BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci penyempurna dari kitab-kitab yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1. Allah SWT telah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk. memperhatikan Al-Qur an dengan membacanya, mentadabburinya, dan

Mukadimah. Pengkajian

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

2014 MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA TUNANETRA

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VII MELUASNYA ASAP, RUNTUHNYA KA'BAH DAN SIRNANYA AL-QUR'AN. bahasa Arab disebut Dukhan (asap), peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Surat al-baqarah ayat 2 yang artinya: Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan. padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berkembang, dimana saat ini Indonesia mengerahkan segala

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

KONSEP DAN MODEL PENGEMBANGAN TAHFIDZUL QUR AN DI MADRASAH. (Madrasah Tidak Berbasis Asrama)

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. mulai beranjak pada kondisi yang lebih modern. Perubahan dan. pembangunan bangsa dan negara adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan. Qara-a juga berarti mengumpulkan atau menghimpun (Zamani dan Maksum, 2009: 13). Selain itu, pendapat Suryana (2006: 41) menjelaskan bahwa Alqurān berasal dari kata qara-a yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca. Secara terminologis Alqurān adalah kalāmullāh yang diturunkan kepada Nabi terakhir Muhammad saw melalui perantaraan malaikat jibril. Dengan begitu Alqurān merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firmanfirman Allāh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. melalui perantaraan malaikat jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia. Alqurān adalah sebuah kitab yang teratur tata cara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal, atau diperhalus ucapannya, dimana tempat yang terlarang atau yang boleh, atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai pada etika membacanya (Sa dulloh, 2008: 1). Dengan demikian sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mempelajari Alqurān dan mengajarkannya. Maka dari itu, untuk mempelajari Alqurān salah satunya dengan cara menghafalkannya. Kemudian dijelaskan sebagaimana yang terdapat dalam firman Allāh s.w.t. dalam Sūraħ al-qamar (54) ayat 17; Artinya: Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Alqurān untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (Q.S. al-qamar (54): 17). 1 Sebagaimana diketahui bahwasanya Alqurān sejak dulu hingga saat ini telah dibaca oleh jutaan manusia, bahkan sejak dulu Alqurān telah banyak dihafal, 1 Seluruh teks dan terjemah alqurān dalam skripsi ini dikutip dari Al-Hikmah Alqurān Dan Terjemahnya dan dit erjemahkan oleh Tim Penerjemah Departemen Agama RI, Lajnah Pentashih Muṣhaf Alqurān 2009. Bandung: Diponegoro.

penghafal-penghafal Alqurān ini merupakan orang-orang yang dipilih Allāh untuk menjaga kemurnian Alqurān dari berbagai usaha-usaha pemalsuan Alqurān. Sebagaimana terdapat dalam Sūraħ al-ḥijr (15) ayat 9: Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alqurān, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Q.S. al-ḥijr (15): 9). Dari pendapat Q-Anees dan Hambali yang mengutip dari Ibn Taymiyah (2008: 84) menjelaskan bahwa Alqurān adalah wahyu yang diturunkan (al-waḥy al- Munazzalaħ) sebagai pelengkap bagi wahyu yang ditetapkan di dalam diri manusia. Alqurān juga berisi makna dan nilai terdalam, tujuan paling fundamental, dan motivasi tertinggi kehidupan manusia. Kemudian dalam pendapat lain Abdullah (2007: 17), menjelaskan bahwa Alqurān adalah kalam Allāh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. melalui malaikat Jibril. Alqurān berisi segala hal mengenai petunjuk yang membawa hidup manusia bahagia di dunia dan bahagia di akhirat kelak. Dengan demikian Alqurān memiliki beberapa karakteristik yang dapat memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Rauf (2000: 10) sebagai berikut: 1. Alqurān adalah manhaj al-ḥayāħ (pedoman hidup) bagi seluruh manusia tanpa terkecuali peletak manhāj al-ḥayaħ yang hakiki adalah Allāh. Maka kita sebagai umat islām tak ada alasan buat kita untuk meragukan Alqurān. Allāh sendiri memberinya nama al-haq dalam firman-nya,... Artinya: Katakanlah: "Hai manusia, Sesungguhnya teiah datang kepadamu kebenaran (Al qurān) dari Tuhanmu... (Q.S. Yūnus (10): 108). 2. Alqurān adalah Ruh bagi orang-orang yang beriman Sayyid Quthb mengatakan sebagaimana yang dikutip dari Rauf (2000: 12-17),

Di dalamnya terdapat kehidupan, yang dapat menyebarkan, mendorong, menggerakkan dan mengembangkan kehidupan di dalam hati dan realita aktivitas yang dapat disaksikan. Maknanya adalah orang-orang yang menghafalkan Alqurān sesungguhnya bukanlah hanya sekedar menghafalkan kata-kata, namun sesungguhnya ia sedang menghafalkan sesuatu yang memberi kehidupan pada jiwa, akal bahkan jasadnya. Dengan demikian apabila di dalam hatinya sudah tertanam bacaan-bacaan Alqurān, maka yang terjadi adalah Alqurān dapat mempengaruhi sikap maupun sifat seseorang menuju arah yang lebih baik dan menuntunnya selalu untuk melakukan kebaikan dan menjalankan aktivitas yang bermanfaat. 3. Alqurān sebagai ad-żikir (peringatan) Dalam firman Allāh, Artinya: Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Alqurān itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan. (Q.S.Yāsīn (36): 69). Dengan demikian untuk dapat menjadikan Alqurān sebagai ad-żikir diperlukan hati yang bersih dan keimanan kepada hari akhir. Karena, dengan hati dan pikiran yang bersih, terutama dari sifat-sifat tercela maka akan memudahkan ayatayat Alqurān masuk kedalam ingatan dan hati seseorang. 4. Alqurān Sumber Pengetahuan Alam Pendapat Rauf (2000: 17), bahwa sesuai dengan sifat Allāh sendiri sebagai Maha Pencipta dan Maha Mengetahui, sudah sewajarnya jika Alqurān sarat dengan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, terdapat tiga alasan mengapa Alqurān mampu mengangkat umat Islam menuju kemajuan Iptek diantaranya adalah sebagai berikut: a. Alqurān menganjurkan kepada manusia untuk menuntut dan memperdalam ilmu pengetahuan.

b. Alqurān banyak menyinggung persoalan ilmiah, walaupun secara garis besarnya saja. Seperti masalah ruang angkasa, anatomi tubuh manusia dan bumi ini. c. Rasa tanggung jawab para ulama terhadap pemeliharaan dan penyiaran Alqurān sehingga mendorong mereka untuk menciptakan dan menyusun ilmu Bahasa Arab dan berbagai macam ilmu yang berhubungan dengan itu. Dengan demikian jelaslah bahwa agama Islam adalah agama universal yang berlaku sepanjang zaman, karena itu dalam tingkat kemajuan mana pun islam akan dapat menjadi dasar pijakan manusia. Seperti hal nya terhadap ilmu pengetahuan, dorongan ke arah penguasaan ilmu pengetahuan dapat dilihat dengan banyaknya firman Allāh yang menganjurkan manusia untuk memahami alam. Alam adalah ciptaan Allāh yang menjadi objek ilmu pengetahuan (Suryana, 2006: 38). Oleh karena itu, jelaslah betapa pentingnya mengistimewakan Alqurān selain dengan sering dibaca, difahami, juga dengan cara dihafal sehingga dapat terjaga kemurnian Alqurān tersebut. Kemudian menurut pendapat Rauf (2000: 21), bahwa menghafal Alqurān dan memperbanyak lembaga-lembaga Alqurān merupakan suatu usaha diantara sekian usaha yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kejayaan umat kepada Alqurān sebagai pedoman hidup bagi mereka. Sebagaimana kita ketahui orang-orang şalih zaman dahulu yang begitu cemerlangnya dalam hal berbagai pengetahuan juga ketakwaan kepada Allāh s.w.t. diantaranya hal itu terjadi karena mereka begitu menjaga kemurniannnya terhadap Alqurān dengan cara menghafal sejak dini bahkan sudah hafal Alqurān pada usia sebelum akil balig. Oleh karena itu, dengan hafalan Alqurān untuk seorang anak dapat memberikan masukan yang positif ke dalam ingatannya, karena memori yang dimiliki seorang anak masih sangat jernih belum dipenuhi berbagai macam pikiran ataupun pertimbangan seperti layaknya seorang dewasa, daya ingat seorang anak sangat luar biasa bagaikan sebuah mesin penghafal yang jitu, dapat mengingat berbagai hal dan tak mudah lupa walaupun hafalan tersebut tidak disertai dengan pemahaman hikmah ataupun makna yang terkandung. Dijelaskan pula oleh Mursi (2003: 93), bahwa yang dihafal seorang anak pertama kalinya adalah Alqurān al-karīm, sebagaimana yang terdapat dalam sebuah ḥadiṡ, Imam Thabrani meriwayatkan, dari Ali bin Abi Thalib, Nabi s.a.w. bersabda,

Didiklah anak-anak kalian dengan tiga buah perilaku, mencintai nabi kalian, mencintai keluarga kalian dan membaca Alqurān. Karena seorang yang menghafal Alqurān akan berada dalam lindungan arsy Allāh swt bersama para nabi dan sahabatnya pada hari saat tiada tempat berlindung kecuali lindungan-nya. Diambil dari pendapat Tim Dosen Administrasi Pendidikan (2010: 86), Maka dari itu pentinglah akan sebuah pengajaran sebagaimana dijelaskan pula dalam UUD 1945 Pasal 31 menyatakan dengan tegas bahwa, Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Lebih terperinci lagi dijabarkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan begitu, pendidikan merupakan suatu sistem yang terencana untuk membangun peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang memiliki potensi yang kuat serta berperan aktif untuk agama, bangsa, dan negara. Diantaranya dengan adanya lembaga sekolah formal yang dimulai dari strata rendah sampai strata tinggi, yang membimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar. Menurut Sumiati dan Asra (2009: 38), Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi, perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya, seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Masih pendapat Sumiati dan Asra (2009: 22), menjelaskan bahwa tingkat kemampuan profesional guru akan berpengaruh pada keberhasilan proses pendidikan itu sendiri. Keberhasilan itu sendiri sangat bergantung dari perencanaan. Maka dari itu, berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar. Untuk itu, dalam penanaman kegiatan hafalan Alqurān yang hanya dikembangkan oleh sebagian

sekolah formal atau yang memiliki salah satu kurikulum pesantren dimana disana terdapat mata pelajaran taḥfiẓ qurān. Salah satunya yang akan diteliti disini yakni terdapat di SD Islam Al Jamal Kota Tasikmalaya. Atas kenyataan tersebut peneliti merasa terpanggil untuk meneliti lebih dalam mengenai pengaruh pembiasaan hafalan Alqurān terhadap prestasi belajar siswa dituangkan dalam judul skripsi : Pengaruh Prestasi Hafalan Alqurān Juz Amma Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun Ajaran 2012/2013 Di SD Islam Al Jamal Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Rumusan Masalah Permasalahan penelitian diatas dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan berikut: 1. Bagaimana prestasi hafalan Alqurān juz amma di SD Islam Al Jamal? 2. Apa prestasi yang diperoleh dari mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) di SD Islam Al Jamal? 3. Bagaimana pengaruh dari prestasi hafalan Alqurān juz amma terhadap prestasi belajar siswa kelas V sekolah dasar dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Islam Al Jamal. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana prestasi hafalan Alqurān juz amma di SD Islam Al Jamal 2. Untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa dari mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) di SD Islam Al Jamal 3. Untuk mengetahui pengaruh dari prestasi hafalan Alqurān juz amma terhadap prestasi belajar siswa kelas V sekolah dasar dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Islam Al Jamal. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara Teoretis Hasil penelitian ini dapat dijadikan bukti empiris tentang pengaruh prestasi hafalan Alqurān terhadap prestasi siswa dalam pembelajaran, yang dimana konsep ini dapat dipergunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

2. Manfaat secara Praktis a. Bagi Lembaga Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan atau informasi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan judul tersebut, dan juga sebagai dasar untuk mengambil kebijakan di masa yang akan datang. b. Bagi Siswa Untuk menumbuhkan motivasi bagi siswa agar semakin meningkatkan kecintaan dalam mempelajari Alqurān. c. Bagi Peneliti Sebagai tambahan pengalaman dan wawasan baru yang nantinya dapat dijadikan modal untuk meningkatkan proses belajar sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Struktur Organisasi Skripsi Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Bab I sebagai Pendahuluan, didalamnya dipaparkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. Bab II berisi Landasan Teori yang terdiri dari pokok bahasan: tinjauan umum tentang menghafal Alqurān, pendekatan pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dan pembahasan tentang prestasi belajar. Bab III Metode Penelitian, anatara lain yang terdiri dari; Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel, Metode Penelitian, Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data. Selanjutnya Bab IV merupakan Hasil Penelitian Dan Pembahasan yang berisi tentang Hasil Penelitian Prestasi Hafalan Alqurān di SD Islam Al Jamal, Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PAI, dan Analisis Hasil Penelitian tentang Pengaruh Hafalan Alqurān terhadap Prestasi Mata Pelajaran PAI. Bab V berisi Kesimpulan Dan Saran dari hasil penelitian secara keseluruhan dan kemudian dilanjutkan dengan saran yang diharapkan sebagai perbaikan dari kekurangan-kekurangan yang ada.