BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Di dalamnya termuat ajaran hukum, akidah, etika,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan melangsungkan kehidupan. Sedangkan pendidikan dalam arti. kemampuan dan keterampilan. Sementara Lembaga Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup manusia. kearah kearifan ( wisdom), pengetahuan ( knowledge), dan etika ( conduct).

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Sunnah Allah, berarti menurut qudrat dan iradat Allah dalam penciptaan alam ini,

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk-produk yang unggul, maka mutu

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 19 TAHUN 2012 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN WIB.

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

:a'. Islami (GERBANGSALAM) sangat mendorong. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-qur a>n adalah kitab suci yang memuat berbagai petunjuk untuk kehidupan manusia. Di dalamnya termuat ajaran hukum, akidah, etika, hubungan sosial dan sebagainya. Keseluruhan isi al-qur a>n pada dasarnya mengandung beberapa pesan. Pertama, masalah tauhid termasuk di dalamnya masalah kepercayaan terhadap yang gaib. Kedua, masalah ibadah yaitu kegiatan-kegiatan dan perbuatan-perbuatan yang mewujudkan dan menghidupkan di dalam hati dan jiwa. Ketiga, masalah janji dan ancaman yaitu janji dengan balasan baik bagi mereka yang berbuat baik dan ancaman atau siksa bagi mereka yang berbuat jahat, janji akan memperoleh kebahagiaan dunia akhirat dan ancaman akan mendapat kesengsaraan dunia akhirat, janji dan ancaman di akhirat berupa surga dan neraka. Keempat. jalan menuju kebahagiaan dunia-akhirat, berupa ketentuan-ketentuan dan aturanaturan yang hendaknya dipenuhi agar dapat mencapai keridhoan Allah dan kelima riwayat dan cerita yaitu sejarah orang-orang terdahulu, baik sejarah bangsa-bangsa, tokoh-tokoh maupun nabi dan rasul Allah. Secara garis besar dari hukum-hukum yang terkandung di dalamnya. kandungan al-qur a>n dapat dikelompokkan menjadi tiga. Pertama, hukumhukum yang berkenaan dengan i tiqad (keyakinan) yaitu hukum-hukum yang berhubungan dengan iman kepada Allah swt malaikat-malaikat-nya dan 1

2 rasul-rasul-nya. Ini menjadi bidang kajian ilmu kalam. Kedua, hukum-hukum yang berkenaan dengan akhlak (etika) yaitu hukum-hukum yang berhubungan dengan perilaku hati yang mengajak manusia untuk berakhlak mulia dan berbudi luhur. Ini menjadi bidang pembahasan ilmu akhlak. Ketiga, hukumhukum yang berkenaan dengan amaliyyah (tindakan praktis) yaitu hukumhukum yang berhubungan dengan semua tindakan yang dilakukan oleh manusia secara nyata meliputi ucapan serta perbuatan yang berhubungan dengan perintah, larangan dan penawaran yang terdapat dalam al-qur a>n. Hal ini menjadi pokok bahasan ilmu fiqh. Pokok kandungan yang ketiga ini secara dimensional mencakup pola hubungan vertikal dan horisontal. Amaliyyah yang berdimensi vertikal adalah amaliyyah yang berkenaan dengan hubungan hamba dengan Allah swt, bentuknya adalah ibadah. Bentuk ibadah bermacam-macam, ada yang berbentuk ibadah mahd}lah seperti sholat dan puasa. Ada yang berbentuk ghairu mahd}lah yang juga mengandung unsur ma>liyyah-ijtima> iyyah (sosial-kebendaan) seperti zakat dan juga badaniyyah-ijtima> iyyah (sosialjasmani) sebagaimana haji. Keempat jenis ibadah ini (sholat, puasa, zakat dan haji) dijadikan sebagai dasar islam setelah iman. Adapun amaliyyah yang berdimensi horisontal adalah amaliyyah yang berkenaan dengan hubungan antar hamba satu dengan yang lainnya. Amaliyyah jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi empat macam ; (1) aturan syari at yang berorientasi perluasan dan pengamanan dakwah Islam yaitu jihâd. (2) aturan syari at yang berorientasi membangun tatanan rumah tangga sebagaimana hal ihwal

3 perkawinan, talak, nasab, pembagian harta pusaka dan lain sebagainya. (3) aturan yang berorientasi pada regulasi hubungan antar manusia seperti jual beli, persewaan dan lain sebagainya yang dikenal dengan mu amalah (transaksi). (4) aturan atau undang-undang yang memuat sanksi atas tindak kejahatan. Hal ini diterapkan dalam qis}ha>sh dan had. Menurut M. Quraish Shihab, al-qur a>n turun dengan memiliki beberapa fungsi. Pertama, bukti kerasulan Muhammad dan kebenaran ajarannya. Kedua, petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Allah dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan. Ketiga, petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual dan kolektif. Keempat, petunjuk syari at dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan tuhan dan sesama manusia. Atau dengan kata lain, alqur a>n adalah petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 1 Berdasarkan paparan di atas jelas dapat kita pahami bahwa kandungan al-qur a>n dan juga fungsinya sedemikian luas. Dengan kandungan dan fungsi tersebut, kita sebagai umat Islam dapat mendayagunakannya sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 1 M. Quraish Shihab, Membumikan al-qur a>n, fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan masyarakat (Bandung: Mizan, 1992), 27.

4 Menyimak paparan di atas terlihat bahwa al-qur a>n memiliki peranan penting dalam kehidupan umat Islam. Ia menjadi rujukan pada semua persoalan kehidupan, mulai persoalan yang bersifat teori sampai praktik. Untuk memahami kandungan al-qur a>n sehingga dapat digunakan sebagai rujukan dalam kehidupan, syarat yang utama adalah mampu membacanya. Membaca secara khusyuk dan didasari oleh keimanan, seorang muslim dapat mulai memahami maksud dan kandungan al-qur a>n. Persoalannya, memahami al-qur a>n tidak mudah untuk dilakukan. Tidak semua orang mampu melakukannya. Membaca al-qur a>n membutuhkan proses pembelajaran secara tekun. Banyak orang yang belajar membaca al-qur a>n tetapi karena metode yang kurang tepat, hasilnya juga kurang memuaskan. Pentingnya belajar membaca al-qur a>n ini sesuai dengan ayat pertama al-qur a>n : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS al- Alaq [96]: 1-5). 2 2 Al-qur a>n, 96 (Al- Alaq): 1-5.

5 Surat pertama al-qur a>n tersebut dengan sangat jelas memerintahkan membaca. Membaca merupakan kegiatan yang tidak sekedar melihat deretan huruf semata. Menurut Tarigan, membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memeroleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata/bahasa tulis. Hal ini dilakukan agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan dapat tertangkap atau dipahami dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Pengertian membaca yang dirumuskan antara satu ahli dengan ahli lainnya memang tidak sama. Tetapi secara substansial, rumusan tersebut bermuara pada hal yang sama yaitu bagaimana menelaah kata-kata tertulis dalam sebuah teks. Membaca sendiri ada yang sebatas membaca, ada yang sampai pada taraf memahami dan ada juga yang sampai pada taraf menggali makna dan membangun pengertian baru. Bagi umat islam, membaca yang memiliki nilai paling penting dalam kehidupannya adalah membaca al-qur a>n. Membaca al-qur a>n memiliki banyak sekali manfaat. Umat Islam yang mentradisikan membaca al-qur a>n akan dapat memetik banyak manfaat. Salah satunya, al-qur a>n merupakan penawar (obat) bagi penyembuhan penyakit rohani. Hal ini ditegaskan dalam surat al-isra> ayat 82:

6 Dan kami turunkan dari al-qur a>n suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-qur a>n itu tidak akan menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian. 3 Pentingnya mempelajari al-qur a>n juga terdapat dalam al-qur a>n sendiri. Jika kita mengikuti bimbingan dari selain-nya, meski bimbingan itu diikuti oleh kebanyakan orang, maka kita akan menemui kegagalan dalam proses belajar, bahkan hasil pembelajaran itu akan merugikan dan merusak kehidupan tidak saja kehidupan kita sendiri tetapi juga kehidupan masyarakat sekitar. Proses pembelajaran al-qur a>n yang efektif harus merujuk kembali kepada tujuan belajar al-qur a>n. seperti yang tersebut dalam QS. Al- Syu ara> [26] ayat 192-195 dan Al-Ma>idah [5] ayat 16, yaitu agar kita dapat berpartisipasi dalam menata dan membimbing kehidupan semesta. Konsekuensinya. sudah sepantasnya kita membiarkan Allah yang menjadi pembimbing dalam upaya kita memahami bagaimana kehidupan semesta ini harus ditata sesuai dengan kehendak penciptanya. Sebagai suatu komponen proses pembelajaran, tujuan pembelajaran menduduki posisi penting diantara komponen-komponen lainnya. Dapat dikatakan bahwa seluruh komponen dari seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian 3 Al-qur a>n, 17 (Al-Isra ): 82.

7 tujuan tersebut. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional bahkan salah sehingga harus dicegah terjadinya. Dengan demikian, model pembelajaran dan pendidikan keagamaan harus dirumuskan sesuai dengan realitas yang ada. Memiliki kemampuan membaca al-qur a>n secara baik sesuai dengan kaidah tajwid merupakan tujuan penting membaca al-qur a>n. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan metode yang tepat. Tujuan yang bagus tanpa diikuti metode yang baik akan sulit tercapai. Karena itu, metode yang baik menjadi salah satu sarana tercapainya tujuan. Realitas di masyarakat menunjukkan bahwa menguasai al-qur a>n membutuhkan proses yang tidak singkat. Dibutuhkan waktu yang lama bahkan bertahun-tahun agar seseorang bisa membaca al-qur a>n. Kondisi semacam ini telah menumbuhkan inisiatif dan pemikiran dari para ulama untuk menciptakan sebuah metode yang dapat mempercepat proses penguasaan membaca al-qur a>n. Salah satu metode tersebut adalah metode al-nahd}iyyah. Metode ini lahir dari Lembaga Pendidikan Ma arif NU Tulungagung bersama dengan para kyai dan para ahli di bidang pengajaran al-qur a>n. Metode tersebut diberi nama metode cepat tanggap belajar al-qur a>n al-nahd}iyyah. Lahirnya metode tersebut didasari oleh beberapa pertimbangan. Pertama kebutuhan terhadap metode yang cepat dapat diserap oleh anak dalam belajar membaca al-qur a>n sangat dibutuhkan karena padatnya acara yang dimiliki

8 oleh hampir setiap anak yang sedang menempuh jenjang pendidikan sekolah. Kedua, kebutuhan terhadap pola pembelajaran yang berciri khas nahd}iyyin dengan menggabungkan nilai salaf dan metode pembelajaran modern. Ketiga, pembelajaran di TPQ terkait dengan pembelajaran pasca TPQ (Madrasah Diniyah) sehingga keberhasilan di TPQ akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di madrasah diniyah. Metode al-nahd}iyyah adalah bagian dari metode pembelajaran alqur a<n dan sebagai bagian dari metode Islam terbukti bahwa metode alnahd}iyyah berkembang pesat dan diterapkan di berbagai daerah. Tidak hanya di Kabupaten Tulungagung saja tetapi juga kabupaten-kabupaten lainnya. baik di Jawa maupun luar Jawa. Hal ini merupakan fenomena yang menarik karena metode yang lahir dari Tulungagung ini telah mengantarkan banyak orang untuk bisa membaca al-qur a>n dengan cepat. Berangkat dari fenomena ini. penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang pembelajaran membaca al-qur a>n dengan Metode al-nahd}iyyah di pendidikan anak usia dini pada PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang. Untuk mencapai tujuan dibutuhkan suatu strategi dan cara yang pantas dan cocok, sehingga tercapai tujuan yang di inginkan. Demikian pula dengan pelaksanaan belajar membaca al-qur a>n. memerlukan suatu metode dan tehnik yang dapat memudahkan usaha-usaha tersebut, sehingga dapat berhasil dengan baik. Oleh karena itu, metode merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan dalam belajar membaca al-qur a>n. Berdasarkan

9 observasi pendahuluan yang penulis lakukan, beberapa siswa yang dalam belajar membaca al-qur a>n mengalami kesulitan. B. Ruang Lingkup Penelitian Adanya batasan masalah dalam suatu penelitian sangatlah diperlukan. agar penelitian yang dilakukan itu lebih baik terfokus pada substansi persoalan yang akan diteliti, sehingga tujuan dari penelitian dapat terarah dengan baik. Adapun dalam penelitian ini peneliti membatasinya pada pelaksanaan implementasi metode al-nahd}iyyah terhadap kemampuan baca al-qur a>n di pendidikan anak usia dini pada PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang yang meliputi : 1. Pengertian metode al-nahd}iyyah adalah salah satu metode membaca alqur a>n yang lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan menggunakan ketukan. 2. Pengertian kemampuan baca al-qur a>n adalah mampu membaca alqur a>n dengan mahir, menempatkan makhraj huruf secara tepat, merangkai tiap kalimat dengan lancar dan sesuai ilmu tajwid serta tartil. 3. Penelitian dilakukan di pendidikan anak usia dini pada PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang. 4. Penelitian dimulai tanggal 26 Januari sampai dengan 30 Mei 2015.

10 C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, serta agar penelitian dapat mencapai hasil yang diharapkan, maka dapat penulis rumuskan permasalahan pokok sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan implementasi metode al-nahd}iyyah terhadap kemampuan baca al-qur a>n di pendidikan anak usia dini pada PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang? 2. Bagaimana proses evaluasi implementasi metode al-nahd}iyyah terhadap kemampuan baca al-qur a>n di pendidikan anak usia dini pada PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui implementasi metode al-nahd}iyyah terhadap kemampuan baca al-qur a>n di pendidikan anak usia dini pada PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang. b. Untuk mengetahui proses evaluasi implementasi metode al-nahd}iyyah terhadap kemampuan baca al-qur a>n di pendidikan anak usia dini pada PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang.

11 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi nilai guna pada berbagai pihak. yaitu : a. Bagi pengembang Ilmu Pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan bidang agama Islam, khususnya dalam belajar membaca al-qur a>n di PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang. b. Bagi Ustadz/ustadzah, hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan untuk menemukan pendekatan pengajaran yang lebih baik bagi siswa dan calon siswa sehingga belajar membaca al-qur a>n akan semakin efektif. c. Bagi pemimpin PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang, hasil penelitian ini bisa menjadi acuan untuk mengambil kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas belajar membaca al-qur a>n siswa terutama dilingkungan pesantren yang dipimpin. d. Bagi peneliti yang akan datang, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi pijakan dalam perumusan dasain penelitian lanjutan yang lebih mendalam dan lebih komprehensif khususnya yang berkenaan dengan penelitian mengenai pengembangan metode al-nahd}iyyah dalam belajar membaca al-qur a>n.

12 E. Penelitian Terdahulu 1. Zuni Muntafi ah, 98110033, 2002, Penerapan metode al-nahd}iyyah dalam meningkatkan minat anak belajar membaca al-qura>n di Taman Pendidikan Al-Qura>n (TPQ) Al-Ihsan Karangpakis Purwoasri Kediri. Di dalam skripsi ini penulis menjelaskan tentang konsep pembelajaran al-qura>n melalui metode al-nahd}iyyah di taman pendidikan al-qur a>n (TPQ) Al-Ihsan Karangpakis Purwoasri Kediri dan bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan minat anak belajar membaca al-qura>n di lokasi tersebut. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa TPQ Al-Ihsan Karangpakis Purwoasri Kediri lebih fokus pada konsep pembelajaran al-qur a>nnya. Terbukti dengan berbagai upaya yang dilakukan guru demi berhasilnya metode pembelajaran alqur a>n dalam meningkatkan minat anak belajar mebaca al-qur a>n. 2. Indira Vatmawati. 97110458, 2002, Studi tentang metode al-nahd}iyyah dalam pengajaran al-qura>n di Taman Pendidikan Al-Qura>n (TPQ) Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban. Di dalam skripsi ini penulis menjelaskan selain tentang studi konsep pembelajaran al-qur a>n melalui metode al-nahd}iyyah di TPQ Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban juga memfokuskan pada bagaimana tehnik evaluasi metode al-nahd}iyyah di TPQ Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban. Dari skripsi tersebut. para penulis lebih condong pembahasannya terhadap masalah konsep pelaksanaan metode al-nahd}iyyah. Hal ini sama

13 halnya dengan yang akan dibahas oleh penulis berkaitan dengan metode pembelajaran al-qur a>n dalam mengembangkan pembelajaran al-qur a>n yang kreatif. Namun, dengan mengacu pada tinjauan pustaka di atas terdapat beberapa hal yang perlu diteliti lebih lanjut dengan alasan: a. Kedua kajian tersebut lebih memfokuskan pada pelaksanaan metode pembelajaran al-qur a>n tersebut. Mereka hanya membahas tentang pelaksanaan metode tersebut serta mengupayakan bagaimana guru dalam meningkatkan minat anak belajar membaca al-qur a>n. Padahal dalam menciptakan keefektifitan belajar akan timbul berbagai kendalakendala yang dihadapi oleh guru. Dan metode tersebut tentunya mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan. b. Peneliti melihat lokasi yang berbeda antara kedua penulis dengan lokasi yang akan peneliti lakukan. Kedua penulis skripsi di atas, mengambil lokasi penelitian di taman pendidikan al-qur a>n (TPQ) Al-Ihsan Karangpakis Purwoasri Kediri dan di Taman Pendidikan al-qur a>n (TPQ) Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban. Sedangkan peneliti akan mengadakan penelitian di pendidikan anak usia dini pada PAUD Al Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang. Dalam beberapa skripsi terdahulu, hanya menjelaskan pelaksanaan konsep metode pembelajaran al-qur a>n. namun tidak menjelaskan secara lebih dalam tentang kelebihan dan kekurangan serta faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan metode pembelajaran al-qur a>n

14 tersebut. Oleh sebab itu, peneliti akan membahas lebih lanjut apa-apa yang belum diteliti. F. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam memahami skripsi ini, peneliti memaparkan sistematika pembahasan yang terdapat dua bagian yaitu bagian formalitas dan bagian isi. Adapun bagian formalitas terdiri dari: halaman judul, halaman pengesahan pembimbing, halaman pengesahan penguji, halaman motto, kata pengantar dan daftar isi. Sedangkan bagian isi terdiri dari : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II : LANDASAN TEORI Kajian pustaka yang terdiri dari pengertian membaca al-qur a>n dan metode al-nahd}iyyah. BAB III : METODE PENELITIAN Berisi tentang metode penelitian yang didalamnya membahas tentang desain penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Akan menguraikan tentang hasil penelitian yang berisi latar belakang objek penelitian yang meliputi: sejarah singkat, visi dan misi, data guru, keadaan siswa, keadaan sarana dan

15 prasarana, kegiatan ekstrakurikuler dan struktur organisasi Gempoldampet Peterongan Jombang. BAB V : PENUTUP Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan pembahasan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN