FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KOPERASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI DASAR PENELITIAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) NGUPOYO MINO BATANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

L2

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

JUMLAH AKTIVA

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

RUANG KAJIAN MENGENAL KOPERASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA. Oleh : Abdul Muis. Abstract

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

30 Juni 31 Desember

SUMBER DANA KOPERASI. koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

BAB II BAHAN RUJUKAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304)

2014 FUNGSI KOPERASI SIMPAN PINJAM D ALAM MENGUBAH PERILAKU EKONOMI ANGGOTA SEBAGAI BENTUK PEMBERD AYAAN MASYARAKAT

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki laju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan apapun jenisnya dan skala usahanya, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan. rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang financial akan sangat

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 2, Edisi Juni 2012 (ISSN : 2252_7826) KEPATUHAN KOPERASI DIKOTA SEMARANG DALAM MEMBUAT LAPORAN PROMOSI EKONOMI.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persediaan merupakan aspek penting dalam setiap perusahaan baik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu

JUMLAH ASET LANCAR

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

Contoh laporan keuangan koperasi

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. keras dan persyaratan lingkungan yang diterapkan juga semakin lama semakin

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Transkripsi:

RUANG KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KOPERASI Oleh : Abdul Muis Abstract Cooperatives as a social character of economic organization must be able to stand alone and thrive. But in his journey is still much that needs improvement here and there. For example, managerial factors, there are still many who lack an understanding of the board of Cooperative management, so that the journey often experience various obstacles. In this paper put forward in how to manage a cooperative with an effective and efficient management. Starting from the careful planning and good organization, and direction by management to employees and their members until the issue of control or supervision. Including how the financial management conducted by the board. This need for perseverance, patience and a high fighting spirit and that must be owned by the board. So that the MFI can perceived benefits not only for members but for society at large. Keywords : Cooperatives, Economic Organization, Social Welfare Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial harus mampu berkembang dan menjalankan kegiatannya secara seimbang, antara menjalankan kegiatan ekonomi juga diisi dengan kegiatan yang mengandung nilainilai kemasyarakatan. Sebagai badan usaha, koperasi merupakan badan usaha yang harus mampu berdiri sendiri menjalankan kehidupannya yang lebih sehat dan sejahtera bagi para anggotanya. Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya, melalui pembentukan atau pendirian sebuah usaha yang dikelola secara

demokratis. Berikut adalah dua pengertian koperasi sebagai pedoman atau pegangan untuk mengenal apa itu Koperasi secara lebih jauh: Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Untuk mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Hatta, 1954). Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. (ILO, 1966 dikutip dari Sumarsono, 2003). Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa Koperasi setidak-tidaknya memiliki atau terdapat dua unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur yang kedua adalah unsur sosial. Untuk dapat mencapai kedua unsur tersebut, maka manajemen koperasi merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan atau ditinggalkan untuk dapat mengelola koperasi secara efektif dan efisien. Karena manajemen dapat memecahkan berbagai persoalan yang selama ini sering dihadapi oleh pengurus koperasi di berbagai tempat. Karena seringkali sasaran yang dikehendaki jauh dari apa yang diharapkan. Dengan manajemen kegiatan yang akan dilaksanakan sudah melalui proses perencanaan yang matang, melalui pengorganisasian, melalui pengarahan serta pengawasan yang efektif. 1. Perencanaan. Perencanaan merupakan penentuan terlebih dahulu apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dimana harus dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan, mengapa itu semua harus dikerjakan, dan bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan. Dengan perencanaan ini maka akan terlihat bagaimana masalah yang akan dihadapi, seberapa besar hasil yang akan didapat, serta kendala-kendala apa yang akan dihadapi. Ini semuanya sudah dapat diprediksi sebelumnya, yaitu melalui sebuah perencanaan tadi. Dalam perencanaan tadi perlu dirumuskan tujuan dan sasaran apa yang hendak dicapai dari Koperasi. Hal ini penting karena : (a) Tujuan atau sasaran dapat memberikan arah, dengan adanya tujuan dan sasaran tersebut akan membantu para pengurus untuk termotivasi; (b) Dengan tujuan dan sasaran akan dapat lebih fokus bagi pengurus, karena disadari bahwa sumber daya yang ada sangat terbatas, sehingga pengurus dapat lebih memprioritaskan terhadap sejumlah kebutuhan yang ada. (c) Dengan tujuan dan sasaran tadi akan dapat menjadi sebuah pedoman bagi penyusunan rencana, baik yang bersifat strategis maupun bersifat operasional serta berbagai alternative pilihan akan lebih nampak jelas. (d) Tujuan dan sasaran dapat pula membantu para pengurus untuk melakukan evaluasi mengenai kemajuan yang telah dicapai. Pencapaian tersebut dapat dijadikan tolok ukur untuk 45

pencapaian periode atau tahun berikutnya. Dengan demikian maka perencanaan merupakan suatu prinsip yang harus dilaksanakn dalam menjalani Koperasi. Karena perencanaan merupakan strategi dalam mencapai tujuan organisasi, dan berbagai kegiatan yang akan dilakukan sudah melalui berbagai pertimbangan secara sermat, yaitu seprti : - Kekuatan-kekuatan internal koperasi; - Kelemahan-kelemahan internal yang dihadapi; - Kesempatan atau peluangpeluang usaha yang tersedia yang memungkinkan unuk dapat dilakukan; - Hambatan-hambatan apa saja yang mungkin dapat mengganggu untuk menacapai langkah tersebut. Dari paparan di atas, maka jelas bahwa perencanaan merupakan salah satu dari fungsi manajemen sangat mutlak harus dilaksanakan. Karena mengabaikan perencanaan maka akan mendapatkan berbagai kesulitan untuk mencapai suatu tujuan 2. Pengorganisasian. Tujuan dari pengorganisasi ini adalah untuk mengelompokan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki koperasi agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan melalui penyusunan sebuah struktur organisasi, sehingga akan terlihat siapa melakukan apa dan siapa bertanggung jawab kepada 46 siapa. Dengan pengorganisasi pula akan dapat mempermudah dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan bagi para pengurus. Karena berbagai hal sudah dikelompokan, baik yang bersifat materi, maupun yang non material. 3. Pengarahan Organisasi yang sudah ada, struktur yang sudah ada serta sumber daya manusia yang sudah tersedia tidak mungkin dapat berkerja dengan maksimal, tanpa adanya suatu pengarah. Pengarahan di sini adalah bagaimana para karyawan yang ada dapat bertugas lebih serius dan konsentrasi. Semua karyawan yang ada bekerja dalam suatu arahan, sehingga tidak berjalan sendirisendiri. 4. Pengawasan Pengawasan merupakan suatu upaya yang sistematis untuk menentapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran. Atau suatu kegiatan untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan rencana semula atau tidak. Pengawasan ini bisa dilakukan oleh para pengurus kepada para karyawannya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pengawasan juga dapat dilakukan oleh Badan Pengawas Koperasi kepada para pengurus di dalam menjalankan amanah Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dengan adanya pengawasan, maka kegiatan koperasi dapat berjalan seperti yang diharapkan bersama. Jadi pengawasan tersebut adalah, agar lebih dapat memastikan apakah pelaksanaan kegiatan sudah berada pada rel yang sebenarnya atau malah terjadi penyimpangan. Kalaupun ada terjadi suatu

penyimpangan, maka dengan adanya pengawasan diharapkan dapat diketahui sedini mungkin sehingga tidak sampai pada tarap yang sangat membahayakan koperasi. Jadi dengan pengawasan atau pengendalian diharapkan : a. Dapat diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperoleh dalam pelaksanaan program-program yang telah dibuat; b. Dapat meramalkan arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai; c. Dapat menentukan tindakantindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang akan dan sedang dihadapi pengurus koperasi; d. Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk dapat memperbaiki perencanaan yang akan datang; e. Mengetahui adanya penyimpangan terhadap pelaksanaan perencanaan sedini mungkin. Dengan demikian, maka jika para pengurus koperasi dapat menerapkan seluruh fungsifungsi manajemen dengan baik, maka tujuan koperasi yaitu untuk dapat mensejahterakan para anggotanya akan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Sehingga tidak lagi terjadi Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang tertunda, yang selama ini banyak terjadi di berbagai koperasi sekunder maupun primer. Oleh karena kesadaran para pengurus untuk dapat menerapkan manajemen koperasi dengan baik sangatlah penting. Karena tidak mungkin suatu organisasi dapat dilaksanakan tanpa menerapkan apa yang disebut dengan manajemen. Manajemen Keuangan Pusat perhatian manajemen keuangan, yaitu terhadap pengelolaan berbagai aspek keuangan suatu usaha. Sebagai salah satu sumberdaya strategis untuk menjalankan usaha. Sehingga salah pengelolaan keuangan tersebut, maka akan berdampak sangat luas terhadap keberlangsungan koperasi kedepan. Masalah yang sering terjadi yang berkaitan dengan keuangan yaitu, masalah menentukan berbagai kemungkinan perolehan sumber dana yang bisa diperoleh dengan dana relative murah. Kemudian masalah pengunaan untuk membiayai berbagai kegiatan yang kurang prioritas. Dan kemudian kemampuan pengurus itu sendiri dalam hal ini adalah bendahara yang kurang mempunyai kemampuan dalam mengelola keuangan koperasi. a. Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja juga merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Karena kebutuhan modal kerja pasti selalu ada dalam setiap koperasi. Misalnya dalam penyelenggaraan usaha, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar hutang, membayar bunga bank serta kegiatan rutin lainnya yang berhubungan dengan modal. b. Manajemen Kas Pusat perhatian manajemen kas adalah pada tercapainya keseimbangan antara kas yang dikeluarkan (cash outflow) dengan kas yang diterima (cash inflow). Kas adalah aktiva yang sifatnya paling likuid. Selain itu kas juga merupakan aktiva yang tidak mempunyai identitas pemilikan yang jelas, karena itu sangat besar kemungkinannya 47

menjadi sasaran penyimpangan, sehingga kas harus diarahkan agar tercapainya hal seperti berikut : - tersedianya kas dalam jumlah yang cukup untuk membiayai transaksi-transaksi koperasi selama periode berjalan; - menghindari terjadinya pengangguran kas koperasi dalam jumlah relative besar; - Menghindari terjadinya penyalahgunaan pengunaan kas koperasi. c. Manajemen Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak-pihak di luar koperasi, yang timbul karena terjadinya penjualan atau penyerahan jasa-jasa koperasi, yang sifatnya ada jangka pendek dan ada yang jangka panjang. Untuk tidak terjadinya piutang lebih besar, maka pelanggan yang mempunyai hutang untuk membayarnya. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah terjadinya penyelewengan yang menagihnya atau penagih piutang di dalam koperasi sendiri. d. Manajemen Persediaan Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh koperasi, dengan maksud untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi. Sesuai dengan jenisnya, maka persediaan dapat dibedakan menjadi persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Untuk bahan baku adalah bagaimana pembelian bahan baku dilakukan secara efisien dan tepat waktu. Untuk barang jadi, cenderung memiliki lingkup yang lebih luas. Barang jadi adalah hasil transformasi bahan baku setelah ditambah dengan jasa tenaga kerja dan jasa fasilitas. Karena itu pengamanan fisik dari terjadinya penyelewengan, maka perlu perhatian manajemen persediaan barang jadi. Sehingga kualitasnya dapat dipertahankan. e. Manajemen Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek adalah investasi berupa pembelian suratsurat berharga jangka pendek dengan tujuan untuk segera dijual kembali. Hal ini karena adanya kelebihan kas koperasi. Hasilnya berupa bunga, deviden, atau keuntungan selisih kurs transaksi jual beli mata uang asing. Walaupun investasi jangka pendek ini hanya bersifat sementara waktu, tapi juga mengandung risiko, seperti investasi mata uang asing dapat mengalami kerugian karena terjadinya penurunan nilai kurs pada saat menjual kembali. Hal ini harus menjadi perhatian bagi para pengurus koperasi dalam melakukan kegiatan investasi tersebut. Demikianlah sekelumit mengenai manajemen koperasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam meningkatkan kemajuan koperasi di Indonesia. Karena manajemen dengan sejumlah fungsifungsinya sudah terbukti kemampuannya dalam menjalankan roda organisasi baik organisasi besar maupun organisasi dalam skup yang kecil. Baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dari hal tersebut sudah barang tentu, yang menjadi pertanyaan mengapa banyak koperasi yang didirikan tetapi tidak banyak yang mengalami kemajuan. Hal ini dikarenakan para pengurus dan pengelola tidak memiliki kemampun manajerial. how to manage adalah kalimat yang harus dijawab bagi setiap pengelola koperasi agar tujuan koperasi dapat tercapai. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial harus 48

mampu berkembang dan menjalankan kegiatannya secara seimbang, antara menjalankan kegiatan ekonomi juga diisi dengan kegiatan yang mengandung nilainilai kemasyarakatan. Sebagai badan usaha, koperasi merupakan badan usaha yang harus mampu berdiri sendiri menjalankan kehidupannya yang lebih sehat dan sejahtera bagi para anggotanya. Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya, melalui pembentukan atau pendirian sebuah usaha yang dikelola secara demokratis. Berikut adalah dua pengertian koperasi sebagai pedoman atau pegangan untuk mengenal apa itu Koperasi secara lebih jauh: Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Untuk mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Hatta, 1954). Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. (ILO, 1966 dikutip dari Sumarsono, 2003). Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa Koperasi setidak-tidaknya memiliki atau terdapat dua unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur yang kedua adalah unsur sosial. Untuk dapat mencapai kedua unsur tersebut, maka manajemen koperasi merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan atau ditinggalkan untuk dapat mengelola koperasi secara efektif dan efisien. Karena manajemen dapat memecahkan berbagai persoalan yang selama ini sering dihadapi oleh pengurus koperasi di berbagai tempat. Karena seringkali sasaran yang dikehendaki jauh dari apa yang diharapkan. Dengan manajemen kegiatan yang akan dilaksanakan sudah melalui proses perencanaan yang matang, melalui pengorganisasian, melalui pengarahan serta pengawasan yang efektif. 5. Perencanaan. Perencanaan merupakan penentuan terlebih dahulu apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dimana harus dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan, mengapa itu semua harus dikerjakan, dan bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan. Dengan perencanaan ini maka akan terlihat bagaimana masalah yang akan dihadapi, seberapa besar hasil yang akan didapat, serta kendala-kendala apa yang akan dihadapi. Ini semuanya sudah dapat diprediksi sebelumnya, yaitu melalui sebuah perencanaan tadi. Dalam perencanaan tadi perlu dirumuskan tujuan dan sasaran apa yang hendak dicapai dari Koperasi. Hal ini penting karena : a) Tujuan atau sasaran dapat memberikan arah, dengan adanya tujuan dan sasaran tersebut akan membantu para pengurus untuk termotivasi; b) Dengan tujuan dan sasaran akan dapat lebih fokus bagi pengurus, karena disadari bahwa sumber daya yang ada sangat terbatas, sehingga pengurus dapat lebih memprioritaskan terhadap sejumlah kebutuhan yang ada. 49

c) Dengan tujuan dan sasaran tadi akan dapat menjadi sebuah pedoman bagi penyusunan rencana, baik yang bersifat strategis maupun bersifat operasional serta berbagai alternative pilihan akan lebih nampak jelas. d) Tujuan dan sasaran dapat pula membantu para pengurus untuk melakukan evaluasi mengenai kemajuan yang telah dicapai. Pencapaian tersebut dapat dijadikan tolok ukur untuk pencapaian periode atau tahun berikutnya. Dengan demikian maka perencanaan merupakan suatu prinsip yang harus dilaksanakn dalam menjalani Koperasi. Karena perencanaan merupakan strategi dalam mencapai tujuan organisasi, dan berbagai kegiatan yang akan dilakukan sudah melalui berbagai pertimbangan secara sermat, yaitu seprti : - Kekuatan-kekuatan internal koperasi; - Kelemahan-kelemahan internal yang dihadapi; - Kesempatan atau peluang-peluang usaha yang tersedia yang memungkinkan unuk dapat dilakukan; - Hambatan-hambatan apa saja yang mungkin dapat mengganggu untuk menacapai langkah tersebut. Dari paparan di atas, maka jelas bahwa perencanaan merupakan salah satu dari fungsi manajemen sangat mutlak harus dilaksanakan. Karena mengabaikan perencanaan maka akan mendapatkan berbagai kesulitan untuk mencapai suatu tujuan 6. Pengorganisasian. Tujuan dari pengorganisasi ini adalah untuk mengelompokan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki koperasi 50 agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan melalui penyusunan sebuah struktur organisasi, sehingga akan terlihat siapa melakukan apa dan siapa bertanggung jawab kepada siapa. Dengan pengorganisasi pula akan dapat mempermudah dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan bagi para pengurus. Karena berbagai hal sudah dikelompokan, baik yang bersifat materi, maupun yang non material. 7. Pengarahan Organisasi yang sudah ada, struktur yang sudah ada serta sumber daya manusia yang sudah tersedia tidak mungkin dapat berkerja dengan maksimal, tanpa adanya suatu pengarah. Pengarahan di sini adalah bagaimana para karyawan yang ada dapat bertugas lebih serius dan konsentrasi. Semua karyawan yang ada bekerja dalam suatu arahan, sehingga tidak berjalan sendirisendiri. 8. Pengawasan Pengawasan merupakan suatu upaya yang sistematis untuk menentapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran. Atau suatu kegiatan untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan rencana semula atau tidak. Pengawasan ini bisa dilakukan oleh para pengurus kepada para karyawannya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pengawasan juga dapat dilakukan oleh Badan Pengawas Koperasi kepada para pengurus di dalam menjalankan amanah Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dengan adanya pengawasan, maka kegiatan koperasi dapat berjalan seperti yang diharapkan bersama.

Jadi pengawasan tersebut adalah, agar lebih dapat memastikan apakah pelaksanaan kegiatan sudah berada pada rel yang sebenarnya atau malah terjadi penyimpangan. Kalaupun ada terjadi suatu penyimpangan, maka dengan adanya pengawasan diharapkan dapat diketahui sedini mungkin sehingga tidak sampai pada tarap yang sangat membahayakan koperasi. Jadi dengan pengawasan atau pengendalian diharapkan : a. Dapat diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperoleh dalam pelaksanaan program-program yang telah dibuat; b. Dapat meramalkan arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai; c. Dapat menentukan tindakantindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang akan dan sedang dihadapi pengurus koperasi; d. Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk dapat memperbaiki perencanaan yang akan datang; e. Mengetahui adanya penyimpangan terhadap pelaksanaan perencanaan sedini mungkin. Dengan demikian, maka jika para pengurus koperasi dapat menerapkan seluruh fungsi-fungsi manajemen dengan baik, maka tujuan koperasi yaitu untuk dapat mensejahterakan para anggotanya akan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Sehingga tidak lagi terjadi Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang tertunda, yang selama ini banyak terjadi di berbagai koperasi sekunder maupun primer. Oleh karena kesadaran para pengurus untuk dapat menerapkan manajemen koperasi dengan baik sangatlah penting. Karena tidak mungkin suatu organisasi dapat dilaksanakan tanpa menerapkan apa yang disebut dengan manajemen. Manajemen Keuangan Pusat perhatian manajemen keuangan, yaitu terhadap pengelolaan berbagai aspek keuangan suatu usaha. Sebagai salah satu sumberdaya strategis untuk menjalankan usaha. Sehingga salah pengelolaan keuangan tersebut, maka akan berdampak sangat luas terhadap keberlangsungan koperasi kedepan. Masalah yang sering terjadi yang berkaitan dengan keuangan yaitu, masalah menentukan berbagai kemungkinan perolehan sumber dana yang bisa diperoleh dengan dana relative murah. Kemudian masalah pengunaan untuk membiayai berbagai kegiatan yang kurang prioritas. Dan kemudian kemampuan pengurus itu sendiri dalam hal ini adalah bendahara yang kurang mempunyai kemampuan dalam mengelola keuangan koperasi. a. Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja juga merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Karena kebutuhan modal kerja pasti selalu ada dalam setiap koperasi. Misalnya dalam penyelenggaraan usaha, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar hutang, membayar bunga bank serta kegiatan rutin lainnya yang berhubungan dengan modal. b. Manajemen Kas Pusat perhatian manajemen kas adalah pada tercapainya keseimbangan antara kas yang dikeluarkan (cash outflow) dengan kas yang diterima (cash inflow). Kas adalah aktiva yang sifatnya paling likuid. Selain itu kas juga merupakan aktiva yang tidak mempunyai identitas pemilikan yang jelas, karena itu sangat besar kemungkinannya menjadi 51

sasaran penyimpangan, sehingga kas harus diarahkan agar tercapainya hal seperti berikut : - tersedianya kas dalam jumlah yang cukup untuk membiayai transaksitransaksi koperasi selama periode berjalan; - menghindari terjadinya pengangguran kas koperasi dalam jumlah relative besar; - Menghindari terjadinya penyalahgunaan pengunaan kas koperasi. c. Manajemen Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihakpihak di luar koperasi, yang timbul karena terjadinya penjualan atau penyerahan jasa-jasa koperasi, yang sifatnya ada jangka pendek dan ada yang jangka panjang. Untuk tidak terjadinya piutang lebih besar, maka pelanggan yang mempunyai hutang untuk membayarnya. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah terjadinya penyelewengan yang menagihnya atau penagih piutang di dalam koperasi sendiri. d. Manajemen Persediaan Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh koperasi, dengan maksud untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi. Sesuai dengan jenisnya, maka persediaan dapat dibedakan menjadi persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Untuk bahan baku adalah bagaimana pembelian bahan baku dilakukan secara efisien dan tepat waktu. Untuk barang jadi, cenderung memiliki lingkup yang lebih luas. Barang jadi adalah hasil transformasi bahan baku setelah ditambah dengan jasa tenaga kerja dan jasa fasilitas. Karena itu pengamanan fisik dari terjadinya penyelewengan, maka perlu perhatian manajemen persediaan barang jadi. Sehingga kualitasnya dapat dipertahankan. e. Manajemen Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek adalah investasi berupa pembelian suratsurat berharga jangka pendek dengan tujuan untuk segera dijual kembali. Hal ini karena adanya kelebihan kas koperasi. Hasilnya berupa bunga, deviden, atau keuntungan selisih kurs transaksi jual beli mata uang asing. Walaupun investasi jangka pendek ini hanya bersifat sementara waktu, tapi juga mengandung risiko, seperti investasi mata uang asing dapat mengalami kerugian karena terjadinya penurunan nilai kurs pada saat menjual kembali. Hal ini harus menjadi perhatian bagi para pengurus koperasi dalam melakukan kegiatan investasi tersebut. Demikianlah sekelumit mengenai manajemen koperasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam meningkatkan kemajuan koperasi di Indonesia. Karena manajemen dengan sejumlah fungsifungsinya sudah terbukti kemampuannya dalam menjalankan roda organisasi baik organisasi besar maupun organisasi dalam skup yang kecil. Baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dari hal tersebut sudah barang tentu, yang menjadi pertanyaan mengapa banyak koperasi yang didirikan tetapi tidak banyak yang mengalami kemajuan. Hal ini dikarenakan para pengurus dan pengelola tidak memiliki kemampun manajerial. how to manage adalah kalimat yang harus dijawab bagi setiap pengelola koperasi agar tujuan koperasi dapat tercapai. 52

Daftar Pustaka : - Drucker, F. Peter, 1983, Manajemen, Gramedia, Jakarta. - Winardi, 1990, Asas-asas Manajemen, Mandar Maju, Bandung. - Hadiistriyatno, Harries, 1995, Pengaruh Faktor Budaya Terhadap Perkembangan - Kopersi, LPPM Unisma Bekasi. - Kusnandi, Hendar, 1999, Ekonomi Koperasi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. - Sumarsono, Sonny, 2003, Manajemen Koperasi, Graha Ilmu, Yogyakarta. 53