BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) serta peningkatan derajat kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan jangka panjang bidang kesehatan. Salah satu indikator yang paling penting untuk keberhasilan suatu negara adalah semakin maju negara itu maka semakin kecil angka kematian ibu. Tingginya angka kematian ibu di indonesia yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI,1994), menempatkan upaya penurunan angka kematian ibu sebagai program prioritas penyebab langsung kematian ibu di indonesia, penyebab kematian ibu di indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia, oleh karena itu diagnosis dini pre-eklamsia serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. (Wiknjosastro, 2001) Pre-eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinnuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ketiga kehamilan. Diagnosis dini harus diutamakan bila diinginkan AKI rendah, walaupun terjadinya pre-eklamsia sukar dicegah. Namun pre-eklamsia berat dan eklampsia biasanya dapat dihindarkan dengan mengenal secara dini penyakit tersebut dan dengan penanganan yang baik. Pada umumnya
diagnosis pre-eklamsia didasarkan pada triage utama atau pengkajian awal, karena tiap tanda dapat merupakan bahaya bagi penderitanya, adanya satu tanda harus menimbulkan kewaspadaan. Apalagi penyakit ini cepat dan tidak dapat diramalkan, dan bila sudah berlanjut pada eklampsia maka prognosisnya bagi ibu maupun janin menjadi jauh lebih buruk. Timbulnya pre-eklamsia hampir mencapai 7% dari semua kehamilan. Kemungkinan besar pada wanita cenderung mengalami komplikasi yang mematikan seperti pecahnya plasenta, perdarahan otak, kerusakan fungsi hati dan kerusakan ginjal yang kronis. Pada keadan ini berdampak pada fisik dan psikis pasien, antara lain pasien menjadi lemah, aktivitas pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari juga terganggu (Bobak jansen, 2000). Kompleks permasalahan tersebut sehingga memerlukan perawatan secara komprehensif dari perawat. Maka untuk mengatasi hal tersebut peran perawat sebagai pelaksana keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan yang memadai dalam menanggulanginya diantaranya kemampuan untuk membantu perawatan menurunkan tekanan darah, membantu adl (aktivitas daily living) pasien, memberi pertolongan mental serta pendidikan pada pasien dan keluarga. Karena banyaknya permasalahan yang muncul sehingga pada karya tulis ini penulis tertarik mengambil karya tulis ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.T DENGAN POST SECTIO
CAESAREA INDIKASI PRE-EKLAMPSI BERAT DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG. B. Tujuan Penulisan Dalam rangka menyelesaikan pendidikan fakultas ilmu kesehatan dan keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang, maka penulis menyusun karya tulis yang berupa karangan ilmiah, adapun tujuannya adalah, 1. Tujuan umum Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien post sectio caesarea indikasi pre-eklamsia dengan pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan khusus a. Melaksanakan pengkajian secara lengkap yang mencakup biologis, psikologis, sosial,spiritual dan cultural. b. Mengidentifikasi masalah yang muncul pada perawatan pasien post sectio caesarea indikasi pre eklampsia c. Memberi asuhan keperawatan secara langsung pada klien post sectio Caesar indikasi pre-eklamsia dengan menggunakan proses keperawatan. C. Metode dan tehnik penulisan Dalam penulisan karya tulis ilmiah, penulis menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus dan pendekatan proses keperawatan
meliputi Pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pengkajian yang dilaksanakan dengan cara: 1. Wawancara Yaitu, mengadakan Tanya jawab dengan klien, keluarga, perawat, dokter serta tim kesehatan lain. 2. Observasi partisipasif Yaitu, tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung suatu obyek tanpa menggunakan alat bantu seperti laboratorium. Observasi dilakukan pada saat pengkajian sampai evaluasi. 3. Studi dokumenter Yaitu, metode untuk mengungkapkan kebenaran menganai suatu kejadian atau proses yang terjadi pada masa lampau, dengan menggunakan arsip atau dokumen sebagai sumber informasi. Studi dokumentasi digunakan pada saat pengkajian sampai dengan evaluasi. 4. Studi kepustakaan Yaitu, menggunakan buku-buku literatur yang ada kaitanya dengan permasalahan klien sehingga didapat data yang teoritis. Studi kepustakaan ini di gunakan pada saat pengkajian sampai dengan evaluasi. D. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang penyusunan karya tulis di susun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab yaitu : BAB I Pendahuluan
Yang terdiri dari latar belakang penulisan, tujuan penulisan, metode dan tehnik pengambilan data, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Konsep dan Teori Yang meliputi pengertian klasifikasi SC, Indikasi, komplikasi, fasefase penyembuhan luka, adaptasi fisiologi dan psikologi, alur masalah/pathways, masalah keperawatan dan diagnosa keperawatan, tujuan dan fokus intervensi. BAB III Tinjauan Kasus Terdiri dari pengkajian, analisa data dan prioritas masalah, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi BAB IV Pembahasan Yang berisi pembahasan antara kasus dengan konsep. BAB V Penutup Terdiri dari kesimpulan dan saran.