BAB I PENDAHULUAN. Sungguh telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, mitos dan ritual saling berkaitan. Penghadiran kembali pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki banyak obyek wisata unggulan seperti makam Yosodipuro, wisata alam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan merupakan corak kehidupan di dalam masyarakat yang

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

Oleh: SRI MULYANINGSIH A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pengaturan-nya. Namun berbeda dengan mahluk Tuhan lainnya, demi menjaga

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

PROSESI ADAT MITONI DI TINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN MORAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Jaya, 2014 Kesenian Janeng Pada Acara Khitanan Di Wonoharjo Kabupaten Pangandaran

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT

PERKAWINAN ADAT. (Peminangan Di Dusun Waton, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Provinsi Jawa Timur) Disusun Oleh :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

PERANAN DINAS KESEJAHTERAAN RAKYAT PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERANCANA DALAM UPAYA PENANGANAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

PERAN ORGANISASI BRAJA JATI DALAM PENGEMBANGAN DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB II KAJIAN TEORI. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai. Budaya dan nilai-nilai yang dipandang baik dan dijunjung tinggi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau pola kelakuan yang bersumber pada sistem kepercayaan sehingga pada

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. majemuk. Sebagai masyarakat majemuk (plural society) yang terdiri dari aneka

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan suatu budaya yang dari budaya itu lahirlah sebuah tradisi yang

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. media bagi bangsa Indonesia untuk mempelajari kejayaan masa lalu. Hal ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhubungan dengan manusia lain. Timbulnya hubungan ini didukung oleh

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Kehidupan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya di Indonesia telah melahirkan ragamnya adat istiadat. beragam keyakinan dan kepercayaan yang dianutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan yang berkembang di daerah-daerah di seluruh Indonesia

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

PENDAHULUAN. (feedback) dan respon yang sesuai dengan keinginan atau tujuan komunikator.

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Dalam Al Quran dalam Surat At Tin Allah berfirman: Sungguh telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baik bentuk (QS.At Tin:4) Di antara kesempurnaan manusia itu terletak pada akalnya. Apabila dibandingkan dengan makhluk lain, manusia dengan hewan misalnya, mereka sama-sama mempunyai mata, hidung, telinga, naluri dan nafsu, dalam rangka untuk menjalankan tugasnya di dunia, namun yang mengangkat derajat manusia sehingga lebih tinggi dari makhluk yang lain adalah akalnya. Dari segi fisik, gajah lebih kuat dari manusia, yang mampu mengangkat berpuluh-puluh ton. Sedangkan manusia tidak akan mampu mengangkatnya. Dengan akalnya manusia bisa membuat alat yang mampu mengangkat melebihi kemampuan gajah. Dibandingkan dengan burung misalnya, manusia lebih besar dari burung, namun burung mampu terbang leluasa di alam bebas. Dengan akalnya manusia mampu membuat alat yang bisa terbang melebihi kemampuan terbang burung, bahkan menjelajah ke luar angkasa. Dengan akal dan panca indra inilah manusia menjadi kreatif. Kreativitas mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Melalui akal yang 1

2 dimilikinya manusia memberikan bobot dan makna terhadap kehidupan. Secara mikro kreativitas diwujudkan dalam produk-produk kreatif individu, dan secara makro kreativitas dimanifestasikan dalam kebudayaan dan peradaban. (Supriadi, 1997/1998:62). Pernyataan di atas memberikan pengertian kepada kita bahwa beriburibu budaya yang ada di dunia ini merupakan hasil daya kreativitas manusia. Di antara berbagai kebudayaan yang berhasil diciptakan manusia ada yang dapat di jangkau dengan nalar manusia ada yang tidak. Kebudayaan manusia yang tidak dapat didekati dengan analisis logis semata-mata adalah mitos dan religi. Arifin dan Aminudin Rasyad dalam bukunya yang berjudul Materi Pokok Dasar-Dasar Pendidikan mengutip pendapat ahli antropologi J.G Frazer berpendapat bahwa: Manusia adalah makhluk yang memiliki dalam dirinya kepercayaan kepada hal-hal gaib yang disebut magic. Sebagai sumber asalnya kepercayaan kepada kegaiban, sedangkan disisi lain juga memiliki kemampuan yang disebut religie yaitu perilaku yang bersifat religius untuk tujuan tertentu yang disandarkan atas kekuatan gaib atau roh-roh dan makhluk halus. (Arifin dan Aminudin Rasyad, 1997:37) Manusia yang senantiasa bergaul dengan sesamanya dan lingkungannya itu selalu berusaha mempertahankan hidupnya, perlu mencari nafkah, perlu menjaga dirinya dan memanfaatkan lingkungan. Ia menyesuaikan segala gerak lakunya selaras dengan lingkungannya. Dalam interaksi dengan sesama manusia dan lingkungan itu akan diperoleh aspek pendidikan dalam tiga aspek, yaitu pengetahuan (aspek

3 kognitif), aspek sikap tingkah laku (aspek afektif) dan aspek ketrampilan (aspek psikomotor). Tradisi Ruwahan adalah adat istiadat yang merupakan salah satu budaya nasional, yang segala bentuk dan wujudnya beraneka ragam sesuai dengan pola hidup masyarakat yang mendukungnya. Dukuh Jetak Lor, Desa Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten salah satu dukuh yang masuh menerapkan adat istiadat budaya Ruwahan. Dari hasil studi pendahuluan dalam bentuk interview sementara kepada beberapa tokoh masyarakat bahwa tradisi Ruwahan mempunyai nama yang bermacam-macam sesuai maksud dan tujuannya, yaitu : 1. Ruwahan berasal dari kata arwah, maksudnya dalam kegiatannya ada unsur pengiriman pahala dan doa kepada para arwah leluhur yang sudah meninggal. 2. Sadranan berasal dari kata sadrun yang berarti dada atau hati dengan maksud bahwa sadranan/nyadran ini manusia bisa menyadari bahwa manusia itu pada dasarnya akan mati, dengan harapan agar bisa mempersiapkan bekal berupa amal yang baik sewaktu di dunia. Berdasarkan pengamatan penulis pelaksanaannya Ruwahan berupa kenduri atau kondangann yang diadakan yang bertempat di makam atau bangsal. Masyarakat membuat ambengan dengan beraneka ragam makanan. Diawali pembacaan doa dzikir tahlil. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang adat istiadat Ruwahan yang berkaitan dengan aspek

4 pendidikan nilai dengan judul Aspek Pendidikan Nilai Pada Tradisi Ruwahan (Studi Kasus di Dukuh Jetak Lor, Desa Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten). Berdasarkan studi pendahuluan dalam bentuk interview sementara yang penulis lakukan kepada sesepuh di Dukuh Jetak Lor, bahwa Ruwahan berasal dari kata arwah, yang mempunyai maksud bahwa dalam kegiatannya ada unsur pengiriman pahala (hidayah) atau hadiah kepada leluhur yang mendahului kita. Nama lain dari ruwah adalah nyadran. Nydran berasal dari bahsa arab sodrun berarti dada atau hari. Dalam kegiatannya masyarakat bergotongroyong membersihkan makam. Selain itu nyadran mempunyai tujuan agar masyarakat menyadari bahwa dirinya besok juga akan menempati makam tersebut sehingga agar hidup itu selalu berhati-hati. Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan Ruwahan dalam rangka melestarikan budaya Jawa khususnya terdapat aspek-aspek pendidikan dan nilai. Dalam rangka itulah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap kegiatan Ruwahan ditinjau dari aspek pendidikan dan nilai dengan judul ASPEK PENDIDIKAN NILAI PADA TRADISI RUWAHAN di Dukuh Jetak Lor, Desa Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. B. Identifikasi Masalah Bagi orang Jawa pandangan hidup yang berisikan nilai tradisi, aturan dan norma itu akan digunakan sebagai pedoman untuk bertindak. Pedoman itu

5 terkadang secara imperative mendesak kepada masing-masing individu sebagai anggota masyarakat untuk menjalankannya. Berbagai macam nilai, tradisi dan norma telah pula menimbulkan berbagai macam masalah. Berbagai masalah yang dapat dikemukakan dari pandangan hidup yang berisikan nilai tradisi, aturan, dan norma antara lain: bagaimana warga masyarakat secara tradisional melaksanakan tradisi Ruwahan sebagai suatu warisan tradisional, mengapa warga masyarakat menghormati tradisi Ruwahan sebagai salah satu warisan tradisional, larangan-larangan apa yang tidak boleh dilanggar oleh warga masyarakat, nilai-nilai apa saja yang dijujung tinggi oleh masyarakat untuk melestarikan nilai-nilai tradisional, serta manfaat atau pengaruh apa yang diperoleh dari kegiatan tersebut. Selanjutnya bagaimana mengenai latar belakang, rangkaian tata cara pelaksanaan dan bagaimana manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Dalam konteks ini tentu masih banyak yang dapat dikemukakan dari tradisi masyarakat yang bersangkutan. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang dikaitkan dengan judul diatas sangat luas sehingga tidak mungkin terjangkau, maka perlu dibatasi ruang lingkup dan fokus pembahasannya sebagai berikut: 1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subyek penelitian yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Tradisi Ruwahan di Dukuh Jetak Lor, Desa Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten.

6 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah masyarakat yang menjadi pelaku Tradisi Ruwahan di Dukuh Jetak Lor, Desa Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. D. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian penting yang harus ada dalam penulisan suatu karya. Oleh karena itu peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada, agar proses pemecahan masalah terarah dan terfokus pada masalah tesebut. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat penulis rumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran secara jelas Tradisi Ruwahan di Dukuh Jetak Lor, Desa Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten? 2. Apakah ciri khas Tradisi Ruwahan pada Dukuh Jetak Lor, Desa Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. 3. Bagaimana Tradisi Ruwahan ditinjau dari aspek-aspek pendidikan nilai religius? E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dengan adanya tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas pula dalam pelaksanaan penelitian, sehingga mendapat hasil yang optimal.

7 Sesuai permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas pelaksanaan Tradisi Ruwahan di Dukuh Jetak Lor, Desa Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. b. Untuk mengetahui aspek pendidikan nilai yang ada pada Tradisi Ruwahan. 2. Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan berguna: a. Memperluas cakrawala pengetahuan tentang Tradisi Ruwahan di Dukuh Jetak Lor, Desa Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. b. Sebagai bahan masukkan kepada para pengambil kebijakan dan warga masyarakat desa setempat dalam pelaksanaan tradisi Ruwahan. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami skripsi ini, maka sangat perlu bagi penulis untuk mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut ini: Bagian awal meliputi: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Pernyataan, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, dan Abstrak. Bab I Pendahuluan mencakup Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan

8 Penelitian, Manfaatatau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan. Bab II Landasan Teori Dalam bab ini diawali dengan Tinjuan pustaka yang mengemukakan hasil penelitian pendahuluan yang relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya Kerangka Teoritik mengenai kebudayaan dan pendidikan yang berisi tentang : Pengertian Kebudayaan, Wujud dan Nilai Budaya, Unsur-unsur Kebudayaan. Dalam bab ini juga dikemukakan pengertian Nilai Moral yang terdiri dari nilai budaya dan nilai agama Islam. Bab III Metode Penelitian Berisi uraian: Tempat dan Waktu Penelitian, Bentuk dan Strategi Penelitian, Identifikasi Variabel, Sumber Data Sampling, Teknik Penarikan Kesimpulan Data, Validitas Data, Teknik Analisis Data serta Prosedur Penelitian. Bab IV Hasil Penelitian Berisi uraian meliputi: Diskipsi Lokasi Penelitian, Deskripsi Permasalahan Penelitian, serta Tinjauan Studi yang di hubungkan dengan Kajian Teori. Bab V Penutup Berisi Kesimpulan, Implikasi serta Saran-saran. Sedangkan bagian akhir dari skripsi penelitian ini berisi: Daftar Pustaka, Daftar Lampiran dan Daftar Tabel (bila ada).