BAB I PENDAHULUAN. mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Kebidanan 09 (01) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

Distosia Karena Kelainan Tenaga (His)

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu dan

Volume VII Nomor 2, Mei 2017 pissn eissn

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA DI BPS S DAN B DEMAK TAHUN 2011

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

MANAJEMEN NYERI PERSALINAN. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selaput ketuban) dari uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan normal adalah

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam

PENGARUH STIMULUS KUTANEUS SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN DI KELURAHAN AEK GERGER SIDODADI

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RSUD AMBARAWA 2013

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada wanita usia

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

EFEKTIVITAS MASSASE EFFLEURAGE DAN MASSASE COUNTERPRESSURE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

EFEKTIFITAS PEMBERIAN BACKRUB

Mekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN

Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan

EFEKTIVITAS ENDORPHINE MASSAGE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN PRIMIPARA

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa fase perkembangan dinamis dalam

PENGARUH TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE DENGAN MINYAK ESSENSIAL LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LOW BACK PAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari hasil penelitian wiryawan permadi (2006) di RS Hasan Sadikin

PENGARUH PIJAT ENDORPHIN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARAJU KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang

Lia Lajuna *, Rohaya Muhede **, Fithriany*** Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba,2010). Persalinan diartikan pula sebagai peregangan dan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim atau kantong muskuler yang bentuknya menyerupai buah pir terbalik menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rectum, tulang belakang dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak kebawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan (Saiffudin, 2009). Persalinan tidak selalu berjalan normal, namun bisa terjadi beberapa penyulit dalam persalinan. Penyulit dalam persalinan diantaranya kelainan presentasi dan posisi, distosia karena kelainan alat kandungan, distosia karena kelainan janin, dan distosia karena kelainan his (Manuaba, 2010). Distosia karena kelainan his dapat terjadi karena sifat his yang berubah - ubah, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antar kontraksi dan bagian bagiannya sehingga kontraksi tidak efisien dalam mengadakan pembukaan. Kelainan his juga dapat terjadi karena his yang tidak adekuat untuk melakukan pembukaan 1

serviks atau mendorong anak keluar. His yang tidak adekuat ini disebut dengan inersia uteri (Leveno K, 2010). Inersia uteri atau his yang tidak adekuat adalah his yang sifatnya lebih lemah, pendek dan jarang dari his normal. Inersia uteri dapat menyebabkan persalinan berlangsung lama sehingga dapat menimbulkan dampak buruk bagi ibu maupun bagi janin (Manuaba, 2010). Inersia uteri dapat dipengaruhi oleh paritas, obat penenang, kesalahan letak janin, kelainan bentuk panggul, kelainan uterus, kehamilan postmatur, penderita anemia, uterus yang terlalu teregang pada hidramnion atau kehamilan kembar, faktor herediter, emosi, ketakutan dan rasa nyeri yang berlebihan (Leveno K, 2010). Nyeri persalinan dapat menyebabkan gangguan pada kontraksi uterus atau inersia uteri. Nyeri persalinan dapat menyebabkan hiperventilasi, sehingga kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah dan berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akan meningkatkan katekolamin yang dapat menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi inersia uteri (Anjartha R, 2007). Selain itu, menurut Hamilton (2005) nyeri yang berlebihan pada ibu bersalin dapat menyebabkan keinginan untuk segera mengakhiri masa persalinan. Mengejan sebelum dilatasi servik maksimal menyebabkan pembengkakan pada mulut rahim yang berdampak pada distosia persalinan (Hamilton P, 2005). Upaya untuk mengatasi Nyeri persalinan dapat menggunakan metode farmakologi maupun nonfarmakologi. Metode farmakologi dalam mengarasi nyeri persalinan antara lain Intratechal Lumbal Analgesia (ILA), Lumbal 2

Epydural Analgesia (LEA), Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Sectio Caesaria. Metode nonfarmakologi mempunyai efek noninvasif, sederhana, efektif, dan tanpa efek yang membahayakan dibandingkan metode farmakologi. Metode nonfarmakologi dalam mengatasi nyeri antara lain homeopathy, hipnobirthing, waterbirth, relaksasi, akupuntur, yoga, dan massage atau pemijatan (Danuatmaja B & Meliasari M, 2008). Massage yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri antara lain effluerage, counter pressure, kneading (petrissage) dan Slow stroke back massage. Effluerage massage adalah teknik pemijatan dengan menempatkan kedua telapak tangan pada perut ibu bersalin dengan gerakan melingkar ke arah pusat dan simpisis atau dapat juga dengan menggunakan satu telapak tangan dengan gerakan melingkar atau satu arah. Counter pressure massage adalah pijatan tekanan kuat dengan cara meletakan tumit tangan atau bagian datar dari tangan, atau juga menggunakan bola tenis pada daerah lumbal. Kneading Massage atau petrissage massage adalah gerakan memijat ataupun meremas dengan menggunakan telapak tangan maupun beberapa jari-jari tangan dengan menjepit permukaan kulit. Slow stroke back massage adalah stimulasi kutan dengan bentuk pijatan perlahan di area punggung sebanyak 60 kali dalam satu menit (Atikoh, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh insaffita S (2006) dengan judul Pengaruh Masase counterpressure Terhadap Nyeri Primigravida Kala I Persalinan Fisiologis diperoleh hasil rata-rata skala nyeri pada responden sebelum 3

dilakukan massage (8,3) lebih tinggi daripada responden sesudah dilakukan massage (4,69) dengan taraf signifikansi p = 0,001 (p < 0.05). Teknik nonfarmakologis lain yang pernah diujicobakan pada ibu bersalin yaitu teknik massage effuerage. Novita R dan Sari (2011) melakukan penelitian efektifitas massage effuerage dalam penurunan Nyeri. Hasil yang didapatkan adalah intensitas nyeri pada kelompok intervensi sebelum dilakukan massage effuerage lebih tinggi dari pada sesudah dilakukan massage effuerage. Rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan massage 7,46 dan sesudah dilakukan massage 2,42 dengan nilai signifikansi p = 0.000. Stimulasi kutan Slow stroke back massage dapat mengurangi nyeri dengan cara merangsang pengeluaran hormon endorphin dan menghalangi transmisi stimulus nyeri (Potter, 2005). Stimulasi ini dilakukan di area punggung yang dekat dengan saraf spinalis torakal bawah (T 10-12 ) dan saraf spinalis lumbal atas (L 1 ) yang merupakan tempat diteruskannya rangsangan nyeri dari korpus uteri dan sevik (Andarmoyo 2013). Dengan demikian diharapkan Slow stroke back massage dapat menjadi alternatif baru dalam mengurangi nyeri persalinan. Di Propinsi Jawa Tengah, Semarang menduduki peringkat 9 besar dalam Angka Kematian Ibu (AKI) (Dinkesjatengprof, 2013). Salah satu penyebab AKI adalah adanya penyulit dalam persalinan. Inersia uteri merupakan salah satu penyulit dalam persalinan. Data di RSUD Kota Semarang menyebutkan bahwa pada bulan Januari sampai Juni 2012 terdapat 231 kasus inersia uteri dari 841 persalinan 4

(27,47%), kejadian inersia uteri meningkat pada bulan Juli sampai Desember 2012 yaitu 412 kasus dari 1029 persalinan (40,04%). Enam bulan pertama pada tahun 2013 kejadian inersia uteri di RSUD Kota semarang mengalami penurunan yaitu pada Bulan Januari sampai Juni 2013 terdapat 301 kasus inersia uteri dari 1224 persalinan (24,59%), namun kejadian inersia uteri meningkat di enam bulan terakhir yaitu pada Bulan Juli sampai Desember 2013 mencapai 511 kasus inersia uteri dari 1141 persalinan (44,79%). Inersia uteri yang terjadi pada Bulan Juli sampai Desember 2013 disebabkan oleh paritas (primigravida)17,41%, letak sungsang 3,13%, xerotinus 25,05%, anemia 32,48% kehamilan ganda 3,32% dan lain-lain18,59% (Data Primer RSUD Kota Semarang, 2013). Upaya yang sudah dilakukan oleh RSUD Kota Semarang dalam menangani inersia uteri yaitu dengan penambahan energi pada ibu bersalin dengan memberikan nutrisi melalui makanan, infus glukosa, dan perbaikan his dengan memberikan oksitosin 5 unit ke dalam cairan infus RL dengan tetesan 20 tetes/menit serta pengurangan nyeri persalinan dengan pengaturan pola pernafasan dan pemberian usapan di punggung bawah ibu, namun belum dilakukan upaya pengurangan nyeri dengan teknik slow stroke back massage. Studi pendahuluan yang di lakukan pada ibu bersalin di RSUD Kota Semarang di pada tanggal 29 November 2013 sampai 3 Desember 2013 diperoleh hasil bahwa dari 23 Ibu bersalin yang teramati, 15 mengalami nyeri 5

berat ( 65,2%), 8 Mengalami nyeri sedang (34,7 %), dan tidak ada yang mengalami nyeri ringan (0%). Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin meneliti tentang Pengaruh stimulasi kutan slow stroke back massage terhadap perubahan kadar endorphin dan nyeri persalinan pada ibu inpartu di RSUD Kota Semarang. B. Perumusan Masalah Nyeri persalinan dapat menyebabkan hiperventilasi, sehingga kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah dan berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akan meningkatkan katekolamin yang dapat menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi inersia uteri Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen nyeri. Data di RSUD Kota Semarang menyebutkan bahwa pada bulan Januari sampai Juni 2012 terdapat 231 kasus inersia uteri dari 841 persalinan (27,47%), kejadian inersia uteri meningkat pada bulan Juli sampai Desember 2012 yaitu 412 kasus dari 1029 persalinan (40,04%). Enam bulan pertama pada tahun 2013 kejadian inersia uteri di RSUD Kota semarang mengalami penurunan yaitu pada Bulan Januari sampai Juni 2013 terdapat 301 kasus inersia uteri dari 1224 persalinan (24,59%), namun kejadian inersia uteri meningkat di enam bulan terakhir yaitu pada Bulan Juli sampai Desember 2013 mencapai 511 kasus inersia uteri dari 1141 persalinan (44,79%) (Data Primer RSUD Kota Semarang, 2013). 6

Upaya yang sudah dilakukan oleh RSUD Kota Semarang dalam menangani inersia uteri yaitu dengan penambahan energi pada ibu bersalin dengan memberikan nutrisi melalui makanan, infus glukosa, dan perbaikan his dengan memberikan oksitosin 5 unit ke dalam cairan infus RL dengan tetesan 20 tetes/menit serta pengurangan nyeri persalinan dengan pengaturan pola pernafasan dan pemberian usapan di punggung bawah ibu, namun belum dilakukan upaya pengurangan nyeri dengan teknik slow stroke back massage. Studi pendahuluan yang di lakukan pada ibu bersalin di RSUD Kota Semarang di pada tanggal 29 November 2013 sampai 3 Desember 2013 diperoleh hasil bahwa dari 23 Ibu bersalin yang teramati, 15 mengalami nyeri berat ( 65,2%), 8 Mengalami nyeri sedang (34,7 %), dan tidak ada yang mengalami nyeri ringan (0%). Dari paparan di atas peneliti dapat menarik rumusan masalah sebagai berikut : Apakah stimulasi kutan slow stroke back massage dapat mempengaruhi kadar endorphin dan nyeri persalinan kala I? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menunjukan pengaruh stimulasi kutan slow stroke back massage terhadap kadar endorphin dan nyeri persalinan kala I. 7

2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan karakteristik responden menurut umur b. Mendeskripsikan kadar endorphin dan nyeri persalinan sebelum dilakukan stimulasi kutan slow stroke back massage dalam 5 menit, 15 menit dan pada kelompok kontrol. c. Mendeskripsikan kadar endorphin dan nyeri persalinan setelah dilakukan stimulasi kutan slow stroke back massage dalam 5 menit, 15 menit dan pada kelompok kontrol d. Untuk mengetahui perbedaan kadar endorphin dan nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberikan stimulasi kutan slow stroke back massage selama 5 menit e. Untuk mengetahui perbedaan kadar endorphin dan nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberikan stimulasi kutan slow stroke back massage selama 15 menit f. Untuk mengetahui perbedaan kadar endorphin dan nyeri persalinan pada kelompok kontrol g. Untuk mengetahui perbedaan kadar endorphin dan nyeri persalinan setelah pemberian stimulasi kutan slow stroke back massage selama 5 menit, 15 menit dan pada kelompok kontrol. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan 8

mengenai Pengaruh stimulasi kutan slow-stroke back massage Terhadap kadar endorphin dan nyeri persalinan kala I. 2. Manfaat aplikatif a. Bagi Ibu Hamil Memberikan stimulasi kutan slow stroke back massage sebagai upaya untuk mengurangi nyeri persalinan kala I. b. Bagi Instansi Kesehatan Memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengurangi nyeri persalinan kala I. c. Tenaga Kesehatan Terapi stimulasi kutan slow stroke back massage dapat menjadi alternatif sebagai upaya untuk mengurangi nyeri persalinan kala I. d. Bagi Instansi Pendidikan Memberikan informasi dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan stimulasi kutan slow stroke back massage dan upaya untuk mengurangi nyeri persalinan kala I. E. Keaslian Penelitian Berikut ini beberapa penelitian serupa yang pernah di teliti : Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil 1 Pengaruh Stimulus Kutaneus Slow-Stroke Back Massage terhadap Intensitas Nyeri pada Penderita Low Back Pain (LBP) di Kelurahan quasi eksperimen stimulus kutaneus slow stroke back massage Stimulus kutaneus slow stroke back massage Menurunkan nyeri penderita low back pain (LBP) 9

No Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Aek Gerger Sidodadi Sri Adhyati, S.Kep 2011 intensitas nyeri pada penderita low back pain 2 Pemanfaatan Stimulasi Kutaneus Slow Stroke Back Massage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dismenorea) Mukhoirotin, Zuliani 2012 3 Effect of massage therapy and presence of attendant on pain, anxiety and satisfaction during labour Seyedeh hamideh mortazave et all 2012 4 Pengaruh Masase Punggung counterpressure Terhadap Nyeri Primigravida Kala I Persalinan Fisiologis Surya Insaffita 2006 5 Efektifitas Pijat effluerage Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Inpartu di Klinik Tutun Sehati Pra-Experimet Pemanfaatan Stimulasi Kutaneus Slow Stroke Back Massage Nyeri Haid (Dismenorea) Experiment massage therapy and presence of attendant pain, anxiety and satisfaction during labour Pre-Eksperimental Masase Punggung counterpressure Nyeri Primigravida Kala I Persalinan Fisiologis Quasi eksperimen Pijat effluerage Nyeri persalinan kala I Stimulasi kutaneus Slow- Stroke Back Massage dapat menurunkan nyeri haid (Dismenorea) Massage therapy menurunkan nyeri dan kecemasan selama persalinan serta kepuasan pasien setelah melahirkan. Kombinasi massage dan pendampingan selama persalinan memiliki pengaruh yang jauh lebih baik dalam menurunkan nyeri, kecemasan dan meningkatkan kepuasan setelah persalinan Masase punggung counterpressure mengurangi nyeri primigravida kala I persalinan fisiologis Pijat effluerage menurunkan nyeri Persalinan kala I fase aktif 10

No Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Tanjung Morawa Novita Sari 2011 fase aktif 6 Efektivitas teknik quasi eksperiment Teknik kneading kneading dan counterpressure terhadap Teknik pijat kneading dan counterpresur dalam menurunkan penurunan intensitas dan counterpressur nyeri persalinan Nyeri kala I fase aktif kala I fase aktif persalinan Normal di RSIA Bunda Arif Purwokerto Ina sri Hastami, Asiandi, Rohmi handayani Nyeri persalinan kala I fase aktif 2011 7 Tingkat nyeri pinggang kala I persalinan melalui teknik back-efluerage dan counter pressure Sri Rejeki, Ulfa Nurullita, Retno Krestandi R 2011 8 Pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di RS rajawali Citra Potorono Banguntapan Bantul Ivanna Eko R, Darmasta 2007 9 Increase of plasma betaendorphins in connective tissue massage Kaada & torsteinbo 1989 10 Pengaruh Stimulasi Kutaneus Slow Stroke Back Massage Terhadap Perubahan Kadar Endorphin dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu di RSUD Kota Semarang Grhasta Dian Perestroika 2013 pre eksperimen Teknik back effluerage dan teknik counter-pressure Nyeri pinggang kala I fase aktif pre eksperimen teknik akupresur Tingkat nyeri persalinan kala I Experiment plasma betaendorphins connective tissue massage Pre Eksperimental Stimulasi Kutaneus Slow Stroke Back Massage Kadar Endorphin dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Teknik counterpresure lebih efektif dalam menurunkan tingkat nyeri dalam persalinan kala I Teknik akupresur dapat menurunkan tingkat nyeri dalam persalinan kala I Pijat jaringan ikat meningkatkan kadar endorphin SSBM 15 menit meningkatkan kadar endorphin ( p = 0,028 ) dan menurunkan tingkat nyeri persalinan ( p = 0,004 ) 11

Perbedaan penelitian yang dilaksanakan pada nomer satu dan dua dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada variabel, yaitu bukan pada nyeri haid dan low back pain namun pada nyeri persalinan, perbedaan lainnya terletak pada perbedaan waktu pelaksanaan, subjek dan metode yang di gunakan. Perbedaan penelitian yang ada pada nomer tiga,empat, lima, enam, tujuh, delapan dan sembilan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda pada variabel bebasnya yaitu teknik massage yang digunakan, variabel terikat pada penelitian yang akan peneliti lakukan selain meneliti nyeri persalinan juga meneliti kadar endorphin, perbedaan lainnya terletak pada waktu pelaksanaan, subjek dan metode yang di gunakan. F. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Waktu Penelitian Ini dilaksanakan pada September 2013 Maret 2014. 2. Ruang lingkup tempat Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Kota Semarang. 3. Ruang Lingkup Materi Penelitian yang dilakukan ini termasuk dalam Ilmu Kebidanan Terapan, dengan materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah kegunaan stimulasi kutan slow stroke back massage untuk meningkatkan kadar endorphin dan mengatasi nyeri persalinan kala I, dengan jenis penelitian kuantitatif. 12