: 1.1. Kegiatan atau inisiatif pengembangan TIK yang sudah dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) TIK; 1.2. Permintaan pengembangan aplikasi tahun berjalan yang sudah disetujui oleh Direktur TTKI, Direktur TPB, dan Direktur KITSDA; dan/atau 1.3. Permintaan pengadaan barang dan/atau jasa TIK pada tahun berjalan yang sudah disetujui oleh Direktur TTKI. 2. Project Sponsor menugaskan pimpinan PMO untuk membuat konsep Project Charter. 3. Pimpinan PMO menugaskan pejabat dan/atau pegawai di lingkungan PMO untuk membuat dan menyusun konsep Project Charter. 4. Pejabat dan/atau pegawai di lingkungan PMO membuat dan menyusun konsep Project Charter dan menyampaikannya kepada Pimpinan PMO 5. Pimpinan PMO meneliti dan memaraf konsep Project Charter dan menyampaikannya kepada Project Sponsor. 6. Project Sponsor meneliti dan menandatangani Project Charter, kemudian menugaskan Pimpinan PMO untuk mendistribusikan salinan Project Charter. 7. Pimpinan PMO mendistribusikan salinan Project Charter kepada Penanggung Jawab Proyek, Project Manager, dan Ketua Tim Penjaminan Kualitas. 8. Penanggung Jawab Proyek, Project Manager, dan Ketua Tim Penjaminan Kualitas menerima Project Charter dari PMO. 9. Selesai.

C. Bagan Arus (Flow Chart) :

LAMPIRAN II SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-55/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN INISIASI DAN PERENCANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TATA CARA PERENCANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) A. Pihak yang Terkait 1. Project Sponsor; 2. Pimpinan Project Management Office (PMO); 3. Penanggung Jawab Proyek; 4. Project Manager; 5. Ketua Tim Penjaminan Kualitas; dan 6. Anggota Tim Proyek TIK. B. Prosedur Kerja 1. Project Manager menerima, mempelajari, dan memahami Project Charter. 2. Project Manager berkoordinasi dengan pimpinan PMO dan meminta informasi sebagai berikut: 2.1. Standar kualitas proses dan hasil kerja Proyek TIK; 2.2. Standar manajemen risiko; 2.3. Lessons learned dari Proyek TIK sejenis yang sedang berjalan dan/atau telah selesai dalam hal tersedia; 2.4. Hasil evaluasi atas pengelolaan proyek TIK sejenis yang telah selesai dilaksanakan dalam hal tersedia; dan 2.5. Hasil analisis atas permintaan pengembangan aplikasi dan/atau permintaan pengadaan barang dan/atau jasa TIK. 3. Project Manager bersama-sama dengan anggota Tim Proyek TIK menyusun konsep Project Management Plan. 4. Project Manager berkoordinasi dengan Ketua Tim Penjaminan Kualitas dan meminta Rencana Penjaminan Kualitas. 5. Project Manager menyerahkan konsep Project Management Plan kepada Penanggung Jawab Proyek dan Pimpinan PMO. 6. Penanggung Jawab Proyek dan Pimpinan PMO meneliti dan memberikan persetujuan atas konsep Project Managemen Plan. 7. Dalam hal Penanggung Jawab Proyek dan/atau Pimpinan PMO tidak menyetujui konsep Project Management Plan, Project Manager kembali melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada angka 3. 8. Project Manager menerima Project Management Plan yang sudah ditetapkan oleh Penanggung Jawab Proyek dan Pimpinan PMO dan mengoordinasikannya kepada: 8.1. Project Sponsor; 8.2. Ketua Tim Penjaminan Kualitas; dan 8.3. Pihak Ketiga dalam hal Proyek TIK dilakukan secara outsource; 9. Project Manager menugaskan anggota Tim Proyek TIK yang berperan sebagai Technical Writer and Documentation untuk menyimpan dan mengendalikan dengan tertib Project Management Plan dan dokumen lainnya terkait penyusunan Project Management Plan tersebut. 10. Selesai.

C. Bagan Arus ( Flow Chart)