mura<bahah saja, namun sebetulnya terdapat akad wadi ah dan akad istishna,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perum Pegadaian sampai saat ini merupakan satu-satunya lembaga

Mura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang

BAB III OPERASIONAL MURA>BAHAH PADA PRODUK TABUNGAN EMAS TERHADAP KEUNTUNGAN DANA TITIPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pegadaian (Persero) melakukan pengembangan bisnis dengan

BAB V PEMBAHASAN. kausalitas yang terjadi antara variabel yang diteliti sebagai pembuktian atas

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB IV ANALISIS BESARAN UJRAH DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kebutuhan. Semakin tinggi taraf hidup dari tingkat sosial atau masyarakat,

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Ada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB IV ANALISIS PENERAPAN SEGMENTASI PASAR PADA PRODUK TABUNGAN EMAS DALAM UPAYA MENARIK MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. terus melakukan peningkatan pendapatan dari produk inti PT. Pegadaian (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENETAPAN BONUS DALAM AKAD WADI AH DI ARTHA GROUP JEPARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB III PENERAPAN TIMBANGAN DIGITAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN MARHUN BIH KEPADA NASABAH DI PT PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN

INVESTASI DIKEBUN EMAS. Oleh: Lindananty

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TERHADAP TIMBANGAN KADAR PERHIASAN EMAS DI TOKO EMAS SURABAYA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

Prinsip prinsip Islam

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat Indonesia pada 1 November 1991 (Antonio, 2011:25). Pada mulanya,

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dan suatu sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara modern, tak luput

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Sesuatu yang seseorang tinggalkan pada orang lain agar dijaga disebut

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan hidup, terutama kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

BAB I PENDAHULUAN. Modal dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

BAB IV MEKANISME AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN PRODUK MULIA DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi. Memiliki rumah sendiri adalah idaman semua orang, bahkan menjadi

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

Perihal: Sosialisasi Investasi Emas Batangan, Dinar Emas serta Dirham

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

Question & Answer a T bu b nga g nku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS OPERASIONAL MURA>BAHAH PADA PRODUK TABUNGAN EMAS TERHADAP KEUNTUNGAN DANA TITIPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA A. Analisis Operasional Produk Tabungan Emas Di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya. Operasional pada produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya ternyata tidak hanya menggunakan akad mura<bahah saja, namun sebetulnya terdapat akad wadi ah dan akad istishna, yakni dikatakan mura<bahah pada saat nasabah membeli atau menabung emas dan buyback. akad wadi ah ketika dana nasabah sudah ada di dalam rekening tabungan emas, serta akad istishna ketika dalam proses pembelian emas tersebut hanya dibuktikan print out bukti nota pembelian saja, jadi bukan berupa fisik emas batangan, baru setelah ada nasabah yang ingin mencetak emas maka, pihak Pegadaian Syariah Cabang Blauran akan memesan dan membelikannya ke PT.ANTAM. Pembelian dan buyback emas yang telah dilakukan nasabah pada produk tabungan emas ini hanya dibuktikan dengan nota pembelian dan buyback berupa berat karatase emas yang tertera pada buku rekening saja, jadi transaksi pembelian dan buyback yang dimaksud bukan berupa potongan fisik emas batangan sesuai dengan nominal yang telah dibeli oleh nasabah yang bersangkutan, dan jual beli semacam ini seperti transaksi jual beli pada 76

77 surat-surat berharga karena alat transaksi yang digunakan hanya berupa surat/kertas saja. Pihak Pegadaian Syariah memberikan nama pada produk investasi emas ini dengan nama produk Tabungan Emas dengan tujuan untuk meningkatkan minat nasabah yang ingin memiliki emas dengan cara menabung, menabung disini merupakan bahasa marketing yang digunakan Pihak Pegadaian Syariah dalam menawarkan produk ini kepada nasabah. Adapun saldo rekening pada tabungan emas ini bukan nominal uang, tetapi jumlah berat emas yang dimiliki oleh nasabah yang bersangkutan, jadi berapapun jumlah uang yang disetorkan ke rekening langsung dikonversikan ke dalam satuan berat emas logam mulia 24 karat. Dan Pegadaian Syariah secara keseluruhan, baik Pegadaian Syariah Pusat, Cabang maupun Unit mempunyai ketentuan dan persyaratan terhadap minimal saldo yang harus ada pada rekening nasabah tabungan emas sebesar 0,10 gram. Adapun transaksi jual beli Murabahah ini telah dijelaskan dalam fatwa Dewan Syariah Nasional No.04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah, yang disahkan pada tanggal 1 April 2000. Al-qur an juga menjelaskan ayat-ayat yang berkaitan dengan di perbolehkannya jual beli dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya tertuang dalam Firman Allah SWT Surat Al-baqarah ayat 275 :. Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

78 Mura>bahah merupakan salah satu contoh dari jual beli yang benar (shahih). Mura>bahah termasuk akad jual beli yang dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari, karena jual beli itu merupakan bagian dari ta awun (saling menolong), bagi pembeli menolong penjual yang membutuhkan uang (keuntungan), sedangkan bagi penjual juga berarti menolong pembeli yang sedang membutuhkan barang. Karenanya, jual beli itu merupakan perbuatan yang mulia dan orang yang melakukannya mendapat keridhaan Allah SWT. Bahkan Rasulullah SAW menegaskan bahwa penjual yang jujur dan benar kelak di akhirat akan ditempatkan bersama para nabi, syuhada, dan orangorang saleh. Hal ini menunjukkan tingginya derajat penjual yang jujur dan benar. Mura>bahah yang terjadi pada operasional produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya tidaklah sesuai dengan konsep Fiqh Muamalah yang telah dipelajari oleh penulis selama berada di bangku kuliah, hal ini dikarenakan kurang terpenuhinya salah satu syarat mura>bahah yakni adanya ketidakjelasan objek barang saat nasabah menjual dan membeli. Ketidakjelasan Objek barang tersebut dibuktikan dengan operasional pembelian dan buyback emas yang telah dilakukan nasabah pada produk tabungan emas ini hanya dibuktikan dengan nota pembelian dan buyback berupa berat karatase emas yang tertera pada buku rekening saja, dan bukan dalam bentuk fisik emas.

79 B. Analisis Operasional Mura>bahah pada Produk Tabungan Emas Terhadap Keuntungan Dana Titipan di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya. Operasional mura<bahah yang terjadi dalam transaksi jual beli pada produk tabungan emas ini memiliki keuntungan dana titipan yang tidak merugikan kedua belah pihak. Keuntungan dana titipan maksudnya adalah Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya bisa mengelola dana tabungan nasabah-nasabah yang sudah menyetor (menabung), serta mengelola dana nasabah-nasabah yang melakukan transaksi pembelian dan buyback yang nominalnya kurang dari satu gram. Jadi, ketika ada nasabah yang saldo rekening tabungannya sudah mencapai satu gram dan nasabah yang bersangkutan ingin mencetak emas tersebut menjadi fisik emas batangan maka, pihak Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya bisa menggunakan dana nasabah-nasabah lain yang nominal tabungannya kurang dari satu gram. Sedangkan keuntungan bagi nasabah adalah nasabah bisa menitipkan dan mengamankan dana/harta kekayaan yang dimilikinya melalui produk tabungan emas ini sebagai solusi masalah keuangan di masa depan. Dalam pengelolaannya, terkadang ada nasabah yang nominal tabungannya kurang dari satu gram sudah diambil, ada yang nominal tabungannya lebih dari satu gram tetapi tidak dicetak namun langsung dijual (buyback ) ke Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini bisa juga dianggap sebagai keuntungan bagi pengelola. Hal ini dikarenakan terdapat selisih harga emas pada saat nasabah menjual dan pada saat membeli. Namun sebaliknya, jika ada nasabah yang

80 memanfaatkan investasi emas dengan model tabungan ini dalam jangka panjang maka, nasabah tersebut akan mengalami keuntungan karena harga emas yang memang cenderung stabil dari tahun ke tahun. Dalam hal manajemen resiko yang diterapkan pada produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya adalah Dana titipan nasabah tabungan emas yang dihimpun oleh Pegadaian Syariah seindonesia langsung dibelikan sore harinya ke PT.ANTAM selaku produsen yang selama ini dipercaya dalam memproduksi emas. Pembelian emas ke PT.ANTAM ini juga berupa angka nominal bukan berupa fisik emas batangan seperti halnya yang terjadi pada proses pembelian emas ini hanya berupa angka nominal/angka saja bukan pembelian atau buyback berupa fisik emas batangan, kecuali jika nasabah yang bersangkutan ingin mencetak emas batangan dari nominal tabungan emas yang dimiliki ditambah biaya cetak yang harus dibayar nasabah, maka dan Pihak Pegadaian Syariah akan memesan emas batangan sesuai dengan orderan nasabah kepada PT.ANTAM, selanjutnya nasabah-nasabah yang sudah memesan dan membayar biaya cetak emas tersebut bisa mendapatkan atau membawa pulang fisik emas batangan sesuai pesanan. Adapun resiko yang kemungkinan akan terjadi pada produk tabungan emas ini adalah ketika suatu saat harga emas naik dan nasabahnsabah tabungan emas ini sama-sama ingin melakukan buyback ke Pegadaian Syariah secara keseluruhan, baik Pegadaian Syariah Pusat, Cabang maupun Unit, maka bersamaan ini pula pihak Pegadaian Syariah

81 pusat khususnya bagian divisi emas juga akan melakukan buyback kepada pihak PT.ANTAM. Jadi, sebelum meluncurkan produk tabungan emas, Pihak Pegadaian Syariah telah mengantisipasi resiko yang akan timbul akibat kondisi seperti ini. Adapun harga emas yang ditetapkan di Pegadaian Syariah mengacu pada PT.ANTAM, bukan mengacu pada harga emas dunia karena pada dasarnya ketika pihak Pegadaian Syariah membeli emas ke Pihak PT.ANTAM maka, sudah pasti PT.ANTAM ingin mendapatkan keuntungan. Selanjutnya, yang menarik dari tabungan emas ini adalah tabungan ini di back-up berupa emas sehingga resikonya sangat rendah bahkan bisa dibilang hampir tidak ada risiko karena emas mempunyai nilai yang stabil dan tahan terhadap inflasi, adapun hasil yang diperoleh nasabah dari investasi emas ini bukan berupa bagi hasil seperti tabungan pada umumnya, melainkan keamanan atas nilai jual beli emas yang cenderung stabil dari tahun ke tahun. Emas itu menjadi tolak ukur agar menabung itu ada nilainya, karena biasanya produk tabungan itu tidak ada nilainya yakni nasabah hanya akan mendapatkan bonus atau bagi hasil saja. Dengan peluncuran produk tabungan emas oleh Pihak Pegadaian Syariah ini diharapkan bisa meningkatkan minat nasabah untuk mengamankan nilai kekayaannya dengan berinvestasi emas, serta agar Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, khususnya Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya untuk tidak mengenyampingkan penerapan akad-

82 akad transaksi muamalah pada produk-produk syariah yang telah dikeluarkan dan seharusnya Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya memberitahukan akad yang terdapat pada produk tabungan emas ini mengingat Pegadaian Syariah merupakan Lembaga Keuangan Syariah yang dalam menjalankan operasionalnya harus berpegang kepada prinsip syariah. Dengan demikian tujuan Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya untuk bisa mempermudah masyarakat agar bisa memiliki dan membeli emas, serta bisa menggiring nasabah untuk lebih mengenal lagi Pegadaian Syariah dan menggunakan produk-produknya bisa terwujud, sehingga nantinya masyarakat tidak akan malu lagi untuk datang ke Pegadaian Syariah, hal ini dikarenakan selama ini PT.Pegadaian baik Syariah maupun Konvensional selalu identik dengan gadai. Seiring berjalannya waktu lambat laun Pegadaian Syariah telah banyak mengeluarkan produk-produk investasi emas salah satunya produk tabungan emas ini. Saat ini masyarakat Indonesia sudah tidak malu lagi untuk datang dan menggunakan jasa Pegadaian Syariah baik yang muslim maupun non-muslim, dan hal ini telah dibuktikan dengan meningkatnya jumlah nasabah dan jumlah omzet Pegadaian Syariah dari tahun ke tahun.