Hukum mencela zat Allah I dan mencela Agama

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Menghina Agama

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

FATWA-FATWA PILIHAN. (7) Hukum mencela zat Allah I dan pengaruhnya

Hukum Mengubah Nazar

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Haramnya Sihir Pengasih dan Pembenci

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Konsisten dalam kebaikan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

PERAYAAN NATAL BERSAMA

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

<المصدر> ] لمتابعة رابط المشاركة. ikuti postingan asal keterangan ini. الا مام ناصر محمد اليماني Al-Imam Naser Mohammed Al-Yamani.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Hukum Mandi Hari Jum'at

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ISLAM IS THE BEST CHOICE

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

There are no translations available.

Kejujuran. Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

HUKUMAN MATI DALAM TINDAK PIDANA TERTENTU

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

Makna Islam dan iman

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

حفظه هللا Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-abbad al-badr. Publication 1436 H/ 2015 M HAJI DAN TAUBAT

Tata Cara Sujud Tilawah

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Iman Kepada KITAB-KITAB

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar. February 3

KHUTBAH ISTIQAMAH SERIAL KHUTBAH JUMAT MASJID ISTIQAMAH KANDANGAN MATI PEMUTUS KELEZATAN DUNIA OLEH H. MUHAMMAD SUFYAN MAKSUM

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Transkripsi:

Hukum mencela zat Allah I dan mencela Agama حكم سب االله وسب الدين ] إندونيسي Indonesian [ Indonesia Penyusun : Dr. Khalid bin Abdurrahman al-juraisi Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Ghazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

حكم سب االله وسب الدين» باللغة الا ندونيسية «جمع وترتيب : د. خالد بن عبد الرحمن الجريسي ترجمة: محمد إقبال أحمد غزالي مراجعة: إيكو هاريانتو أبو زياد 2009 1430 2

الفتاوى الشرعية من فتاوى علماء البلد الحرام FATWA-FATWA PILIHAN (7) Hukum mencela zat Allah I dan pengaruhnya Pertanyaan: Saya seorang wanita muslimah yang hidup di Denmark bersama suami saya yang juga seorang muslim, dan alhamdulillah saya dengan dia telah dikarunia tiga orang anak. Nama saya berinisial m.m.m. Di saat marah yang memuncak, saya mencela Dzat Allah I Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa-. Dan sejak saat itu, suami saya tidak mau berbicara dengan saya dengan alasan bahwa saya sudah murtad, dan Allah I telah membatalkan aqad nikah saya, sembelihan saya haram atasnya, saya tidak diwaris, saya tidak dishalatkan, tidak dimandikan, tidak dikafankan, tidak dikuburkan, anjing menghancurkan bangkaiku, dan hartaku menjadi harta fay bagi kaum muslimin. Saya menyesal dengan sangat dan ini pertama kali dalam hidup saya. Dan saya punya pengetahuan dan ilmu yang baik, segala puji bagi Allah I. Dan saya menyadari bahwa ini adalah kesalahan besar yang terjadi dari saya. Dia menyarankan kepada saya agar menulis kepada fadhilatikum dalam persoalan taubat saya. Apakah ada taubat untuk saya? Apakah saya bisa ruju (berkumpul kembali) dengan suami saya? Semoga Allah I memperbaiki keadaan kalian. Jawaban: Tidak diragukan lagi bahwa mencela dzat Allah I adalah murtad dan keluar dari koridor Islam dengan ijma ulama kaum muslimin yang pelakunya harus dibunuh bila tidak bertaubat darinya, berdasarkan sabda Nabi r: 3

لا ي ح ل د م ام ر ي م س ل م ا لا ب ا ح د ى ث لا ث : الث ي ب الز ان ي و الن ف س ب الن ف س و الت ار ك ل د ي ن ه ال م ف ار ق ل ل ج م اع ة Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena salah satu dari tiga: tsayiib (janda, duda) yang berzinah, jiwa dengan jiwa (karena membunuh), dan yang meninggalkan agamanya berpisah dengan jama ah. 1 Selama engkau telah bertaubat dari hal itu dan menyesali perbuatanmu baginya, dan engkau berketatapan hati bahwa ucapan buruk itu tidak akan keluar lagi dari mulutmu maka taubatmu sudah benar, karena para sahabat menetapkan orang-orang yang murtad di atas pernikahan mereka yang terdahulu setelah mereka kembali ke pangkuan islam, dan tidak memisahkan di antara mereka dan para istri mereka, dan mereka (para sahabat) tidak memperbaharui pernikahan salah seorang dari mereka, dan bagi kita pada mereka adalah ikutan yang baik. Wabillahit taufik, semoga rahmat dan kesejahteraan Allah I selalu tercurah kepada nabi kita Muhammad r, keluarga dan sahabatnya. Fatawa lajnah da`imah untuk riset ilmu dan fatwa (2/2). (8) Hukum mencela agama di saat marah Pertanyaan: Apakah hukum syara' dalam pandanganmu pada seorang laki-laki yang mencela agama di saat marah, apakah ada kewajiban membayar kafarat atasnya? Apakah syarat taubat dari perbuatan ini di mana saya mendengar dari beberapa ulama mengatakan: sesungguhnya engkau telah keluar dari islam karena ucapanmu ini, dan mereka mengatakan bahwa istrimu menjadi haram atasmu? Jawaban: Hukum orang yang mencela agama islam adalah kafir, karena sesungguhnya mencela agama dan mengolok-oloknya 1 HR. Al-Bukhari (6878) dan Muslim (1676) 4

adalah murtad dari islam dan kafir kepada Allah I dan dengan agama-nya. Allah I menceritakan tentang satu golongan yang mengolok-olok agama islam, dan Allah I menceritakan bahwa mereka berkata: 'Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main. Maka Allah I menyatakan bahwa sesungguhnya senda gurau dan permainan mereka ini adalah mengolok-olok Allah I, ayat-ayat-nya, dan rasul-nya, dan sesungguhnya telah kafir dengan-nya, firman Allah I: و ل ي ن س ا ل ت ه م ل ي ق ول ن ا ن م ا ك ن ا ن خ وض و ن ل ع ب ق ل ا ب االله و ء اي ات ه و ر س ول ه ك نت م ت س ت ه ز ء ون {65} لا ت ع ت ذ ر وا ق د ك ف ر ت م ب ع د ا يم ان ك م Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab:"sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah:"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". * Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. at_taubah:65-66) Maka mengolok-olok agama Allah I, atau mencela agama Allah I, atau mencela Allah I dan rasul-nya, atau mengolok-olok keduanya adalah kufur yang mengeluarkan dari agama. Kendati demikian, sesungguhnya ada jalan untuk bertaubat darinya, berdasarkan firman Allah I: ق ل ي اع ب اد ي ال ذ ين ا س ر ف وا ع ل ى ا نف س ه م لا ت ق ن ط وا م ن ر ح م ة االله ا ن االله ي غ ف ر الذ ن وب ج م يع ا ا ن ه ه و ال غ ف ور الر ح يم Katakanlah:"Hai hamba-hamba-ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. az-zumar:53) Apabila seorang manusia bertaubat dari kemurtadan apapun dan taubatnya adalah taubat nashuha, serta memenuhi lima syarat taubat, maka sesungguhnya Allah I menerima taubatnya. Dan syarat taubat yang lima adalah: Syarat pertama: ikhlas karena Allah I dengan taubatnya, bahwa yang mendorong ia bertaubat bukan karena riya, atau sum'ah (ingin didengar), atau takut dari makhluk, atau mengharapkan sesuatu yang bisa diperolehnya di dunia. maka apabila ia memurnikan taubatnya karena Allah I dan pendorongnya adalah taqwa kepada 5

Allah I, takut dari siksa-nya, dan mengharapkan pahala-nya, maka sungguh ia telah ikhlas dalam taubatnya kepada Allah I. Syarat kedua: bahwa ia menyesali dosa yang telah dia lakukan, di mana ia merasakan penyesalan dan duka cita di dalam jiwanya atas perbuatan yang telah lalu, dan memandangnya sebagai perkara besar yang dia harus berlepas diri darinya. Syarat ketiga: bahwa ia berhenti melakukan dosa dan dari terus menerus atasnya. Maka jika dosanya adalah meninggalkan kewajiban, ia mendirikannya dan membayarnya (mengqadha') jika memungkinkan. Dan jika dosanya adalah melakukan yang diharamkan ia berhenti darinya dan menjauhkan diri darinya. Dan termasuk hal itu, apabila dosa itu terkait dengan makhluk maka sesungguhnya ia menunaikan hak mereka atau meminta halal kepada mereka darinya. Syarat keempat: berketetapan hati tidak akan mengulangi di masa akan datang, yaitu di hatinya tertanam keinginan kuat bahwa ia tidak akan mengulangi maksiat ini yang dia telah bertaubat darinya. Syarat kelima: bahwa taubat itu di saat masih ada waktu. Maka jika sudah melewati batas waktu penerimaan taubat niscaya tidak diterima. Dan batas waktu penerimaan taubat ada yang umum dan ada yang khusus. Adapun yang umum, yaitu terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya (sebelah barat). Taubat setelah terbit matahari dari tempat tenggelamnya tidak diterima, berdasarkan firman Allah I: ي و م ي ا ت ي ب ع ض ء اي ات ر ب ك لا ي نف ع ن ف س ا ا يم ان ه ا ل م ت ك ن ء ام ن ت م ن ق ب ل ا و ك س ب ت ف ي ا يم ان ه اخ ي ر ا pada hari kedatangan sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfa'at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.". (QS. al-an'am:158) Adapun yang khusus yaitu datangnya kematian, maka apabila telah tiba saat ajal menjemput maka sesungguhnya taubat tidak berguna, berdasarkan firman Allah I: 6

و ل ي س ت الت و ب ة ل ل ذ ين ي ع م ل ون الس ي ي ات ح ت ى ا ذ ا ح ض ر ا ح د ه م ال م و ت ق ال ا ن ي ت ب ت ال ي ان و لا ال ذ ين ي م وت ون و ه م ك ف ار ا و لا ي ك ا ع ت د ن ا ل ه م ع ذ اب ا ا ل يم ا Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan:"sesungguhnya saya bertaubat sekarang" Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (QS. an-nisaa`:18) Saya katakan: sesungguhnya apabila manusia bertaubat sekalipun hal itu adalah mencela agama- maka sesungguhnya taubatnya diterima apabila syarat-syarat yang telah kami sebutkan telah terpenuhi. Akan tetapi hendaklah diketahui bahwa kata-kata, terkadang adalah kafir dan murtad akan tetapi yang mengucapkannya tidak kafir karenanya, karena adanya penghalang yang menghalangi divonis kufurnya. Maka laki-laki ini yang menyebutkan tentang dirinya bahwa ia mencela agama di saat marah. Kami katakan kepadanya: jika kemarahanmu sudah tidak terkendali, di mana engkau tidak tahu apa yang engkau katakan, saat itu engkau tidak tahu apakah engkau berada di langit atau di bumi? Dan engkau mengucapkan kata-kata yang tidak engkau rencanakan dan tidak engkau ketahui, maka sesungguhnya ucapan ini tidak ada hukum baginya, dan tidak dihukumkan kepadamu dengan murtad, karena ia adalah ucapan yang muncul tanpa di kehendaki dan diinginkan. Dan setiap ucapan yang terjadi tanpa keinginan dan tujuan, maka sesungguhnya Allah I tidak menyiksanya. Firman Allah I dalam masalah aiman (sumpah): لا ي و اخ ذ ك م االله ب الل غ و ف ي ا ي م ان ك م و ل ك ن ي و اخ ذ ك م ب م ا ع ق دت م ا لا ي م ان Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang disengaja, (QS. al- Maidah:89) Apabila orang yang berbicara dengan kata-kata kufur ini di saat marah yang tidak terkendali sampai ia tidak mengetahui apa yang dia ucapkan, dan tidak mengetahui apa yang keluar darinya, maka sesungguhnya tidak ada hukum bagi ucapannya dan saat itu tidak dihukumkan murtadnya. Dan apabila tidak dihukumkan murtadnya 7

(tidak divonis murtad) maka sesungguhnya istri tidak terfasakh nikahnya darinya, bahkan tetap berada di dalam ikatan perkawinannya. Akan tetapi apabila manusia merasa marah semestinya ia bersungguh-sungguh mengobati rasa marah ini dengan pesan Nabi r saat seseorang bertanya kepada beliau r, ia berkata: Ya Rasulullah, berilah wasiat kepadaku.' Beliau menjawab, 'Janganlah engkau marah.' Lalu ia mengulangi beberapa kali, beliau r bersabda, 'Janganlah engkau marah.' 2 Maka hendaklah ia bisa mengendalikan dirinya dan hendaknya dia berlindung kepada Allah I dari godaan syetan yang terkutuk. Apabila ia sedang berdiri hendaklah ia duduk, dan apabila sedang duduk hendaklah ia berbaring, dan apabila marahnya sangat memuncak maka hendaklah ia berwudhu', maka sesungguhnya semua perkara ini menghilangkan kemarahan darinya. Sangat banyak orang-orang yang merasakan penyesalan tak berujung karena menurutkan rasa marah mereka, akan tetapi setelah terlambat (nasi sudah menjadi bubur). Syaikh Bin Utsaimin Majmu' Fatawa wa rasa`il (2/152) 2 Al-Bukhari (6116) dan yang lainnya. 8