berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pokok dan personil, materiil terutama alutsista, dan fasilitas yang

dokumen-dokumen yang mirip
RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB 4 PENINGKATAN KEAMANAN, KETERTIBAN,

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Lampiran 6. Menteri Keuangan RI DAFTAR BIDANG DAN PROGRAM. Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 13/PMK.06/2005 URAIAN BIDANG DAN PROGRAM

Data-Data Pembangunan Sektoral

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 PENINGKATAN KEAMANAN, KETERTIBAN, DAN PENANGGULANGAN KRIMINALITAS

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

MATRIKS TARGET KINERJA DAN ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 3 PENINGKATAN KEAMANAN, KETERTIBAN DAN PENANGGULANGAN KRIMINALITAS

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB XI PEMBANGUNAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Penelitian. Pengembangan. Materiil. Pembinaan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA PUSANEV_BPHN. ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA. No.251, 2013 KESEHATAN. Pelayanan. Operasional. Kemenhan. TNI. POLRI.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA TINDAK PRORITAS BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA BESERTA PENJELASANNYA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG

Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

2 Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Neg

C. MATRIKS RENCANA TINDAK XI 7 REPETA Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) No. Instansi Pelaksana Program RAPBN 2004

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : D

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam (selanjutnya disebut "Para Pihak"),

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bidang: Politik Dalam Negeri dan Komunikasi

RechtsVinding Online. Kelembagaan Badan Narkotika Nasional Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 2 Oktober 2015; disetujui: 7 Oktober 2015

Inpres No. 1 Tahun 2002 Tentang Peningkatan Langkah Komprehensif Dalam Rangka Percepatan Penyelesaian Masalah Aceh

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGANBENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN)

MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015)

PETUNJUK TEKNIS ANTARA. NOMOR : PAS-07.HM TAHUN 2414 NOMOR : J U KNlSlO 1 llt,l201 4 BARESKRIM

BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi

PUSANEV_BPHN PERANAN POLRI MEMELIHARA KAMTIBMAS DAN MENEGAKKAN HUKUM. Oleh: Kombes Pol. DR. W. Marbun, S.H.,M.Hum Analis Utama Divkum Polri.

NO. JENIS/ SERIES ARSIP RETENSI KETERANGAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

MI STRATEGI

BAGIAN II AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA TSUNAMI ACEH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

J A K A R T A, M E I

BAB XI PEMBANGUNAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN

No Laut Kepulauan (archipelagic sea lane passage) dan jalur udara di atasnya untuk keperluan lintas kapal dan Pesawat Udara Asing sesuai denga

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BAGIAN I AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Keputusan Presiden No. 55 Tahun 1991 Tentang : Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian

Assalamu alaikum Warrahmatullah Wa Barakatuh

Transkripsi:

E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) 1. Pengembangan Integratif Terwujudnya postur TNI yang siap melaksanakan tugas pokok dan dengan didukung oleh sistem, personil, materiil terutama alutsista, serta sarana dan prasarana yang memadai Dep., Dewan Ketahanan Nasional 2.156.007,3 2. Pengembangan Matra D arat Terwujudnya postur TNI AD yang mencakup sistem, berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas pokok dan 3. Pengembangan Matra L aut Terwujudnya postur TNI AL yang mencakup sistem, berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas pokok dan Dep. 9.052.604,2 Dep. 3.187.952,8 4. Pengembangan Matra Udara 5. Penegakan Kedaulatan dan Penjagaan Keutuhan Wilayah NKRI Terwujudnya postur TNI AU yang mencakup sistem, berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas pokok dan 1. Terlaksananya operasi dan latihan militer dalam upaya pembinaan kekuatan dan kemampuan serta pemeliharaan kesiapan operasional 2. Terlaksananya penegakan hukum di laut, udara dan perbatasan darat serta pelaksanaan pengamanan VVIP, obyek vital nasional yang didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai Dep. 2.377.112,9 Dep. 25.759,9 6. Operasi Bhakti TNI 1. Terlaksananya kegiatan bhakti sosial kemasyarakatan TNI berupa pembangunan dan perbaikan prasarana dan sarana fasilitas masyarakat 2. Terlaksananya kegiatan pembinaan penggalangan pada masyarakat guna mewujudkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Dep. 26.569,1 IV 21

7. Pengembangan Sistem dan Strategi 1. Tersedianya piranti lunak sebagai dasar penyelenggaraan negara 2. Terlaksananya pengelolaan anggaran pertahanan negara secara optimal 3. Terselenggaranya sistem Komando, Kontrol, Komunikasi, Komputer, Intelijen, Pengamatan dan Pengintaian (K4 IPP) untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan negara Dep., Dewan Ketahanan Nasional 63.587,0 8. Pengembangan Potensi Dukungan 1. Tersedianya piranti lunak kebijakan pelaksanaan di Dep., Menko bidang pembinaan dan pendayagunaan seluruh potensi sumber daya nasional 2. Meningkatnya kekuatan ketiga komponen pertahanan negara dengan didukung oleh kemampuan SDM Nasional, kemampuan SDA/SDB nasional, dan kemampuan sarana dan prasarana nasional 3. Meningkatnya managerial dan kemampuan sumber daya nasional guna mendukung penyelenggaraan pertahanan negara Bidang Politik dan Keamanan 9. Pengembangan Industri Tersedianya teknologi dan industri yang mampu Dep., Badan mendukung kebutuhan pertahanan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 5.017.172,2 19.715,0 10. Kerjasama Militer Internasional Terbinanya hubungan dan kerjasama militer antar negara sahabat dalam meningkatkan Confident Building Measure (CBM) serta terwujudnya perdamaian dunia Dep. 40.789,5 11. Penelitian dan Pengembangan Tersedianya hasil penelitian dan pengembangan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan sesuai spesifikasi matra Dep. 28.756,6 12. Pengembangan SDM Kepolisian Terwujudnya pemeliharaan personil Polri, pengembangan kekuatan personil Polri, dan pengembangan kemampuan Polri dalam rangka mengembangkan kelembagaan kepolisian Kepolisian Negara 6.555.704,6 IV 22

13. Pengembangan Sarana Dan Prasarana Kepolisian Terwujudnya penataan kelembagaan Polri, pembangunan materiil dan fasilitas Polri, dan pemberdayaan prasarana dan sarana Polri untuk mendukung tugas-tugas kepolisian dalam rangka mengembangkan kelembagaan kepolisian Kepolisian Negara 3.166.939,5 14. Kerjasama Keamanan dan Ketertib an 1. Terwujudnya kerjasama bantuan TNI ke Polri 2. Terwujudnya kerjasama dengan Pemda/ instansi terkait 3. Terpeliharanya perdamaian dunia (peace keeping operation) serta bersama PBB melaksanakan operasi pemeliharaan perdamaian dunia 4. Terwujudnya kerjasama bilateral/multilateral dalam pencegahan kejahatan maupun kerjasama teknik, dan pendidikan dan pelatihan dalam rangka mengembangkan kelembagaan kepolisian Kepolisian Negara 14.715,8 15. Pengembangan Strategi Keamanan Ketertiban dan 1. Terwujudnya monitoring/ deteksi kegiatan masyarakat dalam mendukung tugas pemerintahan 2. Terwujudnya kondisi keamanan, pengawasan orang asing, senjata api dan bahan peledak, perijinan criminal record 3. Tersedianya kajian tentang potensi konflik 4. Tersedianya kajian tentang sistem keamanan, dan dukungan umum dalam rangka mengembangkan kelembagaan kepolisian Kepolisian Negara 28.451,1 16. Pemberdayaan Potensi Keamanan 1. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat 2. Meningkatnya kemampuan pengamanan swakarsa 3. Terlaksananya bimbingan dan penyuluhan keamanan dalam rangka pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat 17. Pemeliharaan Kamtibmas Terwujudnya pelayanan kepolisian, pembimbingan, pengayoman, perlindungan masyarakat, pengaturan dan penertiban kegiatan masyarakat/instansi, penyelamatan masyarakat, serta pemulihan keamanan dalam rangka pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat IV 23 Kepolisian Negara, Badan Intelijen Negara Kepolisian Negara, Dep. Dalam Negeri 73.023,3 1.349.691,5

18. Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara 1. Terselenggaranya kegiatan dan operasi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan Badan Intelijen Negara 250.000,0 2. Terjalinnya kerjasama antar komunitas intelijen di dalam negeri dan luar negeri 3. Terjalinnya kerjasama internasional dalam pertukaran informasi dan intelijen 4. Terlaksananya diklat teknis dan fungsional di bidang intelijen 5. Tersusunnya piranti lunak dan keras tentang potensi pendukung intelijen 6. Terbangunnya jaringan komunikasi pusat dan daerah guna menunjang kelancaran arus informasi dan intelijen secara cepat, tepat dan aman serta terjaga kerahasiaannya 19. Pengembangan Pengamanan Rahasia Negara 1. Tersusunnya piranti lunak sistem pengamanan rahasia negara dan SDM persandian 2. Terselenggaranya penelitian dan pengembangan materiil persandian dalam rangka menciptakan prototipe sistem sandi dan peralatan sandi 3. Tersedianya SDM persandian serta tersedianya sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan persandian 4. Terbangunnya jaringan komunikasi sandi (JKS) di seluruh instansi pemerintah dan BUMN strategis Lembaga Sandi Negara 250.000,0 20. Pengembangan Ketahanan Nasional 1. Tersedianya hasil kajian strategik mengenai permasalahan nasional maupun internasional yang diperlukan dalam mengembangkan ketahanan nasional 2. Meningkat dan mantapnya kualitas kader-kader pemimpin tingkat nasional dan kader pimpinan bangsa 3. Terselenggaranya evaluasi dan pengembangan serta pemasyarakatan konsepsi nasional dan wawasan kebangsaaan 4. Tersedianya fasilitas, sarana dan prasarana dalam rangka menunjang kegiatan pengkajian dan pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional 15.500,0 IV 24

21. Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba 1. Tercapainya peningkatan pendayagunaan potensi dan kemampuan masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba 2. Tercapainya peningkatan pelayanan terapi dan rehabilitasi kepada penyalahguna (korban) narkoba 3. Tercapainya peningkatan kualitas penegakan hukum di bidang narkoba 4. Tercapainya peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi untuk mengurangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba 5. Tercapainya dukungan koordinasi, kualitas kemampuan sumberdaya manusia, administrasi, anggaran, sarana dan prasarana Badan Narkotika Nasional 100.000,0 22. Pemantapan Keamanan Dalam Neger i 1. Terwujudnya keamanan dan penegakan hukum di wilayah kedaulatan NKRI 2. Terwujudnya keamanan dan ketertiban yang kondusif di daerah-daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar 3. Tertanggulangi dan tertanganinya kejahatan terorisme 4. Terwujudnya keamanan dan ketertiban daerah/wilayah pasca darurat militer Menko Bidang Politik dan Keamanan 3.275,0 IV 25