ANALISIS KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENJAHIT DI KECAMATAN KUTA MALAKA KABUPATEN ACEH BESAR



dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pengobatan (Kambodji, 2002). menyebabkan sekitar 12,5% dari seluruh angka sakit.

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan produktifitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu

HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

Zaman, Hubungan Beberapa Faktor Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Karyawan Kantor 2014

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

Repository.unimus.ac.id

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB 1 PENDAHULUAN. muskuloskeletal yang sering terjadi dan menyebabkan penurunan produktivitas

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari salah satu hukum alam ini yakni bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 5% per tahun. Sementara pada anak-anak dan remaja kejadiannya

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma,

ANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG

Skiripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: ARIF BUDI UTOMO J

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA NYERI LEHER PADA PENGGUNA LAPTOP

HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUKULOSKELETAL PADA EKSTREMITAS BAWAH TENAGA KERJA MATAHARI MEGA MALL DI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

MASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

Kata Kunci : Lama Duduk, Sindroma Piriformis, Pemain Game Online

HUBUNGAN TINGKAT ERGONOMI KURSI DENGAN TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 LENDAH KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA

ABSTRAK. perbedaan sikap kerja duduk ergonomis dan tidak ergonomis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF NYERI PINGGANG PADA PENJAHIT GARMENT DI PT. APAC INTI CORPORA KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2020 mendatang, di mana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami nyeri pinggang dan Indonesia sendiri diperkirakan jumlahnya lebih

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. terpadu, full day school atau boarding school. Padatnya jam belajar yang ditawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

BAB I PENDAHULUAN. dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada

PADA PENGRAJIN KERANJANG EMPING DI DESA PUNGANGAN KEC. LIMPUNG KAB. BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

BAB I PENDAHULUAN. (Maher, Salmond & Pellino, 2002).Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai

Transkripsi:

104 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 104 111 ANALISIS KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENJAHIT DI KECAMATAN KUTA MALAKA KABUPATEN ACEH BESAR ANALYSIS OF COMPLAINTS ON LOWER BACK PAIN TAILOR IN ACEH DISTRICT DISTRICT OF MALACCA KUTA Susanti* dan Zulfadhli** dan Mahdinursyah*** Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Jln. Soekarno-Hatta Kampus Terpadu Poltekkes Aceh, Aceh Besar susanazhar@gmail.com Abstrak : Nyeri punggung bawah yang dirasakan dapat menyebabkan penderita mengalami keterbatasan fungsional, banyak kehilangan jam kerja dan menurunkan produktivitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Sikap duduk, Kursi Kerja, Meja Kerja, dan lama Kerja (Durasi) dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di Kacamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional Populasi adalah semua penjahit di Kuta Malaka yang berjumlah 37 dan sampel diambil total populasi. Pengumpulan data dilaksanakan tanggal 18 25 Juni 2012 dengan wawancara menggunakan kuesioner dan check list. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan analisa bivariat melalui uji statistik chi-square dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05. Hasil penelitian diperoleh dari 37 responden 64,9% nyeri punggung bawah, sikap duduk 56,8% kurang baik, kursi kerja yang tidak sesuai 73%, meja kerja yang tidak sesuai 83,8%, dan urasi kerja yang tidak sesuai 83,8%. Sedangkan hasil uji bivariat menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai hubungan dengan nyeri punggung bawah adalah sikap duduk (p=0,007), kursi kerja (p= 0,001), dan meja kerja (p=0,014). Variabel yang tidak mempunyai hubungan dengan nyeri punggung bawah adalah lama kerja (durasi) (p=0,072). Kata Kunci : Nyeri punggung bawah, Sikap duduk dan penjahit. Abstract: Low back pain is felt may cause the patient to experience functional limitations, many lost working hours and lower labor productivity. The purpose of this study was to determine the relationship of attitude sit, Chair Work, Work Desk, Work and long (duration) with complaints of lower back pain in Kuta Kacamatan tailors in Malacca, Aceh Besar district. This type of research is descriptive analytic cross sectional study population was all the tailors in Kuta Malacca which amounted to 37 and the samples were taken in total population. The data collection was carried out on 18 to 25 June 2012 with the interview using a questionnaire and a check list. Data was analyzed by univariate and bivariate analysis through chi-square statistical test with significance level (α) = 0.05. The results were obtained from 37 respondents 64.9% of low back pain, posture 56.8% less good, work chair that does not fit 73%, which is not appropriate workbench 83.8%, and the work that is not appropriate urasi 83.8 %. While the bivariate test results showed that the variables that are related to low back pain is sitting posture (p = 0.007), office chair (p = 0.001), and a work table (p = 0.014). Variables that do not have a relationship with low back pain are working long (duration) (p = 0.072). Keywords: Low back pain, sitting attitude and tailors 104

Analisis Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Penjahit. 105 PENDAHULUAN Di era globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization) dan GATT ( The General Agreement on Trade and Tariff) yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja 1. Nyeri punggung bawah menjadi masalah kesehatan di hampir semua negara. Hampir bisa dipastikan, 50-80% orang berusia 20 tahun ke atas pernah mengalami nyeri punggung atau disebut nyeri punggung bawah (low back pain). Bahkan umumnya, perempuan usia 60 tahun ke atas lebih sering merasakan sakit punggung 2.. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Klooch. (2006). pada murid sekolah menengah atas di Skandinavia yang usianya masih sangat muda menemukan bahwa 41,6% murid sekolah menderita nyeri punggung bawah (low back pain) selama duduk dikelas. 3 International Labour Organization (ILO) tahun 2002 melaporkan bahwa bahwa setiap tahun dua juta orang meninggal dunia dan terjadi 160 juta kasus PAK/PHAK (Penyakit Akibat Kerja/Penyakit Akibat Hubungan Kerja) serta 270 juta kasus kecelakaan akibat kerja. Kejadian ini mengakibatkan dunia mengalami kerugian setara dengan 1,25 triliun dolar atau 4 % GNP (Gross National Product). Dari 27 negara yang dipantau oleh ILO, Indonesia menempati urutan ke-26 dalam kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja 4 Nyeri punggung bawah, merupakan gangguan neuromusculoskeletal yang paling banyak dijumpai di kalangan industri. Sebagian besar nyeri punggung bawah disebabkan oleh gangguan struktur jaringan lunak. Onset nyeri yang terjadi dipicu oleh mechanical injury (Santoso, 1986) 5. Kurang lebih 80% populasi dewasa terkena nyeri punggung bawah, sehingga prevalensi dibandingkan dengan nyeri kepala, nyeri punggung bawah menempati tempat kedua 6.. Di Amerika Serikat, nyeri punggung bawah berada pada peringkat ke 5 dalam daftar penyebab kunjungan ke dokter yakni sekitar 12 juta kunjungan per tahun. Sedangkan angka pasti kejadian nyeri punggung bawah di Indonesia tidak diketahui, namun diperkirakan, angka prevalensi nyeri punggung bawah bervariasi antara 7,6% sampai 37%. Dari data yang dikumpulkan di poliklinik saraf RSUP (Rumah Sakit Umum Pusat) Dr. Sardjito

106 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 104 111 tahun 2000, pasien yang datang tiap bulannya adalah berkisar 1500 pasien sampai dengan 2000 pasien, yang terbanyak adalah pasien nyeri pinggang 7.. Penelitian yang dilakukan Kelompok Studi Nyeri PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia) pada 14 rumah sakit pendidikan di Indonesia, pada bulan Mei 2002 menunjukkan jumlah penderita nyeri sebanyak 4.456 orang (25% dari total kunjungan), dimana 1.598 orang (35,86%) adalah penderita nyeri punggung bawah (NPB) (kalbe.co.id, 2005).. Duduk lama dengan posisi yang salah dapat menyebabkan otot-otot punggung bawah menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Bila keadaan ini berlanjut, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus 2.. Di Indonesia pekerjaan menjahit merupakan pekerjaan yang ditekuni oleh banyak orang, baik individu maupun usaha konveksi. Kelompok pekerja ini sering mengalami keadaan postur yang kaku dan beban otot yang statis akibat tugas yang berulang-ulang dengan kecepatan produksi yang tinggi 8 Dalam melakukan pekerjaan, seseorang atau sekelompok pekerja beresiko mendapat kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang timbul karena hubungan kerja atau yang disebabkan oleh pekerjaan dan sikap kerja. Aktifitas seharihari yang menuntut banyak gerak ke depan maupun membungkuk, aktivitas mengangkat beban berat secara tidak tepat, maupun bekerja pada posisi duduk dengan jangka waktu lama dimungkinkan menyebabkan nyeri pada bagian anggota badan, punggung, lengan, bagian persendian, dan jaringan otot lainnya 9.. Berdasarkan data dari Kantor Camat Kuta Malaka, Penjahit di Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar berjumlah 37 orang dimana terdapat 54% adalah pekerja perempuan dan selebihnya adalah laki-laki dan dari pengambilan data awal terlihat rata-rata berumur 35 tahun dengan pendidikan SMA pada umumnya, belum memperhatikan dengan serius masalah yang berkenaan dengan ergonomi. Posisi kerja, kesesuain mesin dan alat terhadap karakteristik pekerja belum menjadi perhatian, dimana posisi kerja dan alat kerja merupakan aspek yang paling besar dalam proses jahit menjahit, akibatnya proses produksi yang dilakukan menyebabkan timbulnya keluhan nyeri punggung bawah bagi pekerja. Masalah utama yang timbul bagi pekerja adalah kurangnya pengetahuan pekerja mengenai pengaturan sikap tubuh yang belum memenuhi syarat kesehatan, seperti penggunaan kursi dengan ukuran terlalu pendek atau terlalu tinggi, sehingga kurang leluasa bagi pekerja untuk mengatur posisi duduk. Faktor lain juga dari penggunaan meja kerja/mesin jahit yang tidak serasi dan waktu kerja yang terlalu lama, sehingga

Analisis Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Penjahit. 107 faktor tersebut dapat berakibat terjadinya keluhan nyeri punggung bawah bagi pekerja dan juga bisa menyebabkan produktivitas kerja menurun. Berdasarkan permasalahan tersebut, tertarik bagi penulis untuk mengetahui adakah hubungan ergonomi kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar tahun 2012. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional yaitu menganalisis secara bersama antara keluhan nyeri punggung bawah dengansikap duduk, ukuran kursi, meja dan durasi waktu pada Penjahit di Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. Jumlah Sampel dan Populasi dalam penelitian ini adalah sama yaitu berjumlah 37 orang.( Total Populasi ). Pengumpulan data dilaksanakan pada 18 s/d 25 Juni 2012. dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuisioner dan cek list. Observasi dilakukan 3( tiga ) kali setiap responden,jika 2 kali sama itulah hasil pengamatanya dan jika tidak ditemukan nilai yang sama diambil nilai rata rata. Data dianalisis secara univariat dan bivariat Analisa yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan hubungan variabel bebas dan variabel terikat melalui uji satistik Chi-Square (X2) apabila p < 0,05. Jika p value > 0,05, maka Ho diterima sedangkan jika p value < 0,05, maka Ho ditolak (Budiarto, 2001) 10. Setelah data dianalisa maka informasi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, narasi. PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Kecamatan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar mulai dari tanggal 18 Juni sampai dengan 25 Juni 2012, tentang hubungan sikap duduk, kursi kerja, meja kerja dan durasi kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Dari 37 responden terdapat 24 responden (64,9%) yang mengalami nyeri punggung bawah sedangkan yang tidak mengalami nyeri punggung bawah adalah sebanyak 13 orang (35,1%), 16 orang (43,2%) posisi Sikap duduknya baik dalam bekerja dan yang berkebiasaan sikap duduk kurang baik sebanyak 21 orang (56,8%). kursi kerja memiliki kategori sesuai sebanyak 10 orang (27%), kategori tidak sesuai sebanyak 27 orang (70 %). meja kerja yang memiliki kategori sesuai sebanyak 6 orang (16,2%), kategori tidak sesuai sebanyak 31 orang (83,8 %)., 6 orang (16,2%) yang waktu kerjanya sesuai dan waktu kerja yang tidak sesuai sebanyak 31 orang (83,8%). Untuk menunjukkan ada atau tidak ada hubungan antara variabel independent yaitu Sikap duduk, kursi kerja, meja kerja, dan waktu kerja, dengan variabel dependent yaitu keluhan nyeri punggung bawah maka dilakukan analisa statistik dengan

108 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 104 111 menggunakan uji statistik chi-square (X 2 ). Dengan nilai p berikut: Tabel 1. Hasil uji Statistik variable penelitian No Variabel Dependen Independen Nilai p Keterangan 1 Nyeri Punggung bawah Sikap duduk 0,007 Ada hubungan 2 Nyeri Punggung bawah Kursi Kerja 0,001 Ada hubungan 3 Nyeri Punggung bawah Meja Kerja 0,014 Ada hubungan 4 Nyeri Punggung bawah Durasi Waktu 0,072 Tidak ada hubungan Sikap Duduk Dari analisa bivariate dengan uji chisquare yang telah dilakukan, diperoleh hasil p-value = 0,007, artinya ada hubungan antara sikap duduk dengan nyeri punggung bawah pada penjahit di Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, maka dalam penelitian ini Ha diterima dan Ho ditolak. Sikap duduk, baik kaki, badan atau tangan perlu pengaturan yang baik. Posisi yang kurang baik seperti menunduk (membungkuk), tengadah, serta terlalu bersandar tidak baik dalam melaksanakan aktivitas. Karena posisi seperti itu dapat mendatangkan nyeri punggung, terjadinya ketegangan otot serta terlalu kurang gerak. Posisi yang baik dalam melaksanakan aktivitas yang berhubungan dengan penggunaan kusri dan meja adalah posisi yang tegap, lurus, badan tidak membungkuk, tidak tengadah, kaki tidak berlipat, tangan bebas bergerak, tidak terjadi ketegangan. Jika sikap tubuh yang kurang sesuai dengan jenis pekerjaan duduk tidak diperhatikan, maka akan cepat lelah, dan tegang, yang akhirnya akan menyebabkan nyeri punggung. Pengaturan sikap tubuh pada saat melakukan aktivitas duduk bagi pekerja sangat membutuhkan posisi yang baik dan leluasa, tidak terbeban, dan tidak kaku 11. Duduk yang lama tanpa sandaran akan menyebabkan otot-otot punggung bawah menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan bila ini berlanjut terus menerus, akan meyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nucleus pulposus. Bila tekanan pada bantalan saraf pada orang yang berdiri dianggap 100 %, maka orang yang tegak dapat menyebabkan tekanan pada bantalan saraf 140 %. Tekanan ini menjadi lebih besar lagi bila ia duduk dengan badan membungkuk ke depan dengan tanpa sandaran. Sedangkan orang yang duduk tegak tanpa sandaran lebih cepat letih karena otot-otot punggung bawah lebih tegang. Sementara orang yang duduk membungkuk kerja otot lebih ringan namun tekanan pada bantalan saraf lebih besar. 3 Sikap duduk yang benar adalah pertama duduk dengan sikap membungkuk ekstrem. Kemudian setelah beberapa detik, secara perlahan tegakkan punggung dan lengkungkan. (Jangan mempertahankan

Analisis Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Penjahit. 109 terlalu lama posisi ini karena dapat menyebabkan ketegangan otot punggung). Kemudian, relaksakan lengkung lumbal sekitar 10 persen agar sikap tubuh benar. Bekerjalah dengan sikap seperti ini selama duduk 12 Penelitian ini sejalan dengan Safitri, dkk (2010) 13 yang menyatakan bahwa Penyebab nyeri pinggang (back pain) yang paling sering adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang salah, dan aktivitas yang berlebihan. Namun dalam penelitian ini masih terdapat 40% responden dengan sikap duduk yang baik namun mengalami nyeri punggung bawah dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini dapat disebabkan karena faktor lain seperti indeks masa tubuh, faktor usia dan jenis kelamin. Kursi Kerja Dari analisa bivariate dengan uji chisquare yang telah dilakukan, diperoleh hasil P-Value = 0,001, artinya ada hubungan yang bermakna antara kursi kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, maka dalam penelitian ini Ha diterima dan Ho ditolak. Penelitian ini sejalan Kotler (1997) 14 yang menyatakan bahwa penggunaan kursi yang tidak ideal dalam melaksanakan aktivitas, baik kesesuai dengan sipengguna atau sipemakai, maupun ketidak sesuaian dengan ukuran meja, maka dapat menimbulkan nyeri punggung, karena pekerja dihadapkan pada masalah sikap tubuh dalam posisi duduk yang tidak ideal atau tidak sesuai. Penelitian yang dilakukan Lam (1999) 17 menyatakan bahwa desain tempat duduk yang tidak ergonomik akan menyebabkan posisi badan menjadi membungkuk sehingga sangat membebani struktur jaringan lunak vertebra pada diskus intervertebra, ligament dan otot. Kondisi ini disinyalir dapat mengakibatkan keluhan nyeri punggung bawah. Selain itu Nurmianto (2003) 15 juga menambahkan bahwa desain tempat duduk yang tidak ergonomik akan menyebabkan timbulnya tekanan pada bagian tulang belakang, cara duduk yang tegang dan kaku, aktivitas otot dan urat saraf yang tegang sehingga mengganggu kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan akan menimbulkan kelelahan kerja pada karyawan. Meja Kerja Dari analisa bivariate dengan uji chisquare yang telah dilakukan, diperoleh hasil P-Value = 0,014, artinya ada hubungan antara kursi kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, maka dalam penelitian ini Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil penelitian di Kecamatan Kuta Malaka tahun 2012, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kursi kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit. Ini dikarenakan banyak penjahit yang mengalami nyeri punggung bawah yang

110 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 104 111 ukuran mesin/meja jahitnya tidak ergonomi. Oleh karena tingginya meja kerja pada stasiun kerja penjahit akan menyebabkan postur kerja yang tidak nyaman seperti siku yang terlalu terangkat keatas sehingga menyebabkan postur bahu terangkat dan hal tersebut merupakan salah satu postur yang bisa memberikan kontribusi terpaparnya responden dengan keluhan nyeri punggung bawah. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarwaka (2004) 9 mengatakan bahwa desain meja kerja yang tidak ergonomi adalah desain meja kerja yang tidak memperhitungkan ukuran meja sehingga tidak memberikan kenyamanan fisik bagi penggunanya. Desain meja kerja yang tidak ergonomi berdampak buruk terhadap kondisi fisik karyawan ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya seperti timbulnya nyeri punggung bawah. Lama Kerja (Durasi) Dari analisa bivariate dengan uji chisquare yang telah dilakukan, diperoleh hasil P-Value = 0,072, artinya tidak ada hubungan antara kursi kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar tahun 2012, maka dalam penelitian ini Ha ditolak dan Ho diterima. Faktor ini salah satunya disebabkan karena sedikitnya responden dalam penelitian ini. Menurut Chang dalam Idyan (2007) 2 menyebutkan 60 % orang dewasa mengalami nyeri punggung bawah karena masalah duduk yang terjadi pada mereka yang bekerja atau yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk. Duduk lama dengan posisi yang salah dapat menyebabkan otot-otot punggung bawah menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Bila keadaan ini berlanjut, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Duduk lama dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot pinggang menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan, bila ini berlanjut terus, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Bila tekanan pada bantalan saraf pada orang yang berdiri dianggap 100 persen, maka orang yang duduk tegak dapat menyebabkan tekanan pada bantalan saraf tersebut sebesar 140 persen. Tekanan ini menjadi lebih besar lagi 190 persen bila ia duduk dengan badan membungkuk ke depan. Namun, orang yang duduk tegak lebih cepat letih karena otot-otot punggungnya lebih tegang. Sementara orang yang duduk membungkuk kerja otot lebih ringan, namun tekanan pada bantalan saraf lebih besar. Setelah duduk selama 15-20 menit, otot-otot punggung biasanya mulai letih. Maka, mulai dirasakan nyeri punggung bawah (Diana, 2011). 12

Analisis Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Penjahit. 111 KESIMPULAN Ada hubungan antara sikap duduk, kursi kerja, meja kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di Kecamatan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012, tetapi tidak ada hubungan antara lama bekerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di Kecamatan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 SARAN Diharapkan kepada pemilik usaha/ rumah jahit di Kecamatan Kuta Malaka agar memakai kursi dengan sandaran yang bisa dimiringkan sesuai gerakan punggung. Diharapkan kepada pemilik usaha/rumah jahit di Kecamatan Kuta Malaka agar memberikan arahan/penjelasan kepada pekerjanya agar bekerja dalam posisi kerja yang ergonomis. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah yang telah memberi kesempatan untuk untuk melakukan penelitian bersama dengan mahasiswanya. Juga terima kasih kepada para penjahit di Kuta Malaka yang telah membantu memperlancar penelitian ini. DAFTAR KEPUSTAKAAN 1. Tresnaningsih, Erna, K3 Laboratorium Kesehatan, 2010. http://www.artikelk3.com/ k3- laboratorium-kesehatan.html [28 Mei 2012]. 2. Idyan, Zamna, Hubungan Lama Duduk saat Perkuliahan Dengan Keluhan Low Back Pain, 2007, http://www.innappni.or.id/index.php/includes/index.ph p? name=news&file=print&sid=130. [18 Desember 2011]. 3. Anonim, Bentuk Latihan Kelentukan (Fleksibilitas). http://www. docstoc.com/ docs /9035455/penjas:2008, [14 Desember 2011]. 4. Hidayat, Kusnadi Supriadi, Kesehatan Kerja, 2011. http://kusnadish.blogspot.com/ 2011/02/kesehatan-kerja.html. [28 Mei 2012]. 5. Santoso, B., Latihan pada Penderita LBP, dalam Naskah Lengkap Penataran Ilmu Bedah Ortopedik:Solo, 1986. 6. Kuntono H.P., Management Nyeri Punggung Bawah, Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi. XV, Semarang, 2000. 7. Lamsudin, Nyeri punggung bawah,2001, http://prodiaohi.co.id.[ 12 Desember 2011]. 8. INASEA, Jurnal Teknik Gelagar, Vol.15, No. 01, April 2004. 9. Tarwaka, Sulichul dan Lilik S,Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Surakarta:Uniba Press, 2004. 10. Budiarto 11. Suyatno Sastrawinoto, Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi, Jakarta, Pustaka Binaman Pressindo, 1995 12. Diana, Samara, Dr,. Kompas, 11 Agustus, 2011, hal.24. 13. Safitri, Ambar Ika, Hubungan lama posisi duduk terhadap nyeri punggung bawah pada pegawai rental komputer di Kentingan Surakarta, Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010. 14. Kotler, Usaha Meningkatkan Sumber Daya Manusia, Jakarta : Erlangga, 1997. 15. Nurmianto, Eko, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Rev. Ed., Jakarta : Guna Widya, 2003