BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

METODE PENELITIAN. dibursa efek Indonesia dari periode yang diakses dari bulan Maret

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya didasarkan pada analisis data numerik atau angka serta dilakukan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah website masing-masing bank

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. syariah yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan di website bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan perusahaan yang terdaftar di LQ-45 merupakan perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan BUS dan UUS yang di publikasikan oleh masing-masing website

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode kausalitas yaitu dengan mengukur pengaruh variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Bank

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dengan alamat situs

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB III. Metode Penelitian. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. gambaran yang nyata mengenai fenomena yang diteliti.

Transkripsi:

32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Data adalah keterangan (informasi) yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat (Tampomas, 2003: 32).Jadi ketersediaan data merupakan suatu hal yang mutlak dipenuhi dalam suatu penelitian ilmiah. Jenis data ada dua, yaitu (Waluya, 2007: 79): 1. Data primer, adalah data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumbernya 2. Data sekunder, adalah keterangan yang diperoleh dari pihak kedua, baik berupa orang maupun catatan Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data laporan keuangan bank umum syariah tahun 2009 2012 yang diperoleh dari Laporan Tahunan Bank Umum Syariah 2012, jurnal, laporan hasil penelitian terdahulu dan publikasi yang relevan dengan penelitian ini. 3.2. Populasi Dan Penentuan Sampel Populasi bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena (Santoso, 2009: 5). Populasi adalah seluruh objek yang mungkin terpilih atau keseluruhan ciri yang dipelajari (Nugroho, 2007: 10). Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dari tahun 2009 sampai 2012 yaitu sebanyak 44 bank syariah. 32

33 Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode Total sampling yaitu seluruh jumlah populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010:81). Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode total sampling yaitu dengan kriteria: 1. Bank umum syariah di Indonesia 2. Bank yang diteliti masih beroperasi pada periode waktu penelitian 3. Tersedia laporan keuangan triwulanan pada periode waktu penelitian 4. Bank yang diteliti sudah menjadi Bank Umum Syariah dalam kurun waktu penelitian Proses pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut: Tabel III.1. Proses Pemilihan Sampel Tahun Bank Umum Syariah di Indonesia 2009 Bank Umum Syariah di Indonesia 2010 Bank Umum Syariah di Indonesia 2011 Bank Umum Syariah di Indonesia 2012 Sumber :http://www.bi.go.id(diolah Penulis) Satuan 11 Bank 11 Bank 11 Bank 11 Bank Tabel 3.2. di atas menunjukkan bahwa dari 11 bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2009-2012 terdapat 11 bank umum syariah (100%) yang memenuhi karakteristik sampel yang ditetapkan (Lampiran I). Maka sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah data laporan keuangan dari tahun 2009 s.d 2012 pada 11 bank syariah di Indonesia, yakni 44 laporan keuangan.

34 3.3. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi yaitu dengan studi pustaka dari berbagai literatur, pengambilan gambar dengan media tertentu, jurnal atau buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan ini dan berbagai sumber-sumber lain yang berasal dari instansiinstansi terkait (Eko, 2010: 37). 3.4. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda.analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Eko 2010: 37). Rumus dari regresi linier berganda ( multiple linier regression) secara umum adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Berdasarkan mekanisme hubungan antar variabel maka formulasi matematis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ROA = a + b 1 CAR + b 2 BOPO+ b 3 NPF + b 4 FDR Di mana: ROA CAR = Return On Assets = Capital Adequacy Ratio BOPO = Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi NPF FDR = Non Performing Financing = Financing Deposit Ratio 3.5. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel penelitian ini, yaitu:

35 1. Return On Assets (ROA) (Y) Formula yang digunakan dalam ROA adalah laba bersih dibandingkan dengan total aktiva dalam satu periode (Mardiyanto, 2008: 99).Variabel ini dinyatakan dengan persen.pengukuran yang digunakan adalah satuan persentase dan data yang diambil adalah Return On Assets (ROA) mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2012 2. Capital Adequacy Ratio (CAR) (X 1 ) Variabel modal dalam penelitian ini diidentifikasikan dengan rasio total modal bank terhadap aktiva tertimbang menurut risiko atau Capital Adequacy Ratio (Loen dan Ericson, 2007: 122). Variabel ini dinyatakan dalam persen dan data yang diambil adalah rata-rata CAR bank umum tiap bulan mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2012 3. Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) (X 2 ) Bank tersebut mengeluarkan banyak pendapatannya untuk biaya jika rasio efisiensi meningkat (Guinan, 2009: 110).Rasio biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Boy Loen Dan Sonny Ericson, 2007: 121). Variabel ini dinyatakan dalam persen dan data yang diambil adalah rata-rata BOPO bank umum tiap bulan mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2012

36 4. Non Performing Financing (NPF) (X 3 ) Rasio Non Performing Financing (NPF) atau rasio kredit bermasalah.rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Rasio ini semakin tinggi maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet (Hariyani, 2010: 52).Data yang diambil adalah rata-rata NPF bank umum tiap bulan mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2012 5. Loan to Deposit Ratio (LDR) (X 4 ) Merupakan proksi dari intermediasi dimana pengukurannya dilakukan dengan membandingkan jumlah kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga ditambah modal inti (Iqbal, 2010: 149). Variabel ini di nyatakan dalam persen dan data yang diambil adalah rata-rata FDR bank umum tiap bulan mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2012 Variabel-variabel yang telah dijelaskan di atas untuk lebih jelasnya kemudian diringkas dalam tabel berikut:

37 Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel No. Variabel Definisi Formula Skala 1 Terikat (Y): Rasio antara laba ROA = Laba Sebelum Pajak x Return On sebelum pajak terhadap 100% Rasio Asset rata-rata total asset Rata-rata Total Aset (ROA) 2 Bebas (X): a. Capital Adequa cy Ratio (CAR) (X 1 ) b. Biaya Operasi Terhada p Pendap atan Operasi (BOPO ) (X 2 ) c. Non Perform ing Financi ng (NPF) (X 3 ) d. Financin g Deposit Ratio (FDR) (X 4 ) Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung unsur risiko (kredit, penyertaan, surat berharga dan tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank Rasio ini menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya Sumber: Data sekunder yang diolah CAR = Modal Bank x 100% Total ATMR BOPO = Biaya Operasional x 100% Pendapatan Operasional NPL = Total Kredit Bermasalah x 100% Total Kredit LDR = Jumlah Kredit Yang Diberikan x 100% Total Dana Pihak Ketiga+KLBI+Modal Inti Rasio Rasio Rasio Rasio

38 3.5.1. Pengujian Asumsi Klasik 3.5.1.1.Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Santoso, 2010: 43).Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal (Eko 2010: 38).Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat histogram antara data observasi dengan distribusi yang mendekati dengan distribusi normal. Jika hanya menggunakan histogram, hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Eko, 2010: 39). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.dasar pengambilan keputusan: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Uji normalitas lain pada penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K -S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

39 H O H A : Data residual berdistribusi normal : Data residual tidak berdistribusi normal 3.5.1.2.Uji Multikolinieritas Pengujian multikolinieritas ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas.jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini mengindikasikan adanya multikolinieritas (Eko, 2010: 40). Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan: 1. Jika nilai tolerance > 10% dan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi 2. Jika nilai tolerance < 10% dan nilai VIF > 10 maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi 3.5.1.3.Uji Heterokedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

40 (Eko, 2010: 41).Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisisnya: 1. Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas juga dapat diketahui dengan melakukan uji glejser.jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. 3.5.1.4.Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi maka dapat dideteksi dengan Uji Durbin-Watson (DW test) (Eko, 2010: 42). 3.5.2. Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, dilakukan dengan cara sebagai berikut:

41 3.5.2.1.Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Eko, 2010: 43).Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1.Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 3.5.2.2.Uji Parsial (t Test) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Nugroho, 2010: 42).Hipotesis nol (H 0 ) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau: H 0 : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen.hipotesis alternatifnya (H A ) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: H 0 : bi 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian: a) Jika t hitung > t tabel maka H 0 ditolak b) Jika t hitung < t tabel maka H 0 diterima

42 Untuk mengukur nilai tabel, ditentukan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-2) dengan n adalah jumlah observasi. 3.5.2.3.Uji Signifikansi Simultan (Uji f) Uji f dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen Eko, 2010: 43).Hipotesis nol (H 0 ) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: H 0 : b 1 = b 2 =. = b k = 0 Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.hipotesis alternatifnya (H A ) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: H 0 : b 1 b 2. b k 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang digunakan adalah: a) Jika f hitung > f tabel maka H 0 ditolak b) Jika f hitung < f tabel maka H 0 diterima