Rancang Bangun Filter Aktif 3 Fasa Untuk Mereduksi Harmonisa Yang Timbul Pada Rectifier 3 Fasa

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

Penggunaan Inverter sebagai Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

harmonisa, filter pasif, full bridge dc-dc converter 1. Pendahuluan

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157

Desain dan Simulasi Filter Aktif Shunt Multilevel Inverter untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Penggunaan Beban Non Linear

KAJIAN TAPIS DAYA AKTIF PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER BERTINGKAT SEBAGAI METODE PERBAIKAN ARUS SUMBER

II. TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

Oleh : ARI YUANTI Nrp

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

PERANCANGAN DAN SIMULASI FILTER AKTIF 3 FASA UNTUK MEREDUKSI HARMONISA AKIBAT PENGGUNAAN BEBAN NON LINIER

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

Reduksi Harmonisa Pada Jaringan Listrik Menggunakan Inverter Gelombang Segi Empat Sebagai Filter Aktif

PENGATURAN ARUS KOMPENSASI UNTUK PEMBEBANAN NONLINIER PADA SISTEM FILTER AKTIF TIGA FASE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah

DESAIN BATTERY CHARGER DENGAN EFFISIENSI OPTIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PI-Fuzzy

Kualitas Daya Listrik (Power Quality)

ANALISIS FILTER HARMONISA PASIF UNTUK MENGURANGI HARMONISA PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

DESAIN DAN SIMULASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT UNTUK KOMPENSASI HARMONISA MENGGUNAKAN METODE CASCADED MULTILEVEL INVERTER

BAB II LANDASAN TEORI. Harmonisa adalah satu komponen sinusoidal dari satu perioda gelombang

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

Perancangan dan Simulasi Full Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual Buck Converter Terhubung Jaringan Satu Fasa

Perancangan dan Simulasi Full Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual Buck Converter Terhubung Jaringan Satu Fasa

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya

ELIMINASI HARMONIK GUNA PERBAIKAN BENTUK GELOMBANG KELUARAN TEGANGAN INVERTER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Studi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian energi listrik pada bangunan industri sebaiknya menjadi kajian

BAB I PENDAHULUAN. industri, tegangan masukan pada peralatan tersebut seharusnya berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

ABSTRAKSI ANALISIS DISTORSI HARMONIK PADA SISTEM DISTRIBUSI DAN REDUKSINYA MENGGUNAKAN TAPIS HARMONIK DENGAN BANTUAN ETAP POWER STATION 4.

ABSTRAK. Kata kunci: harmonisa, Ramptime Current Controlled, Active Power Filter, Hybrid Active Power Filter, MATLAB, jala-jala satu fasa.

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Peredaman Resonansi Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan Industri Menggunakan Filter Hybrid Dengan Konduktansi Variable

ANALISA SIMULASI UNJUK KERJA FILTER AKTIF CASCADED MULTILEVEL INVERTER

PENGESAHAN. Laporan tugas akhir dengan judul Perancangan Kontrol PI dengan Pendekatan Orde Satu Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB I PENDAHULUAN. Inverter merupakan suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

PEMANFAATAN IC MEMORI TERPROGRAM UNTUK MENGENDALIKAN INVERTER 3 FASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

2015 PERANCANGAN SIMULASI FILTER AKTIF 3 FASA UNTUK MEREDUKSI HARMONISA AKIBAT PENGGUNAAN BEBAN NON LINIER

PARALEL INVERTER 1 FASA UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS KELUARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

ANALISIS HARMONISA TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK DI GEDUNG DIREKTORAT TIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan peran penting dalam kehidupan diberbagai sektor

Sistem Manual MPPT Inverter Sebagai Interface. Antara PV dan Beban

BAB 1 PENDAHULUAN. kelistrikan maka konsumsi daya semakin meningkat. Seperti halnya komputer,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

Penyearah (rectifier) Permasalahan yang ditimbulkan oleh harmonisa Permasalahan Harmonisa pada Transformator...

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

Studi Pengaruh Pemilihan Frekuensi Carrier dan Komponen Filter Terhadap Bentuk Gelombang Keluaran pada Inverter Satu Fasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem distribusi tiga (3) fasa digunakan untuk melayani beban-beban tiga (3)

PENGARUH HARMONIK PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini sebagian besar pemakaian beban listrik di masyarakat hampir 90%

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Transkripsi:

Rancang Bangun Filter Akti 3 Fasa Untuk Mereduksi Harmonisa Yang Timbul Pada Rectiier 3 Fasa Eko Darmanto, Hendik Eko H. S., Renny Rakhmawati ) Mahasiswa D4 LJ Jurusan Teknik Elektro ndustri ² ) Dosen Jurusan Teknik Elektro ndustri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya TS Kampus TS Sukolilo,Surabaya 60 Email: eda873elda008@gmail.com Abstrak Penggunaan beban non linier semakin banyak digunakan di industri atau rumah tangga. Pemakaian beban non linier seperti konverter daya menyebabkan timbulnya harmonisa pada sistem. Harmonisa dapat menyebabkan bentuk gelombang menjadi tidak sinusoidal terutama pada gelombang arus sumber. Kandungan harmonisa yang melebihi batas dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik. Untuk memperbaiki kualitas daya dan meminimalisir harmonisa diperlukan ilter harmonisa, diantara ilter harmonisa tersebut, salah satunya ilter daya akti parallel yaitu metode yang di teliti pada proyek akhir ini dimana ungsi ilter daya akti parallel adalah mampu mereduksi kadar harmonisa. Pada proyek akhir ini beban non liniernya adalah rectiier 3 phasa sedangkan metode yang digunakan adalah SPWM (Sinusoide Pulse Width Modulation) untuk pengaturan penyulutan inverter 3 phasa. Filter ini akan menginjeksikan komponen arus harmonisa dengan nilai lawannya sehingga bentuk gelombang kembali menjadi sinus. Hasil rancangan ilter ini untuk meredam harmonisa sehingga dapat memperbaiki kualitas daya akibat beban non linier. Dari hasil yang telah dilakukan besar kandungan harmonisa mulai dari harmonisa kelipatan ke-5 (50 Hz), ke-7 (350 Hz), ke- (550 Hz), ke- 3 (650 Hz), ke-7 (850 Hz) sebelum diberikan arus injeksi THD (Total Harmonic Distorsion) pada sisi masukan sebesar 8,6%, setelah deilter menjadi 35.4% pada asa R, 77% setelah deilter menjadi 8.88% pada asa S dan 74% setelah deiler menjadi 36.69 % pada asa T. Kata Kunci : Harmonisa, Filter Daya Akti Paralel, SPWM (Sinusoide Pulse Width Modulation ). Pendahuluan Kualitas daya yang baik pada suatu sistem tenaga listrik adalah suatu hal yang sangat penting. Kualitas daya dipengaruhi oleh jenis beban dalam sistem yaitu berupa bentuk sinusoidal murni. Hal ini terjadi jika sumber tegangan sinusoidal menyuplai beban linier. Beban linier mencakupi resistor dan induktor. Permasalahan utama dalam kualitas daya adalah munculnya harmonisa yang ditimbulkan oleh beban-beban non linier. Munculnya kandungan harmonisa tersebut dapat menyebabkan dampak negati terhadap peralatanperalatan lain yang terpasang pada sistem, yaitu kondisi peralatan menjadi cepat panas akibat menerima rekwensi tinggi yang lebih dibanding undamental. Kondisi tersebut harus segera diatasi agar tidak menjadi masalah serius. Usaha-usaha untuk mengurangi harmonisa dampak pemakaian beban non linier telah banyak dilakukan. Cara sederhana yang sering dilakukan adalah dengan memasang ilter pasi secara paralel dengan beban non linier. Filter pasi ini dapat terdiri dari komponen induktor dan kapasitor yang dipasang pada rekuensi resonansi tertentu, sehingga dapat mereduksi harmonisa. Fiter pasi ini bekerja pada rekuensi harmonisa, Oleh karena itu untuk mengurangi harmonisa dengan menggunakan ilter pasi, data yang perlu diketahui adalah rekwensi yang muncul dan besar magnitudonya. Saat ini, usaha perbaikan kualitas daya lebih banyak dikembangkan dengan implementasi ilter daya akti seiring dengan kemajuan dalam teknologi bahan semikonduktor. Dengan ilter daya akti ini komponen harmonisa pada sistem akan direduksi melalui injeksi komponen harmonisa dengan asa berlawanan dan amplitudo sama. Ada banyak metode yang dikembangkan untuk merancang ilter daya akti paralel. Salah satu metode untuk merancang ilter daya akti paralel yaitu dengan metode SPWM (Sinusoide Pulse Width Modulation). Metode ini sudah terbukti dapat mereduksi harmonisa, tetapi membutuhkan rekuesi tinggi untuk pengaturan switching. Oleh karena itu digunakan inverter 3 asa untuk switching requency tinggi. Metode ini juga dapat menurunkan nilai THD (Total Harmonic Distortion) sistem sehingga memperbaiki kualitas daya sistem. Pada proyek akhir ini akan diuraikan tentang implementasi ilter daya akti paralel menggunakan metode injeksi arus harmonisa dengan inverter 3 asa untuk kompensasi harmonisa sebagai usaha untuk memperbaiki kualitas daya. Untuk mendukung proyek akhir ini

maka akan dilakukan simulasi dan percobaan laboratorium.. Konigurasi Sistem AC Source s L L Non Linier Load.. Harmonisa Harmonisa adalah deretan gelombang arus atau tegangan yang rekuensinya merupakan kelipatan bilangan bulat dari rekuensi dasar tegangan atau arus itu sendiri. Bilangan bulat pengali pada rekuensi harmonisa adalah orde (n) dari harmonisa tersebut. Sebagai contoh, rekuensi dasar dari sistem kelistrikan di ndonesia adalah 50 Hz maka harmonisa kedua adalah x 50 Hz (00 Hz), ketiga adalah 3 x 50 Hz (50 Hz), dan seterusnya hingga harmonisa ke n yang memiliki rekuensi n x 50 Hz. Cacat gelombang yang disebabkan oleh interaksi antara bentuk gelombang sinusoidal sistem dengan komponen gelombang lain lebih dikenal dengan harmonisa, yaitu komponen gelombang lain yang mempunyai rekuensi kelipatan integer dari komponen undamentalnya Gambar. Bentuk gelombang arus terdistorsi Gambar gelombang arus diatas menjadi tidak sinusoidal lagi dikarenakan terjadi distorsi pada bentuk gelombang arus akibat pemakaian konverter 6 pulsa. Besar total gangguan dari harmonisa pada suatu sistem tenaga listrik dinyatakan dengan Total Harmonic Distortion (THD), yang dideinisikan sebagai berikut: n THD 00% () n,3,4... Keterangan : THD = Nilai THD arus(dalam persen) = Arus Fundamental = Arus rekuensi ke-n n.. Filter Daya Akti Paralel Filter daya akti parallel terdiri dari sumber tegangan atau arus terkontrol. S (oltage Source nverter) ilter daya akti parallel merupakan tipe yang paling banyak digunakan karena merupakan topologi yang terkenal dan memiliki prosedur instalasi yang tidak sulit. Gambar berikut ini menunjukkan prinsip konigurasi dari ilter daya akti parallel dengan S, terdiri dari Kapasitor sebagai terminal DC (C), switch elektronika daya, dan inductor (L) sebagai komponen interacing. S + C - Gambar. Blok Diagram Filter Daya Akti Paralel Filter daya akti parallel bertindak sebagai sumber arus, mengkompensasi arus harmonisa yang diakibatkan beban non linier. Prinsip dasar ilter daya akti parallel adalah menginjeksi arus kompensasi yang sama dengan arus terdistorsi atau arus harmonisa, sehingga arus yang asli terdistorsi dapat dieliminasi. Untuk menghasilkan arus kompensasi sebagai komponen yang akan diinjeksikan untuk mengeliminasi arus harmonisa, digunakan saklar S untuk menghasilkan atau membentuk gelombang arus kompensasi ( ) yaitu dengan mengukur arus beban ( L ) dan menguranginya dari reerensi sinusoidal. Tujuan ilter daya akti parallel adalah untuk menghasilkan arus sumber sinusoidal menggunakan persamaan s L. Jika arus beban non linier dapat ditulis sebagai penjumlahan dari komponen arus undamental dan arus harmonisa L, seperti pada persamaan berikut ini L L () Maka arus kompensasi yang diinjeksikan oleh ilter daya akti parallel adalah Sehingga arus sumber sama dengan s ( ) L L (3) (4) 3. Konigurasi Sistem Pada system ini beban non linier yang digunakan adalah rectiier 3 asa. Rectiier 3 asa yang menyebabkan gelombang arus sumber menjadi tidak sinus lagi. Gambar 3 merupakan blok diagram system keseluruhan proyek akhir ini, Gambar 3. Blok Diagram Sistem L

3 Kerja dari inverter sebagai ilter daya akti adalah dengan membangkitkan gelombang harmonisa sistem. Gelombang harmonisa dari sistem menjadi reerensi dari inverter ini. Dengan harapan rangkaian invereter dapat membangkitkan gelombang yang sama bentuk dan amplitudonya dengan gelombang harmonisa sistem. Keluaran dari inverter akan diinjeksikan ke sistem sebagai kompensasi harmonisa. Sistem berawal dari sensor arus yang berungsi untuk untuk mengetahui bagaimana bentuk gelombang arus sumber yang mengalir ke beban non linier. Gelombang keluaran sensor arus akan mejadi reerensi, tetapi harus diilter terlebih dahulu agar menjadi gelombang harmonisa saja tanpa udamental. Untuk mendapatkan komponen harmonisa atau gelombang reerensi, maka harus mengurangkan arus beban sistem(arus terdistorsi) dengan komponen undamental. Setelah itu didapatkan gelombang harmonisa yang menjadi reerensi inverter. Gelombang harmonisa sstem ini akan dikomparasikan dengan gelombang segitiga hasil triangle generator. Keluaran dari komparator antara gelombang harmonisa dan segitiga digunakan sebagai PWM untuk penyulutan inverter, kemudian keluaran inverter akan diinjeksikan sebagai kompensasi harmonisa. 3. Sensor Gelombang Arus Rangkaian penyensor arus digunakan untuk menyensor arus sumber sistem untuk mengetahui bagaimana bentuk gelombang arusnya ketika dibebani oleh lampu hemat energi sebagai beban non linier. Rangkaian penyensor arus yang digunakan cukup sederhana yaitu dengan menggunakan transormator yang sisi primernya dilewatkan pada asa dan pada sisi sekundernya dibebani beban resistor sehingga didapatkan nilai dan gelombang arusnya. Sensor gelombang arus merupakan jenis inverting ampliier dengan menggunakan C TL07CN. Gambar 5.. Rangkaian Penguat (Op Amp) nverting Ampliier 3.3. Rangkaian Summing Ampliier Rangkaian summing apliier ini berungsi untuk mendapatkan gelombang harmonisa sebagai reerensi yaitu dengan cara mengurangkan komponen sinusoidal dan komponen arus yang terdistorsi akibat beban non linier. Komponen sinusoidal dan komponen arus yang terdistorsi memiliki magnitude yang sama, hal ini dimaksudkan agar dihasilkan bentuk gelombang yang sesuai dan dapat diinjeksikan untuk kompensasi harmonisa. Rangkaian suming ampliier ini menggunakan C TL 07 CN. Persamaan yang dikehendaki untuk komponen sinusoidal dan komponen arus yang terdistorsi adalah R R (6) R R R R R, maka in R R in R 00 0k 0k.0 in (5) Gambar 4. Rangkaian Penyensor Arus 3. Rangkaian nverting Ampliier Rangkaian op amp ini didesain sebagai penguat tegangan membalik dengan nilai penguatan yang bervariasi karena rangkaian ini dimaksudkan agar dapat diatur besar kecil magnitude tegangan sinus yang akan dikurangkan dengan keluaran dari rangkaian penyensor arus. Magnitude gelombang tegangan sinus harus menyesuaikan dengan magnitude gelombang arus beban dari rangkaian penyensor arus. Pada rangkaian ini juga digunakan untuk membalikkan asa tegangan sinus agar berbeda asa 80 0 dengan arus beban. Rangkaian op amp ini Gambar 6. Rangkaian Summing Ampliier 3.4. Single Phase Full Bridge nverter Untuk mengimplementasikan metode inverter tiga asa dapat menggunakan inverter ull brigde 3 asa. nverter 3 asa digunakan untuk penerapan daya tinggi. Keluaran 3 asa didapat dari sebuah konigurasi dari enam transistor dan enam buah dioda, seperti yang terlihat pada Gambar..

4 4. Hasil Pengujian Sistem Pada pengujian sistem rangkaian perblok kemudian pengujian integrasi system secara keseluruhan. Gambar 3.4.. Rangkaian nverter 3 asa Ada enam mode kerja dalam satu siklus dan lama masing-masing mode adalah 60 o. Pada proses penyulutan dengan mode konduksi penyalaan, yaitu mode konduksi 0 o. Mode konduksi 0 o3 Transistor diberi nomor dalam urutan penyalaan transistor yaitu, 3, 34, 45, 56 dan 6. Hal ini dapat dilihat pada Gambar. yang disertai dengan bentuk gelombang tegangan dan arus keluaran inverter. 4. Rangkaian Penyensor Arus Pengujian ini untuk mengetahui bentuk gelombang arus sumber. Dalam kasus ini beban yang digunakan adalah beban non linier yaitu penyearah gelombang penuh satu asa(konverter 4 pulsa). Beban ini yang nantinya akan menjadi beban untuk proyek akhir ini. Gambar 4...Gelombang Arus Sumber yang Terdistorsi 4. Pengujian Rangkaian nverting Ampliier Rangkaian ini berungsi sebagai pengatur besar magnitude dari gelombang sinus. Untuk dapat mengatur besar kecilnya magnitude gelombang sinus menggunakan potensio yang diungsikan sebagai R. Gambar 4.8 merupakan gambar hardware dari rangkaian inverting ampliier. Gambar 3.4. mode konduksi 0 0 keenam moset 3.5. njeksi Arus Harmonisa Penginjeksian arus kompensasi pada ilter daya akti parallel dengan menggunakan induktor. Pemasangan induktor diparalel dengan beban. LNE 3 PHASE 3 PHASE NERTER Gambar 3.5.. Penginjeksian arus Gambar 4... Gelombang Sinus Keluaran nverting Ampliier (olt/div=5 ; Time/div=5ms) Besar magnitude gelombang sinus pada gambar 4.. harus disamakan dengan gelombang keluaran penyensor arus. Hal ini dimaksudkan agar kedua gelombang tersebut dapat dikurangkan. 4.3. Pengujian Rangkaian Summing Ampliier Rangkaian summing ampliier ini berungsi untuk mendapatkan gelombang reerensi (harmonisa( )) yaitu dengan cara mengurangkan komponen sinusoidal dan komponen arus yang terdistorsi akibat beban non

5 linier keluaran dari penyensor arus. Gambar 4.3 merupakan gambar input dari rangkaian summing ampliier. Gambar 4.4.. Gelombang segitiga yang dibangkitkan (olt/div=5 ; Time/div=5ms) Gambar 4.3.. Gelombang Sinus Keluaran nverting Ampliier (olt/div=5 ; Time/div=5ms) Pada rangkaian summing ampliier, pada sisi inverting input mendapat masukan dari dan. Untuk merupakan gelombang sinus, sedangkan adalah gelombang arus sumber yang terdistorsi. Dari perhitungan dibawah ini didapatkan persamaan matematisnya. R R R R R R R, maka 4.5. Pengujian Rangkaian Komparator Rangkaian comparator ini berungsi sebagai PWM yaitu untuk membandingkan gelombang keluaran dari summing ampliier sebagai reerensi PWM dengan gelombang dari pembangkit segitiga. Rangkaian komparator ini menggunakan Op Amp dengan C TL07CN. Keluaran dari komparator selanjutnya akan menjadi masukan optocoupler sebagai driver untuk inverter. (4.) (a) (b) Gambar 4.5.. (a) Perbandingan antara gelombang segitiga dan gelombang arus.(b)gelombang keluaran dari komparator (olt/div=5 ; Time/div=5ms) Gambar 4.3.. Gelombang Keluaran Summing Ampliier (olt/div=5 ; Time/div=5ms) 4.6. Pengujian ntegrasi Sistem Pada pengujian ini merupakan penggabungan sistem keseluruhan. Pengujian ini untuk mengetahui unjuk kerja dari ilter daya akti parallel menggunakan metode PWM dalam memperbaiki kualitas daya dengan mengkompensasi harmonisa. Gambar 4.6. merupakan blok rangkaian system secara keseluruhan yang diintegrasikan. 4.4. Pengujian Rangkaian Pembangkit Gelombang Segitiga Gelombang segitiga yang dibangkitkan oleh triangle generator akan dibandingkan dengan gelombang harmonisa/reerensi PWM keluaran dari summing ampliier. Gambar 4. merupakan gambar hardware dari rangkaian pembangkit gelombang segitiga. Pada rangkaian pembangkit gelombang sinus dapat diatur besar magnitude dan rekuensinya. Magnitude sinus diatur sesuai gelombang reerensi keluaran summing ampliier yang nantinya akan dibandingkan dengan gelombang sinus yang dibangkitkan.

6 harmonisa yang diakibatkan oleh beban nonlinier. 3. Kompensasi arus dilakukan akan mengakibatkan besarnya arus pada sisi masukkan menjadi semakin besar dikarenakan oleh injeksi arus yang dilakukan oleh inverter yang juga menghasilkan arus kompensasi. Gambar. Blok Rangkaian Sistem Gambar 4.6..Blok rangkaian sistem secara keseluruhan Untuk hasil pengujian dari unjuk kerja ilter ditunjukkan pada gambar 3 (a) (b) (c) Gambar 3. Gelombang unjuk kerja ilter daya akti parallel (a). Gelombang arus sumber sebelum diilter( L) (b). Gelombang harmonisa yang menjadi reerensi ( ) (c). Driver switching untuk inverter 3 asa 5. Kesimpulan dan Saran 5.. Kesimpulan Berdasarkan hasil proses perencanaan, pembuatan dan pengujian alat serta dari data yang didapat dari perencanaan dan pembuatan ilter daya akti paralel sebagai cara untuk memperbaiki kualitas daya dengan mereduksi harmonisa arus, maka dapat disimpulkan:. Setelah dilakukan kompensasi arus harmonisa pada sistem, gelombang arus mengalami perbaikan gelombang yang semula cacat menjadi bentuk sinusoidal kembali.. Filter Daya akti Paralel dengan metode SPWM ini mampu mengurangi kadar 5.. Saran Dalam pengerjaan dan penyelesaian proyek akhir ini tentu tidak lepas dari berbagai macam kekurangan dan kelemahan, baik itu pada sistem maupun pada peralatan yang telah dibuat. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dari peralatan, maka perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:. Diharapkan nantinya lanjut alat ini dapat dikembangkan menjadi ilter daya akti dengan kemampuan penyesor arus agar lebih presisi dalam mengurangi arus harmonisa sumber.. Dalam penelitian yang lebih lanjut, diharapkan alat ini memiliki kontrol otomatis dalam menghasilkan arus kompensasi sehingga hasil yang didapat bisa lebih maksimal 6. Datar Pustaka [] Rudnick, H., J. Dixon, dan L. Morán, Delivering Clean and Pure Power (Active power ilters as a solution to power quality problems in distribution networks). EEE power & energy magazine, September-Oktober 003 [] Rashid, Muhammad H, 00. Power Electronics Handbook. Canada. ACADEMC PRESS [3] Salam, Zaenal., T.P. Cheng, dan A. Jusoh, Harmonic Mitigation Using Active Power Filter. A Technological Review. Electrica, 006. 8(): p.0. [4] Yi Pei, Lim dan Naziha Ahmad Azli, Comparison O nverters Perormance As Active Power Filters With Uniied Constant Frequency ntegration Control. Jurnal Teknologi, Universiti Teknologi Malaysia, 46(D) Juni 007: -34. [5] Arrilaga J, Power System Harmonic, ourth edition 994.