BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal perusahaan real estate dan properti di Indonesia yang dilaksanakan oleh Bursa Efek Indonesia berkembang dengan cepat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan real estate dan properti yang go public di Indonesia (www.idx.com). Perusahaan-perusahaan real estate dan properti yang go public menjadikan pasar modal sebagai lembaga alternatif untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan. Pada tahun 2007, krisis finansial global dan kejatuhan nilai saham terjadi akibat subprime mortgage. Subprime mortgage merupakan istilah untuk kredit perumahan (mortgage) yang diberikan kepada debitor dengan sejarah kredit yang buruk atau belum memiliki sejarah kredit sama sekali, sehingga digolongkan sebagai kredit yang berisiko tinggi (detikfinance, 17/08/2007). Krisis finansial global mulai menyurut pada akhir 2008 dengan pengadaan bailout yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap aset perusahaan yang bermasalah untuk menyelamatkan perusahaan Amerika dari kebangkrutan dan mulai melejit kembali pada tahun 2010. Dengan pulihnya krisis finansial global, maka nilai saham real estate dan properti pada bursa saham di seluruh dunia mulai kembali menguat dan
stabil. Nilai saham menguat karena naiknya kegiatan investasi dan transaksi real estate dan properti. (detikfinance,18/02/2011). Fenomena tersebut mengakibatkan harga saham real estate dan properti menjadi perhatian khusus investor karena harga saham real estate dan properti mengalami ketidakstabilan pada tahun-tahun terakhir ini. Fenomena kenaikan dan penurunan harga saham di pasar modal real estate dan properti ini membuat investor cendrung melakukan analisis harga saham untuk memilih saham yang bisa menghasilkan return yang terbaik dan risiko terkecil dalam berinvestasi. Analisis yang digunakan investor dalam melakukan analisis harga saham dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu dengan analisis fundamental (analisis internal perusahaan) dan analisis kinerja manajemen (analisis eksternal perusahaan) Menurut Wikipedia, analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Metode ini menitikberatkan pada rasio keuangan dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Rasio-rasio yang menjadi pusat perhatian investor dalam menanamkan uangnya dalam bentuk saham antara lain rasio leverage (solvabilitas) dan rasio kemampulabaan (profitabilitas). Menurut Simamora (2000:533), Rasio-rasio leverage menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam mengolah keuangannya dan mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup selama jangka waktu yang panjang. Dengan menganalisis rasio ini, investor dapat memutuskan apakah suatu perusahaan dapat
bertahan dari kebangkrutan dalam jangka waktu panjang, sehingga investor dapat dengan aman berinvestasi pada perusahaan tersebut. Menurut Simamora (2000:528), Rasio-rasio profitabilitas merupakan ukuran pokok keberhasilan perusahaan dimana perusahaan mampu meraup laba yang memuaskan sehingga pemodal dan pemegang saham akan meneruskan untuk menyediakan modal bagi perusahaan. Dengan menganalisis rasio ini, investor akan mendapat bayangan jumlah return yang akan diterimanya bila ia melakukan investasi pada suatu perusahaan. Semakin tinggi return, maka akan semakin tinggi permintaan terhadap saham dan akan menaikkan harga saham perusahaan. Penelitian Harmoni (2009) menyimpulkan bahwa nilai Return On Assets, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Total Assets Turnover (TATO) tidak berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap harga saham Perusahaan Perkebunan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini adalah hasil untuk data tahun 2002-2007. Penelitian Sitepu (2010) menyimpulkan bahwasanya nilai Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh secara parsial kepada harga saham sedangkan Return On Equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) dan Return On Equity (ROE) secara simultan berpengaruh pada harga saham pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini adalah hasil untuk data tahun 2005-2008. Penelitian Wulandari (2007) menyimpulkan bahwasanya Earning Per
Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Book Value Per Share (BVS), Return On Investment (ROI), Price to Bookvalue (PBV) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap harga saham industri pertambangan dan pertanian yang terdapat di Bursa Efek Indonesia, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini adalah hasil untuk data tahun 2002-2007. Kesimpulan penelitian tersebut memiliki perbedaan pada hasil pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham secara simultan maupun parsial. Berdasarkan perbedaan hasil penelitian tersebut dan fenomena yang terjadi, maka peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peneliti memilih perusahaan real estate dan properti yang masih jarang diuji pada penelitian terdahulu. Perusahaan real estate dan properti memiliki potensi return yang besar. Potensi ini muncul karena penduduk semakin bertambah, namun di sisi lain jumlah tanah yang ditempati tetap. Developer real estate dan properti bersaing pun dalam menyediakan kebutuhan manusia akan tempat tinggal dengan meningkatkan fasilitas dan kenyamanan produk real estate dan propertinya. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan usaha real estate dan properti sehingga menaikkan pengharapan investor dalam returnnya. Investor berharap akan menerima return tanpa mengkhawatirkan risiko yang tinggi.
Peneliti menggunakan data tahun 2007, 2008 dan 2009 berdasarkan ketersediaan data secara online. Peneliti menggunakan variabel debt to equity ratio, return on equity, earning per share dan price earning ratio sebagai variabel independen. Diantara variabel tersebut, peneliti memilih variabel yang memiliki perbedaan hasil pada penelitian sebelumnya yaitu variabel ROE dan PER. Variabel-variabel independen tersebut belum pernah diuji secara simultan pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di BEI. Maka peneliti tertarik untuk memilih variabel-variabel tersebut dan mengujinya kembali pada perusahaan real estate dan properti secara simultan maupun parsial. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya adalah apakah kinerja keuangan berupa debt to equity ratio, return on equity, earning per share, price earning ratio berpengaruh signifikan secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan properti yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan berupa debt to equity ratio, return on equity, earning per share, price
earning ratio secara parsial dan simultan terhadap harga saham pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. 2. Manfaat Penelitian Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu: a. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman peneliti mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan properti yang terdapat di Bursa Efek Indonesia b. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang. D. Batasan Penelitian Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan waktu dan tenaga, serta pengetahuan peneliti, maka peneliti melakukan beberapa pembatasan konsep terhadap penelitian yang akan diteliti: 1. Penelitian ini dibatasi hanya tiga tahun yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 berdasarkan ketersediaan data secara online. 2. Variabel independen yang digunakan dibatasi pada empat rasio keuangan yaitu debt to equity ratio, return on equity, earning per share dan price Earning Ratio