GAMBAR RANGKAIAN RODA GIGI SECARA LENGKAP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIIII CHRONOMETER

Bila kita berkehendak mengadakan perbaikan, maka putar 2 (dua) sekrup yang terpasang di tepi bawah rumah cermin kecil itu.

melekat. Kemungkinan selalu ads bahwa karena beberapa konstruksi bangunan kapal seperti bang-bang cerobong dan sebagainya. Pandangan keliling sekitar

PERHITUNGAN POSISI SEJATI KAPAL DENGAN PENGAMATAN TERHADAP BENDA-BENDA ANGKASA

Untuk mempersamakan besarnya perubahan penunjuk pada barometer itu dengan besarnya perubahan penunjukkan pada barometer air raksa yang telah diketuai

0 I II III 0 I II III. Tombol pemutar. Fecha. Tombol pemutar. Tanggal. Jarum detik kedua

a. Batu Perum b. Tali Perum c. Mesin Perum d. Alat pencatat dalam

Keuntungan topdal tunda terhadap topdal tangan 1. Pelayanannya lebih jauh 2. Dapat dilakukan pengukuran secara terns menerus (continue)

- Bila kedua penunjukkan adalah sama berarti garis layar telah tepat.

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40

a. Pedoman dikapal b. Menara suar c. Sudut baringan (relatiop)

Oyster Perpetual GMT-MASTER II

Sembilan kolom pada Micrometer Drum Besarnya sama dengan 10 kolom pada Vernier

Oyster Perpetual SKY-DWELLER

Oyster Perpetual PEARLMASTER 29

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

Oyster Perpetual SKY-DWELLER

4. Thermometer Kelvin (Lihat gambar halaman)

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40

Oyster Perpetual DATEJUST 31

Oyster Perpetual GMT-MASTER II

KHAKI X-WIND PANDUAN PENGGUNAAN

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 26

Oyster Perpetual DATEJUST II

Gambar 4.1. Pengujian Timer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung.

BAB II TEMPERATUR UDARA

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Oyster Perpetual DATEJUST 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

Oyster Perpetual DATEJUST 36

Oyster Perpetual DATEJUST 36

1. Topdal Tunda (Topdal Mesin) Jenis-jenis Topdal Tunda 1. NEGUS TAFERAIL LOG 2. WALKER'S CHERUB LOG 20 x x 11

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder,

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB I ILMU PELAYARAN DATAR

Oyster Perpetual SKY-DWELLER

Membangkitkan getaran-getaran listrik Pada umumnya gelombang-gelombang listrik dibangkitkan dengan salah satu cara dari pada cara-cara di bawah ini :

1. Koreksi tinggi 2. Koreksi gaga berat dan koreksi lintang

dengan mmhg atau milibar, tinggi permukaan air raksa di dalam bejana akan tergantung dan naik turunnya air raksa dalam tabung.

Pengukuran Besaran Fisika

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH Bagian IV : APLIKASI PERHITUNGAN UNTUK PENGGUNAAN SUNDIAL MIZWALA dengan Casio Power Graphic Fx-7400g Plus

BAB II LANDASAN TEORI

D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.

Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis. KALIBER 2231, Buatan Rolex

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

K = Mxa. K = mxa K = moment magnitis m = kekuatan magnetis a = panjang batang magnit

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28

Pengatur jarak jauh penyejuk ruangan

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO

METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN TEODOLIT

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( )

Oyster Perpetual OYSTER PERPETUAL 36

BAB 6. Gerak. A. Titik Acuan B. Kecepatan dan Percepatan C. Gerak Lurus. Bab 6 Gerak 165

SOAL DAN JAWAB ILMU PELAYARAN ASTRONOMI AHLI NAUTIKA TINGGKAT III

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)

TOPDAL CHERNIKEEFF Bagian susunan dan Topdal ini diperlihatkan di dalam gambar di bawah ini.

BAB V Aliran bahan bakar II. Pompa bahan bakar BOSCH

KU = kutub utara bumi KS = kutub selatan bumi

Mata Pelajaran : FISIKA

BAB V PEDOMAN MAGNET

Register your product and get support at HP8697. Buku Petunjuk Pengguna

Oyster Perpetual MILGAUSS

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Menekan tombol Switch ON, maka LCD akan menyala dengan kalimat. 5 menit, 10 menit, dan 15 menit.

Oyster Perpetual AIR-KING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah

PAKET III SOAL PENGAYAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs MATA PELAJARAN IPA - FISIKA TAHUN 2014/2015

KISI-KISI NASKAH SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB 3 PENGUKURAN = 5. Jarum halus berfungsi sebagai petunjuk detik. Setiap pergeseran jarum halus sejauh

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

Oyster Perpetual DATEJUST 41

DINAMIKA GERAK. 2) Apakah yang menyebabkan benda yang sedang bergerak dapat menjadi diam?

BAB 1. PENGUJIAN KEKERASAN

Gambar 1.1. Rear Axle Shaft pada mobil diesel disambung dengan pengelasan. (

Register your product and get support at HP8699. Buku Petunjuk Pengguna

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oyster Perpetual PEARLMASTER 34

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Tata Surya, sebuah kerajaan di langit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Daftar Isi. Tata Surya. Matahari. Gerak edar bumi dan bulan. Lithosfer. Atmosfer.

Transkripsi:

GAMBAR RANGKAIAN RODA GIGI SECARA LENGKAP Rangkaian roda gigi Roda gigi ( r ) memutar roda rouser ( pinion ) yan dipasang pada poros roda menit ( d ) yang sekaligus sebagai poros jarum penunjuk jam dan menit. Roda menit( d) memutar ransel dan roda gigi ( c ) yang selanjutnya memutar ransel dan roda detik f ). Pada poros detik inilah jarum penunjuk detik dipasang. Roda gigi detik memutar ransel pada poros ECHAPPEMENT (E) Dibawah pelatjarum terdapat rangkaian roda gigi (k) hingga menjadi putaran jarum penunjuk jam. PENJELASAN TENTANG PENYEIMBANGAN Alat ini terdiri dari: 1. Pegas spiral 2. Penyeimbangan 3. Dua buah cakra 4. Poros Untuk jelasnya lihat gambar dibawah ini

Gambar adalah sebuah bagan poros t dari penyeimbangan, Pada poros t terdapat dua buah cakra ( disc ) u dan v. Pegas, spiral x berputar sepusat ( konsentris ) dengan poros itu. Pegas spiral adalah spiral yang digulung sedemikian rupa sehingga merupakan sebuah sekrup. Pegas ini dibuat dan MAS atau BAJA, pegas yang digulung secara demikian itu disebut : PEGAS SEKERUP ( HELICAL SIZING) Salah satu ujungnya diikatkan pada setelasi atau platine dan chronometer dengan menggunakan murjepit ( fighting nut ) dan sekrup. Sedangkan ujung yang lain diikatkan pada bagian poros penyeimbang yang dipertebal. Pada saat sekarang ini pegas spiral dibuat dari logam PALLADIUM ( sejenis untuk logam yang termasuk dalam logam platinum, wamanya putih abu-abu, meregang dapat ditempa dan bersifat tetap dalam udara terbuka, ringan BJ 12 dan titik cairnya lebih rendah dan platinum, simbol : Pd, Nomor Atom : 46, berat atom 10,7. Sekalipun logam paladium tidak sekenyal baja, tetapi tahan karat dan bebas dari pengaruh magnitisme. Apabila penyeimbangan berputar, maka pegas spiral ini akan menjadi tegang, oleh karena adanya tegangan inilah maka a mempunyai kekuatan untuk berputar kembali. Duduk chronometer mempunyai tanda negatip, bilamana waktu yang ditunjuk oleh pengukur waktu lebih besar dari pada waktu menengah di Green with atau dapat dikatakan pengukur waktu berjalan lebih cepat dan pada GMT. - Biasanya nilai dudik dari chronometer tidak akan pernah lebih besar dan 6 jam. Misal chronometer pada suatu saat menunjukkan waktu 05,19.41 lebih lambat dan GMT. Sedangkan piringan chronometer hanya dibagi dalam 12 kolom/bagian (jam) saja. Maka kelambatan itu akan mempunyai nilai yang temp sama besarnya, jika chronometer itu menunjukkan waktu 16.40.19 ( yaitu hasil dan 12.00.00-06.40.19).

- Dengan terbaginya piringan chronometer hanya 12 bagian, maka jarum chronometer dalam setiap piantanya menunjukkan 2 kali penunjukkan yang sama, Comoh : Jam 8 pagi dan jam 8 malam padahal seharusnya jam 8 pagi dan jam 20. Jadi dengan demikian kita belum dapat mengetahui misalnya : GMT : 03.45.32 atau GMT 15.45.32 Jadi kita tidak mengetahui apakah pada waktu penilikan dilakukan di Greenwich itu masih pagi atau sudah sore ( sebelum atau sesudah jam 12 ) - Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menentukan GMT, kita dapat mengunakan waktu duga di kapal, yaitu waktu duga ditempat mans kapal berada, dengan menggunakan bujur duga dimana kapal berada saat itu, untuk dirubah ke dalam waktu. Maka GMT juga yang kita peroleh akan mendekati dan pada GMT sejati yang untuk menentukan GMT/ mencari waktu GMT dengan menggunakan chronometer dapatlah kita menggunakan bagan perhitungan seperti di bawah ini : Wdk = (./ )tanggal Bu dalam waktu = + (bu. Barat+/bu Timur-) GMT duga = (./ )tanggal Ppw / Chm = Duduk = + GMT sejati = Keterangan : Wdk = waktu duga di kapal Bu dalam waktu = bujur dalam waktu ppw = penunjuk pengukur waktu ( Chronometer ) Dudek = duduk pengukur waktu Di dalam perhitungan yang harus kita perhatikan dengan sebaik-baiknya adalah mengenai tanggal di Greenwich sama atau tidak dengan tanggal

dikapal. Kemungkinan tanggal tersebut berbeda, akibatnya dan perbedaan bujur Greenwich dan bujur kapal. Tanggal yang tepat itu harus kita ketahui dengan benar/pasti untuk mencari nilai sesuatu yang kita dapatkan atau perlukan dan daftar ilmu pelayaran. Bilamana waktu duga di kapal itu tidak dapat kita ketahui dengan pasti maka dapatlah kita ketahui dalam dinas jaga manakah suatu penilikan itu ( terhadap benda angkasa dilakukan ). Waktu itu, dapat kita ambit dan pertengahan dan dinas jaga sebagai waktu duga di kapal. Jadi kita harus menentukan kapal saatnya kita melakukan penilikan terhadap benda angkasa. Tegasnya : Pada GMT dan tanggal berapa penilikan itu dilakukan. LANGKAH PENGUKUR WAKTU Besamya mulai duduk itu tidaklah saina besarnya atau tidaklah selalu tetap, jadi nilai itu dapat lebih cepat ataupun lebih lambat dan GMT. Kecepatan ataupun keterlambatan itu pada suatu waktu dapat lebih atau lebih lambat. Chronometer yang demikian itu dinamakan chronometer yang mempunyai langkah harian. Yang dimal(sud dengan langkah harian (daily rate) yaitu sejumlah waktu ECHAPPEMENT Adalah : sebuah kata kerja dalam bahasa Perancis yang artinya membebaskan. Echappement dug coda hubung ( switch whell ) dapat kita lihat dalam gambar dibawah ini

PENGGUNAAN PENGUKUR. WAKTU Pengukur waktu digunakan untuk mengambil tinggi matahari atau bendabenda angkasa lainnya guns penentuan letak posisi kapal, bila kapal berapa ditengah taut / di angkasa lepas. Untuk itu maka perlu diketahui dengan pasti waktu di GMT (jam berapa di CMT) pada saat dilakukannya penilikan benda angkasa. Perin diketahui bahwa biarpun pengukur waktu sudah dibuat dengan teliti dan dari bahanbahan yang telah diuji, masih kan tetap terdapat kesalahan ( selisih ) dengan penunjukan waktu di GMT. selisih itu dinamakan DUDUK PENGUKUR WAKTU. Sedangkan selisih duduk antara dua saat tertentu dinanakan LALU. LALU dalam satu hari (24 jam) dinamakan : LANGKAH. RUMUS RUMUS DUDUK = GMI - PPW LALU = DDK BARU DDK LAMA Dudek diberi tanda + ( positip ), bila pengukur waktu berjalan lebih lambat terhadap GMT. Di beri tanda ( negatip ), bila berjalan lebih cepat dari GMT. Untuk pembacaan pengukur waktu dapat dilakukan oleh dua orang pada waktu sedang mengadakan penilikan benda angkasa, adapun caranya adalah sebagai berikut : - Seseorang memegang pesawat Sextant untuk mengukur benda angkasa ( A) dan seorang lainnya siap di depan pengukur waktu ( chronometer) untuk pembacaan. - Tindakan selanjutnyaa adalah : a. A. berteriak "siap" agar supaya B bersiap-siap b. B. berteriak "awns", B bersiap-siap mengawasi jarum detiknya. c. A berteriak "stop" d. B. mulai mencatat, dari jarum detiknnya kemudian menit dan jamnya tepat waktu mendengar teriakan " Stop" dari A.

Pekerjaan mi dapat juga dilakukan oleh saw orang dengan pertolongan stopwatch. Pada waktu penilik akan mengadakan penilikan, stopwatch sudah dipasang di Langan kin kemudian dilakukan, setelah mendapat tinggi benda angkasa yang dimaksud, stopwatch dijalankan. Pembacaan pengukuran waktu ( chronometer) adalah sebagai berikut : a. Lihat lebih dulu jarum ketik dari pengukur waktu, lalu matikan stopwatch. Kemudian carat mulai dari b. Kedudukan dari jarum : detik, menit dan jam c. Hasi I yang didapat dikurangkan dengan jumlah detik pada stopwatch itulah kedudukan pengatur waktu pada saat penilikan. MIENENTUKAN DUDUK CHRONOMETER DENGAN MENGGUNAKAN SEMBOYAN WAKTU DUDUK CHRONOMETER. Adalah se jumlah waktu yang hares ditambahkan pada penunjukkan pengukur waktu chronometer ) untuk mendapatkan waktu menengah di Greenwich. ( GTM). Dapat ditulis dengan sebuah rumus : PPW + DUDUK = GMT Penjelasan - Rumus tersebut diatas, jika didalam unsur duduk itu terkandung juga tandanya (positip atau negatip ). - duduk chronometer mempunyai tanda positip bilamana waktu yang di tunjuk oleh pengukur waktu lebih kecil dari pada waktu menengah di Green Wich atau dapat dikatakan pengukur waktu berjalan lebih lambat dan pada GMT yang menunjukkan lebih cepat atau lebih lambat chronometer itu berjalan dalam satu matahari menengah. Dan sejumlah itu chronometer dalam Setiap harinya memperlihatkan perubahan penunjukkan, atau dapat dikatakan sebagai koreksi yang diterapkan pada duduk pengukur waktu untuk hari sebelumnya untuk mendapatkan duduk pengukur waktu pada hari yang berikutnya.

PENGAMBILAN ISYARAT WAKTU DENGAN SYSTEM OMOGO NO. WAKTU WAKTU TANDA YANG DIPANCARKAN 1. : dari 11.55.00 s/d 11.55.60 : 60 garis 2. : dari 11.56.00 s/d 11.56.50 : 50 titik, dan 3. : dari 11.56.55 s/d 11.56.60 : 1 garis selama 5 detik 4. : dari 11.57.00 s/d 11.47.50 : setiap 10 detik satu kali huruf x (..) akhir garis yang terakhir menunjukkan kelipatan puluhan dari : 11.57.55 s/d 11.57 satu kali huruf 9 (.) akhir garis yang ketiga menunjukkan jam 11.58.00 tepat 5. : dari 11.58.00 s/d 11.58.50 : setiap 10 detik satu kali huruf M (..) titik ini menunjukkan kelipatan puluhan penuh dari 11.58.55 s/d 11.58.60 satu kali huruf 0 (..), saat berakhirnya garis yang akhirnya menunjuk tepat jam 11.59.00 tepat 6. : dari 11.59.00 s/d 11.59.50 : setiap 10 detik satu kali huruf G ( ) tanda titik ini menunjukkan kelipatan puluhan penuh. Dan 11.59.55 s/d 11.59.60 satu kali huruf o saat berakhirnya garis yang ketiga menunjukkan jam 12.00.00 tepat Cara menghitung DUDUK dan LANGKAH pengukur waktu 1. Dengan bantuan isyarat waktu Contoh : Isyarat waktu radio diberikan pada jam 11.00.00 GMT Dengan isyarat waktu itu kits amati pengukur waktu di kapal dengan data - data sebagai berikut Pada tanggal 23 Juni 1984 penunjukkan pengukur waktu = 07.04.46 Sedangkan pada tanggal 30 Juni 1984 menunjukkan pengukuran waktu 07.04.30 Ditanyakan duduk Pengukur waktu pada saat tersebut, langkah dan duduk pengukur -pengukur waktu untuk tangal I Juli 1996.

Pemecahan : 23 Juni GMT 11.00.00 30 Juni GMR = 11.00.00 Ppw 07.04.45 Ppw = 07.04.30 ddk 1 03.55.14 ddk I = 03.55.30 ddk2 03.55.30 ddk 1 03.55.14 lalu dlm 7 Hari 00.00. 16 Langkah =16/7 detik = + 2,28 detik Lalu dalam 13 jam = x 2x28 detik (13 jam 24.00.00=11.00.00) = 1.23 detik Duduk pada GW 11.00.000 (30 juni) =03.55.30 Lalu = 01.23+ Dudek pada GMT 00.00.00 (1 juli) = 03.55.31.23 2. Dari suatu tempat yang terletak di bujur 1200 timer. Pada jam : 11.00.00 waktu zone dipancarkan isyarat radio. Pada tanggal 12 juli 1 984, bersamaan dengai isyarat waktu itu Ppw = 08.40.20, pada tanggal 20 juh 1984 yara waktu diterima sewaktu Ppw = 08.40.30 Ditanyakan : Langkah rata-rata dan duduk pengukur waktu pada jam 00.00.00 GMT tanggal 22 Juli 1981 Pemecahan : Waktu Zone = 11.00. 00 (12 Juli ) Bu zone dalam waktu = 08.00.00 120 : 15 = 8 jam ) GMT = 03.00.00 (12/7) Ppw 1 = 08.40.20- GMT = 3.00.00 (20) Ddk I = 18.19.40 (11/7) ppw 2 = 08.40.32- Ddk 2 = 18.19.18 ddk2 = 18.19.18 (19.7) Ddk I = 18.19.40 Lalu dalam 8 hari 00.00.20

Langkah = -22 / -22.75 detik Lalu dalam 45 jam ( yaitu 24 jam dari GMT 03.00.00 tgl 20/7 s/d 03.00.00 tgl. 24/7 ditambah 21 jam dari GMT 03.00.00 tgl. 21/7 s/d GMT 24/00/00 tgl. 22/7 ) DDK 45/24 X - 2,75 PPW 2 DETIK Lain d1m. - 5.11 DETIK 45 jam 08.40.32-05,11 Ddk Ppw = 08.40.26,89 (tgl. pd GMT 22 juli 1984 ) NAVIOUARTZ 00.00 Pada masa kini telah ada chronometer yang lebih maju dan modern yang dinamakan NAVIQUARTZ, Adapun Naviquartz ada beberapa merk seperti SEIKO CHRONOMETER, KELVIN HUHES CHRONOMETER dan lain-lain. Bentuk dari chronometer ini serupa dengan jam-jam biasa pada umumnya, coma chronometer yang lama ( sistem putar) sudahjarang digunakan lagi pada kapal-kapal modem. Chronometer ini dibuat lebih seksama dan teliti, Jadi perbedaan antara chronometer yang lama dengan yang modern ( naviquartz ) dengan menggunakan batery sebagai (tenaga penggeraknya ) adalah sebagai berikut : CHRONOMETER LAMA (SISTEM PUTAR) 1. Selalu diputar setiap hari 2. Dapat coati selama 56 jam, jika tidak diputar. 3. Kesalahan ( error ) tidak dapat segera diprbaiki ( duduk chronometer ) 4. Menggunakan cincin lenja. 5. Bentuknya besar 6. Memerlukan perawatan khusus

CHRONOMETER BARU (SISTEM WUARTZ) 1. Tidak perlu diputar 2. Tidak dapat mati, karena pakai tenaga battery 3. Error (perbedaan duduk) dapat segera diperbaiki 4. Tidak menggunakan cincin lenja 5. Bentuknya ringkas (kecil) 6. Tidak memerlukan perawatan khusus (battery dapat 3 bulan sekali diganti) SOAL DAN PERTANYAAN 1. Lukislah sketsa sebuah chronometer 2. Pada saat kapal berada di lintang 400, 450 N 740.00 W new york summer time, chronometer kapal mati pada pukul 14.00. jelaskan pukul berapa waktu dikapal. 3. Sebutkan cara saudara menghidupkan sebuah chronometer yang sudah mati 4. Sebutkan kegunaan ARET dan CINCIN LENJA 5. Pada tanggal 20 Juli 1981 pada jam 12.00 GMT Diketahui Ppw = 00.01.00 Pada tanggal 2 Agustus 1981 pada jam 00.00.00 GMT Diketahui Ppw = 11.50.40 Sebutkan berapa besar duduk, lalu langkah chronometer 6. Sebutkan persyaratan penempatan chronometer dikapal