Pendahuluan Matematika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan yang memiliki simbol-simbol tertentu.menurut Sisdiknas UU no.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP

PENGARUH PENERAPAN CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 09 SALATIGA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

Dahrul Aman Harahap Dosen Tetap Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TAI DAN TUTOR SEBAYA BERBANTU LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ISSN Heri Sutarno Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION AND TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Jaya Abadi, 2006), hlm Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Cet. I, (Jakarta: PT. Raja. Grafindo Persada, 1999), hlm.

ABSTRAK. Keywords: Cooperative Learning, understanding of mathematical concepts, TAI PENDAHULUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG

Oleh Desi Khairani Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, tindakan kelas yang. SMK Piri Sleman dapat disimpulkan sebagai berikut.

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. matematika. Matematika dapat membekali siswa untuk memiliki kemampuan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

Devi Nur Afriliani H. Endang Surahman Suharsono

Keperluan korespondensi, HP : ,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Yudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan.

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Kata Kunci: pembelajaran humanistik, keaktifan belajar, hasil belajar.

PENERAPAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI DAN TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Pemahaman yang diperoleh dapat diimplementasikan ke

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

Abstrak. Kata kunci : Efektivitas, PMC, TGT, Prestasi, Gaya Kognitif.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan, mulai dari TK sampai SMA.Depdiknas (2006)

Penerapan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Aljabar Kelas VIII SMP Negeri 10 Pemangkat

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 LENDAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

SKRIPSI. Oleh: DERIA EGA FITRIAWATI NPM:

BAB 1 PENDAHULUAN. undang-undang No.20 pasal 1 tahun 2003 tentang sisdiknas dikatakan bahwa. lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CABRI 3D DAN ALAT PERAGA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

Puji Asih Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRAK

PROSIDING ISBN :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan sudah barang tentu tidak bisa lepas dari

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. April 2017 sampai dengan Senin, 22 Mei 2017 di SMP Negeri 1 Manisrenggo.

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

Transkripsi:

Pendahuluan Matematika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan yang memiliki simbol-simbol tertentu.menurut Sisdiknas UU no. 20 tahun 2013 pasal 37 bahwa pembelajaran matematika termasuk mata pelajaran yang wajib terdapat di SD, SMP,dan SMA. Matematika sebagai ilmu dasar merupakan sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan daya nalar, cara berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (BSNP, 2006). Tujuan pembelajaran matematika SMP menurut Sisdiknas UU no. 20 tahun 2013 pasal 38 sebagai berikut. 1) Siswa mampu memahami konsep matematika. 2) Siswa mampu menggunakan penalaran. 3) Siswa mampu memecahkan masalah. 4) Siswa mampu mengkomunikasikan gagasan. 5) Siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar, merupakan definisi dari hasil belajar (Sudjana, 2005: 22). Hasil belajar menurut Sukardi (2011 : 1) merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana satu tujuan telah dicapai. Data hasil belajar dengan pembelajaran konvensional yang diperoleh dari ibu Putri, guru mata pelajaran matematika pada tanggal 5 Maret 2014 terdapat 50% siswa tidak memenuhi standar KKM untuk mata pelajaran matematika dari jumlah 24 siswa di kelas VIIA dengan rata-rata kelas 70,83, dan terdapat 50% siswa tidak memenuhi standar KKM dari jumlah 24 siswa di kelas VIIB dengan rata-rata kelas 70,54. Standar KKM untuk mata pelajaran matematika di SMP Kristen Lentera kelas VII adalah 72. Data hasil belajar di atas menunjukkan bahwa rata- rata hasil belajar kedua kelas sama. Hasil belajar kedua kelas juga dipengaruhi oleh adanya ketergantungan belajar siswa terhadap siswa yang lain, ketergantungan belajar terhadap siswa lain merupakan aspek dari kemandirian belajar. Menurut Slameto (2010: 54) bahwa hasil belajar siswa juga dapat dipengaruhi oleh salah satunya adalah metode mengajar dalam kelas. Penerapan pembelajaran matematika di kelas saat ini sudah mulai menerapkan model pembelajaran yang kooperatif, sehingga proses pembelajaran matematika di kelas menjadi lebih efektif, efisien dan menyenangkan. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang diyakini sebagai praktik untuk meningkatkan proses pembelajaran, gaya berpikirtingkat tinggi, perilaku sosial, sekaligus kepedulian terhadap siswa-siswa yang memiliki latarbelakang kemampuan, penyesuaian, dan kebutuhan yang berbeda-beda (Miftahul, 2013:27). Salah satu model pembelajaran yang kooperatif adalah model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Team Assisted Individualization (TAI) adalah suatu program yang menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual yang memenuhi unsur kelompok, tes penempatan, materi-materi kurikulum, belajar kelompok, skor kelompok dan rekognisi kelompok, kelompok pengajaran, tes fakta, unit seluruh kelas (Slavin, 2005:195). Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh antara kedua kelas.penerapan model pembelajaran TAI dalam penelitian ini menggunakan bantuan lembar kerja siswa. Menurut Erlina (2012) LKS dalam pembelajaran matematika akan membantu peserta didik dalam mengembangkan ketrampilan proses. Penyusunan LKS dalam penelitian ini akan menggunakan 4 tipe soal tugas yang berbeda. Penyusunan tersebut dilakukan agar lebih membantu guru untuk dapat

mengetahuikemandirian belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa akan belajar secara berkelompok dan dalam setiap kelompok siswa akan mendapatkan 4 tipe soal tugas yang berbeda, namun siswa dalam setiap kelompok akan saling melakukan pengecekan satu sama lain. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang dan setiap siswa dalam satu kelompok akan mendapatkan tipe soal yang berbeda dengan tingkat kesukaran yang sama. Pengaruh penerapan model pembelajaran TAI berbantuan lks terhadap Kemandirian dan hasil belajar siswa akan diterapkan pada siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera. Bertolak dari permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalahan dipenelitian ini sebagai berikut.(1) Apakah dengan penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa berpengaruh terhadap kemandirian belajar matematika siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang? (2) Apakah dengan penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang? Bertolak rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. (1) Mengetahui pengaruh penerapan Pembelajaran Kooperatif tipeteam Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa terhadap kemandirian belajar matematika siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang. (2) Mengetahui pengaruh penerapan Pembelajaran Kooperatif tipeteam Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Model Pembelajaran TAI Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) diprakarsai sebagai usaha merancang sebuah bentuk pengajaran individual yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang membuat metode pengajaran individual menjadi tidak efektif. Dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru, selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya (Slavin, 2005: 190). Hasil Belajar Hasil belajar didefinisikan sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar sering diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku dan perubahan pribadi seseorang setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 22). Menurut Slameto (2010: 54) faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

Kemandirian Belajar Kemandirian belajar menurut Wayne (2001) menekankan sisi-sisi dari usaha bekerja secara kreatif atas prakarsa siswa sendiri, inisiatif, dan panjang akal, dari keadaan mempelajari suatu bidang secara intensif, pengembangan disiplin diri, sampai belajar teknikteknik di dalam suatu bidang yang telah dipilihnya sendiri. Menurut Goodman and smart (Hidayati, 2009) menyatakan bahwa kemandirian menyangkut tiga aspek, yaitu: (1) independent (ketidaktergantungan), yang didefinisikan sebagai perilaku yang aktifitasnya diarahkan diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan orang lain; (2) autonomi (menetapkan hak mengurus diri) atau disebut juga kecenderungan berperilaku bebas dan original; (3) self reliance (perilaku yang didasarkan pada kepercayaan diri). Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa (LKS) merupakan media cetak yang berupa lembaran kertas yang berisi informasi soal/ pertanyaan yang harus dijawab siswa (Suyitno dalam Enny, 2013). Penggunaan LKS diarahkan pada siswa agar siswa lebih aktif dan mandiri saat mengerjakan tugas. LKS dirancang oleh guru untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan permasalahan dalam bentuk soal-soal yang harus diselesaikan oleh siswa. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Lentera Ambarawa yang terletak di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo 20.Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Tahap perencanaan meliputi pengidentifikasian masalah dengan melakukan wawancara dengan guru dan observasi di kelas, penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrument penelitian, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014. Tahap pelaksanaan mencangkup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yaitu meliputi uji instrumen dan pengambilan data. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2014.Tahap penyusunan dilakukan pengolahan data yang telah diambil dan penyusunan laporan serta persiapan ujian. Tahap ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau kuasi (quasi eksperimental). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan siswa kelas VIIB yang berjumlah 48 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling atau sampling jenuh. Sampel penelitian ini kelas VIIA sebagai kelas kontrol yang berjumlah 24 siswa dan kelas VIIB sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 24 siswa. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar dan kemandirian belajar siswa, untuk memperoleh data penelitian dilakukan dengan teknik tes, teknik pemberian angket dan teknik observasi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: (1) soal tes; (2) angket; (3) lembar observasi. Teknik pengujian data menggunakan uji Mann-Whitney U. Hasil Berikut ini disajikan hasil penelitian dengan menggunakan uji Mann-Whitney U tentang hasil belajar dan kemandirian siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera Ambarawa. Pengujian hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan nonparametric dengan uji

Mann-Whitney U yang bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar matematika pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pretest dapat dilihat ditabel 1. Tabel 1. Uji Banding Dua Sampel Pretest Berdasarkan Tabel 1 diperoleh signifikan 0,983 > 0,05, berarti ini menunjukan bahwa hasil belajar matematika kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hasil posttest dapat dilihat ditabel 2. Tabel 2. Uji Banding Dua Sampel Posttest Berdasarkan Tabel 2 diperoleh sig 0,992 > 0,05 artinya bahwa rataan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidakterdapat pengaruh penerapan pembelajaran TAI berbantuan lembar kerja siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIIB SMP Kristen Lentera tahun pelajaran 2013/2014. Pengujian angket kemandirian belajar matematika siswa dengan menggunakan nonparametric dengan uji Mann-Whitney U yang bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat kemandirian pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil angket kemandirian awal dapat dilihat di tabel 3. Mann-Whitney U 287.000 Wilcoxon W 587.000 Z -0.021 0.983 Mann-Whitney U 287.500 Wilcoxon W 587.500 Z -0.010 0.992 Tabel 3. Uji Banding Dua Sampel Angket Kemandirian Belajar Awal Mann-Whitney U 288.000 Wilcoxon W 588.000 Z 0.000 1.000

Berdasarkan Tabel 3 diperoleh signifikan 1,000 > 0,05, berarti ini menunjukan bahwa tingkat kemandirian kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hasil angket kemandirian akhir dapat di lihat di tabel 4. Tabel 4. Uji Banding Dua Sampel Angket Kemandirian BelajarAkhir Mann-Whitney U 285.500 Wilcoxon W 585.500 Z -0.052 0.959 Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa sig 0,959 > 0,05. Hal ini berarti bahwa ratarata kemandirian belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan pembelajaran TAI berbantuan lks terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII B SMP Kristen Lentera tahun pelajaran 2013/2014. Pembahasan Uji analisis data menggunakan uji Mann-Whitney U, uji tersebut dilakukan karena sebaran data menunjukan data berdistribusi tidak normal. Analisis pretest dengan menggunakan uji Mann-Whitney U, diperoleh sig untuk hasil belajar sebesar 0,983 > 0,05 yang berarti kedua kelas memiliki rata-rata yang sama. Hal ini berarti kelas kontol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama dalam matematika. Analisis data posttest menggunakan uji Mann-Whitney U, didapatkan sig 0,992 > 0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kelas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 72,38 dan kelas eksperimen sebesar 82,33. Dari rata-rata kelas tersebut dapat dilihat bahwa kelas yang diterapkan dengan pembelajaran TAI memiliki rata-rata yang lebih tinggi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Suci (2012) bahwa rata-rata kelas dengan penerapan pembelajaran TAI lebih tinggi dibandingkan kelas dengan metode konvensional. Karena sig hasil posttest menunjukan 0,992, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan pemebelajaran TAI terhadap hasil belajar matematika siswa. Ini disebabkan karena kurangnya inisiatif siswa untuk melakukan pengecekan jawaban pada teman satu kelompok dan kurang inisiatifnya siswa dalam bertanya pada teman satu kelompok saat diterapkannya pembelajaran TAI. Walaupun begitu para siswa kelas VIIB menjadi lebih memiliki percaya diri dalam melaksanakan tes yang diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan bahwa hipotesis Ada pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIIB SMP Kristen Lentera Ambarawa ditolak. Hasil analisis angket awal kemandirian belajar siswa dengan menggunakan uji Mann- Whitney U, didapat sig sebesar 1,000 > 0,05 hal ini berarti rata-rata kedua kelas yaitu kelas

kontrol dan kelas eksperimen mempunyai tingkat kemandirian belajar yang sama. Rata-rata untuk kelas kontrol adalah 60,79 dan kelas eksperimen adalah 61,79. Analisis angket akhir kemandirian belajar siswa menggunakan uji Mann-Whitney U, didapat sig sebesar 0,959 > 0,05 hal ini berarti bahwa rata-rata kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai tingkat kemandirian belajar yang sama. Rata-rata untuk kelas kontrol adalah 60,67 dan kelas eksperimen adalah 64,04. Hal ini disebabkan karena kurangnya inisiatif dan kurangnya kepercayaan diri siswa untuk membantu teman satu kelompoknya. Penutup Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) berbantuan lembar kerja siswa terhadap hasil belajar dan tidak terdapat pengaruh penerapan pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) berbantuan lembar kerja siswa terhadap kemandirian belajar siswa kelas VIIB SMP Kristen Lentera tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan sig sebesar 0,992 > 0,05 yang berarti bahwa rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hasil dari kemandirian belajar siswa diperoleh sig sebesar 0,959 > 0,05. Berarti bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen. Daftar Pustaka Enny. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tapps Berbantuan LKS TerhadapHasil Belajar. Jurnal. Sumber: http ://ejurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/aksioma/article/view/48/44.diambil: 18 Februari 2014. Erlina. 2012. Strategi Pembelajaran Matematika Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeam Assisted Individualization (TAI) Menggunakan Media Lembar Kerja Siswa (LKS). Jurnal. Sumber: http://www.academia.edu/4059286/. Diambil 18 Februari 2014. Hidayati. 2009. Improving Instruments of Students Self-Regulated. Jurnal. Sumber: staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/kana%20hidayati,%20m.pd/pengemban gan%20instrumen. Diambil: 19 Februari 2014. Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning; Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Pembelajaran Matematika di SMP. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2002. Kemandirian Belajar Dalam Hubungannya Dengan Prestasi Siswa SMU Unggulan. Slavin, Robert e. 2005. Cooperative Learning : Theory, Research And Practice. London: Allymand Bacon. Sudjana, Nana. 2005. Evaluasi Pendididkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukardi, M. 2011. Evaluasi Pendidikan. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara. Undang-undang RI no. 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wayne, C. 2001. Self- Directed Anticipative Learning Processes. Jurnal. Sumber:www.newcastle.edu.au/departement/pl/staff/WayneChristensen/sdal.htm. Diambil: 20 Februari 2014.